Harta dan Tahtamu Bukan Bukti Cinta Allah padamu

ARTIKEL KE 814  

Hartamu, Jabatanmu, Bukan Bukti ALLAH Mencintaimu !  


Kadang-kadang orang menganggap bahwa harta dan jabatan adalah bukti  cinta ALLAH Ta'ala kepada seorang hamba.
Bila ia kaya, banyak rezekinya, bila jabatannya tinggi, posisinya bagus, "tempat basah", tahta di tangan kanannya, tongkat komando di tangan kirinya, semua adalah tanda cinta ALLAH kepadanya.




Padahal ALLAH menyebutkan dalam firman-NYA,

“Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi mereka tidak menyadarinya.”
(QS. Al-Mu’minun [23] : 55)
Sekali lagi Tidak!

Tolok ukur kecintaan ALLAH Ta'ala bukanlah harta dan bukan pula tahta.
Mari kita belajar dari sejarah, dari kisah-kisah di masa lalu..
...Ingatkah anda,
ALLAH memberikan harta berlimpah kepada Qarun, padahal ALLAH  tidak mencintai Qarun ang akhir kisahnya kita semua tahu dia tenggelam ditelan bumi beserta semua harta yang dibanggakannya
ALLAH berikan kekuasaan pada Fir'aun, namun ALLAH tidak mencintai Fir'aun, akhir kisahnya pun tergambar di Al Quran bagaimana kahirnya dia ditelan laut merah saat mengejar Musa as dan kaumnya...

baca : inilah orang kaya yang tercela

Lalu bagaimana menganalisa kecintaan Allah pada kita?
Bukti ALLAH mencintai kita adalah :
_Ketika harta yang kita miliki semakin mendekatkan diri kita kepada-NYA.
_Ketika jabatan yang kita miliki mampu menjadi jembatan untuk meraih kerelaan-NYA.

baca : cinta harta yang patut dicontoh

Ingatlah tak peduli seberapa besarpun rezeki kita, maka segala sesuatu yang kita miliki bila tidak menjadikan sarana kita lebih dekat kepadaNYA
dan tidak menjadikan kualitas ketaatan kita lebih baik setiap harinya
maka semua itu bukanlah bukti kecintaan ALLAH kepada kita.

Bahkan bisa jadi...
_ itu adalah cobaan besar bagi diri kita.

_ itu adalah ujian atas keimanan kita..
Masihkah kita taat justru saat hidup kita nyaman dan jauh dari prahara?
Masihkan kita bermanfaat bagi banyak orang disaat di mana kita bisa berbuat sebaliknya?
Masihkah kita bisa menebar kebajikan lewat harta dan tahta itu selagi masih berada di tangan kita?

baca : berlomba mencari rezeki yang melalaikan

Akhirnya kenikmatan dan cinta ALLAH adalah: 
ketika kita diberi hidayah, petunjuk dan taufik untuk senang beribadah dan suka berbuat baik.
Siapa yang berkata,_ _“jika aku kaya maka aku akan mulia dan jika aku miskin maka aku hina”,_
_*anggapan ini telah dijawab oleh ALLAH* dalam Surat Hujurat,_
_*bahwa kemuliaan dan kehinaan tidak ada sangkut pautnya dengan harta kita.*_
_Kemuliaanmu adalah ketika engkau mendekat kepada Dzat Yang Paling Mulia._
_Kemuliaanmu adalah ketika engkau berlomba dalam kebaikan untuk menjadi yang paling dicintai-NYA._
_*Dan selain itu hanyalah kehinaan demi kehinaan yang akan berakhir dengan siksa._
_Karena itu seringkali ALLAH sebut siksaan itu dengan sebutan “siksaan yang menghinakan ataupun”“Azab yang menghinakan."_
Karena begitu hinanya manusia ini...

Jadi anda boleh mengejar rezeki harta dan tahta tapi yakinlah bahwa harta dan tahta itu bukan bukti kecintaanNYA padamu, justru anda harus berjuang dengan harta dan tahta itu untuk menggapai rasa cintaNYA, atau anda akan berakhir tragis seperti Qarun dan Firaun?
Naudzubillah min dzalik...

baca juga : bagaimana Islam memandang rezeki dan harta

Semoga bermanfaat

Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?