Rezeki, Antara Takdir dan Ikhtiar.

Apakah Rezeki kita Takdir Ilahi?

  • Jika pengertian takdir adalah segala ketentuan Allah pada kita, maka jawabannya YA. Dengan demikian kewajiban kita adalah menerima segala ketentuan Allah itu dengan ikhlas.
  • Rezeki akan diberi Allah pada apa yang kita lakukan maupun tidak kita lakukan. Ada seseorang yang menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Allah, termasuk kebutuhan hidupnya dan masalahnya. Katakanlah dia berutang dalam jumlah yang cukup besar tapi tak sanggup membayarnya. Dia tak punya cara untuk berikhtiar lagi karena semuanya sudah dicoba dan hasilnya nihil, dia hanya bisa berdoa dan berserah diri atas masalah tersebut. Dia merasa menemukan jalan buntu yang tak ada penyelesaiannya, sementara waktunya tinggal beberapa jam lagi. Yang terjadi kemudian adalah rezeki untuk memenuhi kebutuhan itu datang persis seperti jumlah yang diminta dan sebesar yang dibutuhkan.

ikhtiar


Allah selalu menepati janjiNya.

  • Allah Maha Menepati janji. Ketika Dia berjanji akan memberi rezeki pada umatnya yang sungguh-sungguh meminta, maka itulah yang terjadi. Seperti cerita di atas seseorang yang mengalami kebuntuan dan tak tahu harus bagaimana lagi, mengembalikan masalahnya kepada Allah, dengan keikhlasan dan penyerahan diri yang sangat, berharap Allah mengulurkan tanganNya.
doa

  • Sebenarnya masih banyak kebutuhannya yang lain, tapi tak semendesak kebutuhannya untuk membayar hutang ini. Akhirnya dia menyadari kalau Allah menepati janjiNya. Lalu setan berbisik, "ah itu cuma kebetulan." Tapi dia menepis bisikan itu dan keyakinanNya tak goyah padaNya. Begitu dia terasa buntu, kembali dia berserah diri dan dikabulkan oleh Allah lagi. Sampai suatu ketika dia bersimulasi, meminta doa tapi tidak sungguh-sungguh seperti sebelumnya, karena dia yakin yang penting asal minta pasti dikabulkan. Ternyata doanya tak kunjung dikabulkan Allah. Karena Allah Maha Tahu kalau doanya hanya simulasi, tak sungguh-sungguh. Dia akhirnya bertaubat dan menyesali dirinya karena telah main-main dengan doa.
baca : kunci pengabulan doa minta rezeki.
  • Pahamilah bahwa takdir Allah sejalan dengan kehendakNya, tak ada yang bisa dilakukan manusia kecuali ridha.

Ikhtiar dan rezeki

  • Perhatikan firman Allah di Surah Al Jumuah ayat 10 di atas, setelah menunaikan kewajiban menyembahNya kita diperintahkan untuk bertebaran di bumi ini mencari rezeki Allah. Dia tidak menyuruh kita terus berdiam diri di mesjid berdoa seharian, tidak ada usaha untuk menjemput rezekinya dengan ikhtiar.
baca : mengapa rezeki wajib dicari?
  • Ikhtiar adalah sarana kita untuk mengumpulkan poin (pahala). Allah SWT akan menilai, menimbang dan menentukan, apakah ikhtiar kita termasuk amal saleh atau tidak, apakah ikhtiar itu menjadi bagian dari ibadah kepadaNya atau tak bermakna apa-apa? Kita membutuhkan penilaian itu sebagai pemberat timbangan amal untuk bekal di akhirat kelak. Adapun hasil akhir ikhtiar kita, Allah SWT yang menentukan.
  • Saat kita bertani (ikhtiar), pada saat niatnya lurus karena Allah, aktivitas bertani itu menjadi nilai ibadah. Perkara hasilnya dimakan ternak atau diserang hama penyakit, itu takdir Allah. Dan kita tak rugi sama sekali.
  • Karena rezeki tak ditentukan oleh berhasil atau tidaknya upaya kita. Rezeki kita sepenuhnya berada dalam genggaman takdir Allah SWT.
  • Kalau rezeki itu berupa hitungan amal yang ingin kita kejar sebanyak mungkin sebagai bekal do akhirat kelak, maka kita akan lebih bersungguh-sungguh dalam berusaha. Karena di sinilah (di dunia) sebenarnya kesempatan kita untuk menumpuk amal. 
  • Pada saat kita meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar maka sulit membayangkan bahwa Allah SWT akan memberikan takdir yang berbeda secara terus menerus dari upaya yang kita lakukan secara terus menerus pula. Karena ada yang namanya sunnatullah. Tidak mungkin seorang petani yang bersungguh-sungguh menanam, tanamannya bakal terserang hama, penyakit terus menerus, akhirnya tak pernah bisa memanen hasilnya. 
  • Yang pasti dan terpenting adalah bukan HASIL AKHIRNYA tapi apakah semua ikhtiar yang kita lakukan menjadi poin tambahan buat kita, karena bernilai ibadah.
Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?