Satu Kunci Pertambahan Rezeki
Memberi makan orang gila.
- Dikisahkan zaman dulu seorang bapak sedang berbincang dengan putranya dan putranya ini berkata, "Wahai ayahku, semoga Allah selalu menjaga anda. Ibu sedang membuatkan anda haluah." Haluah ini adalah sejenis makanan yang mahal dan susah. Bahannya mahal, susah dapatnya, susah juga bikinnya, ngadonnya lama, berjam-jam baru jadi. Makanan ini biasa dimakan oleh orang kaya, pejabat dan petinggi negara.
- Kemudian sang anak berkata lagi, " Ibu saya berharap agar anda memakannya." Sang bapak kemudian berkata, "baiklah, keluarkan aja dan kita makan bersama." Dikeluarkanlah makanan bergengsi itu tadi dan siap dimakan bersama dengan sang anak.
- Baru saja keduanya memegang makanan itu dan siap dimasukkan ke mulut sebelum terlebih dahulu mengucap syukur, tiba-tiba pintu rumah diketuk. Sang anak meletakkan makanannya kemudian berangsur berdiri untuk membuka pintu.
- Setelah pintu dibuka nampaklah seseorang dengan tampilan kumuh, kumal dan bau dengan baju compang camping dan rambut berantakan. Ya.. orang gila yang mengetuk pintu itu memberi isyarat dengan tangannya kalo dia lapar dan minta makan. Sang Bapak yang melihat itu meminta anaknya mengambil haluah yang tadinya sudah siap dimakan agar diberi pada orang gila yang kelaparan tersebut.
- Sang anak tadinya berencana hanya akan memberikan haluah, makanan lezat nan bergengsi itu satu potong saja, tapi si orang gila, (meskipun otaknya gak waras tau juga kalo itu makanan enak) langsung kalap dan mengambil piring haluah itu dan menghabiskannya sampe air liurnya jatuh-jatuh di piring tersebut.. Sang anak menatap kejadian itu dengan mulut ternganga..habis sudah makanan enak, bergengsi dan mahal itu di perut orang gila yang entah darimana datangnya.
- Setelah makan, namanya juga orang gila, gak pake terima kasih, gak pake sopan santun, langsung aja pergi setelah terlebih dahulu melempar piring bekas haluah itu tadi.
- Sang anak yang melihat kejadian itu langsung protes kepada bapaknya, " Wahai ayah, semoga Allah senantiasa menjaga anda." Sebelum kisah ini dilanjutkan satu yang menjadi catatan penting di sini adalah pentingnya membiasakan diri menggunakan doa dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga kita. Karena Rasulullah melarang kita untuk mengucapkan kata-kata yang bersifat doa dalam hal yang jelek, karena bisa saja malaikat lewat dan mengaminkannya. Kita harus selalu berucap yang baik, karena ucapan pada isteri, suami, orang tua apalagi anak bisa jadi doa. Misalnya sebelum minta tolong diambilkan sesuatu katakan, "Nak, semoga Allah selalu menjagamu, tolong ambilkan ayah/ibu ......" Bisa juga, " semoga Allah memberimu rezeki, semoga Allah memberi kesehatan padamu." Jadi biasakan mengucapkan doa untuk orang-orang yang anda sayangi..
- Seperti halnya kisah di atas, dalam kondisi hati yang jengkel karena kelakuan orang gila tadi si anak masih tetap mengucapkan doa untuk ayahnya sebelum dia protes. " Tadi yang minta makanan itu orang gila, Ayah dan tidak mengerti nilai makanan yang kita kasi. Ini haluah makanan bergengsi dan mahal, kalo roti atau makanan lainnya sih mungkin masih diterima, tapi ini haluah yang susah bikinnya dan mahal bahannya, bagian kita pun dihabiskannya semua, tanpa ucapan terima kasih, piringnya pun pake dilempar pula." Kata sang anak dengan kesal.
- Lalu apa jawaban ayahnya? Perhatikan kata-kata orang beriman yang tahu betul satu kata kunci untuk bertambahnya rezeki adalah SEDEKAH. Sang Bapak bilang, " Kalo orang gila itu gak tau betapa berharganya nilai makanan yang dia makan tadi, itu gak penting bagi saya, karena Allah tahu nilainya." Perhatikan firmanNya di bawah ini :
- Sang bapak menlanjutkan, " Saya cinta dan suka haluah itu, tapi perintah Allah untuk menafkahkan, memberi apa yang paling kita sukai ke orang lain agar kebajikan (amal saleh) kita menjadi sempurna."
Kunci pertambahan rezeki.
- Pembelajaran dari kisah di atas adalah jika ingin rezekinya terus bertambah berilah sesuatu pada orang lain (sedekah). Bukan sedekah sembarang sedekah tapi sedekah harta yang paling anda sayangi..
- Pernah gak sih kita mikir buat kasi makan orang gila. Mereka ini manusia juga dan ada di bumi ini menjadi tanggung jawab kita. Saat liat orang gila mengais-ngais tempat sampah untuk mencari makanan, kita biarin bahkan pura-pura gak liat. Allah tetap akan menilai kita saat melakukan hal itu. Cuek, gak peduli hanya karena orang gila ini gak waras. Lalu kalo mereka gak waras lalu gak boleh hidup? Mereka ini hamba Allah hanya kebetulan pikirannya sedang sakit..
- Tugas kita adalah memperhatikannya, memberi makan, memberi pakaian, bahkan kalau perlu memandikan dan mendandaninya. Pakaian yang sobek sehingga keliatan auratnya bukannya malah kita tertawakan, tapi kita ganti dengan pakaian yang layak sehingga auratnya yang terbuka jadi tertutup..
- Allah akan menilai amal ibadah kita... sedekahlah bahkan pada orang gila..
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment