Lakukan Ini Maka Rezeki Akan Mengikuti !

Sebelumnya saya pernah menulis di artikel rezeki itu mudah dicari mudah didapat bahwa rezeki itu tak perlu dikejar mati-matian. Tidak perlu jungkir balik pergi pagi pulang pagi lagi katanya untuk mencari rezeki. Padahal rezeki itu mencarinya gampang. Dekati Sang Pemberi Rezeki !  Gambaran sederhananya begini kalau kita dekat seorang pejabat, orang berpengaruh, orang kaya di kampung, saat punya sesuatu pasti orang terdekatnya dulu yang akan diberi baru ke orang lain yang tidak dia kenal bukan?
Apalagi Allah yang Maha Kaya dan Maha Berpengaruh pada nasib kita. Dekati Allah dan lakukan hal berikut ini maka dijamin rezeki akan mengikuti.

rezeki

Bagaimana caranya mendekatkan diri pada Allah? 

Tentu saja dengan beramal saleh, menjalankan apa yang diperintahkanNya dan menjauhi semua laranganNya. Gampangnya ikuti saja 5 rukun Islam yang sudah mati-matian kita hafal dari SD.
  • Syahadat sebagai perjanjian kita bahwa Tuhan kita hanya Allah, semua yang dilakukan dalam rangka menyembah dan mengabdi kepadaNya sebagaimana tujuan penciptaan kita. "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepadaKu (Adz Zariyat : 56). Perhatikan kehidupan harian kita, jangan sampai kita terperosok melanggar janji kita sendiri. Kita tidak menuhankan Allah tapi menuhankan harta, jabatan, bos di kantor. Kta tidak melibatkan Allah dalam setiap tindakan kita. Sebelum makan kita suka lupa baca basmalah seolah makanan bisa hadir begitu saja tanpa keterlibatan Allah menumbuhkan padi, sayuran, buah dari dalam tanah? Setelah makan kita lupa bersyukur membaca hamdalah atas rezeki makanan yang tak pernah kurang seolah makanan yang kita makan itu memang sudah seharusnya ada tanpa memikirkan banyak orang yang kekurangan makan di luar sana? Orang yang betul-betul ingin mendekatkan diri pada Allah memaknai syahadat sebagai janji pada Allah untuk menomorsatukannya di atas yang lain, mencintai Allah jauh lebih besar dari cintanya pada diri sendiri dan keluarganya serta melibatkan Allah dalam setiap gerak, langkah dan lisannya.
  • Shalat. Shalat 5 waktu itu sehari semalam itu adalah kewajiban yang diminta Allah untuk kita lakukan di sela-sela kesibukan kita lainnya. Jika satu shalat kita lakukan selama 5 menit, hanya 25 menit dari waktu 24 jam yang diberikan kepada kita yang diminta Allah. Itupun kita sering telat, shalat di akhir waktu. Itupun sering bolong-bolong karena sibuk mengerjakan urusan dunia lainnya. Itupun sering kita lupa melaksanakannya karena banyak agenda yang jauh lebih penting dari sekedar menyempatkan waktu 5 menit untuk shalat. Bahkan ada yang hanya shalat sekali seminggu saat jumatan. Kita suka puas kalau bisa melaksanakan yang 5 waktu tanpa pernah peduli dengan shalat sunat. Alasannya sunat kan tidak wajib, banyak urusan yang jauh lebih penting dari sekadar shalat sunat. Astaghfirullah. Kita betah bermain games, selancar berjam-jam di internet, nonton film di bioskop bahkan nonton drama korea yang serinya panjang dan bersambung-sambung tanpa kenal lelah tapi menghadap Allah hanya untuk sekedar dhuha dan tahajud kita enggan? Orang yang ingin mendekatkan diri pada Allah sangat concern dan memperhatikan betul shalatnya. Selalu shalat tepat waktu, bahkan datang sebelum muadzin mengumandangkan azan agar punya waktu shalat tahiyatul masjid dan shalat sunat rawatib. Sebelum memulai kerja dia sempatkan dhuha dan diantara kenikmatan tidurnya di sempatkan bangun tengah malam untuk Tahajud merintih pada PenciptaNya. Karena dia sangat paham bahwa shalat lah sarana komunikasi terdekat dan rutinnya pada Allah. Melalui shalat ia mengadu, meminta, menangis dan memohon bimbingan, petunjuk dan rezeki untuk diri dan keluarganya. Bayangkan kalau kita mengacuhkan komunikasi dengan isteri /suami dan anak-anak, kita terasa saling jauh bukan? Begitu juga dengan Allah. Jangan pandang enteng shalat anda! Perbaiki dan jangan lakukan hanya sebagai sekedar rutinitas seperti makan, minum, tidur bahkan BAB di toilet setiap pagi !
  • Zakat. Allah hanya meminta kita mengeluarkan 2,5 % dari harta dan rezeki yang kita miliki untuk orang membutuhkan. Kewajiban ini hanya setahun sekali diminta, itupun dengan berat hati kadang-kadang kita laksanakan. Perhatikan rezeki yang kita terima. Kita tak pernah kekurangan makanan untuk memenuhi lapar dan dahaga. Kita tak pernah kekurangan pakaian untuk dipakai menutupi dan memperindah penampilan kita. Kita punya rumah megah tempat istirahat dan berteduh dari panas dan hujan. Tapi kita enggan untuk membantu sesama yang tidak seberuntung kita. Jika ingin mendekatkan diri kepada Allah, berbagilah ! Tidak perlu menunggu zakat fitrah setahun sekali atau menghitung-hitung pakai kalkulator 2,5 % itu berapa jumlahnya. Berbagilah lewat zakat, sedekah, infaq, sumbangan, amal jariyah atau apaun namanya setiap saat jika punya kesempatan. Setiap saat itu bukan hanya di saat lapang, bahkan di saat susah pun kita harus lebih getol mengucurkan sedekah. Sedekah itu satu-satunya hal yang jika dibagi bukannya habis atau berkurang tapi malah bertambah. Bukan hanya kuantitas tapi keberkahannya.
  • Puasa. Saat ini  kita menjalankan puasa ramadhan sebagai satu kewajiban yang Allah bebankan pada semua umat Muslim. Puasa bukan hanya menahan lapar, dahaga dan hubungan seksual tapi juga mengendalikan hawa nafsu mengajak kita berbuat maksiat. Allah hanya mewajibkan sebulan dalam setahun untuk melaksanakan kewajiban ini, sementara 11 bulan lainnya kita bebas makan apa saja. Itupun kita masih mengeluh, kalau puasa selama 29 atau 30 hari itu berat. Ada pula yang dengan sengaja tidak puasa tanpa uzur/ alasan yang membolehkan. Bagi orang yang ingin mendekatkan diri pada Allah, momen puasalah waktu yang tepat. Saat berpuasa kita mengkondisikan diri dalam keadaan bersih, jiwa dan raga kita siap. Menjauhi yang halal pun kita rela selama berpuasa, karena selain takut dosa kita juga tidak ingin puasa kita sia-sia dan tidak diterima. 
  • Haji. Banyak orang yang menganggap enteng pergi haji. Bukan karena gampangnya justru karena ada embel-embel pergi haji bagi yang mampu. Semua orang jadi terlena dan menganggap haji itu hanya wajib bagi yang mampu, persoalan selesai ! Padahal manusia di beri akal untuk berpikir bagaimana caranya agar jadi orang yang mampu. Mampu membiayai diri dan keluarganya pergi haji. Bukannya berserah pada nasib. (baca; Cara mudah pergi haji dan umroh). Kalau kita ingin dekat dengan seseorang pasti kita datangi rumahnya agar bisa berkomunikasi secara lebih dekat dan lebih pribadi dengannya bukan? Begitu juga jika kita ingin mendekatkan diri dan bersungguh-sungguh mencintai Allah dan RasulNya kita akan berusaha mengunjungi Baitullah (Rumah Allah), mengunjungi tempat kelahiran Rasulullah, menziarahi makamnya dan berdoa di masjid Nabawi.
Tidak susah untuk mencari rezeki itu. Kalau kita memang niat, kita pasti usaha. Dan usaha itu sudah ditunjukkan jalannya. Kita saja yang terlalu sombong dan bodoh untuk mengikutinya. Allah sudah menjanjikan bahwa kalau kita bersedekah akan dilipatgandakan rezeki kita. Allah juga menyatakan bahwa kalau kita bersyukur maka rezeki kita akan ditambah. Tapi kita tidak melakukannya hanya karena mengikuti hawa nafsu. Betapa hawa nafsu itu begitu berbahaya, karena bisa mengikat hati kita begitu kuat. Mengikat kita untuk cinta dunia. Maka momen puasa di bulan Ramadhan ini adalah latihan/training. Training yang dibimbing langsung oleh Allah untuk belajar bagaimana mengendalikan hawa nafsu selama sebulan penuh. Diberi insentif berupa pahala berlipat dan bonus lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan. Sehingga setelah training selesai kita diberi sertifikat sebagai orang bertakwa dan suci seperti bayi baru lahir dari rahim ibunya. Selamat menjalankan puasa..!! Wallahu alam.

Comments

  1. Kebanyakan orang kadang anggapan rezeki itu hanya uang,Badahal Allah memberi rezeki itu apa saja,Nikmat yang mana yang engkau dustakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mas..kebanyakan kita menganggap rezeki itu terbatas pada uang dan harta saja, padahal hakikat rezeki itu adalah apa-apa yang kita manfaatkan. Karena kita membatasi defenisi rezeki secara sempit, kita jadi gak bisa mensyukuri nikmat Allah..
      Wallahu alam..

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus