Pada hari minggu kemarin kami sekeluarga diundang untuk makan rambutan langsung di kebun rambutan Hasanuddin Daeng Parani. Kebun itu adalah peninggalan orang tua yang ditanami segala macam buah-buahan seperti rambutan, durian, pisang juga ada tanaman cengkeh dan sayur-sayuran. dari hasil kebun itulah Daeng Parani menghidupi keluarganya dan menyekolahkan adik-adiknya sampai sarjana dan bekerja.
|
memetik rambutan yang ranum |
Filosofi Sedekah Rambutan
Ada banyak pohon rambutan di kebunnya, semua berbuah lebat. Menurutnya selama memiliki pohon rambutan yang berbuah dia meniatkan untuk sedekah. Siapa saja boleh datang mengambil, keluarga dan kenalan silakan, kalau mau petik sendiri juga boleh. Menikmati buah rambutan saat cuaca panas terik adalah rezeki dan kenikmatan tersendiri dari Allah. Apalagi bisa petik langsung dan pulangnya dibungkus pula buat oleh-oleh, bukan dengan kantongan tapi karung... semuanya gratis.
|
rambutan hasil petik sendiri, manis dan legit |
Menurutnya, sedekah tidak harus selalu berwujud uang. Apa saja bisa diniatkan sebagai sedekah, seperti halnya dengan pohon rambutannya.
Sedekah tidak harus menunggu kaya dulu. Juga tidak harus menunggu hati ikhlas dulu. Jika niat sedekah segera lakukan, jangan tunggu hati digoda syetan untuk mengurungkan sedekahnya. Selama sedekah rambutan dilakukannya, bukan hanya rambutannya yang senantiasa berbuah lebat tetapi hasil kebun lainnya juga ikut berbuah lebat. Tidak sedikit rezeki Allah yang masuk ke kantongnya karena hasil panen dan usaha penjualan bibit miliknya. Dari situlah dia berkeyakinan, jangan pernah ragu untuk sedekah, meskipun hanya beberapa butir rambutan. Insya Allah s
edekah akan memperderas dan membanyakkan rezeki serta
melancarkan usaha anda.
Comments
Post a Comment