Amalan Ini Menarik Sejuta Kebaikan dan Sepuluh Juta Pahala
KISAH NYATA KEAJAIBAN AL QUR'AN
Lagi-lagi sebuah kisah akan saya ceritakan tentang seseorang yang mendapatkan keajaiban karena memuliakan Al Quran.
Kisah ini diawali dari ceramah singkat di sebuah mesjid. Seperti biasa setelah shalat dzuhur berjamaah diadakan kajian berupa kuliah tujuh menit (Kultum).
Kisah ini diawali dari ceramah singkat di sebuah mesjid. Seperti biasa setelah shalat dzuhur berjamaah diadakan kajian berupa kuliah tujuh menit (Kultum).
Pada siang itu, yang memberikan materi kajian adalah seorang ustadz hafiz quran tamatan salah satu universitas khatamul quran di Jakarta.
Tidak seperti kultum biasanya yang diisi dengan persoalan sehari-hari dilihat dari kacamata agama, kultum siang itu diisi dengan sharing pengalaman sang ustadz tentang seorang kenalan yang hidupnya selalu mudah, mudah menjalankan ibadah dan mudah pula rezekinya.
Kata Ustadz kenalannya adalah seseorang yang kerja di perusahaan internasional di Jakarta. Namanya perusahaan internasional yang punya nama kelas dunia, untuk diterima kerja di sana bukanlah hal yang mudah, setidaknya harus punya kepintaran di atas rata-rata.
Tapi, tidak dengan kenalan sang ustadz, sebut saja namanya Nasir. Bang Nasir ini bukanlah orang yang pintar secara akademik, terbukti dari prestasi akademiknya biasa-biasa saja, tak istimewa karena banyak yang memiliki nilai jauh lebih tinggi darinya. Beliau juga bukan orang yang kaya secara ekonomi sehingga bisa nyogok biar diterima kerja, tapi kelebihannya adalah dia orang yang memiliki tekad yang besar untuk maju.
Nasir diterima kerja di perusahaan ini ketika dia tamat SLTA, sebagai tenaga bersih-bersih atau nama kerennya cleaning service.
Meski tempat kerjanya itu sebuah perusahaan asing tapi karena selain ekspatriat (tenaga kerja asing) tenaga kerja lokal jauh lebih banyak sehingga di sediakan mesjid kecil untuk tempat ibadah karyawan. Seperti biasa di mesjidnya, ada ceramah rutin yang diadakan setelah shalat dzuhur dan Nasir sebelum melanjutkan pekerjaanya tidak pernah melewatkan hal tersebut.
Suatu ketika seorang ustadz memberikan kajian tentang keajaiban membaca Al Quran. Setelah mendengarkan kajian itu, Nasir menghadap sang ustadz dan menceritakan nasib dirinya yang terlalu biasa. Dia juga ingin sukses dan berhasil sebagaimana orang lainnya. Dia gak ingin menjadi cleaning service seumur hidup. Nasehat sang ustadz cuma satu, dekatkan diri pada Allah dengan Al Quran. Dhawamkan membaca Quran setiap hari, jangan sampai kurang dari 1 juz bacaannya dalam sehari, katanya.
Nasir pun manggut-manggut. Gak kayak kita yang begitu dapat ilmu cuma sekedar tahu tapi gak diamalkan, beliau ini langsung mempraktekkannya. Mulai saat itu juga, Nasir pun menjalankan apa yang dikatakan sang ustadz padanya. Selesai shalat ashar dia membaca satu juz Al Quran. Hingga akhirnya 1 tahun sudah ia lewati hari-hari dengan tilawah 1 juz setiap hari. Dengan kata lain dia mengkhatamkan al quran sebulan sekali dan dia melakukannya dengan enjoy.
Keajaiban mulai muncul setelah satu tahun amalannya tersebut. Dari pihak perusahaan memberi kesempatan bagi karyawannya untuk melanjutkan pendidikan, syaratnya mengikuti seleksi dari tempat pendidikan dan dinyatakan lulus. Nasir yang memang ingin memperbaiki nasib mengikuti tes tersebut. Dia tahu kalo otaknya pas-pasan tapi yakin bahwa ikhtiar apapun akan dilakukannya untuk memperbaiki nasib dan selanjutnya menggantungkan hasilnya pada Allah SWT.
Yang menariknya dari si Nasir ini meski sibuk mempersiapkan diri untuk tes tapi kebiasaannya membaca satu juz perhari tak dia tinggalkan. Dan keajaiban pertama mulai terjadi. Dia termasuk salah satu dari karyawan yang lulus tes dan melanjutkan pendidikan di universitas yang ditunjuk.
