Kebiasaan Minta Oleh-Oleh Ternyata Bahaya Lho!

JANGAN LUPA OLEH-OLEH YA?

Begitulah kata-kata yang banyak dilontarkan oleh keluarga, teman ataupun kolega saat kita diketahui berada di luar kota asal. Permintaan itu seolah normal dan biasa aja. Dimana kesalahannya minta oleh-oleh, bukankah itu wajar saja? Bagi yang meminta oleh-oleh tentunya itu tanpa beban, bebas-bebas saja, tapi bagi yang dimintai seringkali menjadi beban. Itu saya alami sendiri. Ketika teman atau keluarga tahu saya berada di luar kota ataupun di luar negeri isi inbox saya kebanyakan adalah minta oleh-oleh. 


Dan perlu diketahui bagi pembaca (terutama yan suka minta oleh-oleh nih ) membeli oleh-oleh bisa jadi memberatkan. Mengapa?
1.) Harus menyiapkan waktu khusus untuk mencari dan memilih oleh-oleh yang diinginkan oleh si pemesan. Sementara kadang kita tidak punya waktu untuk mengunjungi toko souvenir hanya sekedar hunting oleh-oleh karena terbatasnya waktu yang dimiliki.
2.) Jarak toko oleh-oleh dengan kediaman bisa jadi sangat jauh dan butuh upaya untuk mencapainya.
3.) Butuh budget khusus yang tak sedikit untuk memenuhi pesanan setiap orang yang bisa jadi berbeda dengan harga yang bervariasi (kalo dititipi uang, itu akan jadi amanah dan 'wajib" ditunaikan). Tapi kebanyakan maunya gratisan. Bayangkan berapa duit yang harus disiapkan?
4.) Bagasi terbatas. Bagi yang naik pesawat kadang hanya membawa tas secukupnya disesuaikan dengan jumlah hari dan tujuan bepergian. Kadang ada yang tak membeli bagasi (buat penerbangan berbiaya murah / low cost carrier) sehingga jika ditambah sejumlah oleh-oleh bisa menambah berat bawaan (berat nentengnya) dan bisa over bagasi dan harus menambah biaya.
5.) Kurangnya penghargaan. Sebagian teman seringkali menuntut terlalu banyak untuk dapat oleh-oleh masing-masing dengan standar yang mereka tentukan sendiri. Jadi banyak yang kurang senang jika dapat oleh-oleh sederhana semisal gantungan kunci ataupun pernak pernik kecil yang ringan dibawa dan murah meriah, sehingga si pembawa oleh-oleh jadi serba salah.

Akhirnya karena kondisi yang "menyeramkan" terkait dengan oleh-oleh di atas kebanyakan sih "ngumpet" kalo mau keluar daerah, gak usah diumumkan, gak usah pamit ntar dimintai. dan ngumpet begitu balik takut ditagih oleh-oleh dan dapat sambutan dengan wajah asem kalo gak bawa tentengan...
Buat saya sih tak perlu minta oleh-oleh pada orang lain tapi jika diberi jangan ditolak bagaimanapun sederhananya. Kalo lagi di luar dan kebetulan punya waktu dan ada sedikit dana untuk membeli saya sempatkan mencari oleh-oleh sederhana yang bisa dishare banyak orang, seperti makanan ringan (snack). Itupun belinya karena keinginan sendiri bukan karena diminta-minta atau terpaksa beli.

Apa kata agama tentang ini?

Soal minta-minta ternyata merupakan kesalahan yang harus segera dihentikan , karena meminta oleh oleh pada teman atau kerabat yang bepergian dilarang oleh Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidak fakir maka ia seakan-akan memakan bara api (H.R.Ahmad) 

Dan di hadits lain
" Jika seseorang meminta-minta pada manusia ia akan datang pada hari kiamat tanpa sepotong dagingpun di wajahnya (H.R. Bukhari).
Membacanya aja ngeri kan?
Jadi minta oleh-oleh itu bisa bahaya karena perumpamaan dengan makan bara api. Makan makanan panas aja suka bikin lidah terbakar apalagi ini udah bara, ngeri kan? Belum lagi penampakannya di hari akhir..
Ketika kita meminta oleh oleh sama artinya kita telah "membebaninya" dengan titipan dan amanah.
Hal ini tidak diperbolehkan karena belum tentu orang tersebut akan selamat dan menjaga amanahnya. 

Bagi-bagi rezeki Tuhan

Sering dengar ungkapan ini dari mereka yang minta oleh-oleh gak? Membagi rezeki itu banyak caranya gak mesti lewat oleh-oleh. Lagipula jelas aturannya kepada siapa rezeki itu dibagi, ya..pada mereka yang berhak, misalnya miskin, yatim, muallaf, google deh. Kalo masih bisa beli data untuk baca tulisan di blog ini artinya gak masuk dalam kategori ini.
Bahkan keseringan minta gratisan itu bisa bikin rezeki ngacir malah ! Mencari rezeki pun sebaiknya lewat bekerja, sesederhana apapun, hindari meminta (mengemis) kecuali terpaksa. Jangan malah mengemis dijadikan profesi seperti banyak yang kita lihat di jalanan.
Bagi pengemis oleh-oleh pun sebaiknya segera pensiun. Mulai detik ini marilah kita ubah kebiasaan kita minta oleh-oleh dengan mendoakan keselamatan, kesehatan,dan kelancaran mereka yang bepergian. Jangan membebaninya dengan oleh-oleh yang belum tentu bisa ditunaikan. Bagi yang tetap mau membeli oleh-oleh disilakan tapi jangan jadi terbebani dengannya. 

Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?