Rezeki Datang Bertubi-tubi Saat Memelihara Anak Yatim
Tak ada yang unik pada dirinya. Ia hanya seorang pemuda yang tinggal di gubuk kecil bersama keluarga barunya. Ia baru saja menikah. Anak pertamanya baru saja lahir dan masih bayi. Kehidupannya benar-benar pas-pasan dan jauh dari cukup karena dia hanya seorang buruh pabrik bergaji rendah. Terkadang untukbeli susu anaknya saja ia harus berutang.
Hingga suatu hari seorang kerabat mendatanginya dan mengatakan ada seorang bayi yatim piatu yang butuh pertolongan. Bayi itu sakit dan tidak ada yang mau merawatnya. Hatinya tergerak. Ia beserta istrinya sepakat untuk merawat bayi malang itu. Tak ada sedikitpun keraguan dan rasa takut tidak mampu untuk menghidupi bayi tersebut. Yang ia tahu Allah tidak akan tinggal diam dengan keadaannya dan kelangsungan hidup bayi yatim yang diasuhnya.
Merasa kebutuhan hidup bertambah karena hadirnya bayi yatim itu, ia akhirnya memutuskan untuk membuka usaha pembuatan kue kering. Mulailah keajaiban demi keajaiban ia rasakan terjadi pada bisnisnya, tiba-tiba banyak pelanggan berdatangan ke rumahnya bahkan dari luar kota dan luar pulau untuk memesan kue kering buatannya. Padahal tidak pernah sekalipun ia beriklan. Selain itu pihak bank menawarkan pinjaman dengan bunga kecil. Karena kue kering buatannya sudah banyak dikenal, perusahaan kue besar menawarkan kerjasama bisnis dengannya. Semua datang sendiri tanpa dicari. Perusahaannya yang dulu hanya usaha sambilan akhirnya berkembang menjadi perusahaan berskala nasional dengan omzet besar. Rumahnya tak lagi gubuk sempit yang pengap. Sekarang mereka tinggal di rumah yang lebih besar.
Ketika ditanya apa tips suksesnya, ia kesulitan memnjawab dengan kalimat lain, karena ia merasa rezeki yang datang beruntun dan bertubi-tubi padanya, keberuntungan demi keberuntungan yang diterimanya karena hobinya berbagi rezeki. Ia mengakui bahwa pertolongan Allah padanya amat terkait dengan anak yatim yang diasuhnya dengan ikhlas. Ia tahu bahwa doa anak yatim adalah doa tanpa penghalang di hadapan Allah. Allah akan langsung menjawab doa anak yatim.
"Demi yang mengutus aku dengan hak. Allah tidak akan menyiksa orang-orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman dan kelemahannya " (H.R. Ath Thabrani)
Jika anda penderma panti asuhan, suka mengundang anak yatim makan bersama, memberi santunan bahkan mengasuh beberapa anak yatim secara langsung. Jangan pernah merasa kalau anda adalah penolong mereka. Kita tidak punya jasa apapun pada mereka, karena di hadapan Allah merekalah yang jadi penolong kita. Ketika anda memberi makan mereka itu berarti anda telah menyelamatkan diri anda sendiri di hadapan Allah. Ketika anda ditimpa masalah merekalah yang menolong anda dengan doa-doa mereka yang makbul.
Sebuah anugerah yang luar biasa jika kita bisa menghadirkan anak yatim dalam hidup kita. Rumah yang dicintai Allah adalah rumah yang terdapat anak yatim di dalamnya. Bukan besarnya penghasilan yang jadi tolak ukur bisa tidaknya seseorang memelihara anak yatim, tapi kesadaran untuk berbagi. Sebuah kesadaran yang mengetuk nurani bahwa di sebagian rezeki kita ada bagian rezeki anak yatim dan fakir miskin. Cintai anak yatim maka Allah akan mencintai kita. Bahkan Rasulullah menjanjikan kedekatan dengan penyantun anak yatim. "Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini (Rasulullah SAW menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya)".
Wallahua alam.
Hingga suatu hari seorang kerabat mendatanginya dan mengatakan ada seorang bayi yatim piatu yang butuh pertolongan. Bayi itu sakit dan tidak ada yang mau merawatnya. Hatinya tergerak. Ia beserta istrinya sepakat untuk merawat bayi malang itu. Tak ada sedikitpun keraguan dan rasa takut tidak mampu untuk menghidupi bayi tersebut. Yang ia tahu Allah tidak akan tinggal diam dengan keadaannya dan kelangsungan hidup bayi yatim yang diasuhnya.
Merasa kebutuhan hidup bertambah karena hadirnya bayi yatim itu, ia akhirnya memutuskan untuk membuka usaha pembuatan kue kering. Mulailah keajaiban demi keajaiban ia rasakan terjadi pada bisnisnya, tiba-tiba banyak pelanggan berdatangan ke rumahnya bahkan dari luar kota dan luar pulau untuk memesan kue kering buatannya. Padahal tidak pernah sekalipun ia beriklan. Selain itu pihak bank menawarkan pinjaman dengan bunga kecil. Karena kue kering buatannya sudah banyak dikenal, perusahaan kue besar menawarkan kerjasama bisnis dengannya. Semua datang sendiri tanpa dicari. Perusahaannya yang dulu hanya usaha sambilan akhirnya berkembang menjadi perusahaan berskala nasional dengan omzet besar. Rumahnya tak lagi gubuk sempit yang pengap. Sekarang mereka tinggal di rumah yang lebih besar.
Ketika ditanya apa tips suksesnya, ia kesulitan memnjawab dengan kalimat lain, karena ia merasa rezeki yang datang beruntun dan bertubi-tubi padanya, keberuntungan demi keberuntungan yang diterimanya karena hobinya berbagi rezeki. Ia mengakui bahwa pertolongan Allah padanya amat terkait dengan anak yatim yang diasuhnya dengan ikhlas. Ia tahu bahwa doa anak yatim adalah doa tanpa penghalang di hadapan Allah. Allah akan langsung menjawab doa anak yatim.
"Demi yang mengutus aku dengan hak. Allah tidak akan menyiksa orang-orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman dan kelemahannya " (H.R. Ath Thabrani)
Jika anda penderma panti asuhan, suka mengundang anak yatim makan bersama, memberi santunan bahkan mengasuh beberapa anak yatim secara langsung. Jangan pernah merasa kalau anda adalah penolong mereka. Kita tidak punya jasa apapun pada mereka, karena di hadapan Allah merekalah yang jadi penolong kita. Ketika anda memberi makan mereka itu berarti anda telah menyelamatkan diri anda sendiri di hadapan Allah. Ketika anda ditimpa masalah merekalah yang menolong anda dengan doa-doa mereka yang makbul.
Sebuah anugerah yang luar biasa jika kita bisa menghadirkan anak yatim dalam hidup kita. Rumah yang dicintai Allah adalah rumah yang terdapat anak yatim di dalamnya. Bukan besarnya penghasilan yang jadi tolak ukur bisa tidaknya seseorang memelihara anak yatim, tapi kesadaran untuk berbagi. Sebuah kesadaran yang mengetuk nurani bahwa di sebagian rezeki kita ada bagian rezeki anak yatim dan fakir miskin. Cintai anak yatim maka Allah akan mencintai kita. Bahkan Rasulullah menjanjikan kedekatan dengan penyantun anak yatim. "Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini (Rasulullah SAW menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya)".
Wallahua alam.
Comments
Post a Comment