Ternyata Allah Tidak Menciptakan Kemiskinan.
Selama ini kita salah sangka.
- Kita berpikir bahwa Allah menciptakan segala sesuatu pasti punya kebalikan. Karena keseimbangan alam bisa tercapai jika segala sesuatu memiliki pasangannya. Allah menciptakan laki-laki juga menciptakan wanita untuk menjadi pasangannya. Allah menciptakan kesenangan, juga menciptakan kesusahan. Allah menciptakan tawa ceria tapi Allah juga memberi kita isak tangis kesedihan. Allah menggembirakan kita dengan kabar baik, Allah juga memperingatkan kita dengan kabar buruk.
- Begitu juga dengan kemiskinan. Anggapan kita selama ini adalah Allah menciptakan kekayaan pasti juga menciptakan kemiskinan untuk kita. Jadi bagi yang terlahir miskin, boleh pasrah dong! Kan sudah ketentuan Allah. Ngapain capek-capek berusaha jika ditakdirkan miskin pasti akan tetap miskin juga!
- Ini pemikiran yang sangat salah. Tidak percaya kalau Allah tidak memberi kita kemiskinan? Lihat firmanNya dalam surah An Najm ayat 48 :
Lalu mengapa kita miskin?
(1) Kita yang menciptakan kemiskinan.
- Gak mungkin ayat di atas salah dong? Jika Allah tidak memberi kemiskinan lalu mengapa banyak manusia yang masih berada di bawah garis kemiskinan, terlahir miskin, menjalani hidup miskin bahkan mati miskin?
- Karena KITA yang menciptakan kemiskinan. Manusia lah yang menciptakan kemiskinan. Kita kurang berikhtiar, cepat putus asa, gampang menyerah, kurang memaksimalkan potensi diri, tidak mau belajar, bangga dengan kobodohan, dan TAK PERNAH MERASA CUKUP.
- Anda pikir orang kaya yang terlahir kaya tak berusaha keras untuk mempertahankan kekayaannya?
- Anda pikir orang miskin yang akhirnya kaya tak berusaha keras untuk mengubah nasibnya?
- Anda pikir orang miskin yang berbahagia tak melatih pikirannya untuk senantiasa bersyukur?
- Kita miskin karena kita yang meminta untuk miskin. Allah memberi kita anugerah yang banyak, otak diberikan pada kita untuk digunakan. Ya.. pakai otak untuk merubah nasib. Otak itu bukan asesoris yang sekedar nempel di kepala tak ada guna. Otak kudu dimanfaatin buat mikir. Allah menyuruh kita untuk berikhtiar dan bukannya berpangku tangan menunggu uang jatuh dari langit. Uang tak akan jatuh dari langit, karenanya kita harus berusaha agar bisa dapat uang dan bisa hidup dengan layak dan cukup.
(2) Kita tak pernah merasa cukup.
- Alasan kedua mengapa kita miskin adalah kita tak pernah merasa cukup. Karena cukup itu masalah perasaan bukan apa yang tampak di luar. Boleh jadi harta kita melimpah, rumah ada lima, mobil berjejer tiga, usaha ada di mana-mana, uang selalu tersedia, apa yang diinginkan selalu ada. Tapi hati tak pernah merasa cukup, selalu merasa kurang. Punya mobil lima pengen enam karena ada orang yang mobilnya sepuluh. Punya kendaraan seharga 200 juta masih kurang, karena ingin punya yang lebih bagus seharga 500 juta, meski nyicil.
- Tak ada rasa syukur di kepala kita. Yang ada adalah nafsu untuk selalu memiliki lebih banyak, lebih indah, lebih mewah. Meski secara kasat mata kita tak kekurangan apapun, tapi secara mental kita miskin, karena apa yang ada tak bisa memuaskan kita.
(3) Kita memperoleh apa yang diikhtiarkan.
- Perhatikan firman Allah dalam surah An Najm ayat 39 berikut ini :
- Manusia mendapatkan apapun yang dikhtiarkannya. Jika ikhtiar yang anda lakukan secukupnya, berdoa secukupnya, melakukan amal saleh secukupnya, wajar jika anda memperoleh rezeki secukupnya. Kadang dicukup-cukupin. Anda yang meminta Allah untuk memberi apa yang sekarang anda dapatkan. Anda mengkondisikan keinginan miskin secara tidak sengaja.
- Anda ingin kaya tapi ogah kerja, maunya malas-malasan. Sekalinya punya kerja, gak maksimal kerjaannya. Punya kesempatan untuk memperbaiki nasib tapi kesempatan itu dibiarkan berlalu begitu saja.
- Ikhtiar kita tak sebanding dengan apa yang kita inginkan. Harusnya kita berusaha dulu, maksimalkan semua potensi, buktikan dengan tingkah nyata, lakukan action (jangan cuma mimpi pegen kaya, tapi cuma hanya dalam angan-angan, tidak ada tindak lanjutnya), dan selanjutnya kuatkan dengan doa. Barulah terakhir kita ikat dengan rasa tawakkal, apapun hasilnya itulah jalan terbaik untuk kita. Bukankah tawakkal itu jalan tol menuju kemudahan rezeki?
- Jika anda masih miskin, coba tanyakan pada diri, apa yang salah dengan anda? Karena Allah tak menciptakan kemiskinan, artinya andalah yang menciptakannya. Memang banyak yang bisa dipelajari dari kemiskinan. Tapi sejujurnya, jika bisa kaya, orang lebih senang memilih kaya.
- Kaya itu pilihan, maka pilihlah untuk menjadi kaya!
Wallahu alam..
makjleb sekali topiknya...jadi mikir lagi kenapa gw masih begini2 aj hidupnya
ReplyDeleteTerima kasih...jika hidup masih begini2 saja, waktunya evaluasi diri Mas Rizki....
Delete