Lahir dan Mati Itu Serupa

LAHIR DAN MATI TAK JAUH BEDA  

Sendirian itu terlalu menyenangkan. Bisa menjadi diri sendiri, menikmati apa pun yang diinginkan. Tidak perlu takut sama siapapun. Tak ada permintaan maaf, tak ada penghinaan, tak ada penyesalan tapi akhirnya "tak berguna" karena tidak ada yang peduli.
Tapi nyatanya engkau bukan pohon yang tumbuh sendiri dan jatuh sendiri. Tidak ada gunanya punya semua uang dan menyimpannya sendiri. Kenapa tak kamu sedekahin sebagian ke orang-orang yang membutuhkan dan melihat kebahagiaan di dalam dirimu dari binar mata mereka?



Ada lebih banyak komponen penting dalam hidup ini selain materi. Harta benda tidak menentukan dan mendefinisikan kamu. Si kaya atau si miskin itu kita yang melabeli. Allah gak pernah sekalipun dalam ayatNya menyebut Hai Si Kaya atau Wahai Orang Miskin. Dia menyebut Wahai Orang Yang Beriman, Wahai Manusia.... Karena Allah menciptakan kita semua sama dan tidak melabeli berdasarkan harta yang kita punya tapi berdasarkan ketakwaan dalam dada. Harta yang kita pikir kita punya pun sejatinya pinjaman dari Allah. Budaya konsumerisme yang meningkat telah membuat kita semua jadi "matre" sampe kita mulai melupakan hal yang penting bagi kita. Mempersiapkan kematian. Harta yang kita miliki buntutnya malah menguasai kita dan menganggap diri ini penting karena punya banyak harta. Kaya harta bukanlah satu-satunya pembenaran. Karena sederhanapun bisa jadi pilihan.

Manusia itu unik…
Saat dilahirkan, tak tau siapa yang mengeluarkanmu dari rahim ibumu.
Saat mati, kamupun tak tau siapa yang memasukkanmu ke dalam liang kubur.
Waktu lahir, tubuh kecilmu dibersihkan dan dimandikan..
Waktu mati pun sama, tubuh kakumu dibersihkan dan dimandikan..
Kau tak tau ,siapa yang tersenyum bahagia di hari kelahiranmu..
Kau juga tak pernah tahu, siapa yang menangis di hari kematianmu..
Dalam rahim ibumu, kamu terjepit di tempat yang sempit dan gelap..
Ketika mati pun kamu terjepit di tanah yang sempit dan gelap..
Ketika lahir, mereka menyelimuti tubuh kecilmu dengan kain…
Saat mati, tabuh kaku mu pun akan dikafani..

Ketika engkau beranjak dewasa, mereka akan menanyakan kabar dan prestasimu..
Namun ketika engkau mati, tidak ada pertanyaan yang kau terima kecuali tentang amalmu..
Ohh… Alangkah dekatnya hari itu..
Karena itu jangan pernah membanggakan harta atau ilmu yang kamu miliki.
Sungguh kita lahir tak bawa apa-apa dan tak memiliki apa-apa. Lalu Allah memberikan semua kenikmatan ini. Diberi rezeki yang terus mengalir sampai kematian menjelang. Matipun kita gak bawa apa-apa, cuma kafan yang tak berjahit dan tak bersaku yang menutupi tubuh kaku ini. 

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.(QS. An-Nahl (16) : 78)

Maka jangan pernah tinggi hati dengan apa yang kita miliki.
Karena semua itu akan ditanya pertanggung jawabannya..
Hanya iman dan amal yang akan bernilai untuk membantu menyelematkan kehidupan abadi kita nanti.


Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?