Rezeki dari Undian kok Cepat Habis?

ARTIKEL KE 812  

Mengapa pemenang lotere uangnya cepat habis?

Sering nelihat fenomena ini gak, teman, tetangga bahkan mungkin keluarga yang kedengaran menang undian dengan jumlah uang yang fantastis kembali jatuh miskin seperti keadaannya semula?
Mengapa bisa begitu? Bukankah tadinya dia pegang banyak uang?
Kok bisa cepat habis, apa uangnya gak berkah?



Mereka tidak terbiasa memiliki banyak uang.

Coba aja perhatikan kebanyakan pemenang lotere biasanya memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah yang memiliki banyak waktu luang. Bagi mereka yang sibuk mencari rezeki tak ada waktu untuk membuang-buang duit yang berharga untuk membeli lotere dengan kemungkinan menang yang sangat kecil.

Bagi orang hidup berkekurangan, mereka terbiasa menghabiskan semua penghasilan mereka untuk sekedar bertahan hidup. Menabung, apalagi investasi, adalah hal terakhir yang ada di pikiran mereka ketika untuk makan saja sudah pas-pasan, hanya cukup untuk membeli kebutuhan yang apa adanya dari hari ke hari.


baca : mengapa aku miskin dan sulit melulu?

Gaya hidup foya-foya

Selain itu juga media sering bombastis, fokus ke selebriti yang hidupnya penuh selebrasi. foya-foya dan flamboyan. Hidup seolah takkan susah jika punya uang. Bagi kaum menengah bawah yang hiburannya berkisar antara sinetron dan infotainment, mereka banyak yang sudah ‘terlatih’ di bawah sadar bahwa gaya hidup orang kaya nan tajir tentunya pamer dan mencolok. Padahal kebanyakan sinetron maupun infotainment itu sebenarnya menjual mimpi di siang bolong. Menjual khayalan, karena itulah yang laku dan banyak dinonton orang Indonesia, yang suka bermimpi...


baca : bisakah rezeki digandakan

Tak berpikir berinvestasi

Ketika pemenang lotere pamer rezeki nomplok mereka, secara ajaib mereka akan dikerubuti oleh parasit-parasit yang ingin mendapat bagian. Mulai dari sekedar kenalan lama yang mendadak sok akrab mau pinjam duit, sepupu jauh yang tahu-tahu butuh dana buat lanjut kuliah, sampai tetangga seberang yang lagi cari rekanan buka usaha. Saya bahkan belum menambahkan anggota keluarga sendiri (orangtua, suami/istri, anak, dll) yang bisa jadi ikut-ikutan serakah meminta jatah
Karena bagi mereka, uang tersebut tidak didapatkan dengan susah payah, jadi persepsinya berbeda dengan uang yang didapatkan dengan bekerja, dan jumlahnya besar pula. bukan hal yang buruk sih, tapi menurut saya jika dapat lotere, uang tersebut lebih baik dipakai untuk investasi, bayar hutang, mungkin membuat perusahaan, dan setelah itu baru bersenang-senang. Toh ,seberapa banyaknya pun anda foya foya, anda cuma perlu tidur dan makan. dengan memiliki uang sebanyak mungkin, jumlah hari anda bisa makan enak atau menikmati entertainment yang jarang dinikmati orang lain jadi bertambah, mungkin rasanya seperti punya semuanya..
Ingatlah uang yang tak diinvestasikan, sebanyak apapun pasti akan habis..

Karena mereka mempunyai mental orang miskin.
Mula-mula perasaan takut tidak memiliki uang mendorong mereka bekerja keras. Apabila mendapat gaji, perasaan tamak pula menyebabkan kita mulai memikirkan berbagai hal menarik yang dapat dibeli dengan uang itu. Satu corak kehidupan mulai terbentuk. Inilah mental orang miskin
Corak kehidupan yang dimulai dengan bangun pagi, pergi kerja, bayar utang. Bangun pagi, pergi kerja, bayar utang dan seterusnya. Apabila periuk nasi semakin besar, keraknya juga bertambah...kerja keras pun bertambah.
Bagi mereka yang bermental miskin, semua tampak kurang, termasuk uang yang nominalnya besar..selalu tak cukup..

Itulah 3 alasan mengapa pemenang loterre uangnya cepat habis.

baca juga : apakah uang itu rezeki atau setan?
Wallahu alam

Comments

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)