Kerja sambil kuliah, bukanlah hal yang gampang untuk dilalui. Tapi Nasir ini memang luar biasa. Ditengah kesibukan kuliah hingga dia sarjana tidak pernah seharipun dia lewatkan tanpa tilawah 1 juz setiap harinya. Karena dia yakin, semua nikmat yang Allah berikan kepadanya karena kedekatannya dengan Al Quran. Tiada yang dapat dia lakukan kecuali syukur dengan cara tetap istiqomah dengan tilawah Al Qurannya.
Dia tahu karena ingat hadits Rasulullah bahwa satu huruf Al Quran yang dibacanya dapat satu kebaikan yang dilipatgandakan 10 kali. Bayangkan jika yang dibaca satu juz. Jumlah huruf dalam Al Quran adalah sekitar 1.027.000. Jika 1 huruf = 1 kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, hitungan kasarnya sih setiap bulan Nasir dapat sejuta kebaikan dan 10 juta pahala..
(baca : beruntung dan banyak rezeki dengan Al Quran)
Dia tahu karena ingat hadits Rasulullah bahwa satu huruf Al Quran yang dibacanya dapat satu kebaikan yang dilipatgandakan 10 kali. Bayangkan jika yang dibaca satu juz. Jumlah huruf dalam Al Quran adalah sekitar 1.027.000. Jika 1 huruf = 1 kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, hitungan kasarnya sih setiap bulan Nasir dapat sejuta kebaikan dan 10 juta pahala..
(baca : beruntung dan banyak rezeki dengan Al Quran)
Lanjut soal Nasir, singkat cerita dia lulus kuliah, jadi sarjana dan kembali full bekerja tapi kali ini bukan jadi cleaning service lagi, tapi dia masuk dalam jajaran tim administrasi kantor. Kemudian datang lagi kabar baik saat kembali dari pihak kantor memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan bagi karyawannya, tanpa pikir panjang Nasir mengikuti tes untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Inggris.
Tahukah persiapan apa yang dilakukan oleh Nasir? Selain ikut kursus bahasa Inggris dia juga memperbanyak tilawahnya, bukan hanya 1 juz sehari tapi jadi 2 juz perhari. Dalam sebulan dua kali dia khatam. Semua ini dilakukannya karena yang dia tahu semua yang akan terjadi adalah kehendak Allah, jadi kalau mau mengejar dunia kejarlah Allah. Maka tanpa kesulitan diterima untuk menjutkan S2 hingga S3 di Inggris. Seorang cleaning service lulusan SLTA dengan kemampuan otak yang pas-pasan malah dapat beasiswa sekolah di luar negeri. Bukan karena otaknya, bukan karena koneksinya tapi karena kegigihannya untuk mencari ridha Ilahi. Bukankah ini sesuatu yang mudah bagi Allah?
Hebatnya si Nasir ini tidak ada yang berubah darinya selama mengikuti pendidikan di London. Tilawah 1 juz setiap hari tidak pernah dia tingalkan sebagai konsekuensi dan keistiqomahannya pada agama ini. Hingga akhirnya dia menyelesaikan pendidikan S3 dengan predikat cumlaude (lulus dengan nilai memuaskan). Yang menarik ketika dia mengikuti ujian doktor, malam sebelum ujian, semua kandidat doktor menghabiskan waktu untuk belajar, tapi tidak dengan Nasir. Selain belajar dia juga mengadukan nasibnya pada sang Khalik di atas sajadah shalat malamnya dan berkomunikasi dengan Allah melalui Al QuranNya. Dan hasil akhir dapat di lihat melalui predikat cumlaude yang dia peroleh.
Pelajaran dari kisah ini.
- Bukan berarti kita tidak perlu berusaha dan hanya mengandalkan Al Quran, tetapi dari kisah ini dapat kita ambil pelajaran bahwa keistiqamahan kita di jalan ini akan membuahkan hasil baik itu di dunia dan insya Allah di akhirat kelak.
- Mari kita dekatkan diri dengan Al quran, menjadikannya bacaan indah di kala sempit ataupun senggang, teman penghibur di kala sedih mau pun senang dan obat dikala kita sakit dan penawar penyakit dikala sehat.
- Jadi tunggu apa lagi ... ayo kita tingkatkan semangat tilawahnya .. karena kalau kita mengejar Allah .. maka dunia akan mengejar kita ...Insya Allah.
- Jika memang ingin hidup anda berubah signifikan mulai hari ini, setelah membaca tulisan ini ambil Quran anda dan mulailah membaca firmanNYA. Banyak faedah membaca Quran meski belum paham artinya, karena Allah akan mencukupkan lelahmu, menggantinya dengan yang lebih baik..
Wallahu alam...
Comments
Post a Comment