Ikhlasnya Selama Ini Kemungkinan Salah

ARTIKEL KE 809   

IKHLAS KUDU BENER

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima." Amin YRA.

Doa yang mengawali artikel ini adalah doa yang nungkin sering kita panjatkan..doa minta rezeki dan kemudahan hidup. Wajar aja sih, karena Allah mmeang menyuruh kita untuk berdoa kepadaNya. Lalu apa hubungannya dengan keikhlasan..?
Banyak yang nanya sama saya di kolom komentar blog ini, amalan apa yang harus dilakukan agar mengundang rezeki? Katanya ikhlas beramal, tapi amalannya niatnya buat dapat rezeki bukan buat dapat keridhaan Allah Sang Empunya Rezeki. 


Hati-hati dengan kata ikhlas ini. Berikut adalah tulisan yang terinspirasi dari sebuah ceramah tentang memaknai keikhlasan..



*Keikhlasan-pun Sangat Membutuhkan Kesabaran*

1) Sabar akan niat
Sabar untuk mengikhlaskan niat dan membersihkannya dari riya’ dan tujuan duniawi tatkala sebelum beramal dan juga tatkala sedang beramal.
Jangan pernah membohongi diri, dengan menyatakan saya sedang berjuang di jalan Allah akan tetapi ternyata ada udang di balik batu.
Jika engkau membohongi dirimu, yang sekaligus berarti engkau membohongi Allah dan publik maka suatu saat Allah akan memunculkan udangmu tersebut dihadapan publik……. Maka hati-hatilah!

Niat beramal embel-embelnya agar rezekinya lancar, sbenarnya gak dilarang sih, cuma gak pantas aja. Kita diciptakan tujuannya untuk mengabdi dan beribadah kepadaNya. Jadi ibadah memang sudah seharusnya alias sudah kewajiban.. lha ini ibadah bukan karena Allah tapi karena rezekiNya...
Niat kudu dibenerin, lillahi taala, kalo nanti rezekinya jadi bagus dan lancar anggap sebagai bonus, hasil sampingan, bukan tujuan utama.

2) Sabar memurnikan amalan
Setelah beramal harus sabar agar amalan tersebut tidak dirusak oleh ujub dan takabur yang sewaktu waktu timbul karena kekaguman terhadap amalan tersebut atau merasa jasa dan peranmu yang besar sehingga jadilah engkau merasa sok “penting”. Padahal semua keberhasilanmu datangnya dari Allah semata.
Setelah beramal, misalnya sedekah untuk memancing rezeki, harus sabar jika nyatanya rezeki malah mampet habis sedekah. Gak musti mempertanyakan janji Allah? Tanya dong ama diri sendiri, kenapa kok habis sedekah rezeki ku malah mampet?

3) Sabar menyembunyikan
Sabar untuk menyembunyikan amalan tersebut dan tidak menampakannya kepada orang lain, karena pahala amalan yang tersembunyi lebih besar. Inipun butuh kesabaran yang besar, karena jiwa selalu ingin menceritakan amalannya kepada orang lain agar dihargai dan dihormati.
Adalah sifat manusia untuk diakui kalo dia itu eksis. Ya..biar orang pada tau kalo sebenarnya dia itu eksis yang kudu rajin aplod di medsos...ini nih gue..lagi ngupil sambil zikir...
Bakalan banyak yang komen tuh, kamu bener-bener saleh sampe gak ada waktu disia-siain, waktu ngupil aja dipake zikir, luar biasa banget ya..??
Tapi pahalanya jadi ternoda..
Zikir itu menyebut nama Allah, mosok muji sambil ngupil..gak etislah!


4) Sabarlah menjaga keikhlasan
Jika engkau berbuat baik kepada orang lain maka bersabarlah dengan menjaga keikhlasanmu dengan tidak marah tatkala air susumu dengan air tuba oleh orang yang kau bantu. Karena sesungguhnya engkau tidak mengarapkan “balas jasa”nya dan tidak pula ucapan “terima kasih”nya. Akan tetapi engkau hanya mengharapkan wajah Allah.
Jadi gak perlu baper karena gak ada kata thank you dari orang yang ditolong..karena kita gak butuh itu kalo memang ikhlas...

Allah berfirman:

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (
QS Al-Insan: 9)

Setelah itu Allah berfirman :

Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera (QS Al-Insan: 12)

Sudahkah anda ikhlas hari ini?
Ikhlasnya kudu bener ya....yang sabar...


Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus