Ayat - Ayat Rezeki (2)
Apa kata Al Quran dan hadits tentang rezeki.
- Beberapa waktu lalu saya pun menulis dan mengajak kita untuk melihat beberapa ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan rezeki di artikel sebelumnya, yaitu surah Al Baqarah :58, 60, Al Imran : 27, Al Jumuah : 11, Al Mulk : 21, An Nahl :71, 112, Ar Rad : 26, As Syura :12, Fathir : 2, 3 dan Thaha :132. Di artikel ini kita akan melihat beberapa ayat lain yang juga terkait dengan rezeki.
- Saya bukan ahli tafsir, niat saya menulis ini agar kita semua menyempatkan diri untuk membaca Al Quran lewat terjemahan dengan bahasa yang kita mengerti agar paham maknanya.
1. Al Fajr ayat 15 -16.
- Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT untuk kepentingan mahlukNya yang bermanfaat, agar mereka dapat bertahan dan menjaga kelangsungan hidupnya. Rezeki ini Allah beri pada semua mahluk berupa harta, makanan, kendaraan, kesehatan, uang dan sebagainya.
- Banyaknya pemberian rezeki ini bukan pertanda kemuliaan seorang manusia. Begitu juga sedikitnya rezeki yang diterima tidak menunjukkan kehinaan orang tersebut.
- Tapi sebagian manusia memiliki keyakinan yang berbeda. Mereka menilai banyak sedikitnya rezeki yang diterimanya sebagai ukuran kemuliannya, padahal bisa saja rezeki banyak atau rezeki kurang itu merupakan ujian baginya. (baca : kasian, ujian kok dijadikan impian).
- Allah mengabadikan keyakinan manusia itu di ayat ini.
2. Al Mu'minun ayat 55-56
- Rezeki yang diterima manusia bisa saja itu merupakan ujian yang diberikan Allah, seperti yang dikemukakan di ayat ini. Karena itu jangan berbangga diri saat diberi rezeki yang banyak dan jangan galau saat rezekimu sedikit. (baca : jangan memandang rendah mereka yang sedikit rezekinya).
- Allah memberi rezeki banyak atau sedikit pada orang yang dikehendakinya. Sebenarnya bukan jumlah rezeki yang terlihat dan bisa dihitung secara fisik yang utama, tapi sikap seseorang terhadap rezeki tersebut. Saat menerima rezeki yang banyak harusnya dia banyak bersyukur dan saat rezekinya kurang, harusnya dia bersabar. (baca : hitunglah rezekimu dan berhenti mengeluh). Jumlah rezekinya harusnya tidak mempengaruhi ketaatannya pada Allah. Sedikit rezeki tetap taat, banyak rezeki malah tambah taat kepada Allah.
3. An Nahl 18
- Terkait dengan kecenderungan manusia untuk selalu mengeluh dan merasa kurang akan rezekinya, Allah menyuruh mereka menghitung semua nikmat yang telah Allah beri. Mereka pasti tak sanggup untuk menghitungnya, saking banyaknya. Mulai dari nikmat penglihatan, pendengaran, kaki untuk berjalan, matahari yang selalu bersinar dan sebagainya. (baca : rezeki bakalan mandek, kalau kita kebanyakan mengeluh).
- Allah menyuruh manusia yang tak tahu diri ini untuk menghitung nikmat dan rezeki yang diberikan padanya di ayat ini. (baca : menerima rezekinya kontan tapi bersyukurnya dicicil). Saking banyaknya nikmat itu, sampai manusia takkan sanggup menghitungnya bahkan pakai alat hitung yang paling canggih sekalipun.
4. Ibrahim ayat 34
- Pernyataan bahwa manusia tak dapat menghitung nikmat Allah juga ditegaskan di ayat ini. Karena Allah memang memberikan rezeki yang banyak kepada mahlukNya, masing-masing mendapatkan jatah rezeki yang banyak, tapi kadang kita semua terlalu buta untuk melihatnya. Kita terlalu fokus pada rasa kekurangan, rasa tak cukup, rasa tak memiliki. Kita fokus pada apa yang tak kita punya daripada menghargai apa yang telah menjadi milik kita. Kita fokus mengasihani diri ketimbang bersyukur.
- Adakah yang dapat menghitung dalam rupiah nikmat udara alias oksigen yang Allah beri setiap hari untuk kita hirup. Tanpa oksigen kita semua akan mati. Itu baru nikmat udara saja, belum nikmat air yang diberiNya. Berapa lama kita bisa bertahan hidup tanpa air? Tidakkah itu harusnya membuat kita sadar dan berhenti mengeluh. Itu sebabnya Allah menganggap manusia itu zalim dan sangat mengingkari nikmat. (baca : ciri-ciri orang yang mengkufuri rezeki)
5. At Thalaq ayat 11.
- Allah menjanjikan rezeki paling tinggi dan paling baik yang bisa diraih oleh seorang hamba adalah surga di ayat ini. Tapi ada syaratnya, yaitu harus benar-benar beriman pada Allah lewat kata yang dibenarkan oleh perbuatan. Dan mereka ini kecanduan melakukan amal saleh.
6. Shaad ayat 49 -54
- Melalui ayat ini Allah menegaskan kembali rezeki surga yang kenikmatannya tak ada habis-habisnya adalah kehormatan yang hanya diberikan pada orang yang pantas menerimanya, yaitu mereka sungguh-sungguh beriman dan bertakwa padaNya. (baca : 3 hal terdahsyat penarik rezeki).
7. Az Zariyat ayat 58
- Melalui ayat ini Allah memperkenalkan dirinya sebagai Ar Razak, yang Maha Memberikan Rezeki. Rezeki adalah hak prerogatif Allah, akan diberinya pada siapa saja yang dikehendakiNya. Yang perlu kita lakukan adalah memantaskan diri untuk menerima rezekinya. Sebelum diterima yakinlah bahwa rezeki kita pasti ada dan pasti diberi. Setelah diterima jangan lupa bersyukur. Jika jumlahnya tak seperti yang kita harapkan bersabarlah dan tetap berprasangka baik padaNya.
8. Al Hajj ayat 58
- Di atas sudah dijelaskan bahwa karunia tertinggi yang akan diperoleh oleh orang beriman dan bertakwa adalah surga. Agar bisa menjadi beriman dan bertakwa dengan sebenar-benarnya, seseorang harus betul-betul hijrah dari doyan maksiat dan suka berbuat dosa ke jalan Allah. Harus taubat, tak melakukannya lagi, serta memperbaiki diri.
- Allah mengatakan bahwa Dia sebaik-baik pemberi rezeki, jadi tidak mungkin Dia memberi rezeki surga pada orang yang tak pantas menerimanya.
9. Huud ayat 6
- Ayat ini menegaskan dengan jelas bahwa tak ada satupun mahluk yang ada di bumi luput mendapatkan rezeki, karena rezekinya sudah dijamin Allah. Bahkan hewan-hewan yang tak memiliki akal, pasti bisa hidup karena Allah lah yang menjamin rezeki mereka.
10. Al Ankabut ayat 60.
- Lanjutan dari apa yang dikemukakan oleh Allah di atas, bahwa tak ada satupun mahluk yang luput dari rezeki Allah, bahkan ulat bulu, semut kecil, cacing tanah yang tak bisa mengurus rezekinya sendiri pun kebagian rezeki. Apalagi kita manusia yang diharapkan menjadi khalifah, wakil Allah untuk memakmurkan bumi. Berdoalah padaNya, memohon kemudahan rezeki karena Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Very nice post
ReplyDeleteTerima kasih...semoga memberi manfaat.
Delete