Bukan Kekuatan yang Bisa Mengalahkan
ARTIKEL KE 847
Filosofi angin
Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.
Dia nggak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar.
1.Angin Topan.
2. Angin Tornado
3. Angin Bahorok
2. Angin Tornado
3. Angin Bahorok
Tiga angin itu rupanya pada bertaruh, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.```
Angin Topan ```bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik buat menjatuhkan monyet.```Dia sangat percaya diri dengan kekuatannya yang bisa menghembuskan angin disertai badai.
Angin Tornado ```nggak mau kalah, 30 detik, katanya. Dia pun punya rasa PD yang luar biasa dengan kemampuannya menggulung angin dan menghempaskan apa yang dilaluinya...
Angin Bahorok ```senyum ngeledek dan bilang, 15 detik bakal jatuh tuh monyet.```berdasarkan pengalamannya selama ini meluluhlantakkan sebuah tempat..
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin TOPAN```duluan,
… dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss…```
… dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss…```
```Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin``` TORNADO.
```Wuuusss… Wuuusss…
Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado juga nyerah.
```Wuuusss… Wuuusss…
Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado juga nyerah.
Terakhir, Angin``` BAHOROK. ```Lebih kencang lagi dia tiup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kencang pegangannya.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kencang pegangannya.
Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya nyerah dan mengakui kalo si monyet memang jagoan. Tangguh.
Daya tahannya luar biasa.
Daya tahannya luar biasa.
Tak bergeming oleh kekuatan hembusan mereka
Nggak lama, datang si``` ANGIN SEPOI-SEPOI..
```Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu ditertawakan sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong,``` ANGIN SEPOI-SEPOI ```langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss…dengan lembut........
Enak banget.``` Adem… Seger… Riyep-riyep ```mata si monyet pun mulai berat, dia menguap dan terasa lelah. Nggak lama```setelah itu dia jatuh tertidur ```dan terlepas lah pegangan tangannya....GUBRAAAAAAKK..
Alhasil, jatuhlah si monyet.```
baca juga : hati-hati dengan monkey business!
PESAN MORAL
```Boleh jadi ketika kita diuji dengan``` KESUSAHAN…(susah rezeki, susah jodoh, susah dapat pekerjaan, susah dapat orderan, susah mendapatkan pelanggan)...
Dicoba dengan ...PENDERITAAN… (rezeki tak mencukupi untuk bertahan hidup, utang semakin menumpuk, keluarga berantakan, anak-anak tak terkendali perilakunya).
Didera MALAPETAKA…(usaha jatuh bangkrut, istri selingkuh dan lari bersama selingkuhannya, anak-anak salah pergaulan, masuk penjara)
```Kita sanggup menhadapinya. Semua itu malah menjadikan kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…
```Kita sanggup menhadapinya. Semua itu malah menjadikan kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…
baca: inilah ironi kehidupan
Tapi jika kita diuji dengan``` KENIKMATAN… KESENANGAN… KELIMPAHAN… KEKAYAAN... KEKUASAAN...REZEKI YANG BANYAK DATANG TANPA HENTI
Dan.... KEJAYAAN
Dan.... KEJAYAAN
Disinilah kadang ” KEJATUHAN ” itu terjadi.
Diberi rezeki umur yang panjang, badan yang sehat, anak-anak yang lucu, isteri yang cantik dan setia, bisnis yang lancar jaya, kedudukan yang tinggi, banyak dipuja dan dipuji manusia, bisa jadi itu ujian..
Dan tak semua orang bisa lolos darinya...
Karena semua itu rezeki yang melenakan..
Membuat mata riyep-riyep kaya' monyet terkena buaian angin sepoi-sepoi tadi..
Akhirnya kita terbuai...
Umur dihabiskan untuk bekerja siang malam dan mereguk kesenangan dunia sehingga lupa beribadah atau beribadah ala kadarnya karena ada yang jauh lebih penting dari Allah yang memberikan kenikmatan itu..
Waktu habis untuk menyenangkan anak dan isteri yang menjadi permata dan jantung hati sehingga lupa tugas utama mendidik mereka agar selamat dunia akhirat.
Bisnis yang makin mendulang profit membuat pundi-pundi aset bertambah sehingga hanya berpikir untuk terus berekspansi, memperluas investasi demi mereguk uang yang lebih banyak tapi lupa sedekah ataupun hanya sedekah sekedarnya, itupun alasannya biar gak dibilang pelit. Bukankah uang lebih baik diinvestasikan daripada disedekahkan yang tidak ngefek pada penambahan profit usaha?
Kedudukan yang tinggi membuat diri begitu berkuasa sehingga melakukan apapun seenak udelnya, udah gak peduli apa itu halal haram..
Puja puji dari pendukung, masyarakat sekitar, jadi panutan, idola dan tokoh yang diagung-agungkan membuat hati makin jumawa sehingga lupa memperbaiki diri karena merasa diri sudah jadi yang terbaik..
Hingga suatu masa...
Semua itu berakhir saat ajal datang menjemput.
Semua yang diusahakan dengan susah payah, semua nikmat dan rezeki yang diterima tak ikut dibawa, sialnya harus dipertanggung jawabkan penggunaannya di hadapan Allah SWT..
Sanggupkah kita menjawab pertanyaanNya??
Yakinkah jawaban itu akan menyelamatkan kita dari panasnya api neraka?
```Jangan sampai kita terlena…terbuai..
Tetap```
”Rendah hati”, karena rezeki yang diberinya hanyalah titipan dan tidak mencerminkan kalo kita lebih mulia dari yang kurang rezekinya. Rezeki yang banyak bukan jaminan kita lebih dicintaiNYA dan lebih mulia di hadapanNYA, karena tergantung bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang diberiNYA itu tanpa lupa pada yang MEMBERI.
”Rendah hati”, karena rezeki yang diberinya hanyalah titipan dan tidak mencerminkan kalo kita lebih mulia dari yang kurang rezekinya. Rezeki yang banyak bukan jaminan kita lebih dicintaiNYA dan lebih mulia di hadapanNYA, karena tergantung bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang diberiNYA itu tanpa lupa pada yang MEMBERI.
" Mawas diri”, bisa jadi rezeki yang banyak itu ujian dariNYA untuk melihat sejauh mana amanah itu bisa dipertanggung jawabkan tanpa meninggalkan tugas utama untuk mengabdi dan beribadah kepadaNYA.
“Sederhana”, rezeki yang banyak tak mesti ditunjukkan lewat gaya hidup mewah dan berlebih-lebihan, tapi kesederhanaan yang menghebatkan itu yang lebih penting.. Orang yang betul-betul kaya tak akan pamer dan butuh pengakuan karena tak pamer pun dan diakui oleh orang lain mereka sudah tahu kalo dirinya banyak aset. Sementara yang baru kaya sedikit sukanya pamer agar orang lain tahu dan mengakui kalo dia kaya...
"Berbuat baik dan amal saleh" karena inilah yang menentukan kualitas kita sebagai manusia, menjadi rahmat bagi alam ini, memberi manfaat pada sekitarnya tanpa pernah lupa bersyukur pada Penciptanya..
Inilah modal dan bekal yang akan menemani kita menghadapNYA kelak..
```"Hati-hati dalam tindakan, perbuatan dan perkataan "```
Karena bukan *KRITIKAN* yang membuat kita *"JATUH"* tapi *sanjungan dan pujian* yang melenakan..
baca juga : bagaimana Islam memandang rezeki dan harta
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment