Fokus Pada Kekuatan

ARTIKEL 745  

Memenej Kekuatan

Saya suka sekali nonton National Geographic Channel yang memberitakan hal-hal penting terkait fenomena alam yang terjadi di bumi, baik itu manusianya, hewan, tumbuhan bagaimana mereka saling tergantung satu sama lain dan berinteraksi. Suatu ketika saya menonton tayangan kejar-kejaran antara seekor rusa dan singa. Hal seperti ini lumrah di alam liar, di mana pemangsa dan mangsa saling berlomba, pemangsa berlomba mengejar mangsanya dan mangsa berlomba melarikan diri dari pemangsa. Tapi di setiap tayangan selalu berakhir sedih (sad ending) di mana rusa pasti berhasil ditaklukkan oleh singa. Apakah mungkin kecepatan lari singa yang lebih tinggi dari kecepatan lari rusa, sehingga selalu berhasil memangsa rusa liar di alam bebas?
Ternyata tidak ! 


Berdasarkan literatur....
Kecepatan lari RUSA  mencapai 90 km/jam sementara kecepatan lari SINGA cuma 58 km/jam. Kecepatan lari kedua binatang ini berbeda jauh sekali. Anehnya kok bisa singa begitu gampang mengejar rusa kemudian memangsanya?
Yang namanya kecepatan lari adalah kecepatan rata-rata yang dimiliki, jadi gak mungkin nambah banyak dong.., berkurang iya! Kecepatan lari singa yang 58 km akan selalu di kisaran angka itu saat memburu rusa. Sementara rusa pun demikian. Kecepatan lari yang 32 km/jam itu harusnya bisa jadi keuntungan buat rusa agar bisa meloloskan diri dari kejaran singa.
Tapi yang terjadi tidak demikian.. rusa seringkali terkejar dan dimangsa singa meski kecepatan larinya lebih dari singa... MENGAPA?

Ketika mengetahui seekor singa mengintai dan mulai memburunya, seekor rusa gak tinggal diam dong, ia berlari secepat angin untuk menyelamatkan dirinya.
Namun dalam waktu yang bersamaan rusa yakin betul bahwa singa akan memangsanya. Ketakutan kemudian menyelimuti dirinya. Rusa merasa bahwa dirinya lemah dibandingkan dengan singa.
Rusa berpikir mustahil dirinya bisa lolos dari sergapan singa. Ketakutan rusa pada singa dan keyakinan dirinya tidak akan lolos dari terkaman singa.
Inilah yang membuat rusa senantiasa melihat ke BELAKANG saat berlari.
Tujuannya untuk memantau seberapa jauh jarak singa yang ada belakangnya.
Pantauan mematikan ini berpengaruh secara negatif terhadap kecepatan rusa.
Dia merasa singa semakin dekat dan berlari semakin cepat ke arahnya.
Inilah yang membuat lari rusa semakin lambat sehingga membuat singa semakin mendekatinya.
(baca : pikiran menciptakan keberuntungan)

Akan halnya singa dia begitu persisten mengejar mangsanya. Pandangannya fokus ke depan ke arah rusa yang berlari ketakutan dan sesekali menoleh ke belakang. Singa tak berpikir apapun kecuali mengusahakan yang terbaik untuk mendapatkan mangsanya. Karena fikirannya terfokus pada tujuan sehingga otot-otot kakinya pun bergerak seirama dengan kecepatan yang konstan.
Dan selanjutnya singa menyergap dan memangsa rusa, lalu melahapnya.
THE END..

Itulah kisah nyata di alam bebas sana..meski berakhir sedih tapi tak perlu menguras air mata.
Kita bisa belajar banyak dari kondisi ini..
Kita berandai-andai..
  • Andai saja rusa tidak sering-sering melihat ke belakang, niscaya kecepatannya akan stabil dan sudah pasti singa tidak dapat memangsanya. Karena kecepatan lari yang diberi Allah SWT padanya jauh lebih tinggi dari singa.
  • Kalau saja rusa mengerti betul titik KEKUATAN nya ada pada KECEPATAN nya dan fokus pada hal itu niscaya dia akan selamat dari cengkraman singa.
  • Andai saja singa tak dihinggapi ketakutan yang amat sangat dan berpengaruh secara psikologis padanya mungkin dia bisa meloloskan diri dari nasib sial menjadi makanan singa.
  • Andai saja singa tidak "ngotot" untuk mendapatkan rusa, mungkin saja dia takkan pernah dapat memangsa rusa.
  • Andai saja singa tak fokus pada tujuan bisa saja kecepatan lari yang lebih rendah dari rusa membuatnya kalah. Fokus membuat larinya konstan.

KESIMPULAN

  • Banyak sekali waktu yang sudah kita buang untuk melihat kebelakang. Masa suram yang kelabu, kegagalan, kebangkrutan, kesedihan, kehilangan bahkan kesuksesan yang berakhir pahit. Sehingga kita pun akhirnya dimangsa oleh kegagalan-kegagalan masa lalu.
  • Seringkali ketakutan pada kegagalan membuat kita jatuh ke dalamnya. Mengapa? Karena kita terus memikirkannya. Sehingga itulah yang menjadi kenyataan kita karena secara tidak sadar kita menginginkan kegagalan itu.
  • Seringkali kegagalan masa lalu membuat kita tidak percaya diri bahwa kita mampu menggapai kesuksesan dan mewujudkan cita-cita dan impian masa depan.
  • Dan akhirnya ketakutan itu benar-benar membunuh kita. Seperi halnya ketakutan membunuh rusa. Menekan pikiran kreatif kita, membuat kita merasa tak berdaya dan pasrah. Kita lupa bahwa kita lemah tapi Allah tidak. Menjadi kuat bisa didapatkan dengan mudah, bukan dari obat, bukan dari mantra, bukan dari jimat bukan pula dari latihan keras yang menguras keringat. Tapi dari keyakinan bahwa Allah menciptakan kita kuat dan dapat mengatasi semua masalah, karena Allah tahu saat terbentur kita akan selalu kembali padaNya. Berpaling pada ketakutan dan kegagalan membuat kita lemah tapi berpaling pada Allah setiap saat membuat kita kuat. (baca : tarik rezeki dengan melepaskan zona nyaman)
  • Lalu mengapa tidak fokus pada kekuatan kita dan yakin bahwa Allah selalu bersama kita setiap saat? Seperti singa yang persisten dan konsisten mengejar tujuan, kita harusnya jauh lebih pandai dari seekor singa. Fokus pada kekuatan akan memberdayakan pikiran kreatif, menguatkan otot lengan agar mudah disingsingkan lewat ikhtiar dan upaya yang tak kenal lelah dan membuat otot kaki bekerjasama berjalan menapaki tangga kesuksesan, sukses di dunia, berkah rezekinya dan mulia di akhirat.
  • Lupakan apa yang ada dibelakang kita, mari menatap ke DEPAN. Ada begitu banyak kesempatan dan peluang untuk meraih kesuksesan.... Fokus pada kekuatan dan gantungkan harapan pada Allah SWT. Orang bijak bilang tak ada yang namanya kegagalan, yang ada hanyalah sukses yang tertunda..
Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?