Saya Sangat Cinta Harta Saya !
CINTA HARTA YANG PATUT DICONTOH
- Cinta harta kok dicontoh? Begitu mungkin pikir anda. Bukankah harta itu tidak dibawa mati? Kenapa kok repot-repot mencontoh orang yang cinta harta.
- Lha.. anda sendiri tau kalau harta tidak dibawa mati. Kok anda mati-matian menghabiskan waktu dan umur produktif untuk mencari harta? Hidup ini hakikatnya cuma menunggu, kok kita malah sibuk mencari rezeki, pergi pagi pulang malam, padahal rezeki yang kita cari mati-matian itu juga sudah dijamin Allah?
- Harta yang kita tumpuk-tumpuk belum tentu setelah mati masih memberi manfaat. Tak menutup kemungkinan menjadi rebutan ahli waris kita. Kita lihat banyak saudara / keluarga yang terpecah gara-gara rebutan warisan. Naudzubillahi min dzalik.
- Agama mengajarkan agar jangan meninggalkan anak cucu yang lelmah dan miskin, karena kemiskinan dengan kekafiran. Tapi bukan berarti harus petantang-petenteng menyibukkan diri dengan urusan harta dunia tanpa memikirkan akhirat.
- Tapi berikut ini kisah cinta harta dari seorang pengusaha yang patut dicontoh.
KISAH HAJI YANG DERMAWAN
- Berhubung karena hari ini, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik, saya akan bercerita tentang seorang pengusaha batik di Yogyakarta bernama Haji Usman.
- Haji Usman terkenal dengan kedermawanannya, seakan harta seolah tak berharga baginya, padahal dia pengusaha lho! Pengusaha kan berusaha mencari keuntungan dalam hal ini tambahan harta bukan?
- Saking dermawannya Pak Haji ini membuat seolah dunia sudah tidak berharga lagi baginya. Ringan baginya membuka kotak duitnya, gampang baginya merogoh koceknya dan seolah tanpa beban dia mengulurkan bantuan bagi siapa yang membutuhkan. Meskipun begitu usahanya bukannya jadi bangkrut tapi malah makin berkembang.
- Seolah beliau ini sosok nyata orang yang hidup di dunia tapi akhirat di hatinya. Seperti doa Abu Bakar As shiddiq
BEBERAPA ORANG INGIN BERGURU PADANYA
- Singkat cerita datanglah para pengusaha muda uang ingin berguru padanya, minta diajarkan bagaimana caranya agar bisa sedemikian entengnya bersedekah dan tidak cinta harta, tidak suka kekayaan sehingga uang yang keluar terasa ringan.
- Haji Usman malah tertawa begitu mendengar penuturan para pengusaha muda itu. Katanya mereka salah menilainya. Siapa bilang dia tidak cinta harta. Justru dialah orang yang paling cinta pada hartanya. Sampai-sampai tak ingin berpisah dengan rezeki yang diberi Allah padanya berupa harta yang telah diusahakannya mati-matian selama hidup. Ini katanya :
"Saking cinta dan sayangnya saya sama harta sampai-sampai saya tak rela meninggalkan harta saya di dunia ini. Saya tidak mau berpisah dengannya meskipun saya mati. Makanya sementara ini saya TITIP pada mesjid, TITIP pada anak yatim, TITIP pada madrasah, TITIP pada pesantren, TITIP pada pejuang dakwah, TITIP pada mereka yang membutuhkan uluran tangan. Alhamdulillah ada yang berkenan di titipi, saya senang sekali. Alhamdulillah ada yang sudi diamanati, saya bahagia sekali. DI akhirat nanti saya mau ambil lagi harta saya. Saya ingin jumlahnya jadi berlipat-lipat di akhirat nanti"Nah lho..!!!
- SUDAHKAH KITA TITIP HARTA KITA UNTUK KEBAHAGIAAN HIDUP DI AKHIRAT KELAK?
Dimana kami bisa bertemu dengan H. Usman pengusaha Batik
ReplyDelete