MAU MUDAH REZEKI? JAUHI SIFAT MUBAZIR
Sifat mubazir adalah temannya setan. Maukah kita menjadikan setan sebagai teman? Setan atau iblis telah dijanjikan untuk jadi penghuni neraka yang abadi. Bersediakah kita mengikuti jalan setan dan menemaninya di neraka, tidak bukan? Karena itu jangan mubazir !
Di lain hari kita membeli pakaian yang lagi SALE di toko, tapi begitu pulang baru kita menyadari kalau warnanya tidak cocok dengan selera kita dan akhirnya kita biarkan menumpuk di lapisan terbawah lemari pakaian kita? Atau kiriman makanan dari keluarga di kampung dalam jumlah banyak tidak bisa kita habiskan, tidak juga kita bagikan ke tetangga dan kita biarkan basi tanpa rasa berdosa begitu saja. Sepatu yang terpajang rapi di rak sepatu meskipun yang dipakai cuma satu atau dua saja kita biarkan teronggok dan berdebu tanpa ada niat untuk membagikannya kepada yang membutuhkan.
Jika makanan yang kita mubazirkan, butiran nasi yang kita buang dikumpul menjadi satu maka sanggup memberi makan beberapa orang yang kelaparan. Nenek atau orang tua kita selalu mengingatkan untuk menghabiskan makanan sampai butir nasi terakhir karena kita tidak tahu dibutir manakah terkandung berkah dari Allah. Jika hidup kita senantiasa dihiasi dengan tindakan mubazir percayalah rezeki akan menjauh. Barangsiapa yang bersyukur akan ditambah nikmat (rezeki) dari Allah, begitu pula sebaliknya.
Hindarilah membuang butiran beras, karena setiap butirnya berharga |
Apa itu Mubazir?
Pernah lihat orang ambil makanan di kenduri / acara kawinan dan tidak menghabiskan makanannya? Atau mungkin kita yang suka ambil kesempatan melihat banyak makanan gratis dan tidak menghabiskannya karena tidak sanggup lagi karena kekenyangan. Atau untuk merayakan sesuatu kita memesan makanan yang banyak di restoran tapi tidak bisa menghabiskan semua makanan yang kita pesan dan membiarkan sisa makanan teronggok begitu saja?Di lain hari kita membeli pakaian yang lagi SALE di toko, tapi begitu pulang baru kita menyadari kalau warnanya tidak cocok dengan selera kita dan akhirnya kita biarkan menumpuk di lapisan terbawah lemari pakaian kita? Atau kiriman makanan dari keluarga di kampung dalam jumlah banyak tidak bisa kita habiskan, tidak juga kita bagikan ke tetangga dan kita biarkan basi tanpa rasa berdosa begitu saja. Sepatu yang terpajang rapi di rak sepatu meskipun yang dipakai cuma satu atau dua saja kita biarkan teronggok dan berdebu tanpa ada niat untuk membagikannya kepada yang membutuhkan.
Mubazir itu tidak bersyukur
Ketahuilah perilaku ini adalah perilaku setan, perilaku sombong, perilaku yang tidak mensyukuri nikmat. Kita merasa berhak membuang / membiarkan makanan atau barang yang tidak sanggup kita habiskan / pakai dengan alasan kita beli dengan uang sendiri ya terserah saya dong mau saya apakan. Mau saya pakai kek, makan kek, habiskan atau buang terserah saya dan bukan urusan orang lain.Jika makanan yang kita mubazirkan, butiran nasi yang kita buang dikumpul menjadi satu maka sanggup memberi makan beberapa orang yang kelaparan. Nenek atau orang tua kita selalu mengingatkan untuk menghabiskan makanan sampai butir nasi terakhir karena kita tidak tahu dibutir manakah terkandung berkah dari Allah. Jika hidup kita senantiasa dihiasi dengan tindakan mubazir percayalah rezeki akan menjauh. Barangsiapa yang bersyukur akan ditambah nikmat (rezeki) dari Allah, begitu pula sebaliknya.
Pelajaran dari negara lain soal mubazir
JEPANG
Jika Muslim sebelum memulai makan mengucapkan basmalah dengan harapan bahwa makanan yang kita makan berberkah karena disebut nama Allah disitu. Orang Jepang mengucapkan "Itadakimasu" sebelum makan. Inti dari ucapan ini adalah permohonan untuk mengambil kehidupan makanan yang hendak dia makan agar dia sebagai manusia bisa hidup. Mereka paham bahwa sebelum makanan itu hadir di meja makan, mereka adalah mahluk hidup yang rela mengorbankan hidupnya untuk kelangsungan hidup manusia. Maka sebelum makan manusia harus permisi karena telah merenggut hidup mahluk lain untuk kehidupannya.
Setelah selesai makan kalau kita yang muslim menutup dengan hamdalah sebagai tanda syukur atas makanan yang telah dimakan, orang Jepang mengucapkan "Gochichousama deshita" sebagai ucapan terima kasih karena telah diberi berkah makanan dari kehidupan mahluk lain.
Saat makan orang Jepang akan mengunyah makanan pelan-pelan sambil menikmati makanannya dan akan berteriak "Oishii" artinya enak. Tidak makan terburu-buru dan makannya pasti habis. Begitu pula dengan pakaian yang masih layak pakai, maka di Jepang akan dijual kembali di flea market dengan harga miring atau menyumbangkan pada orang lain.
JERMAN
Saya membaca artikel di sini jika di Jerman tidak menghabiskan makanan yang dipesan di restoran akan dikenakan denda 50 Euro. Jerman sebagai negara industri terkemuka menentang kemubaziran. Pesan sesuai dengan yang anda sanggup makan, uang memang milik kita tapi sumberdaya alam milik masyarakat. Kita tidak bisa menyedot sumberdaya alam, mengambil apa yang diberi oleh alam melalui kerja keras petani / nelayan kemudian menyia-nyiakannya begitu saja. Pesan yang sangat mengena.
ALLAH MELARANG SIKAP MUBAZIR
"Dan berikanlah pada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang ada dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) dengan boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudaranya setan, dan sesungguhnya setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya" (Q.S.Al Isra : 26 - 27).
Melihat ayat di atas bahwa Allah melarang kita untuk bersikap boros, menghambur-hamburkan harta / rezeki yang diberikan Allah. Jika rezeki yang diberi oleh Allah, kita dapat dengan kerja keras kemudian kita hamburkan / buang begitu saja, tanpa memberi manfaat bagi diri dan orang lain sama saja tidak menghargai pemberian Allah. Bahkan disamakan dengan perbuatan setan. Jika rezeki yang diberi tidak kita hargai bagaimana bisa dengan entengnya kita meminta diberi tambahan rezeki. Allah menganggap kita tidak bisa mengelola dengan baik rezeki yang sudah kita miliki. Bisa saja Allah mencabut rezeki kita, mencabut nikmat yang sedianya diberi untuk kita ditambah bonus azab yang perih.. Beranikah kita??? Makanya jangan mubazir !!
Wallahu alam
Wallahu alam
Terkadang manusia ini tdk pernah mensyukiri nikmat allah
ReplyDeleteDan tdk pernah menghargai alam
Iya Mas.. persoalan mubazir bukan persoalan sepele..cuma banyak disepelekan orang...
Deletepelajaran
ReplyDeleteIya mbak.. mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dari perbuatan sia-sia yang seringkali kita lakukan
Delete