Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki

Semangkuk soto jadi kebaikan !

  • Kisah ini terjadi di warung sebuah penjual soto di Jakarta Timur. Penulis cerita ini lagi nyantai menyantap semangkuk soto ayam yang terkenal lezat. Dia duduk sambil baca koran menunggu kemacetan Jakarta berkurang.
  • Tiba-tiba masuklah seorang ibu dengan 2 balitanya, penampilannya sangat sederhana. Dia bertanya harga semangkok soto. Dijawab oleh tukang sotonya kalo harga seporsinya 10.000 rupiah. Ibu itu mengatakan kalo uangnya hanya 7.000 perak sementara kedua buah hatinya sangat ingin makan soto di tempat tersebut. Akhirnya ibu itu meminta soto dua porsi meski cuma berisi kuah dan sedikit soun yang penting buah hatinya bisa makan soto hari itu.

  • Tukang soto itu mempersilakan ibu yang tampak lelah dan kedua anaknya duduk dan tak lama kembali dengan 3 mangkuk soto terhidang di depan mereka. Ibu itu ragu-ragu dan mengulang pernyataannya kalo uangnya cuma 7.000 perak tak sanggup membayar 3 porsi soto berukuran besar yang ada di depannya. 
  • Tukang soto tersenyum dan mempersilakan ibu itu untuk makan yang lahap dan dia juga meminta agar menyimpan kembali uangnya yang 7.000 perak itu. Mereka kemudian makan dengan lahap, setelah habis ludes soto itu mereka pun pergi, tak lupa mengucapkan terima kasih pada tukang soto yang baik hati itu.
  • Belum hilang rasa takjub atas kejadian yang tampak di depan matanya, penulis itu dikejutkan dengan kejadian berikutnya, tiba-tiba dari pojokan berjalan seorang pemuda sepertinya keturunan Tionghoa yang dari tadi hanya cuek duduk makan di tempatnya di sudut sana, membayar makanannya dengan uang 100.000 rupiah, kemudian berlalu pergi. Tukang soto pun mengejarnya dan mengangsurkan uang kembalian pada pemuda itu. Tapi dijawab olehnya kalo dia makan semangkuk soto, plus kerupuk dan teh manis dan sisanya untuk membayar 3 mangkuk soto yang dimakan ibu tadi. Kemudian dia segera pergi mengendarai motor maticnya membelah jalanan Jakarta.
  • Tukang soto hanya melongo menatap pemuda itu dan uang kembalian yang ada di tangannya secara bergantian. Si penulis cerita pun ikut-ikutan melongo melihat kejadian yang ada di depannya.

KESIMPULAN

  • Apa yang bisa disimpulkan dari cerita di atas? 
(1) Kebaikan berbalas kebaikan.
  • Tukang soto melakukan kebaikan dengan menyedekahkan 3 mangkuk soto kepada seorang ibu miskin dan 2 anaknya. Keikhlasannya segera dibalas Allah lewat seorang pemuda yang membayar 3 mangkok soto ibu tadi plus sisa uangnya kembaliannya.
  • Yakinlah jika kita melakukan kebaikan maka kebaikan pula yang akan kita dapatkan. Bisa jadi balasan dari Allah gak nunggu lama.. . Karena kebaikan pasti menarik kebaikan, termasuk rezeki.

(2) Gak usah hitung-hitungan.
  • Tukang soto itu gak ngitung kalo 3 mangkok sotonya yang diberikan secara gratis pada ibu itu dan anaknya adalah kerugian. Malah keuntungan baginya karena bisa bersedekah. Begitu juga dengan pemuda yang membayar seratus ribu itu gak ngitung kalo dia bayarin ibu tadi dan gak ngambil kembalian uangnya adalah kerugian baginya. Dia sepakat dengan bapak tukang soto kalo bersedekah itu gak ada ruginya. Yang ada adalah keuntungan saja, karena yang ngebalas itu Allah.
  • Allah aja ngasi kita rezeki gak pernah pake itung-itungan untung rugi. Allah juga gak minta apa-apa sama kita. Bandel, gak taat padaNya pun kita tetap dikasi rezekiNya, kita dikasi apa yang kita butuhin, oksigen buat kita nafas gak pernah ditahan.. Kok kita manusia yang miskin dan gak sekaya Allah ogah bersedekah dan sukanya itung-itungan???

(3) Miskin juga harus punya harga diri.
  • Si ibu tadi datang gak ingin mengemis makanan, dia bersedia membayar makanannya meskipun sesuai dengan kesanggupannya. Dia tahu meskipun miskin dia masih punya harga diri untuk tak meminta-minta. Meminta-minta itu buruk.
  • Kebanyakan orang zaman sekarang gak peduli lagi dengan namanya harga diri yang penting dapat uang. Mau dapetnya pake minta, pake nyuri, pake nipu, korupsi pun gak ada masalah. Yang penting pundi-pundi uang bertambah. Rezeki gak halal alias haram pun jadi trend.. 

(4) Jadikan memberi itu gaya hidup.
  • Yang namanya gaya hidup artinya udah jadi kebiasaan, udah bagian dari keseharian.. Jadikan memberi sebagai sebuah kebiasaan. Pilihlah untuk memberi daripada meminta. Minta gratisan itu bisa bikin rezeki ngacir lho !
  • Yang ada sekarang ini orang doyannya minta. Apa aja diminta. Ada yang pergi ke luar kota, kitanya ngeyel minta oleh-oleh, padahal belum tentu orangnya punya waktu dan punya uang buat sekedar nyariin kita oleh-oleh. Ada yang dapat honor, kita nyelonong minta bagian. Belum lagi yang namanya minta traktir, minta dibayarin, minta ini, minta itu. Pokoknya apa aja diminta. Bahkan ada yang suka nyunat uang milik orang lain, katanya uang terima kasih. Dia ngasi uang terima kasih untuk dirinya sendiri untuk sesuatu yang memang menjadi tugasnya. 
  • Prinsipnya kalo bisa gratis ngapain bayar? Itu kan mental miskin namanya. Mental peminta adalah mental kekurangan, mental yang selalu pengen lebih, serakah dan gak bisa bersyukur.
Pengingat buat kita semua. Jadikan 4 sikap hidup di atas sebagai gaya hidup karena sikap hidup itu bisa melapangkan rezeki. 
  1. Hiasi hidup dengan kebaikan-kebaikan kecil karena kebaikan kecil jika dikumpulin akan jadi besar. Kebaikan kecil bisa berdampak besar jika dilakukan dari hati yang ikhlas. Kebaikan menarik rezeki.
  2. Gak usah banyak itung-itungan untung rugi karena hidup ini bukan bisnis tapi saling memberi manfaat satu sama lain. Lakukan apa yang anda yakini baik tanpa perlu ngitung itu untung atau rugi. Jangan pernah menyesal melakukan sedekah karena sedekah itu pasti untung, karena yang balas Allah yang Maha Kaya.
  3. Miliki harga diri, karena itulah yang membedakan seorang manusia berkelas dengan manusia rendahan. Meski gak punya banyak duit dan harta gak berarti harus menghinakan diri di hadapan orang lain. Milikilah ketergantungan pada Allah bukan pada manusia. Karena Allah yang membagi rezeki, bukan bos, atasan atau malah perusahaan.
  4. Jadikan memberi sebagai gaya hidup. Kemanapun anda pergi tebarkan kebaikan lewat memberi apa yang anda miliki. Beri makanan mereka yang lapar, beri minum mereka yang kehausan, beri pakaian mereka yang telanjang, beri kehangatan mereka yang kedinginan, beri senyum mereka yang kesepian. Apa aja bisa anda berikan. Gak punya harta? Tenaga dan pikiran pun bisa anda sumbangkan.. 
  5. Wallahu alam 

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?