Banyaklah Berserah Diri Pada Allah Maka Rezeki Akan Mengikuti

Apa itu beserah diri pada Allah?

Berserah diri pada Allah adalah menyerahkan diri sepenuhnya untuk diatur Allah dengan bekerja keras untuk menemukan kehendakNya kemudian mengalir (bertasbih) dengan kehendak itu.

" Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka" (Q.S. Al Mukmin : 44-45).

Manusia diberi otak untuk berpikir, untuk mengenali keagungan dan kebesaran Allah melalui ciptaanNya. Tapi banyak yang menyalahgunakan kelebihan yan diberi Allah ini. Otak yang secuil di kepala ini boro-boro digunakan untuk digunakan untuk mempertanyakan kekebesaranNya. Justru malah digunakan untuk mempertanyakan keberadaanNya. Dengan kedok ilmu, science dan teknologi manusia menjadi begitu sombong sampai harus mempertanyakan penciptaNya.
Lahirlah paham-paham atheis yang tidak mengakui adanya Tuhan.
Hanya orang bodoh dan tertutup hatinya yang selalu meragukan keberadaanNya. 


Apa hubungan rezeki dan berserah diri padaNYA ?

Hubungannya sangat erat.
Kita sepakat kalau rezeki datangnya dari Allah bukan?
Ya.. memang kita diwajibkan untuk berusaha dan berikhtiar demi menjemput rezeki itu.
Tapi banyak sedikitnya, bagaimana kualitasnya, sisi keberkahannya Allah yang tentukan bukan?
tapi kadang keuntungan datang mengalir bagai air, di lain waktu rezeki tersendat hingga merugi.
Bagi karyawan / pegawai gajinya bisa diprediksi setiap bulan karena jumlahnya tetap.
Tapi kadang-kadang banyak tambahan dari sana sini yang menambah pundi-pundi uang kita.
Kadang juga banyak pengeluaran yang tiba-tiba menggerogoti keuangan kita.

Rezeki itu ketidakpastian, meski bisa diukur dan dikira-kira. Tapi kadang perkiraan kita meleset. Berharap untung tapi malah buntung. Berpasrah bakalan tidak dapat tapi justru malah dapat. Karena kita hanya bisa berencana, bergerak sesuai rencana itu, tapi Allah yang menentukan hasilnya. Setiap hari tidak pasti berapa rezeki kita hari itu, dalam sebulan, dalam setahun. Rezeki bukan hanya uang tapi banyak rupanya. (baca : luasnya rezeki Allah). Baca juga ini; beda uang dan kekayaan

Mengapa harus berserah diri pada Allah?

Gaji kita di kantor siapa yang tentukan?
Manejemen puncak perusahaan dalam hal ini bos.
Kita menyerahkan bos memberi gaji sesuai ketentuan perusahaan.
Bos boleh memberikan bonus? Boleh memberikan tambahan tunjangan pendapatan?
Boleh memberikan kenaikan gaji?
Boleh sekali bukan?

Apa indikatornya supaya bos mau berbuat demikian?
Performance kita dianggap bagus.
Kinerja kita sangat berhasil.
Mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan.
Akhirnya sebagai balasan bos memberi penghargaan berupa tambahan yang sebelumnya sudah rutin kita dapatkan.

Itu baru bos yang kekayaannya terbatas.
Bagaimana dengan Zat yang Maha Kaya? Apa Dia mau memberikan kita tambahan rezeki?
Tentu, kalau kita pantas mendapatkannya. Baca cara memantaskannya di sini.
Di sinilah pentingnya berserah diri itu.
Ikhtiar sudah kita jalankan, doa sudah kita panjatkan, selanjutnya terserah Allah. (baca : mengapa doa minta rezeki seolah tak terjawab?
Kita memanen apa yang kita tuai.
Menanam kebajikan akan menuai pahala dan rezeki yang banyak dan berkah.
Menebar keburukan akan memanen dosa, kemaksiatan dan rezeki yang tak berkah. 

Langkah apa yang harus dilakukan?

Apa yang harus dilakukan agar kita menjadi hamba yang senantiasa berserah diri pada Allah?
  • Memiliki sikap mental yang positif. Apa itu mental positif? Mental yang memfokuskan diri kepada hal-hal yang baik, yang bisa melihat hikmah dari kejadian yang buruk dan bisa bersyukur saat nasib berpihak padanya, yang membuang jauh-jauh kesombongan dari dalam hatinya. Baca betapa mental positif bisa menjadi magnet rezeki yang luar biasa di rahasia bagaimana menjadi magnet rezeki?. Kita paham bahwa segala sesuatu berada dalam koridor yang ditentukan oleh Allah, makanya kita berserah diri padaNya. Karena ketetapan Allah itu pasti baik adanya.
  • Selalu berprasangka baik pada Allah. Kata Allah "Aku sesuai persangkaan hambaKu". Rasulullah juga bersabda, " Aku senantiasa bersamanya jika ia mengingatKu. Demi Allah, Allah lebih senang menerima taubat hambaNya melebihi senangnya seseorang diantara kalian yang menemukan kembali barangnya yang hilang di tengah padang pasir. Barangsiapa yang mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta, siapa yang mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat padanya sedepa, dan apabila ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang padanya dengan berlari" (H.R. Bukhari Muslim). Hati-hati dengan persangkaan kita pada Allah. Apa yang dipersangkakan bisa saja diwujudkan oleh Allah. Kita menyangka Allah menzalimi kita, memandekkan rezeki kita. Maka itulah yang kita terima, perasaan terzalimi, sedih dan galau berkepanjangan karena rezeki mandek, terhambat dan tidak lancar. Kita mengukur Allah dari seberapa banyak rezeki yang kita peroleh. Kalau banyak kita memujinya kalau kurang kita protes. Atau malah sebaliknya kalau banyak kita lupa diri dan sombong, begitu kurang datang menangis menghiba-hiba seperti bayi. Perbaiki persangkaan anda pada Allah. Pikiran bisa menjerumuskan anda ke lubang kesesatan. 
  • Yakin bahwa keadaan termasuk rezeki yang diterima adalah yang terbaik dariNya. Masa' hidup susah rezeki dianggap yang terbaik? Begitu mungkin pikiran anda. Jangan sekali-kali ragu pada ketentuanNya. Mengapa rezeki kita seret dan mandek? Coba introspeksi dan lakukan perenungan ini. Mengapa hidup kita selalu susah? Mungkin kita melakukan 10 alasan yang membuat rezeki enggan menyapa. Atau kita sering membuat susah orang akhirnya terpuruk karena kebanyakan makan sumpahan orang. Lihat... kita sendiri yang meminta rezeki kita dipersulit tanpa disadari. Atau mungkin Allah menguji kita? Hanya anda dan Allah yang tahu. (baca : Inilah solusi dari semua masalah rezeki).
  • Allah menciptakan semua peristiwa sesuai tujuan ilahiyah dan terdapat kebaikan di dalamnya. Ada kebaikan dalam setiap keputusan Allah, yakini itu! Dia yang menciptakan kita, tahu betul psikologis dan kebutuhan ciptaanNya. Kita terkadang jadi mahluk yang sok tahu, memohon apa yang kita kira terbaik buat kita. Begitu Allah tidak mengabulkannya malah memberi yang lain kita tidak senang. Padahal Allah memberi sesuatu yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Sesuatu yang terlihat baik dari keinginan kita bisa saja jadi sebaliknya bukan?
Mau rezeki mengikuti anda layaknya bayangan yang selalu mengikuti jejak langkah kita? Banyak-banyaklah berserah diri pada Allah.
Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?