9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga
Manusia tidak dapat hidup sendiri, tapi saling membutuhkan satu sama lain. Sebelumnya sudah dibahas bagaimana menjadi rezeki bagi orang lain. Artikel kali ini akan membahas secara spesifik mengenai meraih rezeki lewat tetangga.
Inilah hebatnya Islam. Tanyakan pada dunia, adakah agama yang selengkap Islam yang mengatur aktivitas umatnya secara lebih detail? Bahkan bersin dan maaf- masuk toilet pun ada adab-adabnya, ada etika dan akhlaknya. Termasuk dalam hubungan antar tetangga, ternyata agama kita sudah mengaturnya sejak lama. Apakah ada batasan sejauh mana kita menarik simpul pertetanggaan? Rasulullah mengatakan, " Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang didepan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya)."
Jadi tetangga menurut Islam itu bukan hanya yang berada di sebelah atau di depan rumah kita saja. Bagaimana cara kita meraih rezeki lewat tetangga? Tentu saja dengan berbuat baik padanya, dengan :
# 1. Mengunjunginya kala sakit
Sangat populer sebuah kisah tentang Rasulullah yang menjenguk seorang kafir Quraisy yang sedang sakit. Orang ini semasa sehatnya selalu meludahi Rasulullah setiap kali beliau berjalan menuju mesjid. Sang Kafir tersipu saat melihat Rasulullah datang mengunjunginya. Tidak disangka bahwa orang yang sering diludahinya memiliki ahlak setinggi itu. Bahkan kawan-kawannya yang sama-sama memusuhi Rasulullah tidak ada yang datang menjenguk. Malah orang yang sangat dibencinya yang datang pertama kali untuk melihat keadaannya dan menanyakan sakitnya. Ingatlah terkadang perhatian kepada tetangga saat mereka susah akan membekas dalam lubuk hati mereka. Bisa saja hati itu tersentuh dan mendoakan kebaikan dan rezeki kita.
# 2. Mengantar jenazah ketika wafat
Jika tetangga meninggal adalah kewajiban kita untuk mengurus jenazahnya dan menghibur keluarga yang ditinggalkan serta membantu mereka untuk menyiapkan takziah. Seharusnya takziah itu membantu kita untuk mengingat kematian. Tapi sayangnya saat ini bukan kematian atau Allah yang kita ingat saat takziah tapi kita justru sibuk membicarakan mengapa Si Fulan/ Fulanah meninggal. Bagaimana kejadiannya, adakah firasat atau tanda-tanda yang diperlihatkannya? Ditambah lagi banyaknya basa-basi bela sungkawa yang keluar dari lisan kita. Ketika mengantar jenazah bukannya kita banyak-banyak merenungi dosa, bahkan terkadang amsih bisa menjadikan kematian sebagai bahan becandaan. Kematian tetangga menjadi rezeki dalam artian mengingatkan kita dan membuat kita waspada bisa saja besok giliran kita.
# 3. Membantu masalah finansial
Jika tahu ada tetangga yang sedang kesulitan masalah finansial, bila kita sedang berpunya, bantulah! Karena hak tetangga adalah kewajiban bagi kita. Rasulullah bersabda, salah satu hak tetangga adalah "bila dia butuh uang hendaknya kamu pinjami", maka meminjami tetangga yang sedang butuh uang adalah kewajiban bagi kita. Tentu saja memberi utang pada tetangga sifatnya beda dengan kredit di bank komersial yang mengenakan bunga pada pengembaliannya. Tapi memberi utang kepada tetangga motifnya adalah menolong, bukan mencari keuntungan. Dengan berbuat baik pada tetangga maka kebaikannya akan kembali pada kita berlipat ganda, karena sebaik-baik pembalas adalah Allah.
# 4. Merahasiakan aibnya
Suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat, "Tahukah kalian apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Rasulullah kemudian bersabda, "Yaitu kau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya."Salah seorang sahabat bertanya, "Bagaimana kalau apa yang aku katakan itu benar terdapat pada saudaraku?" Beliau menjawab, "Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika tidak terdapat padanya maka engkau telah memfitnahnya." Siapkah kita menanggung dosa fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan? Atau maukah kita memakan daging manusia karena sering menggunjingkan orang? Tidak jijikkah? Bukan tugas kita menghisab dosa orang lain tapi mengingatkannya dengan cara yang ma'ruf. Kalau kita menutup aib saudara kita sesama muslim maka Allah akan menutup aib kita.
