Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan

Hubungan dosa dan rezeki.

  • Mengapa rezeki kita macet? Karena hidup kita berlimpah dosa. Dosa itu ibarat kotoran yang melekat pada badan. Kotoran bisa membawa penyakit, membuat badan bau sehingga dijauhi orang. Dosa pun juga sama. Jika anda membiarkan dosa menjadi pelengkap hari-hari anda alias tiada hari tanpa dosa, yakinlah bahwa tubuh anda akan dihinggapi penyakit hati diantaranya lupa mengingat mati, menunda-nunda taubat dan tak pernah merasa cukup rezekinya.

setan

Hubungan dosa dan setan.

  • Siapa musuh terbesar manusia? Pastilah setan. Setan memang sengaja menggoda manusia agar membangkang perintah Allah, sehingga manusia terjerumus dalam dosa. Kenapa kok dia mesti repot-repot menggoda manusia? Karena itu sudah perjanjiannya dengan Allah saat terusir dari surga karena menjerumuskan Adam, nenek moyang manusia ke dalam dosa. Allah memastikan setan yang sombong menjadi penghuni neraka paling dalam. Setan menerima keputusan Allah tersebut dengan permohonan agar dapat menjerumuskan manusia ke lembah dosa dan menemaninya masuk neraka.
  • Kelebihan setan adalah dia bisa melihat kita sementara kita tak bisa melihat mereka. Sehingga kita pun tak merasa kalau setan memperdaya kita lewat bisikan dan rayuannya.
  • Apa manusia harus pasrah saja jadi bulan-bulanan setan? Tentu tidak. Manusia harus melawan setan dengan pikiran dan kekuatannya.


17 pintu masuk setan.

1. Kebodohan (aj jahlu).
  • Ilmu membuat kita jadi terpandang, memahami mana yang baik dan mana yang benar, mana jalan lurus dan mana jalan yang salah. Jika kita tak berilmu mudah sekali setan memperdaya kita. Hanya orang berilmu lah yang kemudian memiliki iman, hanya berharap dan bergantung pada Allah yang akhirnya jadi berani mengangkat senjata melawan setan.
  • Setan termasuk iblis sangat takut pada orang berilmu.

2. Marah (ag gadhab)
  • Marah itu emosi negatif yang muncul dalam diri manusia. Kenapa kita harus marah? Karena hawa nafsu memerintahkan kita untuk marah. Manusia itu tak seperti malaikat yang tugasnya hanya beribadah kepada Allah sepanjang hidupnya. Manusia memiliki hawa nafsu yang gampang dipergunakan setan untuk menjerat manusia dalam dosa. Salah satunya lewat amarah. Setan menunggangi pikirannya, menusuk-nusuk hatinya dan mulailah keluar kata-kata setan yang kasar dari mulutnya.

3. Cinta dunia (hubbud dunya)
  • Dunia itu hanya tempat main-main yang sebentar. Tapi banyak manusia yang terlena menganggap dunia itu tujuan dan melakukan segala macam cara untuk meraih dunia. Kecintaannya pada dunia jauh lebih besar dari kecintaannya pada Allah Pemilik Dunia. Kenapa? Karena setan telah menutup mata hatinya untuk melihat cahaya kebenaran dan menggunakan hidupnya untuk berfoya-foya, bersibuk-sibuk mengejar dan menikmati keindahan dunia.  

4. Panjang angan-angan (thulul amal)
  • Panjang angan dikaitkan dengan keinginan kosong. Hanya sebuah lamunan dan anggapan keliru tentang masa depan. Bermimpi untuk menjadi sukses, berhasil, dihormati tapi tak melakukan apapun untuk mimpi itu. Setan membisikkan dalam dirinya agar terus bermalas-malasan dan tak perlu berbuat sesuatu untuk mimpinya, karena mimpi itu akan terasa lebih indah jika terus hanya dalam mimpi.

5. Tamak (al hirshu)
  • Tidak ada yang lebuh rakus daripada setan, dia makan segalanya. Dan dia senang jika manusia juga menjadi rakus. Karena kerakusan akan menutup hatinya dari kebenaran. Yang paling penting adalah tujuannya tercapai. Tamak membuat manusia tak pernah puas dan tak ingat bersyukur, karena ia terus mengambil tanpa pernah memberi. 
  • Lihat kerakusan manusia atas alam ini, mengeksploitasinya sampai terjadi kerusakan dan bencana alam di mana-mana. Penebangan hutan mengakibatkan banjir dan tanah longsor, pembakaran hutan yang tak terkendali menyebabkan kabut asap. Manusia sengaja merusak alam karena ketamakannya. Kita sengsara sementara setan bertepuk tangan.

6. Pelit (al bukhlu)
  • Setan menakut-nakuti kita dengan kemiskinan, itu sebabnya dia selalu manahan tangan kita untuk memberi atau berbagi dengan orang lain. Bisikannya di kepala kita membuat kita jadi enggan untuk menafkahkan sebagaian rezeki, karena bukan keberlimpahan tapi bayangan kekurangan yang ditampakkan setan di benak kita

7. Sombong (al kibru)
  • Kenapa setan terusir dari surga yang serba nyaman? Karena dia sombong pada Adam dan merasa dirinya lebih tinggi derajatnya karena terbuat dari cahaya dibanding Adam yang terbuat dari tanah yang kotor.
  • Karena sifat ini milik setan, dia sudah tahu betul bagaimana mewujudkan rasa sombong itu dalam dada manusia. Mengapa banyak orang yang suka meremehkan sesama? Karena setan telah meniup kesobongan dalam hatinya.

8. Gila pujian (hubbul mad'hu)
  • Adalah fitrah manusia yang senang dipuji tapi hati-hati jangan sampai gila pujian. Gila pujian itu artinya dia berbuat apapun (bahkan beribadah) tujuaannya semata-mata untuk mendapatkan pujian manusia. Dan jika pujian itu tak ia dapatkan maka ia akan marah dan mencak-mencak. Di sinilah peranan setan masuk dalam aliran darah manusia dan menjadikannya cenderung gila pujian, agar semua amal baik dan pencapaiannya itu sia-sia.

9. Suka pamer (ar riyaa'u)
  • Pamer dilakukan oleh mereka yang merasa diri punya kelebihan oleh orang lain. Orang yang suka pamer adalah orang yang sangat rendah kepercayaan dirinya sehingga butuh pamer untuk memdapatkan pengakuan orang lain. (baca : kenapa orag suka pamer). Setan masuk di hati mereka yang suka memamerkan diri dengan tujuan mendapatkan pujian dari manusia. Karena secara tidak sadar manusia telah melakukan syirik dengan berharap lebih pada sesama manusia daripada pada Allah, Pencipta Manusia. Dan itu ganjarannya cuma satu dosanya tak diampuni dan di lempar ke dalam neraka.

10. Bangga diri (al ujubu)
  • Bangga atas pencapaian diri itu tak perlu. Kenapa? Karena apapun yang terjadi dalam hidup kita, termasuk pencapaian dan prestasi penting itu terjadi atas izin Allah. Biar kata kita sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya jika takdir Allah mengatakan kita harus kalah, maka tak ada yang bisa mencegahNya.
  • Di sinilah peranan setan yang membuat kita berpikir seolah-olah kita ini hebat dan jauh lebih berharga dibanding manusia lain. Kekayaan, pangkat, jabatan, kemenangan membuat kita jadi bangga padahal itu tidak ada apa-apanya di hadapan Allah.

11. Panik dan galau (al jaza'u wal hala'u)
  • Panik membuat kita tak dapat berpikir jernih, setan masuk dan membuat kita mengambil keputusan yang salah dan terjerumus dalam dosa. Orang yang berpikir jernih kan bisa tetap tenang dan bisa memikirkan langkah-langkah yang baik serta tak lupa memohon pertolongan Allah lewat doa-doa yang dipanjatkan. Sementara orang yang grasa grusu karena panik boro-boro ingat Allah, udah untung kalo masih bisa mikir. Karena panik kadang bikin orang jadi bingung, tak tau mau buat apa. Setan bikin pikiran jadi lumpuh.
  • Begitu juga dengan galau. 

12. Menuruti nafsu (ittiba'ul hawa)
  • Manusia diciptakan sudah include alias satu paket dengan hawa nafsu. Tapi manusia itu memiliki nurani yang selalu menuntun manusia untuk menuruti fitrahnya sebagai mahluk ciptaan Allah, yang bersedia mengikuti perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Tapi di sisi lain nafsu juga menarik manusia agar bersedia mengikuti langkah-langkah setan yang keliatan lebih menarik dan lebih asik. Akhirnya jadilah mereka budak nafsu alias budak setan.

13. Prasangka buruk (su'udzan)
  • Allah selalu menanamkan dalam diri manusia perasaan takut, was-was sesuatu yang buruk akan terjadi. Rasa takut diciptakan oleh Allah sebagaimana mekanisme pertahanan diri, agar kita bisa waspada terhadap ancaman yang membahayakan diri. Tapi jika was-was sudah parah dan mulai menghiasi hidup dengan prasangka buruk yang dibisikkan setan di telinga kita membuat hidup tak punya harapan dan selalu dikecam ketakutan dan kegelisahan.
  • Hidupnya bisa sengsara, rezekinya menjauh dan bisa-bisa terjatuh dalam lembah dosa seperti mencari jalan pintas lewat dukun, lewat benda-benda dan tempat keramat atau malah mengakhiri hidup secara tragis (bunuh diri).

14. Merendahkan orang Islam (ihtiqarul muslim).
  • Banyak muslim yang tidak menganggap muslim lainnya sebagai saudara, melainkan melihat dan menilainya sesuai tingkat kehidupannya di masyarakat. Kalau kaya, punya pengaruh, punya jabatan dan pangkat maka dia dipandang tinggi di matanya meskipun akhlaknya tak betul. Tapi jika dia miskin, tak punya jabatan dilihatnya tak ubah seperti keset kaki saja. Setan menimbulkan perasaan itu dalam hatinya.

15. Meremehkan dosa (ihtiqaruz dzunub).
  • Banyak yang menganggap enteng dosa-dosa kecil. Padahal dosa-dosa kecil itu kalau dikerjakan terus menerus lama kelamaan akan menumpuk dan menjadi dosa besar. Apalagi jika tak ingat taubat.
  • Setan membuatnya terlena dan tak membuatnya berpikir untuk mengabaikan dosa itu, toh hanya dosa kecil.

16. Merasa aman dari ancaman Allah (Al amnu min makrillah).
  • Banyak yang lupa diri dan terus berbuat dosa seolah diri merasa aman dari ancaman nerakanya Allah. Kenapa? Setan sudah masuk bertahta di hatinya dan menjadikannya cenderung berbuat jahat dan maksiat.
  • Setan membuatnya berpikir bahwa ancaman Allah masih lama.. padahal waktu terus berjalan. Siapa bisa menjamin umur seseorang? Apa masih bisa hidup sampai esok hari? 

17. Pesimis dari rahmat Allah. (Al qunuth min rahmatillah).
  • Setan bakalan tertawa-tawa melihat manusia para korbannya jadi pesimis atas rahmat Allah. Setan membuatnya merasa sudah terlambat untuk taubat karena dosanya sudah terlalu banyak. Pesimis sudah mulai merasukinya, akhirnya dia jadi pendosa abadi dan tak ingat taubat meski umur terus berkurang dan waktu menuju liang lahat semakin dekat.


Cara menghindari godaan setan.


  • Begitu dahsyatnya godaan setan ini sehingga manusia harus punya tips dan trik sendiri untuk mengakalinya. Tak mungkin kita menghindari untuk digoda, karena memang sudah tugasnya setan begitu. Tapi kita harusnya jauh lebih pandai dari setan. Harusnya kita bisa memilih. Digoda itu sudah pasti tapi mengikuti godaan itu pilihan. Sama seperti seorang gadis cantik dan sexy yang menggoda seorang lelaki. Di goda itu memang sudah pasti dan sudah kejadian karena sang gadis berdiri di depannya, tapi mengikuti kemauan si gadis untuk berbuat dosa itu pilihan. Lalu bagaimana bisa selamat jika setan terus menggoda kita untuk berbuat dosa dan maksiat? 
Ada 3 cara yang bisa kita ingat saat setan mulai menggoda dan diri siap melakukan dosa. Yaitu :


(1) ingat mati
  • Ingatlah bahwa waktu kontrak kita di dunia ini terus berkurang. Apakah kita akan menghabiskan sisa kontrak tersebut dengan mengikuti hawa nafsu dan mengikuti anjuran setan yang sesat? Sudah yakinkah kita dengan tabungan amal ibadah sudah cukup untuk diperhadapkan di hadapan Allah. Yakinkah kita selamat dari siksaNya.
  • Mati membuat kita sadar bahwa kita tak hidup terus. Dunia ini hanya tempat mengumpulkan tabungan amal, tempat transit dan bukan tujuan akhir.

(2) ingat kalau Allah melihat.
  • Ingatlah bahwa Allah Maha Melihat perbuatan kita. Apakah kita tak malu, hidup di bumi Allah, makan dari makanan yang ditumbuhkan olehNya, minum dari air yang disediakanNya, bernafas dari oksigen yang diberiNya, merasa hangat dengan matahariNya, tapi terus melakukan kemaksiatan di depanNya?
  • Ingat kalau Allah melihat adalah benteng yang paling besar bagi kita untuk melawan godaan setan.

(3) ingat kalau malaikat mencatat.
  • Ada 2 malaikat yang ditugaskan Allah untuk mencatat amalan kita, baik yang buruk ataupun yang baik. Catatan amal itu nantinya akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah kelak. Apapun yang kita lakukan, meski secara sembuyi-sembunyi tetap dicatat. 
  • Saat mulai tergoda ajakan setan untuk bermaksiat ingat kalau malaikat siap mencatatnya dan itu bisa menambah berat timbangan amal keburukan kita yang membuat kita jadi calon penghuni neraka. Naudzubillahi min dzalik.
Semoga kita semua jadi insan yang senantiasa bisa menjaga diri dari godaan setan yang dirajam. Wallahu alam..

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?