Renungan Rezeki, Hal Ini Jauh Lebih Berharga dibanding Harta Kekayaan

Siapa mau harta kekayaan yang banyak?


harta kekayaan

  • Kalau pertanyaan ini ditanyakan kepada kita, pasti semuanya tunjuk tangan. Siapa sih yang tidak mau jika ada yang mau memberi harta kekayaan yang banyak? Bukankah tiap hari kita meninggalkan rumah, menghabiskan waktu dan umur kita demi mencari rezeki Allah berupa harta kekayaan ini? Dengan harapan rezeki itu bisa kita gunakan untuk menghidupi diri dan keluarga secara lebih baik dan lebih nyaman.
  • Kalau ada orang yang rela memberikan harta kekayaannya yang banyak itu kepada orang lain secara cuma-cuma pasti dianggap goblok atau sedang tidak waras. Masa' harta yang dicari dengan kerja keras begitu saja diberi pada orang lain secara cuma-cuma? Begitu mungkin pikir kita.
  • Tapi sahabat Nabi di masa lalu banyak kok yang mau memberikan hartanya secara cuma-cuma demi menegakkan agama Allah. Mungkin banyak yang sinis dengan kalimat di atas. Itu kan di zaman Rasul, sekarang ini mungkin langka nyaris tidak ada orang yang demikian hebat imannya seperti para sahabat.
  • Dunia memang semakin materialis. Sehingga segala sesuatu diukur dengan materi, dengan uang, dengan harta. Seseorang ditinggikan bukan karena ahlak dan budi pekertinya tapi karena banyaknya harta yang dimilikinya, tingginya posisi dan kedudukannya serta luasnya pengaruh yang dimilikinya. Banyak orang yang akhirnya mengejar harta kekayaan sekuat tenaga, kalau perlu menghalalkan yang haram demi sebuah posisi terhormat di mata manusia.
  • Korupsi merajalela, perzinahan bukan barang baru, perceraian jadi marak.. ya, kita hidup di zaman di mana materi yang berkuasa. Bahkan tidak sedikit ulama dan tokoh agama bahkan petinggi yang mengurusi umat terjerembab menjadi budak materi. Sehingga melupakan yang terpenting ahlak, perilaku dan kebaikan hati. Mereka menomorduakan Allah, Zat yang memberinya harta, kedudukan dan posisi itu.


Tahukah kalau ada yang jauh lebih berharga dibanding harta kekayaan?

(1) Ucapan ALHAMDULILLAH
  • Diriwayatkan oleh Imam Al Qurthuby di dalam kita Nawadirul b Rasulullah bersabda, "Sekiranya dunia dan seluruh kekayaan yang berada di atasnya diserahkan ke tangan umatku, lalu orang itu berkata ALHAMDULILLAH, sungguh ucapan ALHAMDULILLAH itu lebih berharga dari seluruh harta kekayaan itu."
(2) Perasaan nikmat karena memuji Allah.
  • Diterangkan oleh Al Qhurtuby dan lain-lain Mufassir bahwa perasaan indah yang merupakan sanjungan dan pujian terhadap Allah SWT itu memberikan perasaan nikmat yang lebih tinggi nilainya dari nikmat yang diberikan oleh harta-harta kekayaan itu.
  • Sanjungan dan pujian pada Allah itu akan kita bawa sampai di akhir zaman, kita bawa ke alam kubur untuk menemani kita, menjadi saksi yang meringankan di Hari Perhitungan nanti, sementara harta kekayaan hanya kita tinggalkan di dunia menjadi warisan untuk anak cucu saja. Semewah apapun rumah  tempat kita bernaung, saat mati cuma ukuran 2 x 1 m saja yang gelap dan dingin yang kita tempati. Secantik apapun baju yang kita pakai, tapi kelak hanya kafan putih yang murah yang akan menjadi pakaian kebesaran kita saat dipanggil menghadapNya.
(3) Al baaqiatus shalihaatu
  • Firman Allah, "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh (Al baaqiatus shalihaatu) adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan (Q.S. Al Kahfi : 46).
  • Rasulullah menjelaskan bahwa al Baaqiatus shalihatu itu adalah 5 kalimat suci yaitu ALHAMDULILLAH (segala puji bagi Allah/pujian), SUBHANALLAH (Maha Suci Allah/pengagungan), ALLAHU AKBAR (Maha Besar Allah /pengakuan kebesaranNya), LAA ILAAHA ILLALLAH (Tiada Tuhan selain Allah/ persaksian) dan LAA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (Tiada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah/pengakuan kelemahan manusia). Jika kelima kalimat ini diucapkan secara teratur disertai kesadaran akan maknanya maka akan bernilai lebih tinggi dibanding harta kekayaan yang banyak. Kenapa? Intinya ucapan itu adalah pengakuan akan kebesaran Allah dilanjutkan dengan penyerahan diri padaNya dengan menyadari kelemahan sebagai manusia, yang akhirnya akan berujung pada cinta Allah pada kita. 
  • Adakah cinta yang jauh lebih berharga dari cinta Allah pada kita? Bentuk kasih sayang Allah bisa di baca pada artikel ini rezekimu susah itu tandanya Allah menyayangimu.
  • Wallahu alam.

Comments

  1. thank nice infonya sangat menarik, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2KFWNkJ

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?