14 Ciri-Ciri Orang Tua Yang Rezekinya Susah

Beberapa hari ini saya membaca berita mengenai penelantaran 5 orang anak oleh orang tua kandungnya di Cibubur. Anak-anak yang berumur 4, 5, 8, dan kembar 10 tahun ditelantarkan dalam artian tidak diperdulikan oleh orang tuanya, Utomo Permono dan Nurindria Sari. 4 orang anak ini tidak disekolahkan, hanya dikurung dalam rumah sementara seorang anaknya yang berumur 8 tahun tidak diperbolehkan masuk rumah selama sebulan dan hanya naik sepeda keliling kompleks dan tidur di pos satpam pada malam hari, Anak ini diberi makan, pakaian dan kadang tempat tidur dari tetangga yang kasihan padanya. Polisi mengetahui masalah ini melalui laporan masyarakat dan kontrol masyarakat yang membicarakan masalah ini di media sosial. Sang ayah adalah seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas mengatakan kalau dia tidak menelantarkan anak tetapi mendidiknya dengan cara tersebut. Cara yang sangat tidak manusiawi, belum lagi diketahui dari hasil tes urine bahwa kedua orangtua tersebut positif mengkonsumsi narkoba. Polisi juga menemukan sabu-sabu di rumah korban saat melakukan penggeledahan dan mengevakuasi anak-anak mereka. Sekarang kelima anak tersebut berada dalam perlindungan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sementara orang tuanya terus diperiksa polisi.

ortu susah rezeki

Apa orang tua bisa berdosa pada anak?

Tentu saja, jika orangtua menelantarkan anak yang menjadi tanggung jawabnya artinya dia telah berdosa kepada anak-anaknya tersebut. Simak hadits Rasululllah SAW berikut ini : dari Abdullah bin Amr ra, katanya , Rasulullah SAW bersabda seseorang dikatakan telah cukup berbuat dosa bilamana menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggungannya. (H.R. Abu Daud dan Nasa'i). Jangan beranggapan bahwa mentang-mentang kita ini orang tua bisa memperlakukan anaknya seenak perutnya. Menjadi orang tua itu punya tanggung jawab, bukan hanya melahirkan dan menjadi penyebab lahirnya anak di dunia ini. Tetapi juga harus memenuhi kebutuhannya, makanan, pakaian, rumah tempat bernaung, mainan, kasih sayang, pendidikan. Banyak orang dewasa seolah terpaksa dan tidak siap menjadi orang tua sehingga kebingungan harus memperlakukan anaknya seperti apa?

Ciri-Ciri orang tua yang rezekinya susah

Sebelumnya kita pernah membahas ciri-ciri orang yang susah rezekinya secara umum. Kali ini kita akan membahas khusus mengenai orangtua yang karena perilakunya pada anak-anaknya yang tidak sepatutnya menyebabkan rezekinya susah, hidupnya menderita, kalaupun mendapatkan rezeki, kelakuannya membuat rezeki itu tidak berkah (baca : 30 kebiasaan yang dapat mengurangi keberkahan rezeki).

Inilah ciri-ciri orangtua yang rezekinya susah,yaitu orang tua yang melakukan tindakan sebagai berikut :
  1. Memberi makan anak dari sumber yang haram. Orang tua diperintahkan untuk memberi makan keluarganya dari sumber yang halal dan baik. (Baca : konsekuensi rezeki haram).
  2. Menelantarkan anak dengan sengaja. Seperti halnya kasus orangtua di atas yang dengan sengaja menelantarkan anaknya. Tidak memberi makan, pakaian, pendidikan dan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya padahal ia mampu.
  3. Mengajak anak pada kesesatan. Mendidik anak sesuka hati, tanpa memperhatikan yang baik dan benar. Sengaja menjauhkan anak dari agama dan mengikutsertakan anak dalam kegiatan yang bertentangan dengan agama, seperti mengajak serta anak mencuri, merampok, berbohong, begal bahkan mengemis dengan memperalat rasa kasihan orang pada anak-anak. 
  4. Menghalangi anak belajar agama. Ada orangtua yang pemahaman agamanya sangat kurang dan menganggap anaknya tidak penting untuk belajar agama. Dia sengaja melarang anaknya untuk ikut pengajian, berbusana yang patut dan pantas, melarang datang ke masjid mendengar ceramah dan melarang anaknya bergaul dengan orang-orang saleh.
  5. Membeda-bedakan anak. Orang tua yang sengaja tidak berlaku adil kepada anak-anaknya, mencintai anak yang satu dibanding anak yang lain termasuk kategori ini. Orangtua dituntut adil pada semua anak-anaknya. Bahkan terhadap anak tiri ataupun anak angkat orangtua tetap harus memperlakukan sama dengan anak kandung.
  6. Membunuh anak . Allah melarang kita membunuh anak dengan alasan miskin karena Allah lah yang akan memberi rezeki mereka lewat orangtuanya. Banyak kasus orangtua yang sengaja membunuh anaknya karena tekanan ekonomi yang semakin berat, sehingga menganggap membunuh anak adalah solusi mengurangi beban ekonominya. Ada orang tua yang sengaja membunuh bayi yang masih dikandungnya (aborsi) atau yang telah dilahirkannya, ataupun membuangnya ke selokan / tempat sampah karena malu. (baca : mengapa kamu membuang bayimu, dia lahir membawa rezekinya sendiri)
  7. Menyesali telah melahirkan anak. Anak dilahirkan untuk dikasihi dan dicintai, dia adalah amanat Allah yang diberikan pada kita. Harusnya kita bersyukur diberi kepercayaan memiliki dan mendidik seorang anak manusia yang nantinya kelak bisa bermanfaat bagi orang lain, negara dan agama. Banyak orang yang tidak beruntung menerima rezeki anak dari Allah meski telah berupaya sedemikian rupa (baca : mengapa rezeki anak tak kunjung diberi)
  8. Melakukan kekerasan pada anak. Orang tua yang suka melakukan kekerasan baik kekerasan verbal maupun kekerasan fisik masuk dalam kategori ini. Kekerasan verbal maksudnya suka memaki, mengata-ngatai anak, mengomeli yang membuat anak sakit hatinya, sementara kekerasan fisik yaitu dengan sengaja memukul, menyakiti badan anak sehingga menimbulkan bekas atau luka di badannya. Satu lagi yang perlu dimasukkan di sini adalah kekerasan seksual termasuk pelecehan maupun perkosaan yang dilakukan orangtua terhadap anaknya, baik anak kandung, anak tiri maupun anak angkat.
  9. Mencoret anak dari daftar ahli waris dengan sengaja. Dalam agama setiap anak memperoleh bagian yang ditetapkan dari harta orangtua yang ditinggalkannya. Tidak boleh orangtua dengan semena-mena menghilangkan hak waris anak, ini juga salah satu tindakan yang tidak adil dari orangtua terhadap anak.
  10. Membiarkan anak melakukan keburukan. Tugas orang tua adalah mendidik anak-anaknya agar mereka bisa berjalan lurus dan tetap dalam koridor. Jika anak ternyata melakukan keburukan adalah tugas orangtua untuk meluruskannya kembali. Jika anak kecanduan narkotika orangtua bisa mengikutkannya rehabilitasi / terapi. Begitupun jika terlibat kejahatan seperti begal motor, perampokan, perkosaan, orang tua tidak boleh membiarkan anak terus berada di jalan yang salah.
  11. Memberikan beban di luar kemampuannya. Orangtua tidak boleh memberikan tugas dan tanggung jawab yang berat di luar kemampuan anak. Menyuruh anak mencari nafkah di jalanan sementara orantua enak-enakan tidur di rumah adalah tindakan tercela.
  12. Memberikan nama yang buruk pada anak. Adalah kewajiban orangtua untuk memberi nama yang baik pada anak. Nama adalah doa. Memberi nama anak yang buruk berarti mendoakan keburukannya, sebagus apapun nama itu kedengarannya. (Baca : Adakah kaitan nama dan rezeki ?)
  13. Membiarkan anak diasuh orang non muslim. Hal ini bahaya karena bisa menjadi murtad dan belajar agama yang lain di luar islam.
  14. Melahirkan anak di luar nikah. Pernikahan adalah salah satu pintu halal untuk melakukan hubungan seksual. Jika hubungan dilakukan di luar pernikahan dan menghasilkan anak, anak itu tetap suci dan bukan anak haram. Yang haram adalah perilaku orang tuanya yang berzina. Zina itu penjauh rezeki. (baca : rezeki terputus, nyawa melayang karena zina)
Itulah 14 ciri-ciri orang tua yang rezekinya susah. Terkait dengan jerat hukum yang bisa dikenakan pada pasangan orang tua yang menelantarkan 5 anaknya di atas adalah sesuai dengan pasal 49 huruf a UU KDRT adalah pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak 15 juta rupiah, ini diluar dakwaan lain sebagai pengguna narkoba. Semoga kita tidak termasuk orang tua yang susah rezekinya karena mengasuh, mendidik dan memperlakukan anak kita dengan salah. Anak adalah rezeki, titipan, amanat Allah yang harus kita perlakukan sebaik-baiknya, karena kelak di akhirat kita akan ditanya tentang hal itu. Wallahu alam