# 5. Mengucapkan selamat
Bisakah kita ikut bahagia jika tetangga kita berbahagia? Bisakah ucapan selamat yang tulus keluar dari bibir kita, bukannya basa basi sekedar lips service dengan hati yang terbakar cemburu atas keberhasilannya. Karena kenyataannya ada karakter manusia yang yang suka melihat orang lain susah dan susah saat melihat orang lain bahagia. Ada tetangga yang bisa membangun rumah, kita sakit hati. Ada tetangga yang jabatannya naik terus kita stres. Ketika ada tetangga yang beli mobil keluaran terbaru, kita kena stroke. Ada tetangga naik haji, kita jantungan. Lalu kapan bahagianya? Berbahagia melihat orang lain senang itu menyehatkan jiwa kita. Kalau kita senantiasa sehat itu rezeki yang tak terhitung bukan?
# 6. Datangi saat duka
Mencari teman untuk diajak bahagia lebih mudah daripada mencari kawan untuk diajak sedih. Saat duka menimpa tetangga, sempatkan datang untuk menghiburnya. Mungkin kita tidak mampu menyelesaikan masalah yang menimpanya, tapi paling tidak kehadiran kita bisa sedikit membantu meringankan beban yang ditanggungnya. Mungkin dengan menemaninya, mendengarkan curahan hatinya, bisa memberi kekuatan baru baginya. Sehingga ia bisa bangkit dan punya energi baru untuk menyelesaikan masalah yang menimpanya.
# 8. Hati-hati dengan pemukiman
Jangan biarkan pohon mangga kita menjorok ke rumah tetangga dan daun-daunnya yang jatuh mengotori rumah mereka. Jika mangga itu berbuah tepat di halaman rumah mereka maka buah mangga itu spenuhnya milik mereka. Jangan suka bertengkar dengan tetangga meski itu persoalan sepele. Berbuat baiklah kepada mereka, karena tetangga adalah keluarga yang paling dekat bagi kita.
# 9. Berbagi makanan
Jika tak mampu memberi jangan mengganggu penciuman tetangga dengan bau masakan kita. Jika habis hajatan atau memasak makanan berlebih tidak ada salahnya membagi dengan tetangga meskipun hanya semangkuk sup saja. Coba edarkan pandangan ke sekeliling siapa tahu ada tetangga kita yang tidak bisa tidur karena kelaparan. Rezeki akan datang pada orang yang banyak memberi. Apa kata Rasulullah soal ahlak bertetangga ini. "Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar." (H.R. Al Bazzaaar).
Itulah 9 tips meraih rezeki lewat tetangga. Tetangga yang baik akan membawa rezeki buat kita. Kita berbuat baik pada tetangga maka rezeki juga akan datang menghampiri kita, Orang baik rezekinya baik bukan? Jadi mau murah rezeki? Berbuat baiklah kepada tetangga ! Wallahu alam.
Inilah hebatnya Islam. Tanyakan pada dunia, adakah agama yang selengkap Islam yang mengatur aktivitas umatnya secara lebih detail? Bahkan bersin dan maaf- masuk toilet pun ada adab-adabnya, ada etika dan akhlaknya. Termasuk dalam hubungan antar tetangga, ternyata agama kita sudah mengaturnya sejak lama. Apakah ada batasan sejauh mana kita menarik simpul pertetanggaan? Rasulullah mengatakan, " Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang didepan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya)."
Jadi tetangga menurut Islam itu bukan hanya yang berada di sebelah atau di depan rumah kita saja. Bagaimana cara kita meraih rezeki lewat tetangga? Tentu saja dengan berbuat baik padanya, dengan :
# 1. Mengunjunginya kala sakit
Sangat populer sebuah kisah tentang Rasulullah yang menjenguk seorang kafir Quraisy yang sedang sakit. Orang ini semasa sehatnya selalu meludahi Rasulullah setiap kali beliau berjalan menuju mesjid. Sang Kafir tersipu saat melihat Rasulullah datang mengunjunginya. Tidak disangka bahwa orang yang sering diludahinya memiliki ahlak setinggi itu. Bahkan kawan-kawannya yang sama-sama memusuhi Rasulullah tidak ada yang datang menjenguk. Malah orang yang sangat dibencinya yang datang pertama kali untuk melihat keadaannya dan menanyakan sakitnya. Ingatlah terkadang perhatian kepada tetangga saat mereka susah akan membekas dalam lubuk hati mereka. Bisa saja hati itu tersentuh dan mendoakan kebaikan dan rezeki kita.
# 2. Mengantar jenazah ketika wafat
Jika tetangga meninggal adalah kewajiban kita untuk mengurus jenazahnya dan menghibur keluarga yang ditinggalkan serta membantu mereka untuk menyiapkan takziah. Seharusnya takziah itu membantu kita untuk mengingat kematian. Tapi sayangnya saat ini bukan kematian atau Allah yang kita ingat saat takziah tapi kita justru sibuk membicarakan mengapa Si Fulan/ Fulanah meninggal. Bagaimana kejadiannya, adakah firasat atau tanda-tanda yang diperlihatkannya? Ditambah lagi banyaknya basa-basi bela sungkawa yang keluar dari lisan kita. Ketika mengantar jenazah bukannya kita banyak-banyak merenungi dosa, bahkan terkadang amsih bisa menjadikan kematian sebagai bahan becandaan. Kematian tetangga menjadi rezeki dalam artian mengingatkan kita dan membuat kita waspada bisa saja besok giliran kita.
# 3. Membantu masalah finansial
Jika tahu ada tetangga yang sedang kesulitan masalah finansial, bila kita sedang berpunya, bantulah! Karena hak tetangga adalah kewajiban bagi kita. Rasulullah bersabda, salah satu hak tetangga adalah "bila dia butuh uang hendaknya kamu pinjami", maka meminjami tetangga yang sedang butuh uang adalah kewajiban bagi kita. Tentu saja memberi utang pada tetangga sifatnya beda dengan kredit di bank komersial yang mengenakan bunga pada pengembaliannya. Tapi memberi utang kepada tetangga motifnya adalah menolong, bukan mencari keuntungan. Dengan berbuat baik pada tetangga maka kebaikannya akan kembali pada kita berlipat ganda, karena sebaik-baik pembalas adalah Allah.
# 4. Merahasiakan aibnya
Suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat, "Tahukah kalian apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Rasulullah kemudian bersabda, "Yaitu kau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya."Salah seorang sahabat bertanya, "Bagaimana kalau apa yang aku katakan itu benar terdapat pada saudaraku?" Beliau menjawab, "Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika tidak terdapat padanya maka engkau telah memfitnahnya." Siapkah kita menanggung dosa fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan? Atau maukah kita memakan daging manusia karena sering menggunjingkan orang? Tidak jijikkah? Bukan tugas kita menghisab dosa orang lain tapi mengingatkannya dengan cara yang ma'ruf. Kalau kita menutup aib saudara kita sesama muslim maka Allah akan menutup aib kita.
# 5. Mengucapkan selamat
Bisakah kita ikut bahagia jika tetangga kita berbahagia? Bisakah ucapan selamat yang tulus keluar dari bibir kita, bukannya basa basi sekedar lips service dengan hati yang terbakar cemburu atas keberhasilannya. Karena kenyataannya ada karakter manusia yang yang suka melihat orang lain susah dan susah saat melihat orang lain bahagia. Ada tetangga yang bisa membangun rumah, kita sakit hati. Ada tetangga yang jabatannya naik terus kita stres. Ketika ada tetangga yang beli mobil keluaran terbaru, kita kena stroke. Ada tetangga naik haji, kita jantungan. Lalu kapan bahagianya? Berbahagia melihat orang lain senang itu menyehatkan jiwa kita. Kalau kita senantiasa sehat itu rezeki yang tak terhitung bukan?
# 6. Datangi saat duka
Mencari teman untuk diajak bahagia lebih mudah daripada mencari kawan untuk diajak sedih. Saat duka menimpa tetangga, sempatkan datang untuk menghiburnya. Mungkin kita tidak mampu menyelesaikan masalah yang menimpanya, tapi paling tidak kehadiran kita bisa sedikit membantu meringankan beban yang ditanggungnya. Mungkin dengan menemaninya, mendengarkan curahan hatinya, bisa memberi kekuatan baru baginya. Sehingga ia bisa bangkit dan punya energi baru untuk menyelesaikan masalah yang menimpanya.
# 8. Hati-hati dengan pemukiman
Jangan biarkan pohon mangga kita menjorok ke rumah tetangga dan daun-daunnya yang jatuh mengotori rumah mereka. Jika mangga itu berbuah tepat di halaman rumah mereka maka buah mangga itu spenuhnya milik mereka. Jangan suka bertengkar dengan tetangga meski itu persoalan sepele. Berbuat baiklah kepada mereka, karena tetangga adalah keluarga yang paling dekat bagi kita.
# 9. Berbagi makanan
Jika tak mampu memberi jangan mengganggu penciuman tetangga dengan bau masakan kita. Jika habis hajatan atau memasak makanan berlebih tidak ada salahnya membagi dengan tetangga meskipun hanya semangkuk sup saja. Coba edarkan pandangan ke sekeliling siapa tahu ada tetangga kita yang tidak bisa tidur karena kelaparan. Rezeki akan datang pada orang yang banyak memberi. Apa kata Rasulullah soal ahlak bertetangga ini. "Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar." (H.R. Al Bazzaaar).
Itulah 9 tips meraih rezeki lewat tetangga. Tetangga yang baik akan membawa rezeki buat kita. Kita berbuat baik pada tetangga maka rezeki juga akan datang menghampiri kita, Orang baik rezekinya baik bukan? Jadi mau murah rezeki? Berbuat baiklah kepada tetangga ! Wallahu alam.
Super sekali alhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih.. mudah-mudahan bermanfaat mas..
Delete