BUAT PARA SUAMI, MAU REZEKI LANCAR? JANGAN SAKITI ISTRI !
Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa hubungannya rezeki dan menyakiti istri? Bukankah Allah yang menjamin rezeki setiap mahluk?
Tahukah anda saat menikah Allah melipatgandakan rezeki kita. Dia menitipkan istri dan anak dalam tanggung jawab kita maka Dia juga menitipkan rezeki mereka di tangan kita. Jika sebelumnya kita miskin Allah akan mencukupkan rezeki setelah menikah.
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan, jika mereka miskin maka Allah akan menjadikannya kaya dari kurniaNya karena Allah itu adalah Maha Luas PemberianNya lagi Maha Mengetahui" (Q.S.An Nur : 32).
Sabda Rasulullah SAW,
Mencari nafkah bagi suami adalah kewajiban dan jalan mendapatkan pahala maka bersungguh-sungguhlah menunaikan tugas yang mulia ini. Ketika suami keluar mencari nafkah maka istri menunggu di rumah dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan anda. Istri adalah pasangan sejiwa yang menemani di kala susah, mendukung di saat terpuruk dan mencintai anda dan anak anda dengan sepenuh hati. Mengurusi semua keperluan rumah tangga, mencukupkan belanja, mengasuh dan mendidik anak. Begitu besarnya tugas seorang istri.
Ketika seseorang mencintai maka ia akan mengutamakan yang dicintainya. Cinta seorang istri kepada suami dengan mengutamakan suaminya dalam segala hal. Menjaga diri dan harta suaminya selama suami pergi, menjaga amanah berupa anak-anak yang dititipkan padanya dan menjadi tempat bersandar bagi suami yang kelelahan mencari nafkah,
Allah melipatgandakan rezeki saat menikah |
Allah melipatgandakan rezeki saat menikah
- Firman Allah ;
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan, jika mereka miskin maka Allah akan menjadikannya kaya dari kurniaNya karena Allah itu adalah Maha Luas PemberianNya lagi Maha Mengetahui" (Q.S.An Nur : 32).
Sabda Rasulullah SAW,
- Hadits
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda " 3 orang yang haq bagi Allah untuk menolong mereka yaitu, 1). Orang yang menikah dan mengharapkan penjagaan (dari berbuat maksiat), 2) budak yang menginginkan melunasi (uang untuk pembebasannya) dan, 3) Orang yang melakukan jihad fisabilillah."
Tugas istri sangat berat
Ketika seseorang mencintai maka ia akan mengutamakan yang dicintainya. Cinta seorang istri kepada suami dengan mengutamakan suaminya dalam segala hal. Menjaga diri dan harta suaminya selama suami pergi, menjaga amanah berupa anak-anak yang dititipkan padanya dan menjadi tempat bersandar bagi suami yang kelelahan mencari nafkah,
Menyakiti istri menjauhkan rezeki
Kesuksesan seorang suami tidak terlepas dari dukungan dan doa-doa yang dipanjatkan oleh istrinya. Rasulullah SAW adalah figur teladan yang sangat mencintai istri-istrinya dan berusaha menyenangkan hati istrinya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bagaimana Rasulullah yang saat itu sudah berumur meladeni istrinya Sayidina Aisyah r.a. yang masih belia untuk lomba lari. Rasulullah pun memanggil Sayidina Aisyah dengan panggilan sayang "Humairah" yang artinya kemerah-merahan, karena pipi Sayidina Aisyah yang selalu memerah seperti buah plum.
Istri yang bahagia akan menjadi partner yang mendukung kesuksesan suaminya, menjadikan rumah tangga laksana surga yang dipenuhi rahmat dan kasih sayang. Rumah tangga yang bahagia, saling menyayangi disukai Allah. Keselarasan doa antara suami istri akan mempercepat datangnya rezeki (Ippho Sentosa, 7 Keajaiban Rezeki). Ippho mengandaikan istri sebagai bidadari kedua dan ibu kandung adalah bidadari pertama. Doa yang diselaraskan dengan sepasang bidadari dalam kehidupan seorang pria ini akan menembus langit dan mempercepat turunnya rezeki. Menyelaraskan impian maksudnya menyebutkan impian dalam doa-doa kepada Allah. Jika suami dan istri doanya sama ditambah lagi dengan do ibu (orang tua) untuk impian anaknya, maka kekuatannya menjadi lipat tiga kali.
Sebaliknya istri yang tersakiti akan membuat rumah tangga menjadi muram, jauh dari kasih sayang, penuh pertengkaran seakan seperti neraka. Rumah tangga yang runyam adalah kesukaan setan yang tidak berhenti menggoda sampai terjadi perceraian. Perceraian meskipun halal tapi sangat dibenci Allah. Jika Allah sudah benci dengan kita bagaimana Dia akan menurunkan rezeki dan nikmat kepada kita?
Wahai para suami. Cintailah istrimu. Setia dan sayangi dia yang menjadi tanggung jawabmu. Engkau telah menerima tanggung jawab dari ayahnya saat menikahinya dan kelak di akhirat engkau akan ditanya Allah tentangnya. Pada detik engkau memperlakukan wanitamu dengan penuh syukur maka perbaikan rezekimu dimulai.
Wallahu alam.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSangat amat penting dibaca ...!!!!
ReplyDeleteterima kasih mas..
DeleteAsalmmualaikum,sya salut ats pendpt semuaNy tp sy gk sanggup atas sikp dn perilaku suami sy yg egois.dn gk pernh minta maaf se ucappun dri mulutny ats kesalhn ny,hmpir setiap saat sya sellu di sakiti sy hny bisa nahn air mata dn rsa sakit hati ini.jik kla sy tidk sdng mngandung enth ap yg sy lakukn,sudh 5thn pernikhn ini ku jlnkn tp tk sedikitpun mersakn kebahgian
DeleteAmiiinnn smga Allah mlindungi stiap klwrga
ReplyDeleteterima kasih.. amin, insya Allah...
DeleteAda dalam bahasa inggris ya engga Min?
ReplyDeleteSiapa tau anda bersedia menerjemahkannya...??
DeletePerceraian halal tp dibenci Alloh,, tp klw istri hanya sbg bahan ejekan hinaan bhkan teraniaya suami apakah msti dipertahankan,, smpai ujung kesbran istri sgt tdk tahan dan tak sanggup lg,, apakah menuntut cerai itu salah apakah rejeki jg dijauhkan dr istri???
ReplyDeleteGak ada orang nikah pengen cerai, tapi terkadang pernikahan tak berjalan sesuai harapan..menuntut cerai adalah hak isteri, itu adalah pilihan terakhir yang bisa ditempuh kalo jalan lain sudah buntu.
DeleteInsya Allah aku akan tetap setia, dan diberikan kesabaran, kekuatan dan ketabahan meskipun lahir dan bathin ini tersiksa sekali.
ReplyDeleteAku percaya klo suatu saat Allah akan menyadarkan suami ku dgn doa2 ku.
Semoga kelak aku bisa mencium harum bau surga, aamiin ya rabb
Maaf Mbak Angel, saya salut atas kesediaannya untuk bersabar dan tabah terhadap perilaku suami. Tapi pernikahan itu harusnya membahagiakan kedua belah pihak. Jika anda tersiksa lahir batin artinya ada yang salah dalam perkawinan anda. Menurut saya anda tidak boleh pasrah dan menerima keadaan itu. Lakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Jika rumah tangga layak untuk dipertahankan, pertahankan. Tapi jangan juga terjebak dalam ketidakbahagiaan dan penderitaan. Allah menyuruh kita berusaha..Berusalah menggapai impian keluarga sakinah ma waddah wa rahmah mbak..dan perasaan tersiksa itu tak termasuk...
DeleteSalam..
