Lirik Paling Dahsyat Sepanjang Karier Alm. Chrisye
ARTIKEL KE 796
Inspirasi Surah Yaasiin ayat 65
Diceritakan suatu ketika, Almarhum Chrisye sang penyanyi legendaris Indonesia minta penyair Taufiq Ismail untuk menuliskan syair religi untuk salah satu lagunya. Dan sang Penyair menyanggupi menyelesaikannya selama sebulan. Ternyata, minggu pertama macet, tidak ada ide. Minggu kedua macet, ketiga macet hingga menjelang hari terakhir masih juga tidak ada ide.
Taufiq gelisah dan berniat menelpon Chrisye dan bilang, “Chris maaf, macet, betul-betul tak ada ide untuk membuat syair!”
Taufiq gelisah dan berniat menelpon Chrisye dan bilang, “Chris maaf, macet, betul-betul tak ada ide untuk membuat syair!”
Namun di malam harinya, Taufiq mengaji. Ketika sampai ayat 65 surat Yaasiin dia berhenti. Makna ayat ini tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa, kata Taufiq. Dan segera dia pindahkan pesan ayat tersebut ke dalam lirik-lirik lagu.
Ketika pita rekaman itu sudah di tangan Chrisye, terjadi hal yang tidak biasa. Ketika berlatih di kamar, baru dua baris Chrisye menangis, mencoba lagi, menangis lagi. Dan begitu berkali-kali.
Menurut Chrisye, lirik yang dibuat adalah satu-satunya lirik paling dahsyat sepanjang karirnya. Ada kekuatan misterius yang mencekam dan menggetarkan dari lirik yang bersumber dari ayat Al Quran tersebut. Setiap menyanyi dua baris, air mata sudah membanjir. Yanti, istri Chrisye, sampai syok melihat hal tidak biasa tersebut.
Lirik lagu tersebut begitu merasuk kalbu dan menghadapkan kenyataan betapa manusia tidak berdaya ketika hari akhir tiba.
Sepanjang malam dia gelisah, lalu ditelponlah Taufiq dan diceritakan kegelisahannya. Taufiq mengatakan bahwa lirik lagu tersebut diilhami surat Yaasiin: 65. Disarankan kepada Chrisye, agar tenang.
Di studio rekaman hal itu terjadi lagi. Chrisye mencoba, tetapi baru dua baris sudah menangis. Dan berulang kali hasilnya sama. Erwin Gutawa yang menunggu sampai senewen. Yanti Noor lalu shalat untuk khusus mendoakan suaminya.
Akhirnya dengan susah payah, Chrisye berhasil menyanyikannya hingga selesai. Rekaman itu sekali jadi, tidak diulang karena Chrisye tak sanggup menyanyikannya lagi.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” [QS. Yaasiin(36): 65]
Inilah syair tersebut selengkapnya...
KETIKA TANGAN DAN KAKI BERKATA
Lirik: Taufiq Ismail
Lagu: Chrisye
Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba
Rabbanaa
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya … sempurna.
Mohon karunia
kepada kami
hamba-Mu … yang hina.
MENURUT ISTRI ALMARHUM, SEJAK SAAT ITU CHRISYE YANG MUALLAF TIDAK PERNAH LAGI MENINGGALKAN SHALAT DAN TIDAK PERNAH SANGGUP MENYANYIKAN LAGU ITU LAGI SAMPAI AJALNYA MENJEMPUT 10 TAHUN KEMUDIAN.
Lagu ini terdapat di album Kala Cinta Menggoda yang dirilis tahun 1997 silam dan dinyanyikan kembali oleh Gita Gutawa untuk album rohani Balada Shalawat (2010). Lirik ini mungkin hanya sebuah syair biasa bagi yang tak bisa memaknainya. Lirik ini adalah pengingat bagi kita semua yang masih diberi kesempatan hidup di dunia mencari rezeki yang banyak dan berkah agar hati-hati dan waspada. Bahwa apapun yang kita lakukan entah itu cara mencari rezeki, sumber perolehan rezeki dan kemana pemanfaatannya nanti akan ditanya dan akan dipertanggung jawabkan..
CARA MENCARI REZEKI
Banyak jalan menuju Roma dan banyak cara mencari rezeki yang dilakukan manusia untuk bertahan hidup. Mungkin kebanyakan kita tak peduli dengan "caranya" karena yang paling penting adalah hasilnya..dapat uang, dapat harta, dapat materi secepat dan sebanyak mungkin..
- Ada yang memilih menjadi begal motor, merampok motor ataupun harta orang lain kalo perlu dengan kekerasan. Harus punya cukup nyali untuk melakukannya. Motor/harta dijual dan dapat uang untuk digunakan hidup.
- Ada yang memilih jadi peminta-minta untuk mencari rezeki. Tak perlu keterampilan khusus, cukup sedikit polesan pada kostum dan bahasa tubuh serta kemampuan berkomunikasi yang membuat iba orang lain. Profesi yang menghinakan diri di hadapan sesama manusia..menjual kemiskinan demi uang.
- Ada yang memilih black magic dan menjadi dukun sesat yang mengandalkan jin kafir untuk memenuhi keinginannya.
Cara mencari rezeki memang urusan dan keputusan masing-masing tapi hendaknya mempertimbangkan hal-hal di bawah ini...
- Allah yang Maha Dermawan telah menyediakan banyak profesi halal untuk menjadi pilihan di bumiNya yang luas ini, jadi pilihlah salah satu profesi halal tersebut untuk mencari rezeki dan penghidupan. Karena setiap profesi itu mulia bukan tergantung pada kualifikasi dan jumlah gajinya/hasilnya tapi tergantung cara kita menjalaninya.
- Carilah rezeki dengan cara yang ma'ruf tanpa perlu menghinakan diri di hadapan orang lain. Karena manusia hanya bisa merendahkan diri di hadapan Allah yang Maha Kaya bukan di hadapan sesama manusia.
- Bekerja mencari rezeki hanyalah permainan dunia sementara menegakkan Kalimatullah adalah kewajiban. Karenanya mencari rezeki dengan menegakkan Kalimatullah adalah keniscayaan.
- Bekerja hanyalah bagian dari ikhtiar kita untuk menggapai ridha Ilahi. Berharap Allah meridhai ikhtiar itu dan memberi sesuai apa yang kita inginkan.
- Rezeki haram menghasilkan harta haram yang jauh dari keberkahan. Mungkin secara kuantitas banyak tapi secara kualitas tak ada berkahnya, malah bisa jadi anda panen kesulitan.
Ingatlah, apapun pilihan kita dalam mencari rezeki semua nantinya akan ditanya...
Tak ada dusta lagi karena semua anggota tubuh akan berbicara dan menjadi saksi yang meringankan atau malah memberatkan..
Mulut boleh berdusta tapi bibir akan membocorkan deal-deal kolusi dan kong kali kong untuk meloloskan proyek kita.. Tangan akan menyampaikan berapa duit suap dan korupsi yang kita lakukan. Kaki akan menjelaskan langkah kita menuju tempat-tempat bekerja yang haram dan sebagainya...
Jika Chrisye yang muallaf begitu tergetar dengan lirik dahsyat di atas, bagaimana dengan kita yang Muslim sejak lahir? Haruskah kita lebih baik karena "jam terbang" kita lebih banyak?
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment