Orang Baik dan Terpercaya Tapi Ahli Neraka

ARTIKEL KE 725  

JANGAN PUTUSKAN SILATURAHMI  

Tulisan ini saya dapatkan di nedia sosial dan saya tuliskan kembali di malam ramadhan karim ini agar bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Diceritakan Syeikh Ibn Hajar ra mengisahkan sebuah kisah nyata:
"Ada seorang yang kaya raya berangkat haji. Sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya sebesar 10.000 Dinar kepada seseorang yang sudah terbiasa dipercaya untuk menitipkan barang atau uang. Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tersebut. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang itu telah wafat.


Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?
Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan perihal uangnya.
Orang alim itu berkata : "Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu".
Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur Zam-Zam. Di bibir Sumur ia memanggil nama temannya yang ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Orang kaya itu pun kembali mendatangi orang Alim tersebut, lalu menceritakannya. Orang Alim itu kaget dan berkata : "Innaa Lillahi Wa Inna ilaihi Rooji'uun", jika memang temanmu tidak menjawab, aku takut dia termasuk golongan Ahli Neraka.
Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, disana ada sebuah Sumur yang bernama "Barhut", dikatakan bahwa Sumur itu adalah bibir dari Neraka Jahannam...Datangilah di sepertiga malam akhir, dan panggillah nama temanmu itu".
Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga malam akhir. Ia pun memanggil nama temannya yg ia titipi uang: "Yaa Fulan !" Baru sekali panggilan, tiba-tiba terdengar jawaban dari dalam Sumur.
Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya tersebut, lalu bertanya : "Dimanakah engkau menyimpan uangku?".
Dari dalam Sumur terdengar jawaban : "Aku menyimpan uangmu di sini dan di sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu kembali".
Orang kaya itupun bertanya : "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang yang ahli Neraka? Bukankah kau adalah orang yang baik dan memiliki sifat amanah?".
Orang itupun bercerita : "Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari perempuan yang faqir, lama kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah yang menyebabkan aku tergolong sebagai ahli Neraka.
JIka kau mau menolongku, datangilah saudariku tsb, dan mintakan maaf kepadanya, dan ceritakan padanya, bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali silaturrahmi dengannya".

Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu menceritakan dimana ayahnya meletakkan harta titipannya. Dan ternyata memang benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia bertanya kepada anak-anak temannya itu, dimanakah rumah bibi mereka? 
Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan temennya tsb. Setelah bertemu, ia pun menceritakan apa yang di alami saudaranya di Alam Kubur.
Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan memaafkan saudaranya, lalu ia memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahmi dengan anak-anak saudaranya.

Pelajaran dari kisah ini:
Rosulullah Saw bersabda : "Tidak akan masuk Surga orang yang putus tali silaturrahmi " (Muttafaqun ‘alaih).
Diriwayat yg lain : "Orang yang putus tali silaturrahmi akan mendapat laknat dari Allah , walaupun dia mati di depan Ka'bah".
Rosulullah Saw bersabda : "Tidak akan turun Rahmat Allah, kepada satu kaum, jika didalam kaum tersebut terdapat satu saja orang yang putus tali silaturrahmi".

Allah pun mengingatkan dalam Al Quran:
Orang-orang yang merusak janji Allāh setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allāh perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS: Ar-Ra’d Ayat: 25)
Orang yang putus tali silaturrahmi, berarti telah putus hubungan dengan Allah Swt...Berarti shalatnya bukan untuk Allah, puasanya bukan untuk Allah, dzikirnya, dan ibadah-ibadah lainnya bukan untuk Allah Swt. Orang seperti ini efeknya sangat dahsyat.
Bukan hanya di akhirat masuk neraka tapi di dunia pun rezekinya bermasalah. 
(baca :silaturahmi mempermudah rezeki).

Jadi di momen bulan ramadhan ini hadirilah undangan buka puasa atau menjadi tuan rumah mengundang orang lain berbuka puasa bersama. Karena momen seperti inilah silaturahmi terjalin dan pahalanya berlipat ganda.

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus