Kurang Rezeki Jadi Merana? Gak Banget!

Kita selalu merasa kurang.


  • Banyak orang yang gak pernah puas dengan hidupnya, dengan rezekinya, dengan apa yang dipunyainya, dia selalu saja merasa kurang. Nanti kita bisa bahagia, bisa tersenyum dan mengucap syukur saat rezeki lancar masuk dalam hidup kita. Merasa begitu bahagia saat banyak rezeki yang kita miliki. 
  • Padahal apa sebenarnya arti memiliki kalo diri kita sendiri pun bukan milik kita? Sadar gak sih kalo semua yang kita punya di dunia ini adalah milik Allah, bahkan kita sendiri pun milik Allah. Tubuh yang molek sempurna, wajah yang menawan menggemaskan yang selalu kita rawat sepenuh hati itu punya Allah. 
  • Apalah lagi harta, jabatan, kesenangan hidup, pangkat, status sosial, semua itu ibarat daki yang nempel di badan, bisa lenyap seketika seperti daki yang tersapu air saat kita mandi. Lalu mengapa kita begitu bangga terhadap daki kotoran kita sendiri? (baca : mungkinkah kita salah fokus rezeki?)


Kesenangan hidup jangan bikin kita lalai.


  • Jadi harusnya kesenangan hidup dan rezeki yang banyak, yang tiap hari kita urus dan kita cari jangan sampe melenakan kita dari tujuan penciptaan kita, yaitu untuk mengabdi pada Allah SWT. Ujian kesulitan, musibah, penyakit, keterbatasan, kekurangan rezeki adalah urusan kecil sebenarnya, jika manusia mau memaknainya secara positif. Banyak ujian dan cobaan yang diberi adalah cara Allah mendewasakan kita, membuat kita mampu bertahan di tengah gempuran masalah. Allah suka jika kita datang mencariNya, memohon bantuan, bahkan merengek padaNya.


Pergunakan umur dengan baik


  • Itu sebabnya hidup di dunia adalah kesempatan yang diberi Allah pada kita untuk mengumpulkan bekal menuju kampung akhirat yang abadi. Jangan kita sia-siakan untuk melakukan kegiatan tak berguna apalagi yang berupa maksiat dan dosa. Jangan sampe ada penyesalan dalam dada saat di pengadilan Allah berharap agar dikembalikan ke dunia, agar bisa memperbanyak amal. Raihlah rezeki lewat umur yang Allah beri.


Kurang rezeki haruskah merana?


  • Hidup terasa begitu berat, rezeki seolah cuma lewat di tangan tak pernah singgah dalam waktu lama dan menjadi milik kita. Membuat kita jadi galau tak karuan.
  • Lalu kita mengadu pada sesama manusia (berkeluh kesah mengeluhkan keadaan yang serba sulit). Tahukah itu sama saja sebenarnya kita mengadukan Allah atas ketidak adilan dan kesusahan yang kita rasakan. Sangat tidak pantas kita mengadukan Allah kepada sesama manusia. Kenapa gak ngadu kepada Allah langsung?


  • Ngeluh atas keadaan diri artinya gak terima dengan ketentuan Allah, artinya protes kenapa Allah memberikan kesusahan, ketidakenakan dalam hidup? Itulah ciri-ciri orang yang kufur rezeki.
Ada hadits Rasulullah 
" Barangsiapa yang bangun di pagi hari dalam keadaan susah karena urusan-urusan keduniawian, maka sama halnya ia bangun dalam keadaan murka kepada Allah. Dan barangsiapa yang merendahkan diri terhadap orang hanya kepada kekayaannya maka hilanglah 2/3 dari agamanya."

  • Husnudzan lah pada Allah. Selalu berprasangka baik pada semua ketentuan yang telah diberiNya, maka rezeki akan menghampiri.


Untuk renungan kita bersama.


  • Tulisan ini ditutup dengan syair yang bisa jadi renungan kita semua.
  • Kuminta setangkai bunga segar yang indah, Allah beri aku kaktus berduri. Kuminta pada Allah diberi binatang kecil yang imut dan cantik, Allah beri aku ulat berbulu yang menjijikkan. Aku sedih, protes dan kecewa.Tapi kemudian kaktus itu berbunga indah dan ulat bulu itu berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
  • Kadang Allah menyembunyikan matahari sejenak, kemudian dia datangkan guruh dan petir hingga kita kebingungan mencari matahari dan ketakutan dengan suara guruh dan petir itu. Ternyata dibalik kekelaman itu Allah ingin menghadiahi kita pelangi.
  • Itulah cara Allah mengajari kita pengharapan dan berpikir positif dalam segala sesuatu. Kadang kita terluka, sedih dan merana padahal Allah sudah menyiapkan sesuatu yang indah untuk kita temui.
  • Jangan putus asa, kita lebih besar dari masalah yang kita hadapi. Syukurilah apa yang kita punya. Banyak sedikitnya rezeki terimalah sebagai jatah kita yang dianggap terbaik olehNya pada saat ini. Jangan menunggu banyak rezeki dulu baru mau bersyukur. Harusnya kita bersyukur atas apapun yang kita punya, bukankah Allah akan menambah rezeki mereka yang bersyukur. Memang sih masuk akal. Syukur adalah perasaan positif yang memancar keluar dan akan menarik rezeki di sekelilingnya. Jika anda punya sekotak roti dan hendak memberikannya pada seorang anak dari 2 orang yang berdiri di depan anda. Satu orang tersenyum menatap anda sementara yang lainnya manyun, cemberut, seolah tak acuh pada anda. Kira-kira anda akan memberikan pada siapa? Pada anak yang tersenyum menatap anda penuh harap bukan? 
  • Begitu juga kita di hadapan Allah. Dia suka memberi mereka yang bersyukur dan senantiasa penuh harap pada RabbNya.


Syukurilah Rezekimu!

  • Perbanyak syukur, kurangi prasangka,  banyak atau sedikitnya rezeki itu tak penting, yang penting adalah kebermanfaatannya bagi diri dan orang lain. 
  • Ingatlah selalu kalo Allah tidak memberi apa yang kita inginkan tapi apa yang kita butuhkan. Allah tidak memberi apa yang kita minta tapi memberi apa yang perlu buat kita.
Wallahu alam....

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?