Setuju mba Andi Ekasari. Masih byk cara laen untuk menggapai surga Allah, selain terus menyiksa diri.
DeleteIya..saya sepakat dengan anda Jefry Candra, kita berhak untuk bahagia..gapai kebahagiaan itu di jalanNya..
DeleteSalam..
Allah SWT, maha tau bagaimana cara membahagiankan umat nya, jangan merasa cape, lelah, untuk selalu berusaha dan bersabar. Terkadang apa yang kita mau kita inginkan kita minta sama yang maha kuasa tidak kunjung datang namun allah tau dia memberikan nya bukan yang kita mau atau kita inginkan tapi memberikan nya apa yang kita butuhkan.
DeleteIni benar loh , jika suami menyakiti hati istri maka rezeki yg suami kita cari itu seret, cerita sedikit 2hari yg lalu saya bertengkar dengan suami karna suami saya tidak mendengar ucapan saya,dy lebih mendengarkan temn nya daripada omongan saya,akhir nya saya marah.memang tidak berantem tp saya kecewa knp suami saya lebih mendengarkan teman nya ketimbang saya?? 2hari saya diem2 an dengan suami saya,saat mlm suami saya plg kerja dy meminta maaf kepada saya karna sejak kejadian kemaren dy punya kendala dengan pekerjaan nya sampai larut mlm dy harus bereskan pekerjaan nya,suami saya bertanya apa selama kita diem*an kamu mendoakan saya yg jelek*, saya jawab tidak,saya cm kecewa saja... Jd kesimpulan nya saya sakit hati dengan suami saya karna dy tidak mendengarkan ucapan saya,dan sejak itu pekerjaan nya ada masalah dan dy pulang tidak dpt uang ....
ReplyDeleteIya bu..mudah-mudahan banyak suami yang belajar dari pengalaman ini. Terima kasih sudah komen. Salam...
Deletemana dalil/Nas mengatakan ini ? dua-dua dalil/ Nas diatas tidak ada kena mengena dengan "menyakiti hati isteri".. ??
ReplyDeleteSaya bukan ahli dalam hal ini tapi patokan saya adalah ini, Rasulullah SAW bersabda " Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya." (H.R.Tirmidzi). Di hadits lain juga disebutkan, "Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan para wanita, karena kalian telah mengambil mereka (sebagai isteri) dengan perjanjian Allah dan menghalalkan hubungan suami isteri dengan kalimat Allah (H.R, Muslim dari Jabir). Mempergauli isteri dengan baik artinya tidak menyakiti, tidak kasar dan zalim pada isterinya, tidak menangguhkan hak isteri padahal mampu serta menampakkan wajah manis dan ceria di depan isteri. "Dan bergaullah dengan mereka secara baik." (Q.S. An Nisa : 19). Mengenai surah ini Ibnu Katsir rahimahumullah berkata, " Berkatalah yang baik kepada isteri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada isteri. Berbuat baiklah sebagaimana kalian suka jika isteri kalian bertingkah laku demikian. Suami yang mempergauli isterinya dengan baik akan berpengaruh pada kebahagiaan isterinya, Isteri yang bahagia itu menarik hal-hal yang postif dalam rumah tangga, termasuk rezeki. Wassalam...
DeleteSayangnya semua dalil yang Anda sebutkan di atas sama sekali tidak menyebutkan soal rezeki. Berlaku baik kepada pasangan, itu wajib. Berlaku buruk kepada pasangan, itu dosa. Dengan kata lain, itu semua perkara wajib/dosa. Tidak ada korelasinya dengan rezeki.
DeleteKarena apa? Di luar sana, jangankan berdosa pada istri, maksiat kepada Allah, bahkan mengingkari adanya Allah. Tapi rezeki mereka lancar-lancar aja.
Jadi jika mau mengaitkan perkara halal/haram dalam rumah tangga dengan urusan rezeki, tolong, tunjukkan dalil yang benar dan jelas.
