Melapangkan Rezeki Dengan Al Fatihah.

One Day One Ayat

  • Ada program yang sangat menarik dari Uztaz Yusuf Mansur, yaitu gerakan menghafal Al Quran dengan cara menghafalkan 1 ayat 1 hari (one day one ayat). Program ini diharapkan dapat mempermudah umat muslim di Indonesia untuk menjadi hafiz atau orang yang hafal Al Quran.
  • Menjadi penghafal quran itu memiliki banyak keutamaan diantaranya adalah 
  • Sebagaimana kita ketahui kalau Al Quran itu adalah hudan lin naas.. petunjuk hidup kita. Yang namanya petunjuk ya.. harusnya jangan cuma dibaca, jangan cuma berhenti sampe di hafal tapi yang paling penting adalah pengamalannya. Jadi menjadi penghafal quran itu bagus tapi yang paling bagus adalah menjadi pengamal Al Quran.
  • Daripada sekedar menghafal 1 ayat satu hari bagaimana jika mengamalkan 1 ayat 1 hari? Setelah menghafalnya kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa jadi belajar seumur hidup. Bukankah mukjizat Al Quran akan keluar jika isinya diamalkan? Mengapa tidak mulai dengan surah pertama atau ummul quran dalam Al Quran, yaitu Al Fatihah?


Surah Al Fatihah yang agung dan rezeki.


(1) BASMALAH
  • Al Fatihah di awali dengan basmalah..
  • بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِArtinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” 
  • Maknanya adalah memulai bacaan dengan menyebut nama Allah, tujuannya agar terlindung dari musuh terbesar manusia yaitu, syetan. Lewat bacaan ini kita memohon keberkahan dari Sang Pemurah, keberkahan dalam beribadah dan keberkahan hidup, termasuk rezeki.
  • Allah memiliki Ar rahman dan Ar Rahim yang maknanya memiliki kasih sayang yang luas dan agung kepada hamba-hambanya. Rahmat Allah meliputu segala sesuatunya. Kaitan rezeki dan basmalah bisa dibaca lebih lanjut pada tulisan di bawah ini.
baca : pakailah pakaian ini agar rezekimu senantiasa terjaga
  • Jadi amalkanlah bacaan ini setiap hendak memulai sesuatu, agar rezeki kita dilapangkan.


(2). AYAT PERTAMA 

  • الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِArtinya: “Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.”
  • Pada ayat ini kita memuji Allah, Zat yang Maha Kaya, pemilik alam raya dan penentu rezeki kita. Kita manusia suka kalo ada yang puji, Allah pun juga demikian. Dia suka jika hambaNya memuji namaNya. Mengapa? Karena pujian berasal dari hati hamba yang penuh cinta kepada Rabbnya. Jika seorang manusia mencintai sesuatu maka ia pasti akan banyak memujinya. Begitu juga jika seorang hamba mencintai Rabbnya maka dia akan banyak memujiNya, baik lewat doa maupun lewat zikir. Tahukah anda bahwa sebagian besar bacaan shalat kita adalah puji-pujian untuk Allah? 
  • Hadits Rasulullah, SAW
Tidak ada yang lebih pencemburu dari Allah, karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji, dan tidak ada yang lebih suka dipuji selain dari Allah Swt, karena itu Dia memuji diri-Nya sendiri". ( Shahih Al Bukhari )
  • Mengapa seorang hamba butuh memuji Allah? Supaya Allah ridha padanya, mempermudah urusannya, termasuk mempermudah rezekinya. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk berzikir dan berdoa memuji namaNya. Jika ingin rezekinya dilapangkan banyak-banyaklah memuji Allah. Silakan membaca zikir untuk mempermudah rezeki di sini.

