Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar

Kejar-kejaran dengan rezeki  

Saya pernah menulis artikel di blog ini mengenai "haruskah rezeki di kejar?" Karena kenyataannya banyak orang yang melakukan usaha mengejar rezeki ini. Ada yang melalui cara yang legal, halal dan proporsional ada juga yang menghalalkan segala cara, meskipun itu ilegal, haram dan maruk (serakah). Orang yang berprinsip kalo gak ngambil gak bakal kebagian. Akhirnya tak pernah menyia-nyiakan kesempatan, semua disikat dan tak menyisakan apapun untuk orang lain. Bagaimana dengan anda, apa yang anda kejar? Atau ingin dikejar rezeki dan uang? 
Katanya rezeki itu mengejar, bukan sebaliknya.
Coba perhatikan fenomena ini...
Yang kerja keras belum tentu dapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu dapat sedikit.

Pernah punya pengalaman dengan hal ini bukan?
Karena sesungguhnya sifat rezeki adalah mengejar, bukan dikejar.
Rezeki akan mendatangi, bahkan akan mengejar, hanya pada orang yang PANTAS didatangi....sesuai jumlah yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan lewat jalan-jalan tertentu. Karena yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan. Kita tak tahu itu tapi Allah tahu.
Anda melihat kata PANTAS di sana? Ya...
Karenanya pantaskan dan patutkan diri agar pantas di datangi bahkan dikejar rezeki. Baca caranya di sini.


Setiap kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri. 
Tapi untuk mendapatkan rezeki itu kita tak boleh hanya menunggu, kudu ikhtiar.
Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rezeki adalah kuasa Allah Azza Wajalla. Memantaskan diri untuk diberi adalah hakikat dari sebuah ikhtiar.
Dan tak perlu putus asa jika ikhtiarnya belum membuahkan hasil, ingatlah...manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.
Kondisi yang nampak pun beragam..
Rezeki yang diberiNya muncul dalam kondisi yang berbeda-beda.
Sebagian diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Yang lain diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada juga diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Setengah yang lain diluaskan dengan diberi keluarga dan anak keturunan yang saleh/salehah,
Sementara ada juga yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya...
Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah Islam...
Jadi jangan menganggap rezeki itu hanya materi, harta, uang, ataupun yang punya nilai nominal yang bisa diukur..karena rezeki jauh lebih luas dari itu.


Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta,

Rezeki adalah seluruh rahmat Allah SWT yang diberikan pada hamba-hambaNya agar dapat menjamin kelangsungan hidupnya di bumi ini. 
Rezeki itu bisa berupa hal-hal ini di bawah ini :

1.REZEKI YANG TELAH DIJAMIN.
‎"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."(Surah Hud : 6).
Rezeki ini adalah rezeki yang didapatkan semua mahluk Allah. Saat mereka diciptakan telah ikut pula rezekinya. Sehingga tak ada satupun mahluk yang terlantar karena tak punya rezeki, bahkan ular buta sekalipun. Takkan datang ajal seseorang setelah semua rezeki yang dijamin ini dia terima. Jadi rezeki ini tak dikejarpun akan datang pada kita dan dapat jatah sesuai ketetapan Allah SWT. Pernah kah berpikir tentang oksigen yang disediakan Allah secara bebas bagi kita? Bayangkan kalo oksigen yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup kita ini diputus sejam saja? Berapa banyak diantara kita yang bakal megap-megap mati kehabisan nafas? Oksigen itu dibutuhkan bagi semua mahluk, binatang dan tumbuhan pun membutuhkannya.
Pernahkah kita menganggap ini sebagai bagian dari rezeki kita? Sebagai bentuk kasih sayang Allah? Mungkin karena saking biasanya jadi gak pernah dipikirkan..

2. REZEKI KARENA USAHA.
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).

Rezeki jenis ini tergantung dari usaha kita. Jika melakukan segala sesuatu sungguh-sungguh dan Allah ridha pada usahanya maka rezekipun akan datang sejumlah yang dikerjakannya. Para pemalas tentu jumlah rezekinya berbeda dengan mereka yang rajin. Fenomena burung yang keluar berpagi-pagi untuk menemukan rezekinya di dahan-dahan pohon menjelaskan hal ini.
(baca : tips melapangkan rezeki dengan bekerja). 
Karena itu jangan suka bangun siang...ntar rezekinya dipatok ayam !
Bangun pagi dan bertebaranlah menemukan rezekiNya di bumi ini...
Karena rezeki kita sebenarnya sudah tersedia di luar sana cuma butuh usaha untuk menemukan dan memanfaatkannya.

3. REZEKI KARENA BERSYUKUR.
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."(Surah Ibrahim : 7).
Syukur adalah salah satu dimensi yang sangat krusial terkait dengan rezeki. Jika diibaratkan rezeki adalah mesin penggerak, maka syukur adalah minyak pelumasnya yang akan membuat gir (roda) berputar lebih cepat dan lancar. Defenisi syukur itu banyak banget, tapi intinya syukur adalah menerima ketetapan Allah atas kita. Kalo kita menerima pasti bisa menghargai apa yang kita dapatkan. Kalo yang ditangan tak bisa kita hargai apakah pantas jika ditambah dengan sesuatu yang baru? Saya pikir itu inti dari ayat indah di atas.. 

4. REZEKI TAK TERDUGA.
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (Surah At-Thalaq : 2-3).
Saya pernah menulis tentang ini di "kapan rezeki tak disangka datang?" penjelasan di artikel ini udah jelas tentang apa itu rezeki yang tak terduga dan bagaimana kondisi yang harus kita siapkan untuk mendapatkannya.

5. REZEKI KARENA ISTIGHFAR.
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”(Surah Nuh : 10-11).
Istighfar itu permohonan ampun pada Allah atas dosa yang kita perbuat. Yang namanya manusia kan tak pernah luput dari khilaf tapi persoalannya bukan di situ, tapi bagaimana langkah kita setelah melakukan dosa? Ada yang terus melakukannya tapi ada juga yang tobat (istighfar) dan berhenti melakukan dosa.
Lalu apa kaitannya dengan rezeki? Tahukah anda kalo dosa adalah penghalang utama rezeki? Ibaratnya rezeki mau masuk dan ada palang yang menghalangi, agar bisa masuk dengan leluasa tentu penghalangnya harus disingkirkan dulu. Penghalangnya adalah dosa dan menyingkirkannya harus lewat istighfar (mohon ampun) kemudian taubat. (baca : keutamaan istighfar bagi rezeki dan Tips melapangkan rezeki dengan istighfar)

6. REZEKI KARENA MENIKAH.
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya." (Surah An-Nur : 32).
Ini adalah ayat buat para lelaki yang takut menikah karena merasa belum mapan, belum punya cukup rezeki untuk menanggung isteri dan anak-anak. Padahal menikah itu gak perlu tunggu mapan dulu karena Allah akan mencukupkannya. Isteri dan anak-anak sebenarnya rezekinya gak bergantung pada kepala keluarga. Mereka datang membawa rezekinya sendiri dan dititipkan lewat suami / ayah. Jadi bagi jomblo di luar sana, jika ingin rezeki berlipat segeralah menikah..

7. REZEKI  KARENA ANAK.
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”(Surah Al-Israa' : 31).
Anak-anak itu pembawa rezeki sehingga kita dilarang membunuh anak karena kemiskinan. Pernah dengar ungkapan banyak anak banyak rezeki? Ya..karena setiap anak lahir dengan membawa rezekinya sendiri dan anak ini diamanahkan Allah pada kita bukan tanpa maksud. Agar ada pelanjut penebar kebaikan di bumi ini. Anak lahir melengkapi hidup kita dan saat kita meninggal anak menjadi investasi akhirat yang akan terus mendoakan kita.

8. REZEKI KARENA SEDEKAH
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.” (Surah Al-Baqarah : 245).
Sedekah itu penderas rezeki bahkan Allah mengumpamakan sedekah sebagai pinjaman yang baik. Kalo orang yang minjam ke kita palingan dibalikin sejumlah uang yang dia pinjam karena ngasi bunga kan gak boleh, tapi kalo Allah yang minjem..? Dia Maha Kaya dan bisa ngasi jauuuuuuuh lebih banyak dari yang kita pinjamkan (sedekahkan). Kalo punya hajat (apalagi yang gede) beli hajat itu dengan sedekah.

Jadi rezeki itu mengejar kita lewat jalan-jalan tertentu. Bukan kejar-kejaran membabi buta...Jadi usahalah melalui jalan-jalan itu agar kita hidup jadi magnet rezeki.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Wallahu alam....

Comments

  1. Says selalu bekerja keras untuk dapat uang. Tp nyatanya semua usaha saya selalu gagal.dan malah membuang uang sia sia. Tolong penjelasanya ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Motivasinya dibenerin Mas, bekerja jangan semata-mata untuk uang tapi bekerjalah untuk memberi manfaat bagi sesama. Usaha yang tujuannya untuk memberi manfaat, membantu memecahkan persoalan orang lain insya Allah dimudahkan.

      Delete
    2. Karena konsep rezeki dr penjelasan seorg Ustaz, bukanlah sama dgn uang atau penghasilan. Mereka itu saluran rezeki, tapi ga jadi rezeki ketika tdk bisa dinikmati. Kan suka ada tuh, kehilangan duit misalnya, atau kt punya byk duit tp saking sibuknya malah jd ga bisa beli apa2. Rezeki itu adalah apa aja yang kita nikmati, bahkan yg abstrak sekalipun, semisal kesehatan, ketenangan (seperti yang ada di paparan blog ini), dll. Bisa jadi kamu merasa kamu gagal, pdhl di situ kamu sebenarnya jangan2 menerima rezeki abstrak yg kamu gak sadari, semisal: wawasan, karna kegagalan itu terkadang jd pelajaran yang sangat berharga. Atau sebenarnya, kamu sedang dibuat jadi pribadi yang lebih kuat. Mungkin begitu. Wallahu'alam....

      Delete
  2. Kalau sya cari kerja susah terus bnyak yg d tolak mulu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?