Sebab Skenario Allah-lah Yang Terbaik

Yang penting yakin.

  • Allah lah yang mengatur hidup kita, Dia bagaikan sutradara yang mengatur jalan cerita hidup kita. Rezeki yang diberiNya pun berjalan sesuai skenarionya. Yang penting yakin dengan rencanaNya. 
  • Manusia memang harus berusaha, mencari rezeki halal semampunya tapi Allah yang menentukan seberapa banyak yang dia dapatkan. Bahagia rasanya jika rezeki yang diperoleh lebih dari cukup, hati nelangsa jika rezeki terasa kurang dan seret.
  • Yang penting yakin adalah kalimat yang terdengar gampang dilakukan tapi banyak orang yang tak bisa melaksanakannya. Karena keyakinan bukan untuk dibicarakan tapi untuk dirasakan. Seseorang yang hatinya penuh dengan keyakinan akan skenario Allah menerima apapun yang terjadinya padanya dengan ikhlas. Karena itu tak ada rasa nelangsa dan sedih yang berkepanjangan apalagi jika terkait dengan rezeki.

Percayalah bahwa Allah tak akan menyengsarakan kita.

  • Banyak yang tidak yakin dengan kalimat di atas. Jika Allah tak ingin kita sengsara mengapa Dia memberi kita kesusahan dan penderitaan? Kesusahan dan penderitaan jika dilihat dari sisi positif bukanlah sesuatu yang buruk. Kesusahan dan penderitaan adalah cara Allah untuk menyentil kita, caranya mengingatkan akan nikmat yang tak kita syukuri, caraNya menarik kita kembali kepadaNya, caraNya mengajari kita memecahkan masalah, caraNya mendewasakan kita. Kesusahan dan penderitaan menempa kita menjadi seperti sekarang.
  • Dia Maha Rahim dan Maha Kasih. Jangan pernah mempertanyakan rezeki yang diberiNya. Karena sesungguhNya Dia tak pernah memberi kemiskinan. Perhatikan firmanNya dalam surah An Najm ayat 48 berikut ini :

  • Jika akhirnya kita miskin, kita sendirilah penyebabnya, bukan diberi Allah. Karena kecukupan itu bukan dilihat dari banyak sedikitnya harta seseorang tapi dari perasaannya. Jika dia merasa cukup betatapun sedikit hartanya, dia tak akan merasa kekurangan. Hartanya memang sedikit tapi syukurnya pada Allah yang besar, sehingga dia selalu merasa cukup karena Allah yang mencukupkan kekurangannya. 
  • Sementara ada orang yang hartanya melimpah tapi tak pernah cukup, selalu merasa kurang. Mereka inilah orang miskin yang sesungguhnya. Tak pernah mensyukuri rezeki yang diterimanya. Padahal Allah tak akan turun derajatnya meski kita berhenti menyembah dan tak mensyukuriNya. Justru kitalah yang akan rugi sendiri disiksa oleh rasa kurang.
  • Berikut ini kisah yang mungkin bisa menginspirasi..

Kebaikan pasti berbalas.

  • Seorang lelaki memiliki mata pencaharian sebagai kurir sayuran/buah di sebuah pasar. Tugasnya mengantar buah/sayuran pedagang dari satu pasar ke pasar lainnya. Seperti biasa lelaki ini setelah menunaikan shalat Subuh berjamaan, kemudian menuju ke pasar untuk menjemput rezeki yang Allah telah sediakan untuknya hari itu. Dengan mengendarai mobil pick up tuanya, ia berjalan menuju pasar dan berdoa agar hari itu diberi rezeki yang cukup untuk istrinya yang lagi hamil tua dan anaknya yang masih sekolah. 
  • Tapi di perjalanan dia mengalami hambatan oleh sekelompok hewan ternak yang tiba-tiba saja menyeberang jalan tanpa memperdulikan ia yang lagi melaju dengan kencang. Untuk menghindari tabrakan terpaksa ia membanting setir ke kanan dan mengucap innalillahi atas musibah yang hampir dialaminya. Untung saja tak ada hewan ternak yang celaka dan dirinya pun tak mengalami cedera. Tergopoh-gopoh gembala hewan itu meminta maaf kepadanya dan dia sudah memaafkannya.
  • Akhirnya dia singgah ke mesjid yang tak terlalu jauh dari lokasi itu dan menunaikan shalat dhuha. Seseorang yang melihatnya hampir celaka, bertanya padanya, mengapa harus melaksanakan shalat dhuha, bukankah lebih baik jika dia buruan segera ke pasar, karena bisa tak kebagian rezeki jika hari terus beranjak siang.
  • Lelaki itu tersenyum dan dengan tenangnya berkata, "Mengapa harus memburu dunia, jika kita bisa menjumpai Pemiliknya terlebih dahulu?" Katanya lagi, Ketika memasuki pagi, ada peluang sedekah untuk setiap ruas tulang kita, setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap hamdalah adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, berbuat kebaikan adalah sedekah, mencegah dari yang buruk juga sedekah dan semuanya itu bisa tergantikan dengan 2 rakaat shalat dhuha. (baca : mengapa dhuha melancarkan rezeki?).
  • Setelah menunaikan shalat dhuha dia menuju pasar dan di sana sudah banyak kurir yang telah mendapatkan pengguna jasa. Sementara dirinya karena terlambat datang, harus menunggu sampai ada orang yang menggunakan jasanya. Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya ada juga orang yang menggunakan jasanya dan minta agar barangnya diantarkan ke pasar lainnya. 
  • Dengan semangat lelaki itu mengantarkan barang dan tiba dengan selamat di pasar tujuannya. Setelah menerima pembayaran jasanya, dia memutuskan menunggu lagi di pasar itu, siapa tahu ada rezeki lain. Tapi setelah ditunggu sekian lama belum ada juga orang yang perlu jasanya. Dia tak putus asa dan berpikir bahwa semua ada dalam skenario Allah dan skenarioNya pasti yang terbaik untuknya. Itulah sebabnya dia tetap tenang, meskipun harus pasrah dengan sedikitnya rezeki yang bisa dibawa pulang hari itu.
  • Sambil menunggu dia tak lupa sholat, berdoa dan berzikir. Belum selesai zikirnya terdengar suara gaduh, ternyata seorang ibu hamil yang sedang berbelanja di pasar itu mengeluh kesakitan. Ternyata ibu itu pingsan tak bisa menahan sakitnya dan atas inisiatif sendiri ia bersama pembatu si ibu mengantarkan ibu itu ke rumah sakit terdekat dengan pick up tuanya. Ternyata si ibu hendak melahirkan dan tak lama kemudian suami si ibu datang dan mengucap terima kasih pada lelaki baik hati itu.
  • Akhirnya dia berniat untuk meninggalkan rumah sakit. Belum sempat dia berjalan dilihatnya tetangganya datang tergopoh-gopoh dan tetangganya itu mengatakan kalau dia mengantarkan isterinya yang sudah mau melahirkan juga. Tak berapa lama terdengar tangis bayi, anaknya telah lahir bersamaan dengan anak ibu yang ditolongnya tadi. Dia pun segera menemui isterinya dan mengazankan puteranya. Tapi kemudian dia tertegun, ia tak yakin bisa membayar persalinan isterinya yang tiba-tiba itu, apalagi hari itu dia hanya mendapat sedikit pelanggan. Masih termangu-mangu dia dengan pikirannya, suami si ibu yang ditolongnya tadi mendekatinya. Sambil mengucapkan selamat satu sama lain suami ibu itu mengatakan sebagai ucapan terima kasih dia akan membayar semua biaya persalinan isteri lelaki itu. Lelaki itu hanya bisa mengucap syukur... skenario Allah adalah yang terbaik..!! 
  • Allah sudah mengatur semuanya, mulai dari keterlambatannya ke pasar, kurangnya pelanggan, sampai dengan keputusannya untuk menunggu lebih lama dari biasanya dan menolong ibu hamil yang pingsan, meskipun dia tak mengenalnya. Semua Allah yang atur, kalau pada saat bersamaan isterinya harus melahirkan, lebih cepat dari yang dijadwalkan. Karena Allah telah menyediakan rezekinya lewat tangan suami ibu yang ditolongnya itu.

KESIMPULAN.

  • Jangan pernah meragukan Allah, dalam situasi sulit pun Dia akan menolong kita dengan caraNya sendiri, cara yang kadang tak terpikir oleh otak kita yang terbatas.
  • Saat susah rezeki jangan berputus asa dari rahmat Allah, teruslah mendekatiNya karena pertolonganNya bisa datang dari arah mana saja.
  • Jangan pernah berprasangka buruk padaNya. Semua kesulitan dan penderitaan adalah cara Allah menyayangi kita. Lewat kesusahan dan penderitaan itu biasanya kita mencariNya, karena itulah tabiat kita, manusia dan Allah sangat tahu itu.
  • Jangan segan berbuat baik, karena kebaikan itu tak menunggu lama untuk dibalas..
Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?