Kalo Hidup Sekedar Hidup, Babi Hutan Juga Hidup!

MEMAKNAI HIDUP....   

Baru saja para pelajar SMA merasakan euphoria kelulusan..Masa lulus SMA merupakan masa galau yg banyak dilalui manusia-manusia modern, sebelum menemui kegalauan berikutnya mau kuliah di mana, trus galau lagi setelah lulus kuliah, mau kemana, mau kerja apa dan bagaimana menentukan pasangan hidup.
Saat menentukan jurusan saat kuliah biasanya banyak pertimbangannya. Selain seberapa favorit jurusan itu, seberapa banyak peminatnya, seberapa besar peluangnya mendapatkan pekerjaan selepas lulus, seberapa besar kemungkinannya diterima di jurusan itu. Tapi pernah gak ada yang nanya gini "bisa nggak, jurusan kuliahku menyelamatkan aku di akhirat nanti?" Karena kalau seandainya kuliah hanya diniatkan untuk mencari kerja, alangkah banyaknya orang-orang yang gak makan sekolahan, bekerja sebagai pemulung sampah atau pebisnis warung pecel lele yang mampu memperoleh jutaan rupiah keuntungan dalam sehari dari bisnis yang ia geluti?



Maka suatu kebodohan yang besar jika meniatkan masuk kuliah hanya demi pekerjaan yang menjanjikan kesenangan dan kepuasan duniawi. Senada dengan perkataan Buya Hamka, "Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan pun hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja."
Jadi hidup harusnya bukan sekedar hidup tapi memberi makna pada hidup kita. Gimana caranya? Ya..kudu membuat hidup bermanfaat minimal bagi diri..Bagusnya lagi kalo bermanfaat buat orang lain juga.. 
Kalo gak bisa memberi manfaat mbok ya jangan bikin susah orang lain..Gampang toh !
Karena waktu, dimanfaatin ato tidak akan terus berlalu mengikis jatah umur kita. Kalo sepanjang hayat hidupnya sekedar "hidup" gak bermanfaat, gak berbuat apa-apa malah bikin susah melulu, gimana mau selamat dunia akhirat?

Muhasabah Diri

TERLENA
Waktu berlalu begitu halus
Menipu kita yang terlena...
Belum sempat 'Berdzikir Pagi' tahu-tahu hari 'Sudah Menjelang Siang',
Belum sempat 'Bersedekah Pagi', tak terasa 'Matahari Sudah Meninggi'...

Banyak waktu terlewat tanpa disadari karena kita kebanyakan terlena, kebanyakan melakukan sesuatu yang gak penting yang kita buat seolah-olah penting sehingga membuat kita lupa melakukan hal yang benar-benar penting..

KEBANYAKAN RENCANA
Rencananya sih jam 9 mau 'Shalat Dhuha', tiba-tiba 'Adzan Dzuhur' sudah terdengar...
Kepinginnya setiap pagi membaca '1 Juz ayat-ayat Al-Qur'an', menambah hafalan 'Satu Hari Satu Ayat', tapi yaa itu 'Hanya sekedar kepingin' saja... wong gak terealisasi..
Komitmen tidak akan melewatkan malam kecuali dengan 'Tahajjud dan Witir', sekalipun hanya '3 Raka'at Singkat', namun semua itu 'Hanya Sebuah Rencana'...
Kita udah di track/jalur yang benar karena udah buat rencana buat meningkatkan ibadah..Tapi yang terpenting itu bukan rencananya tapi eksekusinya alias pelaksanaannya. Karena rencana yang cemerlang itu gak ada gunanya kalo gak dilaksanakan...

SAMPAI KAPAN????
Akan terus beginikah *Nasib Hidup Kita* menghabiskan umur???...
'Berhura-hura Dengan Usia'???... menghabiskannya tanpa dosa seolah-olah akan hidup 1000 tahun lamanya???
Lalu tiba-tiba masuklah *Usia* di angka *30*, sebentar kemudian menjadi *40*, tak lama terasa sudah menjadi *50*, dan kemudian orang mulai memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua dan cucu-cucu kita pun sudah di SD, SMP...
Lalu sambil *Menunggu Ajal* tiba, sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat 'Pernah Berbuat Apa' ??? ... 

Astaghfirullah… 
Ternyata gak seberapa..
Sedekah dan infaq 'Cuma Sekedarnya'...
Mengajarkan ilmu tak pernah ada, Silaturrahim Rusak Semua...
Apalagi Silaturrahim kepada Sang Khaliq...
Jika sudah demikian, apakah ruh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan disaat harus berpisah dari tubuh pada waktu *Sakaratul Maut*...???.

Tambahkan usiaku ya Allah,
aku *Butuh Waktu* untuk beramal dan berbekal sebelum Kau akhiri ajalku...
Belum cukupkah *Menyia-Nyiakan* waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ???...
Butuh berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang sore dan malam hari, butuh berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar bisa 'Mempersiapkan Diri' untuk *Siap Mati???... 
Tanpa kita pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya, maka 1000 tahunpun *Tidak Akan Pernah Cukup* bagi orang orang yang terlena...

Maka benar kata Rasul Allah:
نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس : ألصحة والفراغ...
"Ada 2 nikmat yg membuat kebanyakan manusia lalai atau terperdaya olehnya, yaitu *Sehat & Sempat*."
*Waktu berlalu begitu halus, tak terasa sekarang menjelang puasa Ramadhan lagi...Kita akan menghabiskan waktu ramadhan sama seperti waktu-waktu sebelumnya??? Atau berencana meningkatkan ibadah dan manfaat bagi sesama?? Putuskan sekarang, karena detak waktu terus berjalan...

Jangan habiskan umur untuk SIBUK mencari rezeki, karena rezeki itu sesuatu yang pasti. Jadi boleh dong berpangku tangan? Ya.. gak boleh juga ! Berikhtiarlah mencari ridha Allah melalui ikhtiar di dunia ini..Jadi yang dicari bukan rezekiNya tapi ridhaNya. Kalo Allah ridha bukankah semua jadi mudah?
Gimana caranya menjadikan Allah ridha?
Niatkan semua yang kita lakukan sebagai ibadah. Kerja ibadah, makan ibadah, naik kendaraan ibadah bahkan, maaf " urusan ke belakang" pun ibadah..
Bukankah hidup seperti itu indah??
Jangan hidup sekedar hidup agar kita beda dengan babi hutan...!!

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?