Amalan Yang Pahalanya Unlimited
TIGA AMALAN DENGAN PAHALA UNLIMITED.
Bagi anda yang suka internetan pastinya sering beli kuota kan? Kalo perlu kuotanya unlimited deh, biar bisa puas internetan dan baca blog yang bermanfaat termasuk blog lancarrezeki.blogspot.com ini, insya Allah. Bayangkan jika ada amalan yang pahalanya juga unlimited alias tanpa batas, wah ini asik bukan? Tapi ternyata ada lho !
Berikut penjelasannya...
Untuk tiga amalan dibawah ini Allah Azza Wa Jalla tidak menetapkan kadar pahala yang tetap bagi pelakunya. Karena ketiganya merupakan amalan yang agung disisiNya. Apa saja amalan itu?
1. Memaafkan.
Allah berfirman:
فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
“Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya berada diatas (tanggungan) Allah.” (asy-Syura: 40)
“Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya berada diatas (tanggungan) Allah.” (asy-Syura: 40)
Jika seseorang menyakiti perasaan, melukai badan, mengambil harta benda, menjelekkan diri, menuduh tanpa dasar dan beragam gangguan lainnya adalah mudah untuk membalasnya dengan gangguan serupa. Tapi apa untungnya? Memaafkan adalah ahlak mulia sehingga alih-alih membalas kelakuan orang padanya tapi malah memaafkannya adalah perbuatan agung yang gak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan kebesaran hati. Rasulullah SAW teladan kita telah mencontohkan hal ini, bagaimana beliau memaafkan semua orang yang pernah menyakitinya. Orang musyrik jadi tertarik memeluk Islam karena ahlak yang beliau tunjukkan..
Karenanya mulianya sehingga pahalanya ditanggung Allah..
Allah menyukai orang yang suka memaafkan..karena memaafkan dianggap sebagai sebuah kebajikan.. (baca : dendam menghambat rezeki)
2. Bersabar.
Allah berfirman:
إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zumar : 10).
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zumar : 10).
Sifat sabar adalah sifat yang mulia. Begitu banyak ayat Al Quran dan hadits yang menyampaikan keutamaan sabar ini. Sabar saat menerima cobaan, sabar saat diuji dengan kesukaran bahkan sabar dalam kelapangan. Sabar mengajarkan manusia untuk mengendalikan nafsunya, mengendalikan keinginannya dan mengontrol sifat-sifat buruk. Pahala sabar itu unlimited dan lebih baik dari kesabaran yang dilakukannya. Sebagaimana janji Allah dalam ayat berikut ini :
baca : bagaimana Nabi Ayyub menghadapi ujian Allah.
3. Puasa.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim no. 1151)
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim no. 1151)
Puasa adalah kondisi di mana seseorang mengontrol diri untuk melakukan sesuatu yang halal karena ketaatan pada Allah SWT. Makan dan minum serta berhubungan dengan isteri itu sah dan halal, tapi para mukmin mampu untuk tidak melakukannya dan rela menunggu sampai berbuka karena ketakwaannya pada Zat yang Maha Tinggi, Allah SWT. Sehingga Allah sendiri yang akan membalasnya.
Puasa itu juga pembersih bagi mukmin..
Puasa itu juga pembersih bagi mukmin..
TIGA LELAH YANG DICINTAI ALLAH
1. LELAH DALAM MENCARI NAFKAH YANG HALAL
Bersemangatlah mencari nafkah, simak hadis nabi, “Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah-payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal.” (HR. Ad-Dailami).
Bersemangatlah mencari nafkah, simak hadis nabi, “Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah-payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal.” (HR. Ad-Dailami).
Lelah karena mencari nafkah itu bisa menghapus dosa yang kita lakukan. Camkan hadis nabi berikut, “Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah” (HR Ahmad).
baca : pahala pencari rezeki.
2) LELAH MENGURUS KELUARGA
Mengurus keluarga itu menguras energi dan emosi. Berbagai talenta, karakter, dan tingkah polah yang berbeda di rumah memerlukan penanganan yang berbeda dan itu melelahkan. Apabila Anda merasakan lelah saat mengurus keluarga maka bersyukurlah karena hal ini sangat dicintai Allah SWT.
Perhatikan bagaimana sabda Rasulullah bagi para isteri..
“Jika seorang wanita melayani suaminya sehari semalam dengan baik, tulus, ikhlas serta dengan hati yang benar, Allah akan mengampuni segala dosanya dan akan dicatat untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya dengan seribu kebaikan dan dikaruniakan seribu pahala haji dan umroh.” (Hr. Abu Daud)
Rasulullah SAW bersabda kembali, “Ketika seorang suami pulang ke rumah, kemudian isteri menyambutnya dengan senyuman, dan bersegera mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan suaminya, maka dosa-dosa mereka berdua serta merta berguguran sebelum kedua tangan mereka dilepaskan.” (Hr. Abu Daud)
baca : ridha suami dan rezeki isteri.
3) LELAH MENUNTUT ILMU
Imam Syafi’i pernah berkata, “Apabila kamu tidak tahan lelahnya belajar maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.” Lelah menuntut ilmu itu akan berbuah diangkatnya derajat sang penuntut ilmu. Maka jemputlah ilmu, teruslah belajar hingga terkantuk-kantuk, ikutlah berbagai kajian meski jauh dan mengeluarkan energi. Ilmu itu dijemput bukan ditunggu.
3) LELAH MENUNTUT ILMU
Imam Syafi’i pernah berkata, “Apabila kamu tidak tahan lelahnya belajar maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.” Lelah menuntut ilmu itu akan berbuah diangkatnya derajat sang penuntut ilmu. Maka jemputlah ilmu, teruslah belajar hingga terkantuk-kantuk, ikutlah berbagai kajian meski jauh dan mengeluarkan energi. Ilmu itu dijemput bukan ditunggu.
Lelah itu manusiawi. Justru kita harus merasakan lelah khususnya lelah yang sangat dicintai Sang Pencipta. Percuma saja jika kita lelah tapi lelah yang tak bermanfaat, lelah yang tak disukai Allah.. (baca : waspadai rezeki yang sia-sia)
Wallahu alam..
subhanallah, mksih ilmu dan tulisannya
ReplyDeleteSama-sama Mas.. mudah-mudahan bermanfaat...
Delete