Comments

  1. artikel baik, sbg pengingat, ijin share

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ka saya mau tanya , saya kan mahasiswa semester 3 dan ibu saya dri masih sya sd sering memukuli saya dgn kekerasan . Bahkan smpai sekarang padahal saya sudah dewasa masih juga sya dipukuli dgn keras ..padahal cuma gara2 msalah yg sepeleh . Jadi apakah saya slah membantah dan membela diri apakah itu dosa ?? Makasih

      Delete
    2. Assalamualaikum wr.wb sedih dan bercampur haru saya membaca artikel ini ... Karna saat kecil saya sering di pukuli habis2 dgn ayah saya sampai saat ini saya sudah besar ibu dan ayah saya sering berkata kasar dan sangat mematahkan dan memilukan hati saya,,, terkadang untuk makan saja saya takut diperhitungkan, kesalahan kecil saja yang saya lakukan akan mendapatkan perkataan yg kasar bahkan yg lebih menyakitkan walaupun saya tidak melakukan kesalahan apapun sering dibentak,bahkan orang tua saya sering berkata bahwa saya anak yg tidak berguna,, saya anak pertama dari 3 bersaudara dan apapun usaha yg saya lakukan tak pernah dianggap dan dihargai, terkadang saya pernah berpikir mungkinkah saya bukan anak mereka? Ataukah saya pembawa kesialan dalam keluarga, karna ayah saya sering berkata itu terhadap saya, tapi demi Allah saya sangat menyayangi mereka, walaupun kata2nya sering membuat saya menitis kan air mata.

      Delete
    3. Mendidik anak bisa dengan banyak cara tak harus lewat kekerasan seperti memukul sehingga menyisakan luka fisik dan batin. Jika terjadi KDRT dalam rumah tangga oleh orang tua yang bisa membahayakan jiwa, anak bisa mencari pertolongan dari orang terdekat (kakek, nenek, tante, tetangga, bahkan lembaga penyantun anak) untuk mengkomunikasikan masalah. Mengapa ortu sering marah? mengapa anak jadi sasaran? Semua harus dicari akar masalahnya dan solusinya.
      Orang tua pun manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. Selaku ada kesempatan untuk memperbaiki diri jika semua dikomunikasikan. Mintalah pertolongan Allah agar urusan dimudahkan.
      Salam..

      Delete
  2. ayah saya seperti no 5 & 7 ;-*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan suka berprasangka buruk Mbak..

      Delete
    2. Saya ngerasain apa yang Yuga Hyuri rasain kok.
      Tapi tetep kita kudu baik sama ortu.
      Semoga kebaikan kita dapat baLasan kebaikan Lg dr Allah.
      Jangan Lupa buat mutus matarantai ketidakbaikan itu.
      Kasihan anak cucu turunan kita kaLau kita ttp berLaku sama.

      Delete
  3. menurut saya itu hanya pendapat saja, rezeki banyak atau tidak sudah ditentukan Tuhan, harusnya tuh Judulnya "Beberapa Perilaku yang dimintai pertanggung jawaban di akherat kelak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih masukannya Mas.. Saya hanya ingin orang tua lebih peka dan berhati-hati dalam hubungannya dengan anak. Rezeki ada kaitannya dengan perilaku kita, karena dosa adalah penghalang utama rezeki, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya manusia kerap terhalang rezekinya disebabkan dosa yang dilakukannya (H.R.Ahmad). Silakan baca artikel ini Dosa penghalang rezeki nomor satu. Wallahu alam..

      Delete
  4. Bagaimana jika anaknya terlahir dalam hubungan orang tuanya yang nikah sirih, dan sama sekali tidak dianggap oleh ayahnya? Tidak dinafkahi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak lahir dalam keadaan suci, dia terlepas dari perilaku orang tuanya. Anak yang dilahirkan dari sebuah perkawinan adalah tanggung jawab orang tuanya, terutama ayahnya. Sebuah ayat Al Quran berbunyi seperti ini "Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf " (Q.S. Al Baqarah : 233) dan di ayat yang lain " Tempatkanlah mereka (para istri) dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang ditalak ) itu sedang hamil maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka melahirkan". (Q.S. At Thalaq : 6). Suami berkewajiban memberi nafkah kepada istrinya seperti ayat di atas. Kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya ini tidak gugur meskipun suaminya miskin dan istrinya kaya / berkecukupan. Dia tetap berkewajiban memberikan nafkah sesuai dengan kemampuannya. Dosa bagi orangtua menelantarkan anak.
      Wallahu alam..

