Hidup Ini Adalah "Kertas" Berserakan?
DUNIA INI IBARAT MENUMPUK KERTAS....
Kenapa bisa begitu..kita ini hidup kek ngejar "kertas"..
Begitu lahir ke dunia butuh legalitas yang namanya Akta Lahir. Akte kelahiran... adalah kertas...
Begitu lahir ke dunia butuh legalitas yang namanya Akta Lahir. Akte kelahiran... adalah kertas...
Otomatis langsung tercatat di Catatan Sipil dan menjadi bagian dari sebuah keluarga yang disahkan dengan Kartu Keluarga. Kartu keluarga... ya lagi-lagi kertas...
Setelah sekolah, punya prestasi yang disahkan dengan sebuah piagam. Piagam kelulusan... ya kertas juga...
Sekolah berbagai jenjang dan akhirnya lulus ditandai dengan sebuah ijazah. Ijazah juga kertas...
Alhamdulillah diberi jodoh oleh Allah, disahkan legalitasnya dengan Buku Nikah. Akad nikah ya pake kertas..
Punya duit dan pengen ibadah haji atau traveling ke luar negeri, butuh identitas yang namanya paspor. Paspor adalah kertas....
Punya rezeki lebih dan bisa beli rumah, ditandai dengan sebuah sertifikat. Surat kepemilikan rumah juga kertas....
Waktu sakit dan perlu tebus obat, oleh dokter ditulisin resep. Resep dokter di tulis di atas kertas....
Yang dicari siang dan malam, berpeluh keringat adalah uang, uang logam dan uang kertas..
Ada yang ngundang di acaranya...eh undangan acara juga kertas...
Ya...Kehidupan kita layaknya kertas-kertas....
Seiring waktu berlalu, dirobek, kemudian dibuang....atau di bakar.
Dunia itu semuanya terdiri dari kertas-kertas...
Sialnya, berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yang dimilikinya....?
Dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yang dimilikinya....?
Berapa banyak orang yang menilai orang lain hanya berdasarkan "kertas-kertas" yang dimilikinya....?
(baca : kalo gak ngambil gak bakal kebagian)
Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak akan dilihat oleh pemiliknya, yaitu:
(baca : kalo gak ngambil gak bakal kebagian)
Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak akan dilihat oleh pemiliknya, yaitu:
*"SURAT KEMATIAN"*
Maka persiapkanlah diri untuk menghadapi kematian, karena itu adalah "KERTAS" terpenting...
Sayidina Ali bin Abi Thalib radhiallaahu 'anhu berkata:
Dua hal yang tidak akan kekal dalam diri seorang mukmin :"masa mudanya dan kekuatannya."
Dan dua hal yang berguna untuk setiap mukmin:" Akhlak yang mulia dan jiwa yang lapang".
Dan dua hal pula yang akan mengangkat derajat seorang mukmin:" Sikap tawadhu (rendah hati) dan menolong kesulitan orang lain ".
Dan dua hal pula yang menjadi penolak bala': " Sedekah dan silaturrahmi"
Ada tiga fase hidup yg tampak unik :*
1⃣ Masa muda
Anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang.
Anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang.
2⃣ Masa dewasa
Anda punya harta dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu.
Anda punya harta dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu.
3⃣ Masa tua
Anda punya harta dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan.
Anda punya harta dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan.
Inilah kehidupan, ketika kita mendapat sebuah karunia.
Maka akan hilang karunia lainnya...
Kecuali bagi kita yang mau bersyukur...
Barangkali kita merasa bahwa kehidupan orang lain, selalu lebih baik dari kehidupan kita !!!
Sementara orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita lebih baik darinya.
Hal itu dikarenakan kita melupakan hal yang sangat penting dalam hidup kita, yaitu bersikap Qana'ah (mensyukuri apa yang kita miliki).
(baca : manfaatkan umur)
Seandainya ada toko yang menjual kebahagiaan, anda akan melihat orang-orang akan berebut mendatanginya. Kemudian membelinya meskipun mahal harganya...
Seandainya ada toko yang menjual kebahagiaan, anda akan melihat orang-orang akan berebut mendatanginya. Kemudian membelinya meskipun mahal harganya...
Mereka melupakan bahwa kebahagiaan itu tidaklah jauh, karena ada di dalam diri. Bahagia didapat dengan menyempurnakan rasa syukur dan sabar menerima takdir kehidupan ini, diiringi doa dalam setiap langkah dan usaha kita.
Beribadah kepada-Nya dengan ketundukan dan kepatuhan...Untuk apa? Untuk mencari ridhaNya..
Sadarilah bahwa masih ada satu "kertas" lagi yang akan kita terima kelak, Yakni kertas catatan amal ibadah kita dan tindak kemaksiatan kita...
Sudahkah kita yakin akan nasib kita di Hari Penentuan nanti?
Masuk neraka atau surga kah kita??
Bijaksanalah memanfaatkan waktu, memanfaatkan rezeki yang diberiNya..
(baca juga : rezeki bukan tentang hasil)
Wallahu alam..
Sudahkah kita yakin akan nasib kita di Hari Penentuan nanti?
Masuk neraka atau surga kah kita??
Bijaksanalah memanfaatkan waktu, memanfaatkan rezeki yang diberiNya..
(baca juga : rezeki bukan tentang hasil)
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment