Mau Mudah Rezeki? Jangan Bikin Susah Orang!

Mudahkan urusan orang lain maka rezekimu juga dipermudah

Di artikel sebelumnya 55 Cara Membuka Pintu Rezeki dikemukakan salah satu cara untuk membuka masuknya rezeki adalah mempermudah urusan orang lain. Semua orang yang hidup di dunia ini punya urusannya masing-masing. Urusan tersebut saling terkait satu sama lain. Orang saling bekerjasama untuk menyelesaikan suatu urusan. Karena tingginya saling ketergantungan menyelesaikan urusan ini sampai ada orang yang berprinsip kalo bisa dipermudah mengapa dipersulit? Tapi ada juga yang menganut prinsip sebaliknya, kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah?

anjing

Pada zaman sekarang ini, kebohongan, kecurangan, keculasan begitu mudah ditemukan. Dalih atau alasan membenarkan kelakuan buruknya juga menjadi sesuatu yang mudah dan dilakukan orang tanpa perlu merasa berdosa. Berdalih atau cari-cari alasan memang kerap dilakukan seseorang ketika merasa sudah melakukan kesalahan atau sedang melakukan pembelaan diri.

Berdalih hanya dilakukan oleh orang yang salah. Karena kalau ia benar, ia cukup mengemukakan fakta dan kenyataan yang biasanya tak terbantahkan daripada memberikan sejuta alasan yang kadang tidak masuk akal. Berdalih lebih identik dengan kebohongan yang kadang menyulitkan diri sendiri. Keterusterangan adalah lebih baik ketimbang terus berdalih mengeluarkan berjuta-juta alasan baru.
Untuk apa membuat susah orang? Bikin susah orang itu sama saja dengan menyusahkan diri sendiri. Mungkin yang paling tahu benar kalimat ini adalah mereka yang saat ini sedang meringkuk di balik sel penjara. Sebaliknya bila memudahkan orang lain, membantu mempermudah urusannya, sesungguhnya ia sedang membantu dirinya sendiri, menolong dirinya sendiri, menarik rezeki dengan mendatangkan kebaikan buat dirinya.

Kalau sering menyusahkan orang itu sama saja menarik kesusahan untuk diri sendiri. Jiwa tidak tenang, hidup tidak nyaman, rezeki jadi seret dan sebagainya. Orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya perbuatan buruk itu jangan sering dilakukan nanti jadi kebiasaan. Berbohong kecil, berdalih dan mengarang alasan yang sering dilakukan lama-lama jadi kebiasaan.
Harusnya kebaikanlah yang harus dibiasakan agar menjadi karakter mental yang baik. Rasulullah pun mengajarkan demikian, kata beliau dosa besar terjadi karena "tabungan" dosa kecil yang dilakukan terus menerus.

Mau hidup tenang? Jangan buat masalah !

Dalam urusan tolong menolong kepada sesama, kitalah yang memilih. Mau hidup nyaman, tenang, enak, rezeki banyak? Jangan membuat masalah, jangan membuat orang lain menderita, jangan sengaja bikin orang lain susah dan menyumpahi kita. Rezeki bisa seret karena banyak makan sumpahan orang.

Apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Tidak mungkin menanam jagung tapi memanen semangka bukan? Sikap kita juga ibarat berdiri di depan cermin. Kalau kita tersenyum maka bayangan kita akan tersenyum juga. Kalau kita memberengut bayangan kita juga akan melakukan hal yang sama. Ibarat kita berteriak dalam sebuah gua yang memantulkan gema. Jika kita berteriak kencang maka pantulan suara teriak yang akan terdengar kembali oleh kita. Kalau kita menyanyi lantunan lagu yang akan balik kita dengar.

Membuat susah orang akhirnya akan susah sendiri dan rezekinya juga jauh. Mengapa?
  • orang nyumpahin kita karena membuat susah mereka.
  • orang tidak percaya karena kita selalu bohongi mereka
  • orang malas berurusan dengan kita yang suka minta uang pelicin agar urusannya dipermudah.
  • orang dengan gampangnya mendoakan kesialan buat kita karena merasa dizalimi oleh tindakan tangan kita.
  • orang bersyukur dan bertepuk tangan saat tahu kita susah
  • orang enggan menolong kita karena tidak pernah mau menolong orang lain tanpa imbalan.
  • tidak ada yang mau berteman dengan kita karena nanti ikut ketiban sial.
  • Allah tidak menyukai perbuatan kita yang selalu berbuat kerusakan di muka bumi
Jika Sang Pembagi Rezeki sudah tidak menyukai kita, bagaimana kita masih berharap limpahan rezeki dan curahan rahmatNya? Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?