Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki?
Pernah lihat orang yang kerjanya hanya mengkritik, melecehkan, merendahkan dan selalu melihat kekurangan orang lain? Inilah tipe orang yang dikenal sebagai Si Tukang Kritik. Sebaiknya kita mengenal dulu ciri-ciri si Tukang Kritik ini.
Karakter ini terbagi atas dua kategori : (1) Si Tukang Kritik Orang Lain dan (2) Si Tukang Kritik Diri Sendiri.
Si Tukang Kritik Orang Lain,
ciri-cirinya :- Suka mencela orang lain, ada saja yang kelihatan kurang dari setiap orang.
- Selalu melecehkan orang lain karena menganggap mereka itu tidak sepadan dengan apa yang ditampilkannya
- Selalu merendahkan orang lain karena menganggap orang lain itu penuh kekurangan.
- Jika tahu kelemahan seseorang dia dengan sigap menyerang orang tersebut dengan kelemahannya. Misalnya jika memiliki suami yang di ketahui lemah syahwat akan terus mengungkit-ungkit kelemahan tersebut. Jika dia tahu seseorang memiliki masalah bau badan dan bau mulut dia akan menyerang orang tersebut dengan kata-kata yang menyakitkan.
- Selalu mencari kekurangan orang lain. Jika tidak menemukannya mungkin dia akan mengarangnya agar orang tersebut terlihat tidak sempurna.
- Selalu memandang orang lain dari sisi negatif. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan tapi si Tukang Kritik ini akan memfokuskan sisi negatif seseorang sehingga yang kelihatan hanya yang negatifnya saja.
- Selalu mencari kesalahan orang lain. Jika sesuatu pekerjaan telah diselesaikan dengan baik bukannya menghargai tetapi Si tukang Kritik ini akan mencari-cari kesalahan dari pekerjaan tersebut.
- Selalu mencari kambing hitam. Jika sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya si tukang kritik bukan mencari solusi tetapi mencari kambing hitam penyebab kekacauan tersebut.
- Selalu melihat masalah dalam setiap solusi. Saat sebuah masalah ditemukan solusi pemecahannya si Tukang Kritik bukannya mensupport solusi tersebut tetapi selalu menemukan masalah baru dalam setiap solusi.
- Tidak ada yang sempurna di matanya. Semua hal, semua orang, semua benda pasti tidak sempurna dan punya cacat di matanya. Satu-satunya yang sempurna dan tidak memiliki cela adalah dirinya.
- Selalu ngotot dengan pendapatnya. Si Tukang kritik jika diberi pertimbangan atas kritikannya yang tak berdasar pasti akan balik menyerang dan berusaha mempertahankan pendapatnya. Jika dia sudah menyimpulkan kalau sesuatu itu A maka tidak .ada yang bisa mengubahnya menjadi B.
Si Tukang Kritik Diri Sendiri
ciri-cirinya,
- Selalu mencari kekurangan dirinya. Orang ini selalu merasa ada yang salah dengan dirinya karena begitu banyak kekurangan yang dimilikinya.
- Selalu mengasihani dirinya. Orang ini selalu memfokuskan diri pada kekurangannya sehingga melupakan kelebihan yang dimilikinya.
- Selalu memandang rendah dirinya di hadapan orang lain. Ya, mereka ini tidak percaya diri, merasa tidak berbakat, jelek, tidak pintar, miskin dan ungkapan merendahkan lainnya.
- Selalu mengkritik dirinya. Jika gagal dalam suatu perlombaan atau pun gagal dalam hidup yang paling pertama disalahkan adalah dirinya sendiri dan terus menyesali kegagalannya tersebut.
- Selalu memandang negatif dirinya.
- Selalu melihat orang lain lebih dari dirinya.
- Selalu protes pada Tuhan karena merasa dirinya diperlakukan tidak adil
- Selalu berusaha lari dari kenyataan ketimbang menerimanya.
- Selalu merasa hidupnya penuh masalah dan dirinyalah penyebab masalah tersebut.
Mengapa Si Tukang Kritik ini Jauh Rezeki?
- Mereka selalu berpikiran negatif. Hal-hal yang positif akan menarik segala sesuatu yang positif dalam hidup, termasuk rezeki. Orang yang positif memiliki pikiran positif, menjalani hidupnya dengan positif sehingga apa yang ditariknya juga positif. Begitu pula sebaliknya orang yang berpikiran negatif akan menjalani hidupnya dengan negatif sehingga menarik hal-hal negatif dalam hidupnya seperti rezeki yang seret, penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
- Mereka tidak pernah bersyukur.
- Mereka suka melihat orang lain atau dirinya menderita.
- Mereka egois.
- Mereka tidak bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
- Mereka memiliki banyak tekanan dan tingkat stres yang tinggi.
- Mereka enggan berbagi
- Mereka enggan menerima masukan.
- Mereka suka mengumpat dan protes.
Kesimpulan
Bayangkan hal ini. Anda baru saja menggambar sesuatu. Anda menyelesaikan gambar tersebut berhari-hari. Anda mencurahkan semua energi, fokus, perhatian dan sumberdaya yang anda miliki untuk menghasilkan gambar yang begitu indah. Saat gambar itu selesai anda begitu menyukainya dan merasa puas dengan hasilnya. Ketika anda dengan bangga memberikan gambar itu kepada seseorang, orang tersebut langsung mencela dan menunjukkan banyak kekurangannya di sana sini. Bayangkan bagaimana perasaan anda kira-kira saat seseorang melakukan hal ini pada anda?
Demikian juga dengan Allah. Dialah pelukis, penggambar sejati, pemberi kehidupan dan rezeki yang sempurna untuk hambanya. Dan Anda adalah orang yang diberi gambar, kehidupan dan rezeki sempurna tersebut. Tuhan akan sangat "kecewa" jika anda terus mengkritik ciptaannya, rezeki yang diberinya. Dia telah menjadikan manusia itu ciptaanNya yang paling sempurna dan tidak ada yang berhak untuk mengkritikNya karena Dia Maha Sempurna. Tidak ada yang diciptakanNya yang tidak sempurna.
Jika anda terus menerus mengkritik ciptaanNya maka yakinlah rezekiNya juga akan menjauh. Bukankah Dia menjanjikan akan menambah rezeki bagi orang yang bersyukur. Sedangkan orang yang suka mengkritik adalah orang yang kufur rezeki. Allah tidak suka pada orang-orang seperti ini. Jika Allah tidak suka pada kita, pada siapa lagi kita kaan bergantung? Makanya hati-hati dengan sikap anda. Karena sikap itulah yang menentukan apa anda pantas diberi rezeki atau tidak. Wallahu alam.
Comments
Post a Comment