      Delete
  5. Ibu saya termasuk ysng d Nmr 8 ttpi tdk mlAkukan kkerasan hanya #memaki_maki saja dan mnyesali mmiliki anak sperti Saya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apapun yang dikatakan ibu anda gak harus mengurangi rasa hormat anda padanya. Bahkan orang tua yang kafir pun harus diperlakukan dengan baik. Ibu pun juga manusia biasa, bisa khilaf dan mungkin belum datang cahaya di hatinya. Wallahu alam..

      Delete
  6. Ibu saya no 8 suka memfitnah saya suka berbohong dan besar kepala

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apapun yang dikatakan ibu anda, dia tetaplah ibu yang melahirkan dan membesarkan anda. Perkataannya tak boleh mengurangi rasa hormat dan bakti anda kepadanya. Ibu adalah manusia biasa dan tugas anda bukan untuk menghukumnya tapi mendoakannya agar mendapat petunjuk dan bisa lebih menghargai apa yang dimilikinya (termasuk anda).
      Wallahu alam..

      Delete
  7. Ada seorang ibu berkata buruk kepada anak laki laki nya "semoga hidupmu gagal", lalu ketika ayah anak laki2 itu meninggal, sang ibu tersebut menikah kembali tanpa sepengetahuan anak laki2nya lalu ketika anak laki2 tersebut beranjak usia 35 tahun dia belum menikah karena merasa tak ada lagi manusia yg bisa dipercaya karena bagi dia manusia hanya membawa kerusakan dan kehancuran seperti yang tertulis dalam surah al baqarah dan hanya Allah swt yg dia percayai

    Bagaimana menurut mbak mengenai kisah nyata tersebut

    ReplyDelete
    Replies
    1. “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,” mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar” (QS al-Baqarah:11-12). Orang yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang munafik.Allah menamakan orang-orang munafik sebagai “orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi”, karena buruknya perbuatan maksiat yang mereka lakukan dalam menentang Allah Ta’ala dan rasul-Nya.
      Hidup ini adalah habluminallah dan habluminannas. Bukan hanya memperbaiki hubungan dengan Allah juga dengan sesama manusia. Mengapa harus fokus pada manusia yang bejat, bukankah banyak manusia yang baik? Yang membuat bejat bukan manusianya tapi perbuatannya yang masih bisa diperbaiki dan masih bisa taubat? Allah memrintahkan kita untuk bertakwa dan berbuat baik pada sesama manusia. "Sesungguhnya Allah swt. beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan". (Q.S. 16:129)
      Allah berfirman bahwa syarat kesalehan adalah dengan berbuat kebaikan. Allah menekankan bahwa untuk mendapatkan kedekatan dan Rahmat Allah taala syaratnya adalah dengan berbuat kebaikan kepada sesama, yaitu mereka yang ingin berhasil menemukan Allah, harus berbuat kebaikan dan penuh kasih sayang kepada manusia. Bagaimana bisa berbuat baik jika kita tidak percaya?
      Wallahu alam...



      Delete
  8. Ingin bertanya jika suami istri sedang bertengkar kemudian istri mengalah demi kebaikan tp sang suami tidak perduli, apakah doa istri untuk kebaikan suaminya ttp akan didengar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak.. doa serang hamba PASTI didengar Allah, baca Jangan pernah meremehkan doa. Apalagi doa seorang isteri untuk kebaikan suaminya, insya Allah didengarkan mbak. Doa seorang isteri agar rezeki suaminya lancar. Wallahu alam..

      Delete
  9. Bgaimana pula dengan ibu yang tidak mengaku anak kandungnya ialah bukan anak yang dia yang melahirkan anaknya itu??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ibu pun manusia biasa yang punya khilaf dan salah...yang penting itu bukan sikap ibu pada kita tapi bagaimana sikap kita terhadap ibu. Jika kita memaafkan bukankah itu sesuatu yang lebih baik daripada menyimpan dendam? Sikap ibu pada kita tak boleh membuat kita tak berbakti. Allah Maha Tahu dan Maha Membalas Kebaikan..
      Wallahu alam..

      Delete
    2. Asalam mualaikum. Saya tiara suyuta. Kenapa ibu saya slalu menyalah kan saya.. Saya janda anak satu. Ayah saya slalu syang sama saya mbak. Tapi ibu saya sekarang sudah seribg diam diam kasih uang sama adik nya. Yg anak ny 5. Suami nya sibuk narkoba.. Anak nya jadi susah bayar spp.. Dan baju olahraga. Danbatik. Tapi waktu saya dulu hamil anak saya.. Tante saya adik nya ibu ku. Slalu aja sindir aku.. Dan slalu katakai anak mu nanti ni pelawan.. Hati ku sakit. Dibilang anak dalam kandungan ku kayak gtu.. Saya sekarang jadibenci dgn tante saya itu.. Suami nya yg enak2 kan.. Narkoba diluar.. Jadi ibu sayayg slalu digulung nya.. Untuk bri dia uang. Dan kebutuhan anak nya.. Ayah saya slalu marah.. Kepada ibu. Karna tugas suami mencari nafkah. Buat anak anak nya.. Bukanbuat orang lain.. Menolong boleh.. Tapi jangan keseringan. Bisa jadi ibuku menjadi mama. Dr anak anak nya tante ku. Dan tante ku.. Enak enakan.. Kebiasaan.. Meminta setiap hari.. Harus ku sadar kn gimana lagi ibuku.. Itu.. Aku slalu disalahkan. Walau aku gk ada suami..hanya anak tunggal pewarismereka.. Tapi aku ingin ibuku tak trus salah kan aku aja.. Kadang bunuh diri pun.. Tak bisa ku lakukan. Karna aku slalu disalahkan.. Jodoh pun belom jelas... Aku terus disalahkan.. Karna adik nya sering minta sama ibu. Bisa dendam.. Aku. Kayak gini.. Dimarahkan. Dan disalahkan.. Ayah ku saja slalu baik sama aku.. Dan slalu manja kan aku.. Lebih dari.. Pria diluar sana.. Yg tak prnah.. Kenal dgn aku.. Dan aku hanya kurang kasih syang orang tua.. Yg slalu dibeda beda kan sama aku.

