Gak Usah Usaha Deh, Rezeki Pasti Datang!

ARTIKEL KE 819   

Rezeki Pasti Datang!   

Manusia punya kebebasan memilih. Jiwanya selalu mencari tujuan dalam hidup ini dan berusaha untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Ini adalah fitrah, udah built-in, udah ada di dalam diri sejak kita lahir. Makanya kalo kita melakukan maksiat/hal yang salah, nurani kita bakal menjerit, STOP! Manusia akan terus berusaha melakukan sesuatu untuk bikin hidupnya berarti. Hal inilah yang membedakan manusia dari hewan.
Hewan juga berusaha, seperti burung keluar dari sarangnya dan terbang mencari makan, ular naik ke atas pohon untuk mencari mangsa, singa berlari sekuat tenaga mengejar rusa yang ada di depannya. Bedanya fitrahnya hewan hanya sampai di situ, usaha buat nyari makan biar survive.
Nah kita, kalo gak berusaha, malas-malasan....gak keluar mencari rezekinya ya kalah dengan hewan. Trus kalo berusaha hanya untuk bertahan hidup, babi hutan juga hidup, begitu kata Buya Hamka, gak ubahnya sama hewan..
Kita harus lebih dari hewan, mengejar rezeki, mendapatkannya secara halal dan membuat rezeki itu bermanfaat bagi diri dan mahluk lain (termasuk hewan dan tumbuhan).


Kemalasan dan kepasifan menurut pakar juga menimbulkan masalah. Jika seseorang ogah untuk berikhtiar atau berhenti berusaha untuk mengejar tujuan hidup dan rezekinya ataupun berhenti mencoba melakukan hal yang benar (mengikuti hawa nafsunya), yakin deh pasti bakal depresi. Coba perhatikan sebuah tempat bernama penjara, ruang kecil yang sempit dengan sekumpulan orang berada di dalamnya adalah tempat yang semua orang benci, naudzubillah jangan sampe masuk sana.... karena penjara menghilangkan kebebasan yang tadinya dimiliki manusia.. Lain soal dengan penjara jaman now yang diisi eks koruptor kalas kakap negeri ini ya...
Jadi sejatinya manusia butuh usaha, butuh bergerak, butuh memutar otak untuk mendapatkan rezeki yang telah dijamin Allah untuknya.
David Ogilvy, yang dikenal sebagai Bapak Periklanan, bilang kerja keras tidak pernah membunuh manusia. Manusia meninggal karena kebosanan, konflik psikologis, dan penyakit. Mereka tidak mati karena kerja keras..tapi efek samping dari bekerja keras itu.
ALLAH MAHA ADIL
Dengan demikian, Allah tidak mungkin tidak adil kepada manusia dengan mengambil haknya untuk mengejar rezeki...(karena sudah Dia jamin). Pada saat yang sama Allah berjanji bahwa Dia akan mengurus mahlukNya dan bahwa Dia sendiri memiliki kekuatan untuk membatasi atau meluaskan rezeki seseorang.

Semua yang ada di langit di bumi selalu meminta kepada-Nya, setiap hari Dia (memenuhi) semua kebutuhan (makhluk-Nya)” (QS Ar-Rahman:29)

Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding dengan kehidupan akhirat.” (Q.S. Ar Rad: 26)
Rezeki yang halal.
Cobalah untuk mendapatkan rezeki melalui cara-cara yang halal, jalan yang benar meski punya peluang untuk belok mencari di jalan yang salah (haram).
Bersyukur
Bersyukur kepada Allah atas apa pun yang kita dapatkan, berapapun rezeki yang diberi hari itu. Itulah yang Allah anggap pantas kita terima sesuai keperluan kita. Banyak masalah terjadi karena seringnya kita nuntut lebih sama Allah. Kok rezekiku cuma segini ya Allah, kurang nih, tambahin dong! Tanpa kita sadari bahwa itulah jumlah yang sesuai untuk kita. Kalo dilebihin bisa jadi bawa masalah....Allah tahu, tapi kita tidak...
Rezekinya banyak cuma syukurnya yang kurang..

baca : pelajaran rezeki dari seekor siput

Jangan menyerah
Jangan pernah menyerah, mencoba melakukan sesuatu tapi gagal lebih baik daripada tidak mencoba sama sekali. Karena kita gak pernah tahu apakah usaha kita berhasil atau tidak? Kalo keburu menyerah kita gak pernah tahu usaha keberapa baru berhasil. Bahkan orang sejenius Alber Einstein dan sekaliber Kolonel Sanders pun harus mencoba berkali-kali baru berhasil.
Menyerah berarti putus harapan pada janji Allah. Janji untuk memberikan rezeki yang dibutuhkan manusia..
Tak perlu iri
Jangan pernah iri dengan apa yang orang lain hasilkan. Karena itu rezeki yang pantas diterimanya menurut ukuran Allah..bukan menurut ukuran manusia.
Perhatikan kata pantas di sini. Kalo menurut kamus besar bahasa Indonesia kata pantas berarti patut, cocok, layak, sesuai, sepadan, cocok. Seorang atlit pantas mendapatkan medali setelah menang berkompetisi melawan atlit lainnya. Artinya ada usaha untuk menerima kepantasan itu. Siapa yang berani meragukan Allah menilai kepantasan seseorang? Jadi ngapain iri dengan rezeki orang lain? Beda usaha pasti beda hasil lah..!!
Gak usah sombong
Jangan pernah bangga dengan apa yang kita hasilkan atau capai.
Apa yang kita capai bukan karena usaha mumpuni atau karena kita paling jago, gak ada tandingan, tapi hanya karena Allah ridha dengan usaha kita sehingga memberi reward (balasan) atas usaha tersebut. 
Rezeki kita banyak karena Allah mau ngasi kita banyak..
Allah bisa dalam sekejap mata mengambil yang banyak itu dari kita. Lihatlah apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita di Lombok. Dalam sekejap harta benda yang dikumpulkannya lenyap ditelan gempa yang berulang-ulang. Meruntuhkan rumah, menghancurkan mobil, mematikan hewan ternak..
Gak perlu sombong...karena rezeki itu titipanNYA. Namanya juga titipan kalo diminta Sang Pemilik ya..kudu rela diambil...
Jangan lupa berbagi
Bersiaplah untuk berbagi dengan orang lain. Itulah tujuan pemberian rezeki dari Allah, agar bisa bermanfaat bagi diri dan orang lain. Mengapa status sosial kita berbeda-beda, ada yang kaya dan ada yang miskin? Allah mau agar si kaya bisa membantu mensejahterakan si miskin dengan hartanya. Mereka perpanjangan tangan Allah untuk menyampaikan hak si miskin yang terdapat dalam hartanya. Sementara si miskin bisa tetap bersabar dan bersyukur dengan harta yang dimilikinya tanpa pernah berhenti berusaha dan lepas harap pada pertolongan Allah SWT.
Dengan cara ini Allah memberkati kita dan juga menunjukkan kepada kita jalan untuk menikmati berkah itu lebih baik lagi.
Bahkan seorang Maryam, ibunda Nabi Isa as diilhamkan oleh Allah untuk mengguncang batang pohon kurma sementara saat itu dia baru saja mengalami kesakitan yang luar biasa karena ingin melahirkan. Seorang pria yang kuat dan perkasa pun tidak dapat mengguncang batang pohon kurma itu.. Inilah bentuk pertolongan dan kasih sayang Allah pada ibunda Maryam. Untuk mendapatkan makanan (rezeki) beliau diilhamkan untuk beristirahat di bawah pohon kurma yang berbuah lebat (lokasi rezekinya) dan mengoyangkannya (usaha) sehingga berjatuhanlah buah-buah kurma yang matang ini ke pangkuannya (dapat rezekinya), lalu dengan makanan itu dia memakannya untuk memuaskan rasa laparnya, memiliki kekuatan untuk melahirkan dan mendorong produksi susu untuk buah hatinya (bertahan hidup dan berbagi). Inilah sistem Allah memberi dengan keadilan dan belas kasihan.
Dan kisahkanlah didalam Kitab (Al-Qur’an) tentang Maryam, ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. … Rasa sakit hendak melahirkan membawanya pada pelepah pohon kurma, ia berkata: “Oh, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tak berarti dan dilupakan.” Kemudian Jibril menyerunya dari tempat yang rendah:, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu. Dan goyang-goyangkanlah pelepah pohon kurma itu ke arahmu niscaya akan gugur buah-buah kurma yang telah masak itu kepadamu. Maka makanlah dan minumlah, dan senangkanlah hatimu. Jika kamu melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar kepada Yang Maha Pengasih untuk berpuasa, maka aku takkan berbicara kepada seseorangpun pada hari ini.”

(Quran Surat Maryam Ayat 16-26)
Rezeki sudah ditetapkan, itu pasti...tetapi anda harus berusaha sebelum anda mendapatkannya. Terkadang usaha yang dibutuhkan itu kecil, terkadang usaha yang dibutuhkan sangat besar. 
Ambil contoh sederhana: ada makanan di piring di depanmu, tetapi kamu gak mau repot membawa makanan itu ke mulut ...ya gak bakalan kenyang. Allah sudah memberi rezeki, tapi kamu tidak mendapatkannya karena belum mengerahkan upaya yang diperlukan. Jadi jangan salahkan Allah kalo rezekinya gak dapat-dapat juga. Periksa usahamu, sudah cukupkah..?

Ada yang kuat makan sepiring saja, ada juga yang kuat makan sampai tiga piring (mungkin karena badannya besar sehingga butuh supply energi yang lebih banyak). Begitu juga dengan rezeki, diberi Allah ada yang sedikit ada yang banyak tergantung kebutuhan rezeki masing-masing orang. Apakah kamu ngiri sama yang bisa makan tiga piring? Emang kuat makan sampe tiga piring? Apa tidak meletus perutnya atau malah muntah karena eneg..??
So ngiri sama rezeki orang itu buang-buang energi..!!!

Saat di meja makan, baru disuapin eh tiba-tiba tangan gemetaran, sendok berisi makanan jatuh ke lantai dan dimakan kucing yang entah gak tahu darimana datangnya, tiba-tiba aja udah ada di bawah meja dan memakan makanan dari sendok yang jatuh tadi..
Apa kamu jadi marah sama kucingnya? Apa kamu mau memungut makanan yang jatuh di lantai dan memakannya karena keki sama si kucing?
Kemungkinan jadi mencret 3 hari...
Artinya kalo bukan rezeki biar sudah ada di depan mata gak bakal dapat. Allah sudah menentukan kalo itu rezekinya si kucing ya..bakalan sampe ke kucingnya meski kita gak ikhlas dan keki bukan main...
Begitulah cara Allah memberi rezeki...
Karena kita gak tahu rezeki kita berupa apa, berapa jumlahnya, kapan datangnya, lewat tangan siapa, karenanya kita gak bisa hanya duduk manis dan berharap rezeki jatuh dari langit dan berjalan ke arah kita.. Yakinlah ada rezeki kita di luar sana dan Allah akan mengirimnya dengan bentuk-bentuk tertentu sesuai usaha kita. 
Jadi kalo ada yang bilang gak usah usaha bro, rezeki pasti datang...kan udah dijamin.....kamu udah tahu jawabannya..

baca juga : mengundang rezeki datang dengan mudah

Wallahu alam...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?