Meraih Rezeki Lewat Umur

Rata-rata umur kita pakai untuk apa?

jangan terlena dengan umur
  • Bayangkan rata-rata umur Umat Nabi Muhammad adalah 60 tahun. Sanggupkah kita menjawab pertanyaan kau apakan umurmu yang 60 tahun itu? (Baca juga : bagaimana menjadikan waktu sebagai rezeki? ).
  • Umur yang 60 tahun itu kita pakai untuk apa saja?

Mari kita hitung

# 1. LAHIR SAMPAI AKIL BALIGH
  • Masa lahir sampai akil baligh boleh dibilang ibadah kita belum sempurna. Kita baru belajar dan melakukannya sebagai proses mengenal dan mengetahui saja.


# 2. MASA REMAJA
  • Banyak kita habiskan untuk belajar ilmu dunia dan sedikit ilmu akhirat. Taro lah ibadah kita lakukan tapi hanya yang wajib saja karena lebih banyak hal penting yang lain yang perlu dilakukan untuk mengejar cita-cita dan impian (duniawi) dan mengabaikan impian ukhrowi (itu juga kalau sadar).
  • Kita betul-betul menikmati indahnya masa remaja, merasakan gejolak hormon masa muda dan terbuai olehnya.


# 3. MASA DEWASA
  • Banyak kita habiskan untuk bekerja di bidang tertentu dan meniti karier sampai ke puncak. Syukur-syukur jika ibadah dilakukan, meski kadang shalat sudah di akhir waktu, puasa ramadhan tapi tak pernah tarawih, zakat hanya 2,5 % sesuai aturan tanpa ada tambahan zakat, infaq dan sedekah. Lebih penting uang ditabung untuk keadaan darurat atau uang diinvestasikan agar berkembang. Tak ingat pergi haji karena merasa belum terpanggil.


# 4. MASA TUA
  • Masa bekerja dan meniti karier telah selesai tapi kita sibuk mengurusi anak dan cucu serta warisan yang akan kita gunakan. Katakanlah kita sudah mulai ingat mati dan mulai memperbaiki ibadah. Tapi sisa berapa tahun kah umur sebelum antrian kita untuk dijemput malaikat maut tiba? Umumnya PNS pensiun di umur 58 tahun. Jika begitu paling tidak hanya tersisa lebih kurang 2 tahun untuk betul-betul ibadah. Jika yang 2 tahun itu dikurangi dengan waktu yang dipakai untuk makan, minum, tidur, ke toilet dan aktivitas duniawi lainnya berapa kah yang tersisa untuk mengingat Allah?


UMUR YANG TELAH KITA HABISKAN

(1). Untuk tidur
  • Tidur adalah fitrah manusia. Kita butuh tidur agar tubuh punya waktu untuk beristirahat,  beregenerasi dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Jika tidak tidur maka ritme tubuh bisa terganggu dan kita bisa sakit. Lagi pula saat tubuh sudah memberikan sinyal mengantuk, sangat susah untuk menahannya bukan? 
  • Sesuai dengan aturan ilmu kesehatan tidur yang cukup adalah 8 jam sehari. Katakanlah kita tidur sesuai aturan 8 jam sehari, maka waktu yang kita habiskan untuk tidur saja adalah 20 tahun. Ini perhitungan rata-rata karena waktu bayi dan anak-anak kita tidur lebih banyak. 
  • Sisa berapa umur kita selain yang dipakai tidur? 60 - 20 = 40. Ya... 40 tahun.

(2). Untuk makan
  • Tubuh juga perlu makan. Itu sebabnya setiap hari kita keluar mencari rezeki Allah agar tubuh yang lemah ini bisa diberi makan sehingga kuat. Tanpa makanan maka tubuh tak punya energi untuk melakukan aktivitas. Perut lapar dan haus tak bisa ditahan, itu sinyal kalau energi sudah menurun. 
  • Katakanlah sehari kita habiskan waktu setengah jam untuk makan minum yang minimal 2 kali sehari plus snack selingan, maka waktu total yang kita habiskan untuk makan adalah 3 tahun dari umur kita.
  • Sisa berapa umur setelah dikurangi tidur dan makan? 40 - 3 = 37. Ya... 37 tahun.

(3). Untuk bekerja.
  • Manusia hidup harus bekerja dan harus ikhtiar mencari rezeki agar minimal bisa memberi makan dan pakaian serta tempat tinggal bagi tubuh dan keluarganya. Katakanlah kita bekerja kurang lebih 8 jam setiap harinya. Jadi waktu yang kita habiskan untuk bekerja juga 20 tahun.
  • Sisa berapa umur yang tersisa setelah dikurangi tidur, makan dan bekerja? 37 - 20 = 17. Ya.. 17 tahun.

(4). Dikurangi masa akil baligh
  • Dari lahir sampai akil baligh boleh dibilang ibadah kita masih dalam taraf coba-coba dan belajar karena belum diwajibkan. Katakanlah rata-rata kita akil baligh di usia 15 tahun (anak perempuan bisa lebih cepat). Jadi sisa berapa dari yang 60 tahun itu ? 17 - 15 = 2. Ya.. 2 tahun. Dan inilah waktu yang bisa kita pakai untuk ibadah. Itu juga kalau kita cukup cerdas untuk memanfaatkannya. 
  • Belum lagi bagi mereka penggemar hiburan. Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk nonton baik bioskop maupun nonton TV, berapa banyak waktu yang dipakai untuk mendengarkan musik, menonton konser. Berapa banyak waktu yang habis untuk bermain game yang bikin penasaran. Berapa waktu berlalu yang dimanfaatkan untuk online, update status di medsos, foto-foto selfie, searching, browsing, chatting. Bagi yang maniak begadang dan hobi kongkow-kongkow tak karuan, berapa banyak waktu terlewat hanya untuk begadang?


Hitunglah... dan sadarlah... !

Bagaimana meraih rezeki lewat umur? (Baca juga : manfaatkan rezeki umur dengan baik).
  • Umur itu hanya angka-angka tak berarti. Yang membuat umur itu menjadi rezeki adalah dengan memanfaatkan semua aktivitas harian sebagai ibadah, agar semua hal-hal rutin yang kita lakukan itu dinilai sebagai ibadah dan menambah pundi-pundi amal. 
  • Bukan hanya ibadah fisik seperti shalat, puasa, zakat, haji tapi juga ibadah rutin seperti tidur, makan dan bekerja bahkan aktivitas toilet dan ke belakang pun bisa bernilai ibadah.
  • Caranya :

1. Menjadikan tidur sebagai ibadah.
  • berdoa sebelum tidur.

  • melakukan amalan sebelum tidur, sebagaimana pesan Rasulullah SAW pada isteri tercintanya Aisyah ra, "Janganlah engkau tidur sebelum melakukan 4 perkara, yaitu (1) sebelum engkau khatam Al quran, (2) sebelum para nabi membrimu syafaat di hari akhir, (3) sebelum para muslim dan muslimat meridhoi kamu, dan (4) sebelum engkau melaksanakan ibadah haji dan umrah.

  • Aisyah tentu saja bingung bagaimana bisa menjalankan 4 hal tersebut seketika dalam semalam? Kemudian Rasulullah menjelaskan lagi, (1) Jika engkau tidur bacalah surah Al Ikhlas 3 kali, itu seperti mengkhatamkan Al Quran, (2) membaca shalawat untukku dan para nabi sebelumku, niscaya kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat *baca istighfar juga 3x (3) beristighfarlah untuk para muslimin dan muslimat maka mereka akan meridhai kamu *baca istighfar juga 3x, (4) perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umrah *baca subhanallaahi wabihamdihii walaa ilaaha illallaahi 3x.
  • Usahakan berwudhu sebelum tidur dan berbaring pada sisi kanan tempat tidur. 

  • Sepertiga malam bangunlah untuk melaksanakan shalat tahajud.


  • Setelah bangun berdoalah dengan doa bangun tidur.




2. Makan sebagai ibadah.


  • Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah makan.
  • Makanlah makanan yang baik lagi halal.
  • Gunakan tangan kanan saat makan.
  • Makanlah pada saat lapar dan berhenti sebelum kenyang.
  • Perhatikan sumber makanan, carilah rezeki yang halal untuk membeli makanan yang juga dihalalkan.


3. Bekerja sebagai ibadah.
  • Bekerjalah pada tempat yang halal, menghasilkan produk dan jasa yang halal atau tidak dilarang oleh agama.
  • Bekerjalah dengan jujur, jangan makan gaji buta alias terima gaji tapi tidak bekerja. Jika kita pemilik usaha, bayarkan gaji karyawan sesuai haknya.
  • Jangan korupsi, kolusi atau menyalahgunakan jabatan.
  • Jangan lupa berdoa sebelum dan setelah bekerja. Kalau perlu selama bekerja agar tetap dalam lindungan Allah SWT.
  • Jangan sampai bekerja menghalangi kita ibadah pada Allah. Pekerjaan harusnya semakin mendekatkan kita padaNya bukannya semakin menjauhkan. (baca : kapan rezeki menjadi masalah?)
Siap meraih rezeki lewat umur? Agar umur dan waktu tak berlalu begitu saja tanpa memberi kontribusi bagi pertambahan pahala, amal dan kualitas kita sebgai manusia.
Wallahu alam...

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?