      Delete
    3. Wa alaikum salam Mbak Tiara, mama membantu adiknya yang sedang kesulitan itu wajar, tapi tetap ada etikanya. Sebagai isteri setiap penggunaan uang rumah tangga di luar kebutuhan keluarga inti, harus sepengetahuan dan seizin suami. Etikanya seperti itu. Jika memberi diam2 meski niatnya baik tapi caranya kurang tepat..
      Jika ingin menjalin kedekatan dengan mama, bangun komunikasi yang baik dengannya. Selama ini saling menyalahkan terjadi kemungkinan karena saling menuding satu sama lain. Anda menuding beliau dan beliau menyalahkan anda..
      Berhentilah berprasangka buruk pada beliau, katakan apa yang anda rasakan dengan baik-baik, dengarkan apa yang dialami oleh beliau. Bisa jadi mama tak seburuk yang anda duga. Hanya komunikasinya aja yang kurang nyambung..
      Salam..

      Delete
  10. Bgmn menyikapi ibu yg serakah dan otoriter. Sy adlh anak laki2 di antara 3 anaknya yg perempuan. Sejak alm pp meninggal semua harta peninggalan yg kuasai mm..tp sy merasa byk ketidakadilan..mm lbh memanjakan anak2nya yg perempuan..sdg setau sy di islam..perempuan itu kl sdh menikah mnjd tnggungjwb suami nya..bkn ortu nya lg, tp mengapa anak2 perempuan nya msh sj bergantung ke mm..sdgkan sy sbg anak laki2 satu2nya malah dibiarkan bekerjakeras bantingtulang cr nafkah..pdhl mm harta nya berlimpah..bs sj dia modalin sy utk usaha tp tdk..dia malah sibuk urus anak2nya yg perempuan yg sdh py suami. Ini bgmn menyikapi nya ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan perhatikan firman Allah ini Mas Eric, Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa……” (QS. Al Hujurat: 12). Jangan berprasangka apalagi kepada ibu yang melahirkan kita, karena apa yang kita persangkakan belum tentu benar adanya. Yang paling penting bukan bagaimana sikap ibu pada kita, tapi bagaimana sikap kita padanya. Mas Eric takkan pernah bisa berbakti dan berbuat baik pada ibu jika masih memiliki prasangka buruk pada beliau. Sementara berbuat baik pada orangtua adalah perintah Allah. Bukankah mulia jika Mas Eric memikul tanggung jawab menafkahi orangtua? Bukankah itu latihan untuk menjadi lelaki mandiri yang sukses. Berpikir positiflah !
      Wallahu alam..

      Delete
    2. Lalu bgmn dgn ipar2 sy yg sbg laki2 tetapi tdk menafkahi istri2nya..malah bergantung kpd mertua nya.. ini bukan nya sebuah kekeliruan.. lalu mngapa mm berbuat tdk adil kpd sy.. sy dibiarkan banting tulang smntra mantu2 nya yg laki2 itu tidak??

      Delete
    3. Di antara hak terbesar wanita yang menjadi kewajiban suaminya adalah nafkah. Nafkah bagi isteri ini hukumnya wajib. “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf” [al Baqarah / 2:233]. Dalam masalah pemberian nafkah kepada isteri, maka agama tidak menetapkan dengan ukuran tertentu. Akan tetapi Allah memerintahkan suami agar bersikap kepada isterinya dengan ma’ruf (baik, patut, umum) tentu sesuai dengan kemampuannya. Jika suami tidak menafkahi isterinya dan malah bergantung pada mertua atau anda sebagai ipar tentu saja itu kekeliruan, apalagi jika dia sebenarnya mampu. Bukan tanggung jawab anda atas apa yang orang lain lakukan terhadap keluarganya, itu tanggung jawab dirinya sebagai kepala keluarga di hadapan Allah. Anda boleh marah dan memaki karena merasa diperlakukan tidak adil. Tapi jika anda mau mengikhlaskannya bukankah itu bernilai sedekah? Bukankah yang anda nafkahi adalah ibu dan saudara anda sendiri? Saya tahu anda orang baik Mas Eric. Jika anda tidak bisa menerimanya, itu hak anda. Silakan bicara dan ambil sikap, tentu dengan baik-baik. Katakan apa yang menjadi keberatan anda dan bagaimana mencari solusinya. Mengeluh dan memaki gak akan menyelesaikan masalah. Wallahu alam..







      Delete
  11. Anak yg durhaka itu seperti apa sih? Apakah yg ingin pergi ke pengajian lalu dilarang orang tua karena mereka takut anaknya kena aliran sesat? Saya sakit orang tua saya apalagi papa saya mencaci maki saya habis habisan, sampai sama mau diusir garagara saya ikut pengajian, dan mereka mengira saya ikut aliran ga bener tanpa mereka tanya. Harusnya mereka bijaksana dengan menanyakan dulu sebelum marah marah, sampai mengatakan hal kotor kepada saya. Dan dia bilang menyesal sudah punya anak saya "kenapa dulu ga digugurkan saja kandungannya". Dia sering banget ngomong gtu, setiap saya salah. Padahal cukup dengan menasehati saya pun akan mengerti. Karena saya bukan anak iblis yg tidak tau agama. Anak durhaka itu seperti apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak durhaka menurut Islam adalah yang suka berkata "ah" (bertindak/berkata yang menyakitkan ortunya seperti yang dikemukakan pada ayat berikut ini, "Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Al Isra : 23). Kemudian anak durhaka itu yang membuat orang tuanya sakit hati sampai menangis, "Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari), menelantarkan dan tidak melayaninya dengan baik.
      Persoalan yang Mbak Ajeng hadapi saya pikir karena miskomunikasi saja. Gak ada orang tua yang marah tanpa alasan, kalo pun kita sebagai anak dimarahi kita punya hak untuk membela diri dengan bahasa yang baik dan sopan.. Perbaiki komunikasi dg ortu Mbak Ajeng..
      Wallahu alam...

      Delete
    2. Ibu saya suka membenci orang. Terus saya dharuskn membenci org yg di benci ibu. Padahal itu mbah saya sendiri. Sampai ketika meninggal..takjiyahpun dilarang. Tp aku tetap memaksa. Akhrnya ibu saya marah dan berkata ga baik. Durhaka dll. Apa saya durhaka gara2 takjiyah. Bukankah takjiyah itu baik

      Delete
    3. Anda boleh taat sama ibu sepanjang itu bukan maksiat dan berupa kedurhakaan pada Allah. Meskipun anda gak setuju dengan ibu tetaplah perlakukan beliau dengan hormat. Mungkin ibu punya masalah dengan Mbah dan itu gak terkait dengan kita. Mbah adalah orang tua kita juga, penghormatan bisa dilakukan dengan banyak cara mbak, bisa dengan doa, kiriman al fatihah dan sebagainya..
      Jika ibu akhlaknya gak bagus (menurut kita) gak boleh mengurangi rasa hormat pada beliau. Tetaplah berakhlak mulia, mudah-mudahan ibu tergerak hatinya mencontoh mbak yang solehah..
      Wallahu alam

      Delete
  12. Mba... Kalau saya telah bercerai.. Saya di ceraikan sejak saya mengandung .. Nah.. Bpaknya anak sya tdk pernah memberikan nafkah cukup.. Dan itupun harus sllu di pintai , padahal dia org mampu.. Dia jga tdak pduli dgan keadaan anak, atau kabar anak... Bagaimana mnurut mba??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kewajiban bapak adalah memberi nafkah pada keluarganya (termasuk anak-anak yang diasuh mantan isterinya) sesuai dengan kemampuannya. Seharusnya bapak memberi dengan sukarela tanpa harus diminta-minta apalagi dipaksa. Cobalah komunikasikan dengan baik, mungkin saja si bapak sedang dalam kesulitan keuangan, mungkin ada masalah yang hanya kita bisa tahu setelah dikomunikasikan.
      Menurut saya gak ada orangtua yang pelit, cuma ada beberapa yang punya banyak pertimbangan.. Komunikasikan dengan kepala dingin karena anak-anak yang anda asuh adalah tanggung jawabnya juga dan bapak yang bertanggung jawab tahu hal itu..
      Wallahu alam..

      Delete
  13. Assalamualaikum,,
    Saya seorang laki2,
    Q dah kluarga ,,,
    Q menyadari telah berdosa besar,, kmren tnp sengaja ngomong dgn nada keras kpd ibu saya,,,
    Panjang cerita nya,, knpa dan apa yg membuat saya bisa berbuat dosa besar sperti,,
    Q merasa berdosa besar,, tapi pa yg di lakukan wahai sang ibu q tercinta sangat keterlaluan,,,
    Mohon bimbingan nya,,,
    Kategori pa yg membuat saya berdosa besar,,,
    WA :, 081333681808

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dosa kepada ibu hanya bisa ditebus dengan maafnya beliau, kemudian baru mohon ampun pada Allah dan memperbaiki hubungan baik dengan ibu.
      Seburuk apapun akhlaknya beliau adalah orang yang melahirkan anda.
      Hormati dan tetaplah berbakti sesuai kemampuan anda..
      Wallahu alam....

      Delete
  14. Durhakakah seorang ibu atau ayah yang menelantarkan anaknya yang sedang hamil tua ,dengan di bebani ,tugas rumah yang seharusnya mreka bisa membantunya dan memanjakannya di hamil pertamanya dan usia kehamilanya ...dan dalilnya apa yaa..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Putri yang sudah menikah bukan lagi menjadi tanggung jawab orang tua tapi menjadi tanggung jawab suaminya, kecuali jika sang suami sudah meninggal dan tak mampu melakukan kewajibannya orang tua BISA membantu anaknya. Batas tanggung jawab nafkah ortu pada anak adalah sampai anaknya dewasa, bisa mandiri atau menikah. Apa saja hak anak terhadap orang tuanya ?
      1. Abi Rafi’ meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Hak anak yang wajib dipenuhi orangtuanya adalah mengajarinya menulis, berenang, memanah dan tidak memberinya rizqi (makan) kecuali dari yang halal."
      2. Ibnu ‘Abbas meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Hak anak yang wajib dipenuhi orangtuanya adalah memberinya nama yang baik, dan memperbaiki adabnya.”
      3.Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Hak anak yang wajib dipenuhi orangtuanya adalah memberinya nama yang baik, menikahkan dirinya ketika telah dewasa dan mengajarinya menulis.”
      4. ‘Aisyah meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda, “Hak anak yang harus dipenuhi orangtuanya adalah memberinya nama yang baik, memperbaiki tenpat (tinggal)nya dan memperbaiki adabnya.”
      Nanti orang tua dikatakan DURHAKA pada anak jika orang tua tidak memenuhi hak anak seperti di atas.
      Akan halnya anda, jika belum punya rumah sendiri dan menumpang di rumah orang tua harusnya cukup tahu diri untuk meringankan beban kerja pekerjaan rumah tangga, toh anda juga yang akan makan. Jangan bersifat manja, karena anda toh sudah dewasa dan sudah menikah. Jika tidak sanggup minta bantuanlah dengan sopan.
      Wallahu alam...

      Delete
  15. Saya memiliki 3 saudara, kami adalah anak2 dari istri kedua. Tetapi sekarang ayah saya seperti sangat membenci kami dan menelantarkan kami tanpa diberi kehidupan yang layak, padahal beliau termasuk orang yang mampu secara materi. Apakah ayah saya berdosa telah melakukan hal ini? Dan apakah hak anak2 dari istri kedua sama dengn hak anak dari istri pertama?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Janganlah berprasangka buruk pada orang tua (ayah). Prasangka lebih dekat pada dosa.
      Kewajiban orang tua (ayah) adalah memberi nafkah yang layak bagi anak-anaknya gak peduli dia anak dari isteri pertama ataupun isteri ke dua, Coba lihat jawaban untuk Reza Dian di atas, apa saja hak anak yang harus ditunaikan orang tua. Dengan catatan nafkah itu diberi sesuai dengan kemampuannya, anaknya belum menikah atau belum mandiri. Jika orang tua tidak memberi hak anak maka orang tuapun bisa DURHAKA dan BERDOSA karena tidak melakukan kewajibannya....yang nanti akan ditanya di hari kemudian tentang kepemimpinannya itu..
      Wallahu alam..

      Delete
  16. Seperti mamah saya yang selalu mengatakan kepada orang orang bahwa dia tidak menginginkan saya . menyesali kelahiran saya . hati saya sangat sakit setiap kali perkataan itu diulang ulang .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mamah anda manusia biasa juga, maafkan perkataannya dan sampaikan kepada beliau bahwa anda kurang suka jika beliau selalu mengulang-ulang perkataan yang tak mengenakkan itu. Tak ada orang tua yang tak menginginkan anaknya. Jika dia tak menginginkannya tentu telah digugurkan atau dibuang atau diberi ke orang lain. Buktinya anda toh dipelihara dan dibesarkannya...
      Dalam hati kita tak tahu bukan? doakan semoga Allah SWT segera membuka mata hatinya.
      Jika beliau tidak bisa berubah, anda lah yang berubah. Tak memasukkan ke hati apapun yang dikatakannya. Bukan perkataan orang lain yang menentukan siapa diri kita, tapi apa yang kita katakan pada diri kita sendiri. Tetaplah berbakti pada beliau semoga dengan bakti itu hatinya bisa luluh dan berubah lebih baik.
      Wallahu alam...

      Delete
  17. Kebetulan saya sedang mencari informasi mengenai kekerasan orang tua pada anak. Apa yang pada artikel ini sudah saya alami bahkan sampai detik ini orang tua saya masih suka mengatur hidup saya bahkan teman saya juga, tetangga saya yang dekat dengan saya padahal saya bukan anak kecil lagi, umur saya hampir 30 thn. Dengan keadaan terpaksa, saya berniat melaporkan orang tua saya ke kepolisian atas dasar hak hidup saya sebagai manusia dewasa diambil, maksudnya saya tidak bisa hidup dgn kemauan saya TAPI hidup aturan orang tua. Menurutku cara orang tua saya sudah kelewat batas wajar perlindungan orang tua saya. Sedari kecil saya sering dipukul dengan kayu oleh orang tua saya saksinya adalah tetangga saya yang didepan rumah. Sampai lulus kuliah juga orang tua saya masih mengatur kebebasan saya berteman dgn teman seangkatan saya, bahkan pekerjaan saya juga ikut diatur. Dengan artikel ini cukup membantu saya dalam menggugat orang tua saya. Dengan artikel ini saya lebih memahami tindakan lanjutan atas gugatan saya nanti, saya tidak berterima kasih karena menggugat orang tua saya tapi sungguh artikel ini membantu saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Artikel ini memang sudah lama mbak, 2 tahun yang lalu saya menulisnya untuk menanggapi kasus penelantaran anak yang dilakukan oleh pasangan orang tua di Cibubur. Khusus kasus Mbak Anita, adalah kewajiban orang tua memberi nasehat (kesannya mungkin kek ngatur ya?). Dan sebagai anak kita wajib taat pada perintah ortu sepanjang itu gak bertentangan dengan agama. Kalo gak mau diatur hidupnya oleh ortu ya..jangan tinggal sama mereka, berhenti mendapatkan fasilitas mereka, cobalah hidup mandiri. Menggugat mereka adalah hak anda. Tapi sebelum melakukannya ada baiknya komunikasikan dulu, semoga ada jalan keluar yang jauh lebih baik dibanding jalur hukum. Tetaplah hormat, sekejam apapun perlakuan mereka tetaplah orang tua yang melahirkan dan merawat anda.
      Wallahu alam..

      Delete
    2. Ass mbak,bagaiman dengan seorang ibu yang selalu saja berbicara yang tidak2 pada anaknya,maksudnya begini di saat saya ngefans dengan pasangan couple yg lagi hangat2nya sekarang ini,trus ibu sya berkata ngapain kamu ngliat /pantengin itu2 orang terus mending jadi pembantunnya saja,dan saya langsung meminta kepada beliau agar mengucap astagfirullah tetapi beliau marah dan beliau bilang saya berani sma orang tua jawab terus kalau sedang disalahkan,saya bingung kenapa saya selalu di bilang berani dan melawan orang tua katanya membentak lah ya allah sungguh sya tak pernah bermaksud dan tak pernah bisa membentak saya takut dengan orang tua,tetapi kadang orang tua saya tidak sama dengan saya,saya lelah mba selalu di bilang berani sma orang tua ngejawab truslah,karna saya gak merasa bersalah sya memang tak ada niat membentak,terkadang sya hanya ingin membela diri saya dan membenarkan yang orang tua saya tdk mengerti entah karena perbedaan umur yang terlalu jauh jadi selalu selisih paham saya ngomong apa dikira ngelawan,bahkan puncaknya malam ini beliau ibu saya bilang nasib kamu jelek begini karena kamu berani sma orang tua,saya selalu bertanya2 dimana letak beraninya saya kepada org tua saya?saya tak pernah mengucapkan kata ah' menghina mencacipun tak pernah terkadang saya ingin sekali hidup mandiri seperti ngekost atau apalah biar tidak mendengar kata2 menyakitkan dari ibu saya,beliaupun jg sering membandingkan saya dengan sepupu saya dan hal2 sepele bisa jadi besar jika dengan ibu saya ,apa yang saya lakukan selama ini salah?menjawab /membela diri .apakah saya harus berdiam diri tidak bicara saat beliau mengatakan hal yang tidak2 tntng saya tanpa beliau sadari bahwa anaknya terluka .maaf ya mba saya komen terlalu kepanjangan saya bingung mau bercerita dengan siapa .terima kasih sebelumnya

      Delete
    3. Wa alaikum salam Mbak Tia.. ibu pun juga manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan. Terlepas dari usianya yang banyak, belum tentu orang tua itu dewasa dan bijaksana pikirannya. Ibu pasti menyayangi anda, hanya saja beliau mungkin tidak tahu bagaimana menunjukkan rasa sayangnya. Yang ada malah ucapan-ucapan kasar yang menurutnya karena beliau perhatian pada anda.
      Mungkin ini ujian bagi anda, tetaplah berbuat baik pada ibu, doakan pada Allah SWT agar ibu diberi kesadaran untuk merubah perilakunya. Cobalah bicara dari hati ke hati pada ibu bahwa anda menyayangi dan ingin berbakti padanya dan anda ingin kerjasama ibu mewujudkan hal itu. Jangan menyerah, terus berbuat baik, berikhtiar, memperbaiki komunikasi dan berdoa. Semoga dimudahkan..

      Delete
  18. Klo cerai trs bapakx nikah lagi.. Anakx ma istrix d terlantrkan tdk dnafkahi n bapakx nikah lg dgan orng lain.. Ketika si anak n cucux bersilaturahmi anak itu d usir dcaci maki ma bapakx n istri mudax.akan tetpi mreka yg notabanex menelantrkan anak tsrbt kaya sehat gk ad cobaanb.. Kok bs ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada namanya istidraj Mbak Lyla, pembiaran Allah pada seseorang yang melakukan maksiat, hukumannya gak dikasi di dunia ini tapi dirapel di akhirat nanti.. naudzubillah.

      Delete
  19. Ass mbak,bagaiman dengan seorang ibu yang selalu saja berbicara yang tidak2 pada anaknya,maksudnya begini di saat saya ngefans dengan pasangan couple yg lagi hangat2nya sekarang ini,trus ibu sya berkata ngapain kamu ngliat /pantengin itu2 orang terus mending jadi pembantunnya saja,dan saya langsung meminta kepada beliau agar mengucap astagfirullah tetapi beliau marah dan beliau bilang saya berani sma orang tua jawab terus kalau sedang disalahkan,saya bingung kenapa saya selalu di bilang berani dan melawan orang tua katanya membentak lah ya allah sungguh sya tak pernah bermaksud dan tak pernah bisa membentak saya takut dengan orang tua,tetapi kadang orang tua saya tidak sama dengan saya,saya lelah mba selalu di bilang berani sma orang tua ngejawab truslah,karna saya gak merasa bersalah sya memang tak ada niat membentak,terkadang sya hanya ingin membela diri saya dan membenarkan yang orang tua saya tdk mengerti entah karena perbedaan umur yang terlalu jauh jadi selalu selisih paham saya ngomong apa dikira ngelawan,bahkan puncaknya malam ini beliau ibu saya bilang nasib kamu jelek begini karena kamu berani sma orang tua,saya selalu bertanya2 dimana letak beraninya saya kepada org tua saya?saya tak pernah mengucapkan kata ah' menghina mencacipun tak pernah terkadang saya ingin sekali hidup mandiri seperti ngekost atau apalah biar tidak mendengar kata2 menyakitkan dari ibu saya,beliaupun jg sering membandingkan saya dengan sepupu saya dan hal2 sepele bisa jadi besar jika dengan ibu saya ,apa yang saya lakukan selama ini salah?menjawab /membela diri .apakah saya harus berdiam diri tidak bicara saat beliau mengatakan hal yang tidak2 tntng saya tanpa beliau sadari bahwa anaknya terluka .maaf ya mba saya komen terlalu kepanjangan saya bingung mau bercerita dengan siapa .terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Tamy...seperti apapun ibu anda beliau adalah wanita yang melahirkan dan membesarkan anda, beliau harus mendapatkan rasa hormat anda. Ibu berperilaku seperti itu bukan karena gak sayang, bisa jadi beliau gak tau cara ngungkapinnya, bisa jadi begitulah cara beliau memperhatikan anda. Apa yang dipikir baik oleh ibu bisa diterima berbeda oleh anak-anaknya bukan?
      Terus kenapa Allah ngirimin ibu berperilaku seperti itu pada kita? Bisa jadi Allah nguji sejauh mana kemampuan kita untuk terus berbakti kepada beliau. Bisa jadi Allah pengen mengangkat derajat kita jika kita terus berperilaku baik pada ibu. Bisa jadi ibu akan tergerak hatinya untuk berubah melihat sikap kita yang terus berbakti padanya,
      Coba bicara dari hati ke hati dengan ibu, sampaikan apa yang menjadi keberatan mbak Tamy atas sikapnya. Jika beliau menerima alhamdulillah, jika tidak dibawa santai dan doakan beliau, semoga Allah menggerakkan hatinya.
      Yang paling penting bukan sikap ibu pada kita tapi bagaimana reaksi kita atas sikap ibu. Terus berdoa, terus berbuat baik, semoga Allah memberi kemudahan..
      Wallahu alam..

      Delete
  20. Assalamualaikum mbak, Bagaimana jika seorang ibu mengatakan menyesal melahirkan anaknya, apa yang terjadi dan apa hukumnya, trmhkash

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu, dia menceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam telah bersabda:

      ''Janganlah kalian menyumpahi diri kalian, dan jangan pula menyumpahi anak-anak kalian dan harta kalian, kalian tidak mengetahui saat permintaan (do'a) dikabulkan sehingga Allah akan mengabulkan sumpah itu'' (HR.Muslim).

      Orang tua juga manusia biasa dan mereka juga bisa khilaf..Yang jelas Allah melarang kita nyumpahin diri dan melarang orang tua nyumpahin anaknya. Karena ucapannya bisa berarti doa. Kalo dilarang ya pasti berdosa ya...
      Yang paling penting sebenarnya sikap kita pada ibu. Bagaimana kita reaksi kita atas sikapnya. Apa yang memotivasinya berkata demikian? Mungkin saja sikap kita yang nyebelin dan bikin dia sakit hati? Mungkin saja kita kurang berbakti? Coba introspeksi diri.
      Jangan berkecil hati jika ibu berkata demikian, bisa jadi beliau tdk bermaksud berucap hal itu, mungkin saja hatinya lagi kesal. Marah dan benci bisa jadi pilihan jika dikatain begitu apalagi sama ibu sendiri, tapi memaafkan adalah pilihan terbaik.

      Wallahu alam..

      Delete
  21. Ibu aq suka membicarakan sesuatu yg buruk tentang qu,padahal sesuatu itu tidak pernah aq lakukan.bahkan dia sudah terlalu sering menyumpahi ku.mendoakan keburukan kepadaku dan adk"qu.dan dia memutuskan ingin hidup sendiri,tanpa mau di dampingi ank"nya.tapi di tempat itu dia memutar balik kan fakta.dan bilang kesemua orang bhwa ank"nya udah gk peduli dan gk menganggapnya ibu.pdahal kami ingin merawat,hnya sja dia tidak mau.dia selalu berlaku zalim terhadap ank"nya.apa aku berdosa jika membiarkan ibuku sendiri di sana sementara memang dia gak mau di urus ank"nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Orang tua gak boleh nyumpahin anaknya..lihat jawaban saya di atas... Terkadang memang orang tua suka ngeyel, bikin kita kesel, tapi tau gak sih bisa jadi itu ujian buat kita, sejauh mana kita bersabar menghadapi ibu yang seperti itu? Sejauh mana kita tetap bisa berbakti padanya. Karena Allah pasti punya tujuan mengapa kok kita diberi masalah ini? Pertanyaannya sejauh mana kita bisa memahaminya?
      Wallahu alam...

      Delete
  22. Kmrn saya bertanya dipostingan ini, tp knp tdk ada ya pertanyaan sy?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin masuk di spam atau terdelete scr gak sengaja mbak. Memang saya memilih komentar yang akan dipublikasikan karena banyak yang meninggalkan iklan dan link gak jelas di kolom komentar. Silakan ditulis lagi pertanyaannya, jika saya bisa jawab, insya Allah, jika tidak mungkin pembaca lainnya bisa membantu. Mari kita saling membantu dalam kebaikan, mudah-mudahan usaha kita bernilai pahala di mata Allah SWT. Amin ya Rabbal Alamin..

      Delete
    2. oke mba, sy mau bertanya jika seorang ayah diberitahu oleh seorang anaknya dan ayahnya pun tidak terima lalu emosi dan beliau malah menampar saya sedangnkan sy hanya memberitahu hal yg benar terhadap beliau agar beliau tdk bertengkar terhadap istrinya. apakah sy salah memberitahu orang tua yg salah? dan apakah bisa disebut durhaka atau tidak ayah tsb? mohon penjeasannya mba, trmksh.

