Rezeki Terasa Mandek? Berhijrahlah !
Apa itu Hijrah?
- Hijrah itu perpindahan, bukan hanya perpindahan Rasulullah SAW bersama kaum muslimin saat awal Islam dari kota Mekkah, kampung halamannya menuju kota Madinah, yang menjadi cikal bakal Tahun Hijriah. Tapi juga berarti perpindahan ke arah yang lebih baik. Jadi hijrah itu melakukan perubahan untuk perbaikan diri.
- Sekarang perhatikan diri anda. Apakah selama ini anda tidak berhasil dan selalu gagal di kota kelahiran anda? Bisnis gagal, susah mencari pekerjaan dimana hidup seolah tak berpihak pada anda. Haruskah anda pasrah dan menganggap bahwa anda memang ditakdirkan sial? Yang ada, anda bukannya introspeksi diri, kemudian melakukan perubahan (hijrah ke arah yang lebih baik), eh anda malah sibuk membuang sial. Karena anda merasa kesulitan hidup yang mendera, termasuk kesulitan rezeki, akibat anda sedang sial saja. Betulkah begitu?
Baca : bisakah sial dibuang?
Allah menyuruh kita berhijrah.
(1) Hijrah itu perintah !
- Allah menyuruh kita untuk bergerak di bumiNya yang luas, karena di bumiNya selalu ada rezeki yang tersedia untuk kita. Tinggal kita yang harus berikhtiar untuk memperoleh rezeki tersebut.
(2) Bersyukurlah atas perubahan rezeki yang diberi
- Seperti saat Allah memerintahkan Rasulullah untuk keluar dari Mekkah untuk menghindari penyiksaan dari kaum kafir Quraisy terhadap dirinya dan pengikutnya dan hijrah menuju kota Madinah yang berlimpah rezeki dengan kaum Anshar yang bersahabat dan menerima dengan hati terbuka. Setelah menerima rezeki itu Allah meminta mereka untuk bersyukur.
(3) Carilah rezekiNya dengan berjalan di segala penjuru bumi ini !
- Jika merasa susah mencari rezeki di tempat asal, mengapa tidak hijrah pergi merantau ke tempat lain. Bukankah bumi Allah luas dan kita bisa mencari rezeki di mana saja di bumiNya? Manusia tak boleh pasrah dengan kesulitan rezekinya tanpa melakukan apa-apa untuk merubahnya. Merubah nasib itu perlu, jika tak bisa di tempat asal, hijrah ke tempat lain yang menjanjikan perubahan. Bahkan Allah menjadikan bumi ini mudah buat kita, kita saja yang membuatnya ribet dan susah.
(4). Jangan hanya pasrah dengan kesusahan rezeki yang anda alami.
- Jika ingin beroleh rezeki yang banyak dan berkah memang harus bergerak menuju sumber-sumber rezeki tersebut. Allah menganugerahkan sepasang sayap pada seekor burung untuk terbang mencari rezekinya. Allah tidak langsung menyuapkan rezeki ke mulut kecil burung itu tapi ia harus berusaha terbang, keluar dari sarangnya untuk menjemput makanannya di luar sana. Allah sudah menyediakan keperluan (rezeki)nya di luar dan harus dijemput dengan usaha. Demikian juga rezeki kita, sudah ada di luar sana, tapi kita harus menemukan rezeki itu dengan kerja dan jerih payah kita. Jika tak ada di tempat kelahiran kita, mungkin ada di tempat lainnya.
(5) Pilihan untuk merubah nasib itu ada di tangan kita.
- Pilihannya adalah bergerak dan keluar mencari rezekinya, atau duduk diam, pasrah menerima kesusahan tanpa ada usaha untuk merubahnya. Meski Allah sanggup untuk berbuat apa saja dengan KUN FAYAKUN NYA, Dia tak akan merubah kondisi kita jika kita tak berbuat apa-apa untuk merubahnya. (baca : haruskah rezeki di kejar?)
(6) Makan dengan jerih payah itu jauh lebih mulia.
- Allah menyuruh kita untuk bekerja, untuk melakukan perbaikan rezeki dengan tangan kita sendiri, karena makan dari hasil jerih payah kita jauh lebih mulia daripada menadahkan tangan karena meminta-minta. (baca : bolehkah mencari rezeki dengan meminta-minta?). Nabi Daud adalah salah satu Nabi yang kaya dan berkuasa di zamannya, toh beliau tetap mencari nafkah dengan membuat baju besi dengan tangannya.
(7) Jika banyak dosa berhijrahlah.
- Hijrah bukan hanya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain tapi juga berpindah dari penggemar kemaksiatan, pecandu dosa, menjadi penggiat ibadah dan penyuka amal saleh. Istilah agamanya adalah taubat. Dosa adalah penghalang rezeki nomor satu. Hanya taubatlah yang akan membuat peruntungan kita berubah dari sial menjadi beruntung. Percayakah anda bahwa keberuntungan itu diciptakan?
(8) Lamban atau cepat pasti akan diberi.
- Pergerakan manusia untuk hijrah mencari rezekinya pasti akan ada hasilnya, baik dia mencari dengan kecepatan penuh atau lamban merayap. Semua rezeki yang ditetapkan untukNya akan dia terima, cepat atau lambat. Dan tidak akan sampai ajalnya sampai semua rezeki itu habis diterimanya. Tapi ingat, fokuslah mencari rezeki yang halal ! (baca : Carilah rezeki halal, meski cuma setetes)
KESIMPULAN
- Dari Surah An Nisa ayat 100 di atas Allah telah menjanjikan bagi orang yang berhijrah 2 hal :
- rezeki yang banyak. Yang tadinya rezekinya pas-pasan di kampung halaman, begitu pindah ke luar kampung, bekerja lebih giat, insya Allah akan diberi rezeki yang banyak karena usahanya yang sungguh-sungguh tersebut. Coba anda perhatikan bagaimana orang keturunan justru lebih berhasil dibanding orang pribumi di negara kita, setelah nenek moyangnya hijrah dari kampung halaman di China sana menuju kampung lain (nusantara) yang penuh harapan.
- kelapangan. Kelapangan dari miskin petunjuk kepada petunjuk yang hanya dari Allah. Petunjuk untuk mempermudah jalan masuk rezekinya.
Wallahu alam...
Mohon izin dikongsikan untuk inspirasi peserta Kembara Budi
ReplyDeleteDipersilakan...terima kasih telah membaca artikel ini.
Deleteterimakasih infonya sangat bermanfaat, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2P5Wu53
ReplyDeleteSangat inspiratif ...
ReplyDeletewww.honda-tasik.com
Sya ingin sekali berhijrah keluar kota tapi anak2 masih nanggung sekolah.. Pelan2 sya sdh berusha menutup hutang2 dn berazzam tdk mau hutang lg..sy jg berusha untk sholat wajib sunnah.. tp mmng bnar.. serasa masih kwsulitan dlm rejeki..jadi apakah yg harus sya lakukan??...
ReplyDeleteSaya sepakat dengan tulisan Anda. Namun, kapan kita akan membangun tanah kelahiran kalau semua orang ingin meninggalkannya?
ReplyDelete.
ayomembangundesa.blogspot.co.id
,
Semoga jadi bahan pertimbangan.