Rezeki Bakalan Mandek Kalau Anda Selalu Mengeluh!
Mengapa harus mengisi hidup dengan keluhan?
Hidup ini memang memiliki pasang surut. Kadang di atas kadang di bawah. Memang begitulah cara Allah menguji kesabaran kita. Tidak mungkin kita diberi rezeki kemudian dibiarkan begitu saja tanpa diuji. Diberinya kita rezeki yang banyak untuk mengetahui sejauhmana pemanfaatan rezeki itu. Diujinya kita dengan kesusahan dan sedikit rezeki untuk mengetahui sejauhmana kesabaran kita menghadapi kondisi tersebut.Kalau hidup ini ujian lalu mengapa harus mengeluh? Rezeki yang banyak dikeluhkan karena dianggap belum cukup, rezeki sedikit apalagi, selalu dianggap kurang.
Sebelum mengeluh akan rezeki anda bacalah paragraf di bawah ini baik-baik.
(1) Sebelum berpikir untuk berkata buruk pada orang lain, pikirlah orang yang bisu yang tidak bisa berbicara.
Mengeluh itu sebenarnya mengajukan protes kepada Allah atas kondisinya yang dianggap tidak memuaskan. Rasa iri dengki pada nasib orang lain yang dianggapnya lebih baik dari dirinya. Rasa tidak terima pada rezekinya. Mengeluh seolah dirinya orang paling malang di dunia tidak akan menyelesaikan masalah. Sebelum memuntahkan semua keluhan, membuat mulut dipenuhi kata-kata yang buruk baik pada orang lain apalagi pada Allah hendaknya pikirkan rezeki mulut yang dimilikinya, yang mampu berucap kata yang baik malah digunakan untuk berkata buruk. Pikirkan orang yang tidak bisa berbicara, bisu hanya bisa berkomunikasi dengan hati pada Allah, mereka menerima takdirnya dengan ikhlas.
(2) Sebelum mengeluh tentang buruk / kurangnya makanan anda, pikirlah orang lain di luar sana yang tidak punya makanan.
Mengeluh mengenai makanan itu bisa membuat rezeki anda mandek. Baca artikel ini mau rezeki berkah, bersyukurlah atas rezeki anda. Jangan memaki makanan, jangan mencela apa yang sudah terhidang di atas meja. bersyukurlah karena masih ada yang bisa anda makan, sementara mungkin banyak di luar sana orang harus puasa karena tidak punya apapun yang bisa dimakan.
(3) Sebelum anda mengeluh tentang hidup, pikirlah orang lain yang mati muda.
Mengeluh tentang hidup yang susah, tak punya uang, rezeki seolah terhambat, sampai rambut memutih pun tetap mengeluh. Umur dihabiskan untuk bersedih, tidak ridha oleh pemberian Allah. Padahal kalau mau bersyukur atas nikmat umur yang diperolehnya, dia bisa lebih produktif berkarya, mengembangkan usaha, menebar kebaikan dan melakukan amal saleh ketimbang mengeluh terus menerus sampai maut menjemput. Syukur akan menambah rezeki. Syukuri umur yang panjang karena memiliki kesempatan lebih banyak untuk beribadah, sementara banyak orang yang tidak bisa menikmati umur panjang seperti anda karena mereka dipanggil Allah di usia muda.
(4) Sebelum anda berdebat tentang rumah anda yang sempit, pikirkan orang lain yang menggelandang, tidak punya rumah dan harus hidup di jalanan.
Mengeluh dengan rumah yang sempit itu tidak akan membuat rumah jadi luas. Sempit atau lapamg bukan dari ukurannya tapi dari keluasan hati pemiliknya. Baca artikel tentang ciri-ciri rumah yang berezeki baik. Rumah yang sempit tapi hati pemiliknya lapang, selalu bersyukur atas nikmat yang diperolehnya akan terasa luas dan lapang. Rumah meskipun sempit dan kecil ukurannya, syukurilah. Jangan mengeluh karena masih banyak gelandangan di luar sana yang tidur beralaskan tanah dan beratap langit.
(5) Sebelum mengeluh tentang jarak yang harus anda tempuh pikirkan tentang orang yang harus berjalan kaki dengan jarak yang sama.
Mengapa harus mengeluh capek, lelah dan punggung terasa sakit saat harus menempuh perjalanan jauh di atas kendaraan yang nyaman, berAC, sementara banyak orang harus berpanas-panas dan bersesakan di angkutan umum karena tidak memiliki mobil pribadi. Bahkan ada yang harus memberdayakan kakinya agar bisa tiba di perjalanan dengan sepeda atau jalan kaki karena tidka punya ongkos yang cukup.
(6) Kala depresi melanda, tersenyumlah dan bersyukurlah atas apa yang telah Allah berikan pada anda dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki apa-apa.
Mengapa harus stres dan depresi menghadapi permasalahan hidup. Masalah lah yang mendewasakan anda. Jika ingin naik kelas anda harus menempuh ujian bukan? Begitupun juga dengan kehidupan ini. Kalau mau naik derajat, naik pangkat, sukses harus mampu menghadapi semua rintangan yang menghadang. Orang sukses bukanlah orang yang menaiki tangga sukses tanpa rintangan tapi mereka tidak membiarkan rintangan menghalangi jalannya untuk sukses.
Jika masih diberi masalah artinya Allah masih percaya. Percaya penuh bahwa anda bisa menyelesaikan masalah dan memetik pelajaran dari sana. Masalah artinya hidup, karena hanya orang hidup lah yang punya masalah. Orang mati masalah dunianya sudah lepas. Orang gila masalahnya tidak ada karena akalnya telah lumpuh, dilumpuhkan oleh masalah.
Ingatlah bahwa hidup itu adalah berkah yang memiliki tujuan. Tujuan untuk menunaikan tugas mulia yang diberi Allah, yaitu memakmurkan bumi. Menjadi khalifah, pemimpin panutan bagi semua mahluk. Pemimpin yang tahu bahwa sekuat apapun dirinya tetaplah hamba, selemah apapun Allah akan membantunya, karena Dia Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Rezeki Allah diberikan pada semua mahluk, tapi hanya mahluk terpilih yang mendapatkan rezeki yang berkah, penuh kemanfaatan dan senantiasa berkembang.
Ingatlah banyak mengeluh banyak susah. Tidak ada masalah yang bisa diselesaikan dengan mengeluh. Termasuk masalah rezeki. Banyak orang yang ingin berezeki banyak tapi kelakuannya tidak mencerminkan orang yang pantas diberi. Jadi mulai hari ini sstop mengeluh dan mulai bersyukur. Wallahu alam.
Comments
Post a Comment