Rezeki Datang Tiba Tiba

Tawakkal memudahkan urusan  

Cerita di bawah ini menunjukkan bagaimana rezeki datang tiba-tiba karena tawakkal. Di artikel lain saya pernah menulis bagaimana tawakkal jadi jalan tol meraih rezeki Ilahi. Bayangkan jalan tol itu sebagai jalan bebas hambatan (teorinya), tapi di setiap tol gate (pintu tol) kita dibebani pembayaran. Kenapa kita bersedia membayar di pintu tol gate? Karena kita yakin itulah kunci memasukinya dan kita percaya bahwa setelah membayar maka pintu akan terbuka dengan sendirinya. Sistem akan mengenali kalo jumlah pembayaran kita pas, tidak kurang dan tak lebih sehingga kita bisa melenggang masuk dengan leluasa

Begitu juga hidup ini, jika ingin mendapatkan rezeki melalui jalan tol ya kudu bayar di setiap pintu tol dengan ibadah dan ikhtiar yang pantas. Jika pembayarannya kurang ya gak bisa masuk. Jika pembayarannya pas, pintunya akan terbuka dengan sendirinya.Sistem tol saja bisa mengenali pembayaran kita apalagi sistemnya Allah ang sangat senpurna jauh dari kekurangan?
Kalo ibadah dan ikhtiarnya kurang ya...harus sabar... kau menuai apa yang kau tanam.. Kebaikan akan berbuah, kejahatan dan maksiat pun akan berbuah yang sama...
Rezeki nomplok alias rezeki yang tak disangka-sangka datangnya itupun salah satu buah dari tawakkal ini..
Jangan pernah hilangkan rasa tawakkal dalam dada, siapa tau Allah berkenan memberi rezeki yang tak disangka-sangka hari ini,
Dikisahkan..Hatim Al Ashom rahimahullah, ulama besar muslim di zamannya, beliau teladan kesederhanaan dan tawakal, suatu hari berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu.


Istri dan putri-putrinya keberatan. Karena kalo beliau pergi siapa yang akan mencari rezeki buat mereka? Bukankah suami dan ayah adalah tulang punggung keluarga.
Namun salah seorang putrinya yang kala itu berusia 10 tahun dan hapal Al Quran menenangkan semua saudara dan ibunya dengan berkata: "Biarkan ayah pergi menuntut ilmu. Beliau tahu bahwa Allah gak akan menyengsarakan kita dan ayah telah menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rezeki dan terus menerus mengurusi mahlukNya!"
Meskipun dibayangi keraguan akan nasib mereka sepeninggalan sang ayah mereka akhirnya rela melepas sang kepala keluarga untuk pergi menimba ilmu.
Hatim pun pergi.
Siang telah berlalu dan malam pun datang menjelang ...
Mereka mulai lapar. Tapi tidak ada makanan. Tak ada juga bahan makanan untuk dimasak karena tak punya uang untuk membelinya. Semua mulai memandang protes kepada adik mereka yang berumur 10 tahun yang telah mendorong kepergian Ayah mereka.

Si adik kecil yang hapal Al Quran itu kembali meyakinkan mereka: "Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rezeki dan Tidak Pernah mati!" Saudara-saudaranya yang lain terlalu lemah untuk memprotes  dan berdebat dengan apa yang dikemukakan adiknya. Mereka udah pasrah bakal puasa hari itu.
Dalam suasana seperti itu, pintu rumah mereka diketuk. Segeralah pintu dibuka. Terlihat beberapa penunggang kuda berada di luar pintu rumah mereka.
Salah satu penunggang kuda itu bertanya:
"Adakah air di rumah kalian?"
Mereka menjawab:
"Ya, kami memang tidak punya apa-apa kecuali air".
Air putih pun dihidangkan. Menghilangkan dahaga para penunggang kuda yang entah dari mana datangnya.
Berkatalah seseorang yang merupakan pemimpin rombongan:
"Rumah siapa ini?"
Penghuni rumah menjawab: "Hatim al Ashom".
Penunggang kuda terkejut: "Hatim, ulama besar muslimin..???" Seolah tak percaya kemudiansi penunggang kuda itu mengeluarkan sebuah kantong berisi uang dan dilemparkan ke dalam rumah dan berkata kepada para pengikutnya: 
"Siapa yang mencintai saya, lakukan seperti yang saya lakukan.."
Para penunggang kuda lainnya pun melemparkan kantong-kantong mereka yang berisi uang. Sampai pintu rumah sulit ditutup, karena banyaknya kantong-kantong uang.
Mereka kemudian pergi setelah mengucapkan terima kasih.

Kagetlah para penghuni rumah akan kejadian yang baru mereka alami. Siapa gerangan para penunggang kuda yang murah hati itu?

Ternyata beliau Abu Ja'far Al Manshur, Amirul Mukminin kala itu.
Si putri yang berusia 10 tahun namun bijak karena telah hapal Al Quran itu memandangi ibu dan saudari-saudarinya. Dia memberikan PELAJARAN AQIDAH yang sangat mahal sambil menangis, dia berkata:
" JIKA SATU PANDANGAN MAKHLUK BISA MENCUKUPI KITA, MAKA BAGAIMANA JIKA YANG MEMANDANG KITA ADALAH  SANG KHALIQ ..!! "
(baca juga : mau selalu ketiban rezeki?)


Pelajaran dari kisah ini

Pertama kali mereka sangat kuatir melepas sang ayah untuk pergi karena membayangkan hidup akan sengsara karenanya. Tapi nyatanya rezeki datang tiba-tiba dikirim Allah pada mereka justru di saat sudah pasrah akan nasibnya..
Pelajaran yang sangat berharga bahwa terkadang kita sangat menggantungkan nasib pada manusia
hingga lupa ada Al Hayyu Ar Razzaq ... Dialah pemberi rezeki yang tak pernah habis stoknya.
Kita sangat putus asa kala di PHK, kala dipecat, saat usaha bangkrut, saat hidup dalam keterpurukan, saat gaji kecil banyak potongan pula, insentif gak pernah naik selama 3 tahun terakhir... Karena kita mikir kalo semua itulah yang membuat kita bisa makan..
Kita kira pekerjaan lah atau bos lah sumber rezeki kita, padahal bukan.
Kita lupa bahwa selama dalam perut ibu kita tak bekerja tapi nutrisi bergizi selalu dikirim Allah lewat makanan ibu kita.
Kita terlalu bergantung pada jaminan mahluk yang terbatas
Hingga lupa jaminan- Nya bahwa....
"dan di LANGIT ada RIZKI kalian ..."
Bukan di pekerjaan ...
bukan di bank ...
bukan di kebun ...
bukan di toko ... 

bukan di tangan kepala keluarga..
tapi ...
DI LANGIT !!

Karena itu dekatilah sang Pemilik Langit
Melalui ibadah dan jangan lupa sebarkan kebaikan serta jangan membuat kerusakan di muka bumi..
Manusia itu dijadikan cinta dunia sehingga sedikit saja masalah bisa bikin baper. Dunia adalah kegundahan terbesar manusia.
Padahal bersama Allah semua bisa mudah..
Termasuk dikirimi rezeki yang datang tiba-tiba.."
Wallahu alam


Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?