Nyari Rezeki dari Hoax?

ARTIKEL KE 706  

HOAX EFFECT  

Apa itu hoax?
Kalo bahasa sederhananya sih berita bohong.
Hari gini kita diserbu informasi yang membabi buta dari segala penjuru.
Dan... sebagai penerima informasi kadang kita gak bijak memilih dan memilah informasi untuk dishare atau disebarkan kembali..
Banyak orang asal comot dan pengen dianggap penting..
Pengen jadi orang pertama yang nyebarin berita itu...
Begitu dapat berita heboh, gak pake disortir ato diklarifikasi langsung tekan tombol share sehingga seluruh jagat raya jadi tau...
Yang lain juga sama...efeknya berita yang gak jelas juntrungannya jadi viral dan heboh..

Hoax itu kalo disederhanain kek gini..
Ada seekor keledai diikat pada sebatang pohon ....
Datang orang iseng yang gak punya kerjaan, melepas tali kekangnya.
Keledai tersebut yang telah bebas merdeka, seenaknya memasuki kebun dan memakan tanaman milik orang lain.
Istri pemilik tanaman ketika melihat tanamannya dirusak oleh keledai, langsung emosinya naik ke ubun-ubun dan tanpa pikir panjang mengambil senapan dan "DOR!!!". Terkulailah sang keledai jatuh ke tanah dengan kepala tertembus peluru.
Pemilik keledai ketika melihat apa yang terjadi pada keledainya, menjadi marah dan bertengkar dengan istri pemilik kebun sampai pada akhirnya dia membunuh istri pemilik kebun.
Suami pemilik kebun yang baru datang dari luar kota ketika melihat istrinya berlumur darah dengan cepat mencari pembunuhnya dan dalam waktu singkat menemukan pemilik keledai, kemudian tanpa ampun menghabisi nyawanya.
Keluarga pemilik keledai marah, mereka berkumpul untuk melakukan pembalasan dendam..
Mendengar rencana itu itu keluarga pemilik kebun juga berkumpul untuk melakukan perlawanan.
Maka terjadi perkelahian antar dua keluarga.
Kebetulan mereka berbeda agama maka berkembanglah menjadi huru hara antar agama...
Ketika orang iseng itu ditanya apa yang telah kamu lakukan?
Dengan santai dan enteng dia bilang:
"Aku hanya melepas tali kekang keledai, tak ada maksud apa-apa, iseng aja!"

Tapi efeknya luar biasa...
Sampai dua nyawa manusia dan nyawa seekor keledai harus melayang karenanya...
Seperti inilah hoax effect..

Tak ubahnya seperti penyebar hoax, ketika ditanya dengan santai dan enteng dia bilang:
"SAYA CUMA COPAS KOK DARI TETANGGA SEBELAH"
Harusnya berpikir ulang kalo mau menyebar hoax apalagi jika memang ada tendensi menyebarkan untuk menumbuhkan teror dan kebencian.
Sama seperti kalo perkataan, "mulutmu adalah harimaumu!
Kalo gak bisa berbicara benar dan bermanfaat,lebih baik diam...
Studi mutakhir dari MIT menunjukkan kecepatan penyebaran dan kedalaman hoax itu jauh di atas informasi yang sahih.
Salah satu penyebabnya adalah bahwa manusia cenderung menghargai pemberi informasi baru (cepat), bukan pemberi informasi yang tepat. Pemberi informasi yang cepat dipandang sebagai orang yang tahu isu.
Orang juga suka informasi dengan kandungan emosional. Dan pembuat hoax itu sangat memerhatikan itu. Baik hoax politik, agama, kesehatan (3 yang paling populer) hampir selalu punya emosi yg kuat.


Buat kita umat Islam punya tradisi verifikasi, klarifikasi, atau tabayyun. Selektiflah memilah berita dan menggunakan prinsip tabayyun (klarifikasi) dalam menyampaikan berita, karena menyebar berita bohong/hoax adalah dosa besar dan pelakunya dapat dikategorikan fasik.
Umat Islam juga perlu mengikuti jejak ulama hadis yang begitu berhati-hati dalam mengutip suatu hadis. Bukan hanya isinya, tetapi sampai pada riwayat perawinya, sebelum hadis itu dicatat.
Apalagi berita yang belum ketauan kebenarannya...

Dan konon sekarang penyebar hoax itu menjadi sebuah profesi yang dibayar. Artinya orang melakukannya bukan sekedar iseng tapi berdasarkan pesanan.. Mereka inilah yang dikenal sebagai buzzer politik/penyebar berita bohong (hoax) demi kepentingan kelompok tertentu.
Bekerja sebagai buzzer politik/penyebar hoax itu tidak berkah karena penghasilan yang didapat dari pekerjaan yang fasad adalah haram dan akan membawa kemudaratan bagi pelakunya.

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya seseorang tidak akan meninggal dunia sampai ia meraih seluruh bagian rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah dan lakukan cara yang baik dalam mencari rezeki". (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh al-Albani)

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari benda-benda yang baik (yang halal) yang telah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadah kepadaNya." (Al-Baqarah: 172)
Yang dimaksudkan dengan memakan rezeki yang halal ialah mengambil manfaat dari rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, bukan saja dalam perkara sederhana seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal termasuk juga kendaraan yang digunakan. Semua perkara yang digunakan itu mestilah ibeli lewat rezeki halal dan diizinkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, bukan saja rezeki itu dari bahan-bahan halal tetapi pastikan daripada sumber-sumber halal dan dimanfaatkan dengan cara yang diizinkan oleh Allah SWT.
(baca : menemani mayat selama 40 hari)
Perkara ini dijelaskan oleh sabda Rasulullah s.a.w. : Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Sabda Rasulullah s.a.w: Wahai manusia! Sesungguhnya Allah SWT itu baik, Dia tidak menerima melainkan yang baik. Allah memerintah orang-orang yang beriman dengan apa yang diperintahkan kepada rasul-Nya.
Firman Allah SWT: "Wahai rasul-rasul, makanlah kamu dari yang baik-baik lagi halal dan beramallah kamu dengan amal yang soleh, sesungguhnya Aku amat mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Mukminun: 51).
Kesimpulan

Mbok, nyari rezeki itu yang halal, gak usahlah jadi buzzer politik, meski gajinya gede tapi mudharatnya juga gede.
Rezeki yang didapat dari pekerjaan ini gak berkah dan bisa membawa masalah dalam hidup. Allah hanya menerima yang baik. Jadi kalo rezeki dari hasil ngebuzzer haram ini dipake beramal ya sia-sia saja, karena sumbernya tidak baik. Kita DIPERINTAHKAN untuk mencari rezekiNya dengan cara yang baik, thayyib, meskipun nilainya kecil tapi keberkahannya besar..

Hati-hati memilih berita...
Hati-hati menyebarkannya...
Hati-hati menerima pekerjaan yang memberi mudharat
Jauhi hoax.
Karena jika kamu turut andil menyebarkan perkara bohong
Maka kamu bakal ditanya pertanggung jawabannya kelak..
Siap gak?

Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)