Waspada ! Bisa Jadi Kita Membuat Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia
Rezeki Allah itu banyak dan luas.
- Saya kira kita sudah sepakat di sini kalau rezeki itu bukan hanya harta benda dan uang semata bukan? Tapi apa saja yang diberi Allah untuk kita yang tujuannya agar kita bisa survive di dunia ini dan bisa beribadah dengan tenang. Jika ingin paham silakan baca apa itu makna rezeki. Sebelumnya kita juga sudah ngebahas kapan rezeki itu jadi masalah. Sekarang kita akan melihat mana rezeki yang tak bermanfaat.
Rezeki yang tak bermanfaat.
- Adakah rezeki yang tak bermanfaat? Tentu saja, jika rezeki itu tak memberi perbaikan kualitas hidup bagi pemiliknya dan orang-orang di sekitarnya. Seperti :
# 1. Ilmu yang tak diamalkan.
- Ilmu itu rezeki. Ilmu yang membuat seseorang derajatnya lebih tinggi dibanding yang lain. Tapi jika ilmu hanya sebatas di kepala, hanya sebatas tahu saja, tidak diamalkan sehingga mempengaruhi kehidupan menjadi lebih baik dan tidak disebarkan untuk membuat orang lainpun menerima manfaatnya maka ilmu kita jadi rezeki yang sia-sia. Hanya diberi, hanya dimiliki tapi rezeki itu tak bermanfaat, minimal bermanfaat buat si empunya ilmu.
Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al Mujaadilah : 11)
Dan sesungguhnya kalau mereka MENGAMALKAN pelajaran yang diberikan pada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) (Q.S. An Nisa : 66)
#2. Amal yang tak ikhlas dan tak sesuai contoh Rasulullah SAW.
- Kemampuan untuk melakukan amal saleh itu rezeki. Karena tak semua orang dikaruniai keinginan dan kemampuan untuk beramal.
- Ada yang ingin beramal, misalnya sedekah banyak-banyak tapi tak diberi kemampuan karena dia miskin dan hartanya kurang. Ada yang mampu beramal tapi tak ingin melakukannya seperti orang kaya yang enggan sedekah atau tak berniat mengunjungi baitullah di Mekkah lewat ibadah haji atau umrah.
- Ada lagi yang mampu dan ingin beramal tapi amalnya diniatkan agar jadi terpuji di mata manusia, riya mengotori amalnya, tak ada keikhlasan di hatinya.
- Kemampuan dan keinginan beramal itu rezeki, tapi jadi tak bermanfaat jika tak diiringi keikhlasan disertai dengan modifikasi sesuka hati yang tak pernah dicontohkan Rasulullah. Rasulullah mengingatkan agar meninggalkan segala perkara ibadah yang tidak ada contoh dan tuntunannya dari beliau.
Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali yang murni dan hanya mengharap ridha Allah (H.R. Abu Daud dan Nasa'i).
Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada urusannya dari kami maka amalan itu tertolak (H.R. Muslim)
# 3. Harta yang tak diinfakkan.
- Beruntunglah orang-orang yang diberi rezeki berupa harta benda yang banyak, karena peluang untuk beramal saleh jauh lebih besar dibanding mereka yang papa. Tapi rezeki itu menjadi tak bermanfaat jika ditahan dan tidak diinfakkan di jalan Allah SWT. Harusnya kita tanya kenapa Allah memberi kita rezeki berlebih? Agar kita bisa membagi rezeki itu pada orang lain. Bukannya mengurangi harta kita tapi memberi apa yang menjadi hak atau rezeki orang lain yang dititipkan ke tangan kita.
- Semua rezeki berasal dari Allah, dan rezeki yang diinfakkan demi mendapat ridha Allah SWT akan kembali kepada kita sebagi bentuk kecintaanNya.
Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, dan Allah tidak akan menambah bagi seseorang yang suka memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seorang yang merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya. (H.R. Muslim)
- Perasaan dekat pada Allah itu juga rezeki, karena itu tumbuh dari perasaan butuh padaNya, rindu kasih sayangnya dan tak semuanya orang diberi perasaan ini. Kebanyakan manusia itu lalai mengingat Allah dan kufur nikmat. Ingat Allah hanya pada saat susah saja. Diberi rezeki hati dan akal tapi tak dipakai untuk mengingat Allah.
- Punya badan sehat tapi lebih banyak dipakai maksiat dan berbuat dosa. Tangan dipakai mencuri, mata untuk melihat yang haram, mulut digunakan untuk dusta, telinga untuk mendengar keburukan, kaki dipakai berjalan ke tempat-tempat maksiat dan sebagainya. Manusia lupa untuk apa dia diciptakan.
- Cinta yang tak diikuti perasaan taat menjalani perintahNya. Padahal manusia diberi rasa cinta agar dapat menyebarkan kasih sayang di dunia dengan rasa cinta yang tumbuh di hatinya.
