Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?

Tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa manusia lainnya. Kita saling bergantung satu sama lain. Agama kita mengajarkan buat berbuat baik kepada tetangga, menyambung tali silaturahmi bukannya memutusnya dan menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi semua mahluk Allah di dunia ini. Rezeki seseorang bisa langsung datang dari Allah, bisa juga lewat tangan orang lain. Apakah kita sudah menjadi rezeki bagi orang lain? Hanya kita yang bisa menjawabnya.

menarik rezeki

Orang baik itu rezekinya baik. Dan membaiki orang itu menarik rezeki. Ini buktinya.

  1. Bicarakan diri sesedikit mungkin. Kebanyakan orang senang berbicara tentang dirinya. Kalo pengen jadi rezeki bagi orang lain dan menarik rezeki lewat mereka, kurangi bicara tentang diri sendiri dan biarkan orang lain bicara tentang diri mereka. Orang lain akan senang kalau kita dengan penuh perhatian mendengar ceritanya, kehebatannya, keluarganya. anak-anaknya. Orang lain bakalan menganggap kita sebagai orang terbaik di dunia dan akan senang bergaul dengan kita, padahal kita tidak melakukan apa-apa. Hanya membiarkan dia berbicara tentang dirinya. Jika orang lain sudah senang pada kita maka rezeki akan mengalir melalui tangannya. Entah kita dibawain oleh-oleh, diberi duit, minimal diberi senyum setiap ketemu.
  2. Buat sibuk diri sendiri dengan urusan pribadi dan gak sibuk ngurusin orang lain. Setiap orang punya masalahnya sendiri. Mereka sudah pusing ngurusin problem dan urusannya tidak usah ditambahin lagi dengan sikap kita yang suka sok tahu, sok ngurusin dan sok komentarin, seolah kita ini sempurna dan tak bercacat. Kalo kita ninggalin orang lain dengan urusannya dan sibuk memperbaiki diri selain ngurangin dosa juga dapat pahala. Rezeki bakalan datang bertubi-tubi pada orang yang sibuk beramal saleh dan ninggalin dosa
  3. Jangan suka kepo. Kepo adalah istilah gaul anak-anak sekarang yang nunjukin keingin tahuan atau level sok tau yang tinggi dari seseorang. (baca : kepo itu apaan sih?). Kita kadang suka ingin tahu urusan orang, ingin tahu masalahnya, sibuk ngorek informasi tentang aib orang lain agar ada bahan untuk menggunjing atau nyebarin fitnah. Apa yang diperoleh orang yang suka menggunjing? Allah mengumpamakan mereka seperti kanibal yang suka memakan daging saudaranya sendiri. Bagaimana rezeki bisa lancar jika kita tiap hari "makan daging" saudara kita sendiri? Kita sholat, puasa, zakat bahkan gelar haji sudah nempel di depan nama kita tapi mulut berhias fitnah dan gunjingan.
  4. Jangan campuri urusan orang. Kalau seseorang bertengkar dengan isterinya, memaki anaknya, meninggalkan shalat adalah urusan dia dengan Allah. Bukan tugas kita untuk menghisab dosa orang lain tapi mengingatkan secara ma'ruf. Boleh mencampuri jika orang lain meminta saran kita atau menjadi penengah dari masalahnya dengan orang lain. Jika kita bisa mendamaikan orang yang bertengkar itu pahalanya besar sekali.
  5. Terimalah semua gangguan dengan rasa humor. Memang ada orang yang senang mengganggu dan tidak suka melihat orang lain senang. Mereka suka kalau orang lain menderita. Hadapi orang-orang seperti ini dengan senyum dan terima tingkah mereka sebagai humor yang menggelikan. Mereka ini orang yang sakit jiwanya dan perlu diterapi. Sikap ini bakalan menyehatkan jiwa dan membuat kita lebih bisa menerima gangguan dengan baik. Tidak ada guna membalas gangguan atau menaruh dendam padanya. Selain merusak hubungan juga menyakiti diri dan orang lain.
