Dosa Kecil Akhirnya Menenggelamkan Rezeki Anda

Dosa adalah penghalang rezeki terbesar.


  • Mengapa kita banyak berbicara tentang dosa di blog lancarrezeki.blogspot.com ini? Karena dosa sangat erat kaitannya dengan rezeki.
  • Penghalang rezeki yang paling besar adalah doyannya kita berbuat maksiat dan dosa. Kebohongan kecil, fitnah kecil yang kita fikir hanya candaan. Mencela dandanan orang lain, gosipin tetangga yang baru naik pangkat, semuanya kita anggap kecil saja. Yang penting tidak zina, tidak membunuh dan shalat tetap rajin, kita anggap bukan soal kalo dosa kecil-kecilan. 


Jangan abaikan dosa kecil

  • Jangan abaikan dosa kecil, karena dosa kecil lama-lama bisa menenggelamkan kita sampai megap-megap kehabisan nafas alias mati dalam kondisi melakukan dosa. Naudzu billah.Karena dosa erat kaitannya dengan aliran rezeki maka kudu diperhatikan baik-baik. Termasuk dosa kecil yang sering kita anggap remeh temeh. Karena kalau tidak diperhatikan bisa jadi kita terbiasa melakukannya, alias enteng saja melakukan dosa. Kalo rezeki tiba-tiba terhalang, kita belum tentu sadar bahwa itulah penyebab kemandekan rezeki kita.

Kapan dosa kecil perlu diwaspadai?


(1) kalau kita jadi terbiasa alias terus menerus melakukan dosa.

  • Karena kita anggap kecil maka dosa itu jadi biasa aja buat kita. Bohong kecil-kecilan biar keliatan hebat atau untuk melengkapi cerita itu gak papa. Kita lupa bahwa bohong itu dosa mau kecil atau bohong besar tapi intinya kita melakukan dosa, terus menerus tanpa risih dan tanpa takut. Tapi bukan berarti tak ada manusia yang menyadari kekeliruannya.
  • Surah Al Imran 135 menjelaskan sesuatu tentang hal ini. Bagaimana manusia yang memang tak pernah lepas dari dosa menyadari kekeliruannya dan meminta ampun kepada Allah SWT. Lewat doa yang dilakukan secara ikhlas dan istiqamah bisa melebur dosa.

  • Dosa kecil kalau dilakukan dengan rajin dan istiqamah lama-lama kan jadi besar juga. Akhirnya sama saja kita berbuat dosa besar yang akan dicatat dan dimintai pertanggung jawaban di akhirat nanti. 

(2) kalau kita tak peduli (cuek) dan nganggap enteng melakukan dosa.

  • Ala bisa karena biasa. Kalau sudah sering melakukannya lama kelamaan jadi mahir. Kalau urusan keterampilan yang mempengaruhi kualitas kehidupan itu bagus. Misalnya terbiasa menggunakan bahasa inggris sehari-hari, meski awalnya masih gagu dan belepotan tapi lama kelamaan jadi lancar dan bisa sefasih bule.
  • Tapi kalo urusan dosa mendingan jangan deh. Karena ada kesempatan selingkuh dan ada orang yang bersedia diselingkuhin, jadinya selingkuh. Karena ketagihan akhirnya jadi sering melakukannya. Meski katanya hanya untuk selingan saja dan nganggap enteng karena tak sampai melakukan perzinahan (persetubuhan). Padahal saling memandang dan berpegangan tangan itu sebenarnya sudah zina, zina mata dan zina hati.
Rasulullah SAW bersabda :
Orang beriman melihat dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, takut jangan sampai gunung itu menimpanya. Sementara orang yang fasik melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat depan hidungnya.

  • Maksudnya orang beriman itu sangat takut berbuat dosa. Hal-hal kecil saja bisa bikin dia malu dan takut pada Allah sehingga langsung tersungkur minta ampun sebelum murka Allah mengenai dirinya.
  • Sementara orang yang fasik dia cuek saja dengan dosanya, ibarat ada lalat yang terbang melintas depan batang hidungnya dia tetap tak pedul. Mahluk kecil tak berguna tidak ada urusan dengannya, begitu mungkin pikirnya.

(3). Malah senang dengan dosanya.

  • Ada orang yang doyan minum khamar, karena minum membuat hatinya senang dan dia lupa kepahitan hidup yang dialaminya. Toh segelas atau dua gelas saja tak apa-apa, karena tak bikin mabuk. Dia suka nonton film porno, karena perbuatannya itu membuatnya happy, yang penting dia tidak melakukan zina. Ada orang yang suka memungut riba, baginya itu menyenangkan karena bisa membantu orang lain dan dapat imbalan dari usahanya tersebut. Padahal Allah jelas-jelas melarang riba.
  • Saking jeleknya riba itu disamakan dengan orang yang kemasukan setan dan gila. Banyak jalan menuju kaya, memungut riba bukan salah satu diantaranya. Kalaupun ada orang yang kaya karena riba maka kekayaannya itu gak berkah.
Jika kita berada dalam 3 kondisi tersebut, artinya kita harus mewaspadai perbuatan maksiat kita yang bisa menenggelamkan rezeki kita karena kita ternyata menggampangkan berbuat dosa.

Sadarlah, sebelum kematian mendatangi kita, pada saat kita lagi nyaman dengan dosa-dosa kita dan tak sempat bertaubat. Naudzubillah min dzalik.

Wallahu alam...

Comments


  1. Wah blog nya keren banget https:// arofahmina.co.id/ ijin share ya semoga bermanfaat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?