Adukanlah Masalah Rezeki Pada Allah

Manusia itu suka curhat

  • Manusia adalah mahluk berperasaan. Kadang galau, senang, sedih, bahagia semua dipergilirkan dalam hidupnya. Mereka sukanya curhat pada teman, pasangan hidup, keluarga, tapi kadang-kadang aja curhatnya pada Allah. Padahal Allah itu ahli dari segala ahli dan bisa menyelesaikan masalah apapun. 
  • Apa yang membuat manusia berubah-berubah perasaannya? Kondisi sekelilingnya lah yang membuatnya sedih susah senang gembira. 
  • Termasuk dalam urusan rezeki. Rezeki banyak atau sedikit mempengaruhi perasaan manusia. Rezeki banyak membuatnya merasa gembira. Rezeki sedikit membuatnya merasa sedih. Semua itu manusiawi. Tapi adakah manusia mengadukan kondisi rezekinya pada Allah? (baca : jangan sombong kalau rezekimu banyak dan jangan galau kalau rezekimu sedikit)

adukan masalah


Saat susah rezeki



Saat murah rezeki



  • Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka ceritakanlah" (Q.S. Ad Dhuha : 11)


KESIMPULAN

  • Lalu mengapa kita malas mengangkat tangan, curhat pada Allah, mengadukan kondisi hidup nyaman kita? Memohon bimbingan Allah agar senantiasa membuat kita ingat padaNYA. Jangan sampai rezeki yang berlimpah itu malah membuat kita kufur nikmat, melupakan ibadah dan tujuan penciptaan kita.
  • Jangan hanya mencari Allah dan curhat bercucuran air mata saat rezeki susah dan butuh Allah untuk memperbaikinya. Cari Allah juga dong saat hidup terasa begitu nyaman dan melenakan !
  • Untuk apa? Agar kita selalu ditarik ke jalan yang benar, diingatkan kalau dunia ini hanya tempat transit, rezeki bisa jadi ujian, cobaan bahkan azab. Jadi tak perlu berbangga dan bersedih dengan kondisi rezeki kita. Karena mencari rezeki itu bukan tujuan hidup. Rezeki itu hanya alat untuk mencapai tujuan, RIDHA ALLAH SWT.
  • Ibaratnya kita berniat menuju rumah ibu kita di luar kota, itulah tujuan kita keluar dari rumah, bertemu dengan orang tua yang kita rindukan. Dan alat untuk menuju rumah itu adalah mobil pribadi milik kita. Jadilah kita berangkat menuju tujuan dengan alat itu dan berharap sampai di tujuan dengan selamat dan bertemu dengan orang tua kita.
  • Begitu juga halnya rezeki. Banyak sedikitnya hanya alat untuk mengantar kita mencapai tujuan, menuju kampung akhirat yang abadi, bertemu dengan Allah SWT. Apakah alat itu bisa membuat kita celaka? Mengapa tidak seperti halnya mobil bisa kecelakaan, rezeki juga bisa membuat kita celaka, terjerumus ke jurang maksiat. Mencari rezeki haram, makan dan hidup dari rezeki haram itu, membelanjakannya di jalan yang haram, maka sia-sialah semua amalan kita.
  • Masihkah kita menjadikan rezeki sebagai tujuan hidup, impian, cita-cita? Apakah akal yang diberi Allah tidak bisa membantu kita berpikir? Bahkan para binatang dan ulat kecil cuek aja dengan rezekinya, karena yakin bakal diberi oleh Allah. Kok kita yang berakal dan katanya cerdas ini sibuk menghabiskan umur untuk mengejar rezeki dan mengurus rezeki itu disela-sela ibadah.
  • Silakan kaya, banyak harta tapi jadilah orang kaya yang bermanfaat.
  • Curhatlah pada Allah karena dia selalu ada setiap saat hamba membutuhkannya, tak pernah sibuk dan tak pernah meminta balasan dari semua pemberianNYA. Kitalah yang harus tahu diri.
  • Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?