Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan?

Luasnya rezeki Allah yang diberi kepada kita manusia. Makanan yang menjadi kebutuhan pokok kitapun sudah disediakan Allah dari dalam buminya. Masya Allah.. tapi masih banyak diantara kita yang tidak bisa bersyukur atas rezeki makanan yang diberiNya. Kita dengan seenaknya membuang-buang makanan (mubazir), memaki makanan, mencela makanan, makan makanan haram, makan tanpa mengucap nama Allah dan sebagainya. Terkait dengan makanan baca tulisan ini "mau rezeki berkah? bersyukurlah atas makanan kita". Baca juga yang ini " mau hidup berkah? makanlah rezeki yang baik-baik."


Bagaimana menyikapi rezeki makanan Ala Rasulullah?

Kalau berbicara bagaimana menyikapi rezeki makanan yang kita terima ada baiknya kita berkaca dari teladan kita Rasulullah SAW. Sikap beliau terhadap rezeki makanan adalah :

  1. Tidak pernah menolak makanan. Nabi tidak pernah menolak makanan yang diberikan kepadanya dan tidak pernah menolak undangan makan, meskipun makanan yang dihidangkan sangat murah. "Kalau kalian diundang untuk menghadiri jamuan makan maka hadirilah. Kalau suka makanlah, kalau tidak, tinggalkan (H.R. Abu Daud)
  2. Tidak pernah mencari makanan yang tidak tersedia. Beliau makan makanan apa yang tersedia di atas meja, tidak pernah mencari yang tidak ada. Beliau mensyukuri rezeki Allah berupa makanan yang terhidang di atas meja. Jika hanya ada roti kering atau segelas susu saja itulah yang beliau makan.
  3. Tidak pernah mengkritik makanan. Kalau beliau menyukai makanan, maka beliau memakannya. Tapi jika beliau tidak suka maka akan dibiarkan, tidak dimakannya. Seperti saat para sahabat makan daging kadal padang pasir, beliau hanya memandang para sahabatnya yang asyik makan tanpa ikut makan. Sahabat merasa heran mengapa beliau tidak ikut makan, sampai-sampai beripikr jangan sampai kadal padang pasir itu haram. Rasulullah mengatakan tidak, hanya beliau tidak terbiasa memakan makanan tersebut. Tapi beliau sama sekali tidak mengkritik atau mencela makanannya.
  4. Suka makanan manis dan madu. Madu sebagaimana disebutkan dalam Al Quran bersifat sebagai obat berbagai penyakit. Bisa membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan luka bakar. Cara minum madu yang terbaik menurut beliau adalah melarutkan 1 sendok madu dalam air yang tidak panas atau dingin.
  5. Banyak makan jenis daging dan ikan. Beliau memakan daging unta, daging domba, daging ayam, burung puyuh, daging kedelai liar, daging kelinci, makanan laut dan makanan panggang.
  6. Kesukaan beliau pada kurma. Beliau percaya bahwa kurma bisa menetralisir racun. Sebagaimana pengalaman beliau saat seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanannya karena hendak membunuh beliau, ternyata perkenan Allah beliau bisa selamat karena kebiasaannya makan 7 butir kurma.
  7. Kesukaan beliau pada susu.
  8. Makan roti dicampur dengan kurma, cuka atau minyak zaitun. Biasanya beliau makan makanan ini di sore hari yang manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, pikun dan melancarkan sembelit, menurunkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.
  9. Kesukaan beliau pada keju.
  10. Kesukaan beliau pada semangka.
  11. Kadang mengikat perutnya dengan batu untuk menahan lapar. Beliau tidak memaksakan untuk mencari jika tidak ada makanan di rumah. Beliau bersabar dan mengikat perutnya dengan batu agar dapat membatu menahan laparnya.
  12. Kadang berbulan-bulan berlalu tanpa ada makanan yang bisa di masak. Pernah terjadi dalam keluarga beliau selama 3 bulan tidak ada nyala api untuk memasak makanan karena hanya makan kurma dan air saja.
  13. Duduk di lantai sambil makan. Makanannya di letakkan di atas nampan kemudian makan di lantai / tanah. Beliau tidak pernah makan di meja makan yang mewah, sambil bersandar di kursi yang empuk sebagaimana para orang kaya di zaman sekarang.
  14. Makan menggunakan 3 jarinya. Beliau menggunakan 3 jarinya karena cara inilah yang dianggap paling baik saat makan. Makan dengan 1 jari itu orang sombong, sementara yang makan dengan 5 jari itu orang rakus yang tak berhenti makan. Dan beliau menjilati ke 3 tangannya sehabis makan. 
  15. Tidak bersandar saat makan. Beliau makan tanpa perlu kursi dan bantalan empuk untuk bersandar saat makan, hanya duduk di lantai dan mulai makan bersama keluarganya. Bersandar pada saat makan akan mengganggu lambung mencerna makanan dan bisa membahayakan kesehatan. 
  16. Minum sambil duduk. Beliau pernah memperingatkan ketika ada sahabat yang minum sambil berdiri. Minum sambil berdiri dapat menyebabkan disfungsi pencernaan. 
  17. Akan membagi makanannya dengan orang di sebelah kanan dan kirinya. Beliau akan membagi makanan ke orang yang berada di sebelah kanannya terlebih dahulu, meskipun yang kiri umurnya lebih tua.
  18. Selalu menyebut nama Allah sebelum memulai makan. Menyebut nama Allah (basmalah) sebagai tanda syukur atas rezeki makanan yang diberiNya, atas mulut, lidah sehingga bisa merasakan nikmatnya rezeki makanan tersebut. 
  19. Selalu memuji nama Allah setelah makan. Menyebut nama Allah (hamdalah) sebagai tanda kesyukuran karena rasa lapar dan hausnya telah hilang. Melibatkan Allah dalam sebelum dan sesudah makan akan mencegah kita makan secara berlebih-lebihan atau menyia-nyiakan makanan (mubazir). 
Abu Hurairah ra berkata "sampai wafatpun Nabi tak pernah merasa kenyang meski hanya dengan roti dan gandum". Padahal Allah telah memberikan kunci perbendaharaan langit dan bumi yang kalau mau beliau bisa memiliki harta yang berlimpah dan bisa makan makanan apapun sampai kenyang. Tapi beliau lebih memilih  akhirat dan hidup sangat sederhana di dunia, makan apa adanya serta tidak berlebih-lebihan. "Sesungguhnya termasuk sikap berlebih-lebihan bila kamu memakan segala sesuatu yang kamu inginkan." (H.R.Ibnu Majah). Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah menyikapi rezeki makanan yang kita makan setiap hari sebagaimana apa yang dicontohkan Rasulullah? Atau kita termasuk manusia yang berlebih-lebihan dan tidak bersyukur? Jawabannya ada pada anda sendiri. Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?