Manfaatkan Rezekimu Sebelum Datang Kematian Yang Memutus Rezeki

Semua yang berjiwa akan merasakan mati. Semua mahluk yang hidup di dunia ini jika telah tiba masanya harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia. Dunia yang telah menjadi tempat hidupnya selama beberapa lama. Dunia tempat berusaha dan beramal saleh. Jika waktu kematian datang maka selesailah kontrak kita dengan dunia. Semua yang telah kita usahakan, harta berlimpah, keluarga yang menyayangi, anak-anak yang banyak dan sukses, pangkat, jabatan dan kedudukan mulia hanya akan tinggal kenangan. Hanya satu yang akan mengikuti kita yaitu amalan.


Jika kontrak terhadap dunia telah berakhir maka rezeki pun terputus. Rezeki manusia diberikan mulai dari kandungan sampai dengan matinya. Rezeki yang diberikan oleh Allah di dunia itulah yang nanti akan ditanya. Bukan jumlahnya, bukan besar kecilnya, bukan banyak sedikitnya, bukan melimpah atau kurangnya tetapi Untuk Apa rezeki itu digunakan
  • Rezeki umur digunakan untuk apa ? Apa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, hal-hal yang berguna dan mendekatkan diri kepadaNya. Atau rezeki umur hanya sebuah angka-angka yang tiada artinya? Berapa banyak dari angka-angka itu yang kita gunakan untuk beribadah dan melakukan amal saleh itulah yang akan menemani  dan menentukan tempat akhir kita, surga atau neraka.
  • Rezeki ilmu yang diberi, diamalkan atau tidak ! Islam menyuruh kita untuk mencari ilmu, ilmu yang bermanfaat. Kemudian mengamalkan apa yang kita ketahui dari ilmu itu. Dan percuma punya ilmu jika hanya disimpan untuk diri sendiri. Ilmu yang terbaik adalah ilmu yang dibagi dengan orang lain, banyak yang memanfaatkan dan diamalkan untuk hal-hal yang berguna bagi kemanusiaan ataupun mendekatkan diri pada Nya. Ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal yang menemani kita di kuburan. Menjadi pemberat amal kebaikan kita dan akan terus mengalir selama ilmu itu digunakan untuk kebaikan dan menuai manfaat untuk banyak orang.
  • Rezeki harta dihabiskan untuk apa? Harta yang berlimpah adalah ujian bagi manusia. Jika harta diperoleh dari jalan yang baik dan  halal, dipergunakan secara ma'ruf, baik dan benar, digunakan untuk melakukan kebaikan, menumpuk amal saleh, maka rezeki harta itu akan menemani kita selamanya. Jika kematian memutuskan rezeki, memutuskan keterikatan terhadap harta benda dan keluarga, tapi harta yang baik dipergunakan untuk amal jariyah maka hakikatnya harta itu akan bersama kita selamanya. Amal jariyah yaitu menggunakan harta di  jalan Allah, seperti membangun mesjid, membangun jalan raya dari uang pribadi untuk memberikan akses bagi banyak orang, mengelola panti asuhan atau yayasan sosial yang membantu orang lemah secara cuma-cuma, memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi orang tidak mampu dan sebagainya. Selama harta itu masih berputar melakukan kebaikan di dunia dan masih dirasakan manfaatnya oleh orang banyak maka pahala penggunaan harta itu akan terus bersama kita. Jadi silakan mencari rezeki Allah yang luas terbentang, carilah rezeki yang banyak, tapi jangan ditumpuk di rumah, jangan di tumpuk di tabungan, tapi keluarkan dari tempatnya agar banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya. Apalagi orang-orang lemah dan susah banyak di sekeliling kita.
  • Rezeki tubuh yang sehat digunakan untuk apa? Allah mengaruniakan kita dengan rezeki tubuh yang sempurna, tegap, sehat dan bisa melakukan apa saja. Selama hidup di dunia, rezeki tubuh ini menopang kita untuk melakukan aktivitas / kegiatan untuk menjemput rezekiNya. Pertanyaannya apakah rezeki tubuh sehat kita pergunakan untuk mengabdi kepadaNya sebagaimana tujuan penciptaan kita? Atau apakah tubuh ini kita pakai untuk berbuat maksiat? Sebelum bertindak berpikirlah terlebih dahulu, karena kelak di akhirat sana semua anggota tubuh akan bersaksi di hadapan Rabbnya apa yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Kisah hidup kita akan diputar seperti halnya kita menonton film di bioskop. Betapa malunya kita di hadapan Zat Pemberi Tubuh ini jika rezekinya kita gunakan di jalan yang salah. Betapa malunya dan celakanya jika akhirnya kita di lempar di neraka untuk menemani teman abadi kita, yang sebelumnya sering bersama-sama berbuat kerusakan di bumi, Syaitan laknatullah.
Jadi pergunakanlah rezeki yang sekarang dianugerahkan Allah pada kita secara bijaksana. Ada masa rezeki itu terputus, yaitu saat kematian menjemput kita. Rezeki yang selama ini menemani kita, yang kita cari dan kejar dengan sepenuh hati, yang kita selalu membuat kita putar otak investasi mana yang cocok untuk meningkatkan jumlahnya, yang kita simpan rapat di dalam tabungan, deposito, saham unggulan agar nilainya aman dan selalu sedia saat diperlukan, yang kita keluarkan uang untuk menyewa tenaga akunting dan penasehat keuangan agar rezeki itu senantiasa berada dalam jumlah yang cukup bagi kita dan keluarga. Tapi begitu kematian mendatangi kita semua usaha pemanfaatn rezeki yang terlalu berfokus dunia itu tidak ada artinya. Rezeki terputus, penggunaannya pun terputus, kecuali rezeki yang dipergunakan untuk amal saleh.

Rezeki harta dunia akan menemani kita jika selama di dunia kita menginvestasikannya untuk akhirat, menabung amalan yang banyak. Tabungan amal yang baik akan melapangkan kuburan kita dan bisa menyelamatkan kita dari siksa neraka. Pergunakanlah rezekimu yang tak henti dicurahkan Allah untuk berbuat kebaikan dan amal saleh selama hidup di dunia. Karena jika kematian menjemput rezeki akan terputus, amalanpun akan terhenti, kecuali ilmu yang bermanfaat, amal jariyah dan doa anak yang saleh. Biar miskin harta tapi kaya amal, lebih baik lagi jika kaya harta dan kaya amal. Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?