- Pokok dari tauhid adalah ikhlas dan cinta kepada Allah semata. Artinya tidak akan sempurna tauhid seseorang kecuali dengan menyempurnakan kecintaan kepada Rabb-nya dan menyerahkan semua unsur kecintaan kepadaNya dengan menjadikan kecintaan kepada hamba mengikuti kecintaan kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Taala berfirman pada hari kiamat kelak, " Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan KU? Hari ini Aku naungi mereka dalam naungan KU, dimana tidak ada nanugan pada hari ini selain naunganKU. (H.R.Muslim)
# 7. Waktu yang habis sia-sia tanpa mengerjakan amal saleh.
- Waktunya dibiarkan berlalu begitu saja, kosong dari kebaikan. Padahal waktu itu adalah rezeki yang paling besar yang diberi Allah pada kita. Umur yang diberi itu adalah waktu yang harus kita manfaatkan untuk membekali diri agar selamat di akhirat nanti.
- Begitu pentingnya soal waktu sampai Allah pun bersumpah mengatasnamakan waktu dalam surah Al Isra, "Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.....". Waktu yang diberi bukanlah untuk dibiarkan berlalu begitu saja. Tapi untuk dimanfaatkan diisi dengan ibadah dan amal saleh. Karena kata lagu Opick " bila waktu tlah berhenti teman sejati tinggallah amal.." Jika kematian telah menjemput dan kita telah terbaring di kuburan yang sunyi dan sempit, maka tak ada yang menemani kecuali amal.
# 8. Pikiran yang dipenuhi hal-hal yang tak bermanfaat.
- Mengapa Allah memberi kita pikiran? Agar bisa memikirkan hakikat penciptaan kita dan memikirkan kebesaran Allah lewat ciptaanNya. Jangan pikiran dipenuhi hal-hal salah, hal-hal yang merugikan banyak orang, hal-hal yang mendustakan Allah. Pikiran diberi agar bisa membantu mengarahkan hati kita ke jalan yang benar.
- Tak ada orang yang tak pernah berpikir salah, karena itulah fitrah manusia yang lemah. Tapi jangan sampai pikiran salah itu menguasai kita, bukan sebaliknya. Karena serugi-rugi manusia adalah mereka yang menggunakan pikirannya untuk memikirkan hal-hal yang salah dan tak memberi manfaat. Memikirkan bagaimana caranya menipu orang lewat sms. Memikirkan bagaimana caranya mark up anggaran. Memikirkan bagaimana caranya menyelundupkan narkoba dan barang ilegal lainnya.
# 9. Punya banyak kawan tapi tak ada yang taat pada Allah.
- Kawan itu adalah rezeki. Tak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Pasti butuh orang lain. Jika teman kita banyak tapi tak ada yang suka beribadah dan semuanya doyan maksiat maka kita juga akan ikut terbawa-bawa melakukan dosa dan berkawan akrab dengan setan.
- Merasa gaul karena punya banyak teman. Tapi kebanyakan teman itu tak memberi manfaat karena selalu mengajak berbuat dosa. Sia-sia saja jika kita diberi rezeki banyak kawan tapi semuanya ahli maksiat. Opick menyanyikan lagu tentang obat hati ada lima perkara, salah satu diantaranya adalah berkumpullah dengan orang saleh bukan orang salah, agar kita ketularan salehnya dan gak ketularan salahnya.
#10. Rasa takut yang berlebihan pada sesuatu yang tak memberikan manfaat dan tak juga memberikan mudharat.
- Suka nonton film horor? (Kan lagi ngetrend di bioskop-bioskop) membuat kita jadi suka ketakutan sendiri. Padahal ketakutan itu tidak lahir begitu saja, itu diciptakan oleh pikiran kita dengan bantuan imajinasi. Kita suka curigaan setiap lewat tempat-tempat tertentu. Lihat pohon lebat langsung curiga kalau ada penunggunya. Lewat kuburan bukannya masuk, ikut mendoakan para ahli kubur malah langsung lari terbirit-birit. Lihat sesuatu yang aneh bin ajaib langsung timbul ketakutan dalam jiwanya. Padahl semua itu benda-benda yang tidak memberikan manfaat dan tak juga memberikan mudharat.
- Takutlah hanya pada Allah dan siksaNya di Hari Perhitungan kelak. Lebih baik takut pada siksa kubur dan ancaman neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu itu, sehingga betul-betul mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya di dunia ini.
Waspadalah....Jangan sampai rezeki kita hanyalah kesia-siaan belaka dan tak memberi manfaat pada kita apalagi pada orang lain. Jika ingin rezeki kita bermanfaat lakukan kebalikan 10 hal di atas.
Wallahu alam..
Comments
Post a Comment