(3). AYAT KEDUA
  • الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ, Artinya: “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Pada ayat ini Allah menunjukkan sifatnya yang rahman dan rahim. Ini adalah salah satu dari 99 nama-nama Allah. Kita dianjurkan untuk berdoa menggunakan asmaul husna..
  • Pujilah selalu Allah dengan nama-namanya yang baik, berdoa dan berzikirlah sesuatu dan yakinkah bahwa Allah mendengar dan mencatatnya sebagai pahala kebaikan yang akan memperberat timbangan amal kita di akhirat nanti. 
  • Lapangkan rezeki dengan berdoa menggunakan asmaul husna.
  • Untuk mengetahui lebih lanjut silakan baca artikel menarik rezeki dengan asmaul husna.

(4) AYAT KETIGA
  • مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ,  Artinya : Yang menguasai Hari Pembalasan.
  • Makna dari ayat ini adalah pengakuan seorang hamba bahwa Allah itu penguasa. Penguasa atas hidup dan rezeki kita. Dia Maha menguasai apapun termasuk hari pembalasan. Dialah satu-satunya penguasa yang sesungguhnya yang berhak mengganjar pahala atau menghukum hamba yang berhak mendapatkannya. Apa yang kita lakukan selama di dunia akan jadi penentu di hari pembalasan nanti. 
  • Hari Pembalasan adalah hari dimana Allah memperhitungkan semua amal ibadah kita, saat itu tidak ada penolong lagi kecuali amal ibadah kita. Karena itulah mengakui Allah sebagai penguasa akan menuntun langkah kita agar berhati-hati, karena ada masa di mana kita harus mempertanggungjawabkan amalan kita di hadapanNya. Termasuk rezeki yang kita terima, yang selalu kita mohonkan bertambah akan kita pertanggung jawabkan. Mohonlah rezeki pada Sang Penguasa Rezeki dan pastikan bahwa anda bisa mempertanggung jawabkan rezeki itu kelak di hadapanNya.

  • Lapangkan rezeki dengan berbuat kebaikan, amal saleh, karena kebaikan itu akan kembali pada kita, baik di dunia maupun di akhirat. Ingatlah selalu hari pembalasan..
  • Baca : mengapa kebaikan menarik rezeki?



(5) AYAT KE EMPAT.
  • إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ, Artinya: “Hanya kepada-Mu lah Kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah Kami meminta pertolongan.” 
  • Makna dari ayat ini sangat jelas..pengakuan seorang hamba bahwa hanya Allahlah satu-satunya yang dia sembah, ibadahnya hanya untuk Allah dan saat susah, minta tolongnya juga ke Allah. Inilah tauhid, pengakuan akan keesaan Allah. Tapi dalam realisasinya betulkah begitu? Betapa banyak orang beribadah bukan untuk Allah, tapi untuk bos, untuk dilihat orang, untuk dipuji manusia? Berapa banyak orang yang mempertuhankan bos, atasan, mendewakan uang, jabatan dan pangkat? Betulkah saat kita susah, kita mencari Allah, bersimpuh di atas sajadah, memohon pertolongannya? Bukannya dukun, paranormal, sesama manusia bahkan jin pun kita minta tolongi? Sikap seperti inilah yang akan menghalangi rezeki kita masuk. Tidak konsisten antara pengakuan lisan kita pada Allah dan amal perbuatan kita. 
  • Baca : Tembok-tembok penghalang masuknya rezeki. Bukan Allah yang menghalangi rezeki kita tapi kita sendirilah yang menghalanginya. Kalau mau dilapangkan rezekinya, singkirkan dulu semua tembok-tembok penghalang tersebut.
(6) AYAT KELIMA
  • اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ, Artinya : Tunjukilah kami jalan yang lurus.
  • Inilah doa yang paling lengkap dan merangkum semua kebaikan dan manfaat bagi diri seorang hamba. Jalan yang lurus itu adalah jalan yang benar yang akan mengantarkan kita menuju Allah dengan memahami kebenaran dan MENGAMALKANNYA.
  • Setiap hari kita memohon agar ditunjukkan jalan yang lurus, jalan yag benar sesuai dengan syariat agama yang kita anut, agama Islam dan jangan sampai kita mati dalam keadaan kafir.
  • Kita mengaku beragama Islam, kita mengaku sebagai muslim, sudahkah kita tunaikan hak Allah untuk mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangNya. Mengapa masih banyak muslim yang korupsi, berzina, minum minuman keras, membunuh dan bergelimang dosa besar? Kitakah salah satu diantaranya? Pantas saja rezeki kita kembang kempis, kita selalu minta ditunjukkan jalan lurus oleh Allah di setiap shalat, Allah sudah menunjukkannya lewat Al Quran dan sunnah nabi, tapi kita OGAH MENGAMALKANNYA..
  • Jika ingin dilapangkan rezekinya, ikutilah jalan yang lurus, kalo pernah menyimpang dari jalan itu, taubatlah segera dan kembali ke jalan yang benar. 

(7) AYAT KE ENAM
  • صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ, Artinya : yaitu jalan orang-orang yang Engaku berikan nikmat atas mereka.
  • Siapa mereka yang diberi nikmat itu? Merekalah contoh orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, yaitu :
    • Para nabi, rasul, sahabat, orang-orang yang shiddiq/jujur dan benar, para pejuang yang mati syahid dan orang-orang saleh.
    • Orang yang diberi anugerah keimanan oleh Allah SWT, mengenalNya dengan baik, mengetahui apa yang disukaiNya, mengerti apa yang dimurkaiNya dan mendapatkan taufik dan hidayah untuk mengamalkan yang disukaiNya dan meninggalkan yang dimurkaiNya.
    • Orang yang istiqamah dalam Islam inilah yang senantiasa akan mendapat nikmat dariNya. Nikmat keimanan, nikmat kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.
  • Jika ingin dilapangkan rezekinya tetaplah istiqamah dalam Islam, lakukan kewajiban anda, kerjakan perintahNya dan jauhi laranganNya baru anda menuntut hak mendapatkan rezekiNya. Anda tak menuntut pun Allah akan kasi rezeki.. tapi mbok ya...tau dirilah jadi hamba.

(8) AYAT KE TUJUH
  • غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ, Artinya : bukan jalan orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.
  • Siapakah mereka ini? 
    • Orang-orang yang dimurkai adalah orang yang sudah mengetahui kebenaran tapi tidak mau mengakuinya apalagi mengamalkannya, seperti orang-orang Yahudi.
    • Orang-orang yang sesat adalah orang yang tidak mengamalkan kebenaran karena kebodohan dan kesesatannya, seperti orang-orang Nasrani.
  • Jika ingin dilapangkan rezeki, teruslah belajar agama, dan AMALKAN. Pastikan bahwa anda tahu apa yang anda kerjakan benar dan diperintahkan Allah. Pastikan juga bahwa yang anda hindari adalah sesuatu yang dilarang Allah. Jangan berada di tengah-tengah, sudah tahu benar tapi ogah dilaksanakan, sudah tahu salah eh.. masih dikerjakan. Akhirnya kita terjerumus dalam dosa, yang bisa jadi menyebabkan rezeki kita terhalang.

KESIMPULAN

  • Surah Al fathihah adalah surah yang sangat familiar dengan kita karena selalu dibaca dalam shalat. Banyak tulisan di blog lain yang menulis tentang fadhilah Surah Al fathihah yang akan memberi manfaat jika dibaca sekian ratus kali. Saya sebenarnya lebih fokus untuk mengajak kita berfikir tentang ayat ini. Daripada sekedar komat kamit puluhan kali atau ratusan kali tapi tak memahami maknanya bahkan tak mengamalkan apa isinya. 
  • Mudah-mudahan amalan kita diridhai Allah SWT dan mempermudah jalannya rezeki masuk dalam hidup kita. Sehingga bukan saja rezeki dan kebahagiaan duniawi yang kita terima tapi juga pemberat amal kebaikan kita di hari pembalasan kelak, insya Allah.
  • Semoga tulisan sederhana yang ditulis pada hari ke 25 Ramadhan ini memberi manfaat setidaknya bagi saya
Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?