  6. Tidak usah tenggelam dalam kesalahan. Tidak ada orang yang sempurna, semua pernah buat salah. Kalau kita akhirnya menyadari kekhilafan, atau menyadari orang lain melakukan kesalahan pada kita , segera maafkan diri atau orang lain, perbaiki diri dan lupakan. Manusia adalah gudangnya salah. Buat apa menenggelamkan diri dalam kesalahan diri yang lalu? Buat apa menimbun kekesalan karena kesalahan orang lain pada kita? Hubungan yang baik dengan orang lain bukannya yang tak pernah bermasalah tapi yang sanggup bertahan dari segala masalah yang menerpanya dengan komunikasi yang baik, untuk menyelesaikan masalah. Silaturahmi bisa tetap terjalin dan jiwa bisa tetap sehat dan stabil. Silaturahmi itu penarik rezeki.
  7. Terimalah kecaman dengan arif. Mengapa seseorang mengecam kita? Sebelum buru-buru melapor polisi sebagai pencemaran nama baik dan menuduh orang lain dengan pasal pembunuhan karakter, coba tanya diri lebih dahulu. Adakah kelakuan kita sendiri yang membuat kita dikecam? Meski kita tidak sebijaksana nabi dan rasul yang bisa survive dan menyikapi kecaman dengan arif, tapi minimal kita bisa mencoba untuk melihat kecaman sebagai hal yang positif. Mencoba melihat dari sudut pandang orang yang mengecam. Syukuri kecaman sebagai pengingat kesalahan dan kelemahan diri, Berterima kasihlah pada pengecam karena mengingatkan kita. Dijamin para pengecam atau haters bakalan takjub dan berhenti dengan sendirinya. Mengapa? Karena reaksi kita tak seperti harapan mereka. Mungkin mereka sengaja menembak kita dengan kecaman untuk mendapatkan perhatian kita. Setelah mereka kita perhatikan dengan cara yang baik dan bersahabat, bisa saja para haters berubah menjadi teman kita. Makin banyak teman makin banyak rezeki bukan? (baca : fakta-fakta tentang haters).
  8. Menyerah untuk menang. Kalau ada perbedaan pendapat dan terjadi debat kusir, pakai otak agar bisa cerdas menyikapi hal ini. Semua orang pengen menang berdebat, termasuk lawan bicara kita. Kalau kita seorang penjual / sales dan ingin menjual dagangan kita biarkan konsumen menang dengan pendapatnya. Berikan masukan dan buat pendapat kita jadi pendapatnya. Mereka dengan senang hati bakalan membeli dagangan anda kalau dipikirnya semua pendapat anda adalah pendapatnya. Rezeki bakal mengalir masuk ke kocek anda.
  9. Sikapi penghinaan dan luka secara positif. Penghina itu orang yang patut dikasihani. Mereka tidak percaya diri sehingga harus menghina orang lain untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Dia merasa tinggi dengan merendahkan orang lain. Percayalah, tidak ada yang bisa menghina, melukai dan merendahkan anda, kecuali jika anda membiarkannya. Diri anda adalah apa yang anda percayai bukan berdasarkan apa kata orang. Kalau kita bisa menyikapi hinaan dan penghinanya dengan baik, maka hidup kita bakalan lebih tenang dan bahagia. Hidup yang tenang, bahagia dan bebas gangguan membuat kita lebih tenang juga mencari rezeki dan menerima nikmatNya dengan penuh syukur.
  10. Lembut hati dan berprasangka baik meski diprovokasi. Banyak orang tercebur dalam amarah dan kegelisahan yang membuat diri jadi budak hawa nafsu karena hidup dipenuhi prasangka dan kecurigaan pada orang lain. Sikapi provokasi dengan bijak, dengan kelembutan hati yang nantinya akan meredam mereka dan berhenti dengan sendirinya. Provokasi memancing pertengkaran dan perselisihan. Jika kita menanggapi provokasi secara negatif maka kita pasti bertengkar dan berselisih. Tidak ada perselisihan yang membawa manfaat. Pasti membawa kebecian di hati orang lain. Jika banyak yang membenci akankah dia mendoakan kebaikan dan lancarnya rezeki kita? Tidak bukan?
Itulah 10 bukti mengapa membaiki orang itu menarik rezeki. Orang yang paling hebat bukan karena dia punya uang, harta, kekuasaan dan pengaruh yang besar tapi karena dia bermanfaat bagi banyak orang. Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?