Serasa ditampar Muka Ini Mendengarnya....!

ARTIKEL KE 848  

HIDUPKAN PEREKONOMIAN ORANG TERDEKATMU'  

Habis menulis ini..mataku tiba2 berlinang
KALO NGUTANG KE WARUNG SAUDARA, KALO BELI CASH KE SUPERMARKET....
Apa itu gak zalim ???

Aku lihat kehidupan adikku, kerja di bank dan suaminya PNS
Punya 2 balita, yang masih minum susu formula dan pakai diapers. selama ini belanja bulanan bisa sampai 2 juta perbulan selalu ke supermarket, padahal tetangganya punya warung jualan sembako dan boleh dibilang 80 persen barang belanjaannya ada di warung tetangganya itu.


Suatu hari karena kesibukan kantor gak sempat belanja bulanan ke supermarket, akhirnya karena terdesak dengan kebutuhan dua balitanya dia jadinya belanja ke warung tetangganya itu dengan total belanja 1,5 jutaan.
Selesai memberi uang kembalian si ibu warung malah nangis dan bilang gini padanya :
"Alhamdulillah Dek,  untung warung sembako itu rata rata 10 persen, kamu belanja segini banyak, aku bisa untung sampe 200 ribuan, bisa beliin sepatu bola buat Arif (anak bungsunya). Arif ikut ekskul bola dua kali seminggu di sekolah, sepatu nya udah gak muat, selama ini jari kakinya selalu ditekuk saat pake sepatu biar muat. Dia bilang jari kakinya sakit banget tiap pake sepatu bola, tapi apa mau dikata, belum ada rezeki lebih buat beli sepatu baru, sepatu bola kan harganya lumayan mahal, yang nyaman gak ada yg dibawah 200 ribu. keuntungan belanjaan dari adek nanti sore langsung kubeliin sepatu, biar dia senang, biar semangat sekolahnya, biar jari kakinya gak udah ditekuk dan gak sakit lagi"
Ya Allah .........
adekku berurai air mata saat cerita pengalamannya..
kemana aja dia selama ini?
Belanja jutaan setiap bulan ke supermarket yang entah milik siapa, untungnya entah dipake buat apa, sementara tetangga sendiri tempatnya biasa menitip balitanya pun jualan barang yang sama. Rumahnya boleh dikata hanya terpisah pagar dan keluar pintu rumah udah nyampe, gak perlu naik kendaraan, gak perlu bayar parkir pula. Sejak itu adikku janji buat selalu belanja ke tetangganya aja, sekalian bisa silaturahmi tiap bulan.

Serasa tertampar mukaku mendengarnya...
Saya juga salah satu penggemar belanja di supermarket, alasannya tentu saja karena praktis, nyaman dan tak perlu harus ribet dengan kembalian ataupun uang pas, karena bisa gesek kartu debit maupun kartu kredit. 
Suka kesal gak sih kalo si kasir gak punya uang receh buat kembalian dan minta uangnya disumbangkan?? Ada pula yang kembaliannya pake permen...!!
Supermarket tempatnya luas dan nyaman, tak perlu harus senggol-senggolan dengan pembeli lainnya. ACnya on terus jadi adem. Belanja sebanyak apapun gak pegel karena ada troli gede yang bisa didorong ke sana sini untuk membantu membawa barang belanjaan..
Suami saya pun pernah protes dengan kebiasaan ini...
Bahkan saat tinggal di Taiwan ini pun beliau protes jika saya lebih suka belanja buah di supermarket daripada belanja sama ayi (bibi) yang jualan di pinggir jalan. Alasan utamanya sih karena bahasa mandarin ku pas-pasan sehingga susah buat komunikasi...
Tapi...setelah mendengar curhatan adekku, baru sadar ternyata selama ini saya menghidupkan perekonomian pengusaha besar sementara kebiasaan itu justru mematikan usaha pedagang kecil..


Para pembaca blog lancarrezeki.blogspot.com ini......
Mungkin anda punya tetangga, teman ataupun saudara yang punya warung atau kios kecil untuk jualan sembako. Bisa jadi kita sering ngutang ke warungnya dan atas nama persaudaraan mereka membolehkannya...
Kita mungkin mengganggap itu suatu keuntungan, bisa ngutang dulu ntar habis gajian baru bayar. Tapi tahu gak, bisa jadi keuntungannya dari usaha warung kecil dan uang utangan kita itu sebenarnya sangat dia perlukan tapi gak mau juga menolak permintaan kita karena takut kehilangan pelanggan. Akhirnya hidupnya harus hemat demi memenuhi kebutuhan rumah tangga dan modal usaha..


Belum lagi yang jago nawar...
Kalo di warung sodara, tetangga atau teman minta didiskon banyak-banyak, alasannya harga sodara/harga teman/harga tetangga. Udah gitu kalo habis belanja banyak minta bonus pula...
Beli 2 kardus mie instant minta bonus 2 bungkus mie 
Sama mereka bisa jadi dibolehin tapi dengan berat hati, daripada kehilangan pembeli yang nominal belanjaannya lumayan...
Kita mungkin merasa bahagia dapat diskon ataupun bonus...
Bagaimana dengan pemilik warung? Udah untungnya kecil, makin kecil pula karena ngasi kita harga sodara, eh pulang bawa bonus pula...ya...jadinya malah rugi...


Pembaca....
Hidupkan perekonomian orang terdekat kita
Apapun kebutuhan kita, dahulukan membeli ke saudara, tetangga, teman teman...
Jangan di utang, jangan ditawar, kalo memungkinkan, jangan minta kembalian, "kembaliannya nitip buat Arif aja" ini adalah contoh kalimat santun dalam menolak kembalian.
Mungkin keuangan kita belum memungkinkan buat sedekah sampe nominal jutaan, tapi melariskan jualan orang dekat kita, memberi keuntungan pada mereka, membantu menghidupkan perekonomian mereka, itu juga perbuatan mulia di mata Allah.
Semoga setiap tarikan nafas kita, hanya dilewati dengan kebermanfaatan pada sesama, Amiin YRA


Wallahu alam...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Image
Rezeki hanya seuprit. Seuprit ternyata gak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hehe.. Artinya kata ini berasal dari bahasa daerah yang dijadikan bahasa pergaulan buat menjelaskan sesuatu yang sedikit. Ya.. seuprit = dikit pake banget.  Kalau terkait dengan rezeki, rezeki seuprit artinya rezekinya dikit banget, sampe mempengaruhi sendi-sendi kehidupannya. Bukannya lebay tapi kenyataannya memang rezeki yang seuprit itu gak mampu menopang kehidupannya. Hidupnya kembang kempis, gali lobang tutup lobang. Bukan tukang gali kubur ya.. maksudnya hidupnya dibangun dari utangan yang satu ke utangan lainnya. Hobinya tak lain dan tak bukan KASBON alias ngutang. Kenapa harus ngutang karena duit yang dia peroleh gak cukup buat memenuhi kebutuhannya. Padahal dia kerja juga, punya pekerjaan tetap, penghasilan di atas UMR, tapi kok gak cukup-cukup ya..?? Kurang apa coba? Apa anda sekalian mengalaminya..? Bohong kalo anda gak nanya pada diri sendiri, " Pasti ada yang salah, kok rezeki
Read more

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Image
Asmaul husna bagian ke 5 Kita lanjutkan pembahasan tentang asmaul husna bagian ke 5 dalam blog ini . Bagian 1 , bagian 2 , bagian 3 dan bagian 4 bisa dibaca kembali jika perlu. 41. AL JALIL Apabila dibaca setiap pagi (jam 2.30 pagi) sebanyak 73 kali pasti usahanya, pekerjaannya atau kedudukannya dengan perkenan Allah setelah melalui ikhtiar yang optimal Insya Allah akan meningkat dengan sangat baik. 42. AL KARIIM Orang yang mengamalkan bacaan Yaa Kariim, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Orang yang membaca yaa Kariim sebanyak 270 kali setiap hari dengan perkenan Allah akan terbebas sama sekali dari utang mereka, insya Allah. 43. AR RAQIIB Jika seseorang lupa atau kehilangan sesuatu, membaca Asma Allah ini akan membantu orang itu untuk menemukannya kembali. Jika seseorang merasa takut terhadap tenung atau sihir yang ditujukan kepadanya, membaca nama ini sebanyak 312 kali sehari selama seminggu akan memba
Read more

Bolehkah Menolak Rezeki?

Image
Tidak ada doa menolak rezeki Yang ada hanya doa mohon kelancaran dan kemudahan rezeki . Karena pada dasarnya kita mau kalau rezeki kita lancar dan berkah. Malah saat susah rezeki kita malah berdoa agar keran rezeki kita kembali terbuka dan mengalir dengan lancar.  Rezeki susah juga tidak ada hubungannya dengan kesialan . Tidak ada orang yang sial sehingga hidupnya tak pernah beruntung. Bahkan rezekipun menjauhinya karena kesialannya. Semua orang dijadikan hanif (baik) tapi pikirannya yang membuatnya sial atau beruntung. Jika pikirannya mengatakan bahwa ia orang tersial di dunia maka tangan dan kakinya akan membuktikan hal tersebut dengan melakukan hal-hal yang memang membuatnya sial. Mengapa? Ia terlalu fokus pada kesialan yang akan menimpanya, bukan fokus pada hal-hal yang membuatnya beruntung. Dia jadi malas bekerja karena sudah terlanjur berpikir negatif, bahwa sekeras apapun dia bekerja tetaplah akan sial. Inilah pola pikir yang membuat rezeki menjauh. Lalu mengapa doa-d
Read more