Karena apa? Sudah banyak para istri yang saya temui, mereka menggunakan ini sebagai alibi mereka untuk menuntut hal di luar kemampuan suami. Padahal Nabi sendiri pernah bersabda (riwayat Bukhari), yang intinya mayoritas penduduk neraka dari kaum wanita. Saat ditanya oleh para sahabat, "Apakah karena mereka kufur kepada Alla dan Rasulnya?"
Jawab Nabi, "Bukan, melainkan karena mereka mengkufuri kebaikan suaminya. Ketika ia menemukan hal buruk pada suaminya, ia berkata, 'Tak satu pun kebaikan yang aku dapat darimu.'"
Dosa sangat berkaitan erat dengan rezeki Mas Azam, dalilnya ini "Tidak dapat menambah usia kecuali kebaikan. Tidak bisa menolak ketentuan (takdir) kecuali doa. Sesungguhnya seorang manusia kerap terhalang dari rezeki disebabkan dosa yang dilakukannya." (diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunannya jilid II halaman 489 nomor 4087). Jadi dosa adalah penghalang rezeki..Bukankah rezeki tidak melulu berupa uang dan materi? ketentraman hidup juga rezeki?
DeleteBerbuat maksiat tapi rezeki tetap lancar ada yang namanya Istidraj, Silakan baca artikel ini untuk lebih memahaminya Jebakan berupa kelapangan rezeki.
Wanita sangat mudah untuk masuk surga salah satu syaratnya seperti yang anda katakan adalah ketaatan pada suami, termasuk mensyukuri setiap pemberiannya. Silakan baca artikel ini ridha suami dan rezeki isteri. Membahagiakan suami itu memudahkan rezeki Mas..
Silakan baca ini, mengapa membahagiakan suami memudahkan rezeki?. Mari kita melihatnya dari sudut pandang yang positif..
Wallahu alam...
Bener sih, krn doa istri yang tersakiti atau seseorang yabg tersakiti akan langsung di dengar, oleh sang Pencipta tanpa penghalang apapun. Makasih ya atas tulisan2nya bisa jadi masukan.
ReplyDeletesama-sama Mbak Lia, semoga bermanfaat...
DeleteKayanya yg seneng baca ini cuma perempuan, dan maaf, kebenaran tulisan ini masih simpang siur, karena ga ada dalil yg tertulis langsung hubungan yg jelas antara membahagiakan istri dan rezeki. Dan kenyataan diluar sana ga kaya yg ditulis, jadi masih meragukan. Kalau alasannya, istri yg bahagia bisa membahagiakan dan menyemangati suami, berarti itu hubungannya dari perilaku masing2. Kan kalo dari awal suaminya udah giat nyari uang dan pinter nyari uang, berarti ga ada hubungannya dengan membahagiakan istri. Maaf kalau kata2 saya salah, itu cuma pendapat pribadi.
ReplyDeleteSaya hargai pendapatnya Mbak..semua orang bebas berpendapat di sini dan bebas melakukan apa yang diyakininya. Tulisan ini hanya sumbang saran dari pengetahuan admin yang terbatas. Harapannya kita bisa memetik manfaat, mendapatkan pembelajaran agar bisa menjalani hidup lebih baik....
DeleteWallahu alam..
Seorang wanita yaitu istri sangat berpengaruh terhadap cara suami dalam mencari rezeki.
DeleteSeorang wanita yang tidak bersyukur dengan rezeki yang diberikan suaminya dan selalu menuntut lebih, bisa membuat seorang suami melakukan perbuatan yang tidak terpuji dalam melakukan pekerjaannya, tanpa peduli apakah harta itu hasil korupsi, menipu, uang riba, dan lain sebagainya demi memenuhi tuntutan istrinya. Atau bahkan rela berbohong, berhutang banyak demi memenuhi tuntutan istrinya.
Demikianlah kenapa sampai disebut wanita itu sebagai fitnah. Maksudnya yang membuat suami bisa durhaka dan berbuat maksiat. Al Quran jika memperingatkan,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
“Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (QS. Ath Thaghabun: 14).
Mujahid berkata dengan ayat di atas, “Wanita (istri) dapat mengantarkan suami untuk memutus hubungan kerabat, berbuat maksiat pada Allah. Karena begitu cintanya sampai suami tetap menurutinya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 292).
Ibnu Katsir berkata bahwa istri dan anak dapat melalaikan seseorang dari beramal shalih. Maka waspadalah. Ibnu Zaid berkata, “Waspadalah jangan sampai agama kalian rusak.” (Idem)
Seperti itulah wanita yang kufur pada suami menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa. Itu mengapa banyak wanita yang diancam masuk neraka. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907). Baca tentang “Kenapa Wanita Banyak Masuk Neraka?”
Semoga Allah menjadikan kita sebagai istri yang shalihah yang selalu mensyukuri kebaikan-kebaikan suami serta menjadi pendorong bagi suami untuk berbuat kebaikan.
—
Dirangkai oleh Ummu Rumaysho dan Abu Rumaysho, 28 Dzulqo’dah 1435 H di Panggang, Gunungkidul
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom
Sumber : https://rumaysho.com/8888-istri-mempengaruhi-suami-dalam-mencari-rezeki.html
Terima kasih, tulisannya sangat membantu..
DeleteSeorang suami dr 3orang anak yg sedang bersekolah, dia juga seorang anak tertua lelaki dari ibu yg memiliki 4orang anak lelaki. mencukupi kebutuhan sandang pangan papan ibunya dgn berlebihan(menjatahi uang 2jt/bln+menanggung by listrik, air, dst+uang saku kalau si ibu jalan2, terbukti si ibu sekarang sering jalan2 alasannya ziarah bahkan sampai keluar negeri dan berpenampilan tak kalah dr orang bersuami sedang beliau janda, tetapi untuk keperluan istri dan anak2nya termasuk seluruh keperluan di rmh dr utk makan dll dia memberi(-+3jt/bln) sehingga si istri berusaha mencukupi kekurangan dengan bekerja, si istri jarang mengeluh, sekali dia mengeluh jadi pertengkaran sehingga lebih banyak diam dan memperbanyak istiqfar dan beribadah kepada Allah. Si istri tidak meminta kepada Allah agar suaminya mendapatkan kesialan tapi Allah pasti mengetahui bagaimana sakitnya hati si istri dr cara dia menyampaikan keluhan kepada Allah. Si istri kadang berpikir dalam diam kenapa suaminya pelit kepada anak istri tetapi sangat royal kepada ibunya, sedangkan dulunya si suami ketika menikah dgn si istri dlm keadaan tak berpunya,gaji bulanan yg hanya ckp utk makan sehari2 tetapi setelah berumah tangga dan sekarang berpenghasilan yang lebih suami lupa membahagiakan istrinya yg sdh sukarela mendampingi,memberi semangat, mendoakan agar suaminya berhasil dalam usahanya.saya tdk mempunyai pengetahuan banyak tetapi sangat ingin tahu bagaimana pandangan penulis tentang cerita diatas dlm kajian agama islam. Terimakasih penulis atas ilmu yg dibagikan dari tulisan ini
ReplyDeleteSeorang anak memang harus mendahulukan ibunya, ridha Allah ada pada ridha ibunya, sementara seorang isteri harus mendahulukan suaminya, ridha Allah terletak pada ridha suaminya. Persoalan belanja adalah hal yang sensitif. Menyantuni orang tua itu wajib, menafkahi isteri dan anak-anak juga wajib. Tinggal bagaimana menyeimbangkannya. Sebaiknya dibicarakan pembagian yang enak bagi semua pihak. Jangan meminta di luar kesanggupan suami, jika nafkah rumah tangga diberinya 3 juta maka itulah rezeki anda dan anak-anak, soal cukup atau tidak itu relatif, 10 juta juga kurang jika tidak bisa mengaturnya. Jika isteri harus bekerja jangan itu dianggap beban, berbanggalah karena anda bisa membantu suami memenuhi nafkah keluarga, itu adalah sedekah anda padanya dan pada keluarga. Betapa mulia anda karena mendukung suami untuk berbakti pada ibunya dan bersedekah bagi keluarga kecil anda.
