Mengapa Rezeki Kita Tertunda?

KITA TAHU, TAPI SAYANG …

Mungkin ada diantara anda yang merasa kok rezekiku selalu tertunda? Kok sepertinya rezekiku ogah-ogahan datangnya. Padahal aku gak pernah ninggalin sholat. Selalu mengusahakan diri beramal saleh.
Allah tak akan pernah menganiaya hamba-hambaNya. Allah demikian sayangnya pada kita sehingga  tidak ingin menyusahkan kita. Kalo akhirnya toh ternyata kita susah artinya kita sendiri yang bikin susah diri.
Kita sih pengen rezeki kita segera datangnya gak pake lama dan gak pake ditunda tapi giliran panggilan Allah kita suka lama dan menunda- nunda, kalo perlu last minute alias di waktu-waktu terakhir. (baca : keberkahan rezeki dicabut karena meremehkan shalat)
Kita sih doyannya belajar dan tau fadhilat atau keistimewaan amalan-amalan tertentu tapi sayangnya kita sekedar tahu tapi ogah dilakukan..

Kita mengetahui, bahwa pahala dua raka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang, hari berganti hari berlalu begitu saja tanpa kita melakukan sholat Dhuha... (baca : mengapa dhuha melancarkan rezeki?)
Dalilnya :
Dalam diri manusia ada 360 persendian, lalu diwajibkan sedekah dari setiap sendinya,” mereka bertanya,”Siapa yang mampu demikian, wahai Nabi Allah?” Beliau menjawab,”Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan sesuatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka dua raka’at shalat Dhuha mencukupkanmu (H.R. Abu daud)
Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar. Mata kita selalu rakus melihat makanan. (baca : mengapa rezeki kita hanya segitu-gitu saja?)
Dalilnya : Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” [Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa’id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : “70 musim” yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48]

Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70 ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini. (baca : sakit mendatangkan sejuta kebaikan)
Dalilnya : Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).


Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid
walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu.

Dalilnya : Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur. Tapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang pun janda dan anak yatim. (baca : mari mencari janda untuk berbagi rezeki)
Dalilnya : 'Orang yang membantu wanita janda dan anak yatim serta orang miskin bagaikan berperang jihad  fisabilillah atau bagaikan orang yang bangun tengah malam untuk sholat malam dan berpuasa pada siang hari" ( HR Bukhari Muslim)

Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak berusaha meluangkan waktu membaca Al-Qur’an dalam jadwal harian kita. (baca : beruntung dan banyak rezeki lewat Al Quran)
Dalilnya : Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita mampu melaksanakannya. (baca : rezeki haji mabrur tanpa berhaji)
Dalilnya : Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang yang paling banyak sholat malam, dan bahwasanya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam dan para sahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam.
Dalilnya : “Bila Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari tempat tidur’ bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam al-Musnadul Kabiir (IV/373) dari hadits Asma’ binti Yazid x. Juga diriwayatkan oleh al-Mundziri dalam at-Targhiib wat-Tarhiib, (I/215)

Kita mengetahui, bahwa hari kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu.
Kita sering menyaksikan orang-orang yang meninggal mendahului kita. tetapi sayang, kita selalu larut dengan senda gurau dan permainan dunia seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka.
Bukan hanya sibuk mengais rezeki mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian..P
Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..
Hari ketika lisan kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan
tangan kita yang menjadi saksi..
Dan pada hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya, karena pada hari itu setiap orang akan disibukkan dengan urusannya masing-masing.

Anda mungkin beralasan semua itu kan saya gak tau..
Tapi setelah membaca tulisan ini anda dan saya jadi tahu dan masih juga ogah dan enggan melakukannya? Wajarlah jika akhirnya rezeki anda tertunda kalaupun datang ya ala kadarnya. Karena anda juga suka sekali menunda amalan baik kalaupun melakukan juga ala kadarnya...

Wallahu alam..

Comments

  1. Bagus artikel ini bersumber dari Al Quran dan Hadist ,bermanfaat bagi saya dan orang tertentu yang baru kesulitan dalam memcari rizki yang berkah , ijin mengeprint artikel ini dan lainnya , semoga Allah menambah keberkahan pada kita semua , amiin.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)