Yang Manakah Kawan Pembawa Rezeki?
Semua orang pasti punya kawan, punya teman bergaul, teman baik berbagi cerita dan curhat serta teman yang tidak terlalu dekat tapi berinteraksi sehar-hari.
Sejatinya setiap aktivitas yang kita lakukan adalah untuk memenuhi kewajiban kita mengabdi kepada Allah. Tapi banyak juga kawan yang memberi pengaruh negatif pada kita.
Mengapa semakin banyak orang yang mengalami kecanduan pada narkoba, minuman keras atau hal-hal negatif lainnya?
Sebagian besar karena mereka tidak bisa menolak tawaran dari orang yang dikenal sebagai kawan atau teman.
Sebagian lagi mau melakukan apapun agar bisa menjadi bagian dari satu kelompok, termasuk mencoba-coba barang haram atau menjadi anggota geng motor.
Kawan bisa jadi pembawa rezeki juga bisa jadi pembawa bencana.
Tinggal bagaimana kita memilihnya.
(2) Kawan yang tidak perduli apakah kamu sukses atau gagal.
(3) Kawan yang membawamu menuju jurang.
(4) Kawan yang tak berani menarikmu setelah kamu berada di bibir jurang dan siap jatuh
(5) Kawan yang selalu memanfaatkamu demi kepentingannya sendiri.
(6) Kawan yang hanya bisa menerima tanpa tahu memberi.
(7) Kawan yang tidak jujur dan suka khianat.
(8) Kawan yang selalu mencela dan menurunkan semangatmu.
(9) Kawan yang selalu memintamu ada di dekatnya tapi tak pernah ada di dekatmu saat kamu susah.
(10). Kawan yang bersikap manis di depanmu tapi menikam tubuhmu dari belakang.
Kamu lihat dia rajin ke mesjid, rajin baca quran, tak pernah bolong shalatnya. Kamu mengenal dia sebagai pribadi yang baik. Dengan melihatnya saja kamu sudah tahu bahwa dia bisa dipercaya dan memberi pengaruh yang baik.
(2). Seseorang yang dengan perkataannya saja bertambah amal kebaikanmu.
Tak pernah ia berkata-kata kecuali yang baik. Dia memberikan banyak pelajaran berharga bagimu. Selalu mengingatkan bagaimana menikmati dunia dengan meminimalisir bahayanya, tanpa terdengar menggurui.
(3). Seseorang yang dengan amal-amalnya mengingatkanmu pada akhirat.
Dia memposisikan dirinya menjadi teladan yang baik. Dia tidak perlu banyak berkata tapi cukup menunjukkan apa yang dilakukannya pada orang lain. Bukan bermaksud riya tapi dakwah.
Rezeki apa yang dibawa kawan ini? Tentu saja kedamaian hati, ketenangan dan tentu saja surga. Bisakah kita menemukan kawan seperti ini dan menjadikannya bagian dari hari-hari kita?
Wallahu alam.
Sejatinya setiap aktivitas yang kita lakukan adalah untuk memenuhi kewajiban kita mengabdi kepada Allah. Tapi banyak juga kawan yang memberi pengaruh negatif pada kita.
Mengapa semakin banyak orang yang mengalami kecanduan pada narkoba, minuman keras atau hal-hal negatif lainnya?
Sebagian besar karena mereka tidak bisa menolak tawaran dari orang yang dikenal sebagai kawan atau teman.
Sebagian lagi mau melakukan apapun agar bisa menjadi bagian dari satu kelompok, termasuk mencoba-coba barang haram atau menjadi anggota geng motor.
Kawan bisa jadi pembawa rezeki juga bisa jadi pembawa bencana.
Tinggal bagaimana kita memilihnya.
Kawan yang membawa bencana adalah :
(1) Kawan yang mengajak kepada kemasiatan, dosa dan perbuatan ilegal lainnya.(2) Kawan yang tidak perduli apakah kamu sukses atau gagal.
(3) Kawan yang membawamu menuju jurang.
(4) Kawan yang tak berani menarikmu setelah kamu berada di bibir jurang dan siap jatuh
(5) Kawan yang selalu memanfaatkamu demi kepentingannya sendiri.
(6) Kawan yang hanya bisa menerima tanpa tahu memberi.
(7) Kawan yang tidak jujur dan suka khianat.
(8) Kawan yang selalu mencela dan menurunkan semangatmu.
(9) Kawan yang selalu memintamu ada di dekatnya tapi tak pernah ada di dekatmu saat kamu susah.
(10). Kawan yang bersikap manis di depanmu tapi menikam tubuhmu dari belakang.
Kawan yang membawa rezeki kriterianya cuma 3 :
(1). Seseorang yang jika kamu melihatnya saja mengingatkanmu pada Allah.Kamu lihat dia rajin ke mesjid, rajin baca quran, tak pernah bolong shalatnya. Kamu mengenal dia sebagai pribadi yang baik. Dengan melihatnya saja kamu sudah tahu bahwa dia bisa dipercaya dan memberi pengaruh yang baik.
(2). Seseorang yang dengan perkataannya saja bertambah amal kebaikanmu.
Tak pernah ia berkata-kata kecuali yang baik. Dia memberikan banyak pelajaran berharga bagimu. Selalu mengingatkan bagaimana menikmati dunia dengan meminimalisir bahayanya, tanpa terdengar menggurui.
(3). Seseorang yang dengan amal-amalnya mengingatkanmu pada akhirat.
Dia memposisikan dirinya menjadi teladan yang baik. Dia tidak perlu banyak berkata tapi cukup menunjukkan apa yang dilakukannya pada orang lain. Bukan bermaksud riya tapi dakwah.
Rezeki apa yang dibawa kawan ini? Tentu saja kedamaian hati, ketenangan dan tentu saja surga. Bisakah kita menemukan kawan seperti ini dan menjadikannya bagian dari hari-hari kita?
Wallahu alam.
Comments
Post a Comment