DeleteUang yang telah diberikan pada seseorang (ibu suami) adalah sepenuhnya rezeki dan hak ibunya untuk memanfaatkannya. Janganlah iri pada ibu mertua, berusaha dan berdoa agar rezeki anda dicukupkan Allah. Bisa jadi keikhlasan anda padanya membuat rezeki anda lebih mudah.
Wallahu alam..
Suamiku yang pelit .Q harus implan gratis .beli Pampers minta uang bpk q sendiri. Melahirkan pakek uang bpk q. Pelittt
ReplyDeleteMengamati kajian rumah tangga di sosmed belakangan ini, yang booming atau viral adalah terkait tema Isteri dan rezeki suami, menurut penilaian saya sudah mulai offside.
ReplyDeleteMengapa ? Karena yang ramai digoreng masalah itu. Tema lain yang sama penting atau jauh lebih penting, kurang laku.
Yang perlu ditelisik adalah pemaknaan kata kasih sayang menjadi tergradasi hanya soal materi, harta atau rezeki. Aroma materialistik perlahan dihembuskan begitu lembut ke dada-dada para muslimah.
Dalil atau qaul para ulama yang dihadirkan tidaklah salah, namun pemahaman kita dengan para ulama belum tentu sama.
Dalam kehidupan zaman Nabi, para sahabat hingga ulama-ulama terdahulu, dalil dan temanya sama: Muliakan wanita/isteri.
Tapi, spt saya sebutkan, nafas materialisme mulai disisipkan di zaman ini, sehingga yang timbul dalam praktek lapangan, tidak sedikit menimbulkan masalah baru, yang tidak jarang menimbulkan percekcokan hingga perceraian.
Istri menjadi menuntut banyak dipenuhinya kebutuhan materi diluar kemampuan suami. Ustadznya bilang berikan gajimu semua kepada istri.. Loh? Bukankah Allah yang menyatakan dalam al-Qur'an bahwa laki-laki berkewajiban mensedekahkan atau menginfaqan sebagian hartanya untuk istri-istri mereka. Mengapa Allah minta sebagian? Sementara manusia mengajatkan berikan semua. Lalu darimana laki-laki menafkahkan ibunya, saudara wanitanya yang sama wajibnya. Darimana pula laki-laki itu bersedakah kepada anak yatim, orang miskin, 'amal Jariah, dan ibadah finansial lainnya, yang juga memberi implikasi dimudahkannya rezeki.
Yang perlu dicatat, bahwa kajian keluarga harus terus disiarkan, tapi jangan melulu soal materi. Pemaknaan kasih sayang dalam keluarga tidak dibatasi dalam makna materi. Rezeki itu bukan semata soal materi.
Wa maa bikum minni'matin faminallah.
Berikutnya dalil yang disampaikan harus dipadukan dengan perikehidupan para sahabat, yang mengerti betul pemaknaan dari dalil yang dibawakan, sehingga kita bisa memahami secara utuh.
Bagaimana Fatimah putri Nabi, minta diberikan pembantu yang bisa menolongnya menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya tetapi Rasulullah malah mengajari bacaan dzikir sebelum tidur. Nabi tidak lantas naik mimbar dan bersabda Suami akan diperbanyak rezekinya bila rezekinya diserahkan kepada isterinya semua.
Atau Nabi menasehati Ali bin Abi Thalib sang menantu agar menyayangi fatimah dan memberikan uang yang banyak agar rezeki Ali melimpah.. Faktanya Nabi tidak ada mengatakan seperti itu.
Akhir kata, bijaklah dalam berda'wah. Setiap tempat ada kata yang tepat. Setiap kata ada tempat yang tepat.
Wallahu a'lam