      Delete
    3. Saling mengingatkan itu baik, sebagai anak kita boleh mengingatkan orang tua tentu dengan kata-kata yang baik, sopan dan gak terkesan menggurui. Anda gak salah karena mengingatkan orang tua, memang itu yang harus dilakukan seorang anak jika menjumpai ortu (ayahnya) menyimpang / berbuat dosa. Reaksi ayah anda yang berlebihan. Sebenarnya beliau tahu kalo yang dilakukannya itu salah tapi mugkin ego beliau merasa terusik karena yang mengingatkannya adalah anak / orang yang lebih muda darinya.
      Persoalan ayah durhaka atau tidak saya copykan kembali jawaban saya untuk Reza Dian di atas ya...silakan Mba Nabilah yang menerjemahkan sendiri.

      Apa saja hak anak terhadap orang tuanya ?
      1. Abi Rafi’ meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Hak anak yang wajib dipenuhi orangtuanya adalah mengajarinya menulis, berenang, memanah dan tidak memberinya rizqi (makan) kecuali dari yang halal."
      2. Ibnu ‘Abbas meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Hak anak yang wajib dipenuhi orangtuanya adalah memberinya nama yang baik, dan memperbaiki adabnya.”
      3.Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Hak anak yang wajib dipenuhi orangtuanya adalah memberinya nama yang baik, menikahkan dirinya ketika telah dewasa dan mengajarinya menulis.”
      4. ‘Aisyah meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda, “Hak anak yang harus dipenuhi orangtuanya adalah memberinya nama yang baik, memperbaiki tenpat (tinggal)nya dan memperbaiki adabnya.”
      Nanti orang tua dikatakan DURHAKA pada anak jika orang tua tidak memenuhi hak anak seperti di atas. Bukan kita harusnya yang membuat ketetapan ortu durhaka atau tidak, tapi Allah mba..karena yang dilanggar perintahNya..

      Demikian mbak.. Wallahu alam..

      Delete
    4. Assalamualaikum..mbak,,durhaka kahc saya jika mnegur ibu saya karna membuat hati anak" ny terluka..dn setiap kli sya berbicara tp beliau tdk mndngrkn ny..dn sekrng saya tdk lgi mnegur apa yg beluau lkukn krna saya tkut slhc berbicra dn mmbuat hati nya terluka nanti..saya hrus bgai mna mbak

      Delete
    5. Bolehkah anak menegur orang tuanya? Tentu saja ! Terutama jika ortunya lalai menjalankan kewajiban pada Allah SWT sebagaimana Nabiyullah Ibrahim menegur ayahandanya yang diceritkan dengan apik dalam Al Quran, "Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berkata kepada bapanya Aazar: Patutkah ayah menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?" (QS. al-An'aam : 74). Tapi yang terpenting itu caranya. Niat baik bisa diterima salah jika caranya salah. Tegurlah orang tua dengan cara yang baik, bijaksana dan tak menyakiti hatinya. Apakah anak jadi durhaka karena menegur orangtuanya sampai orang tuanya menangis? Ibnu ‘Umar berkata: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari). Fokuslah berbuat baik pada orangtua dan doakan beliau agar dilembutkan hatinya. Wallahu alam..

      Delete
  23. saya sedih melihat ibu saya yang merasa hidupnya tidak tenang, bahkan sedikit aj kesalahan saya sudah bersedih sampai menyumpahi saya dan suami saya, apa yang saya harus lakukan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perintah berbuat baik pada orang tua jelas, "Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan). " (QS. Lukman : 14). Kenapa orang tua mesti menyumpahi anda? Coba anda bertanya pada diri sendiri? Apakah sikap anda mengundang ibu untuk menyumpahi? Jika tidak, mungkin ibu anda sedang banyak beban dan tugas anda adalah meringkankan beban itu, bukannya menambah beban beliau. Bagaimanapun orangtua memang perlu kesabaran dan kecerdasan dalam mengolah bahasa, agar jika dalam keadaan marah pun tidak keluar kata-kata yang buruk yang menghinakan dan akhirnya akan memperoleh kerugian ganda. Berpengaruh buruk pada anak, juga akan mendapatkan dosa dan ucapan itu doa (bisa dikabulkan Allah). Sikap anda tetaplah berbuat baik dan bijaksanalah dalam bersikap agar tak mengundang amarah dan sumpah ibu anda. Wallahu alam..

      Delete
  24. saya ingin bertanya pak
    bagaimana bila seorang ibu yg mengatakan menyesal punya anak seperti saya.jg selalu bertingkah tdk konsultasi dlu dg anak mengenai hal menyangkut kekayaan dia yg berujung kerugian namun berimbas dia jd murung sehinga sbg anak ga tega melihatnya.saya jg sering dsumpahin hal negatif sm ibu.bahkan saat udah nikah dg orng yg ibu ga suka akibat pekerjaan nya hanya sbg satpam mall yg dmn ibu merasa malu punya mantu sbg satpam mall.dan ibu suka mengadu domba saya dg suami jg menceritakan keburukan saya kpd orang lain yaitu tante tante dan om om saya.bila begini dosakah saya yg ingin diemin ibu?benarkah surga ga akan bisa saya raih?durhaka kah?mhn penjelasan.trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu, dia menceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam telah bersabda:

      ''Janganlah kalian menyumpahi diri kalian, dan jangan pula menyumpahi anak-anak kalian dan harta kalian, kalian tidak mengetahui saat permintaan (do'a) dikabulkan sehingga Allah akan mengabulkan sumpah itu'' (HR.Muslim).
      Nyumpahin anak itu gak boleh. Jika pun udah keajdian gak menghentikan anda berbuat baik pada ibu. Mungkin saja anda berdua lagi diuji Allah SWT dan tugas anda adalah mendoakan beliau agar dilembutkan hatinya dan diberi kelapangan menerima anda dan suami. Raihlah surga itu dengan doa anak saleh yang tak pernah lepas mendoakan kedua orangtuanya, bagaimanapun kondisi mereka.. “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”. (H.R. Nasa’i dan Ahmad).

      Delete
  25. Ayah saya termasuk diurutan ke 9 terhadap saya dan 2 orang saudara kandung saya. Bahkan ayah saya sudah berencana membuat surat ke notaris yg menerangkan telah mencoret dan membuang 3 anak kandungnya dlm ahli waris.kami bertiga bukan anak durhaka, tapi kami dibuang. Yaa Allah ampuni dosa ayah kami walau dia tlah perlakukan kami seperti ini... Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam Islam, bisa saja seseorang kehilangan haknya untuk mendapatkan warisan. Yakni apabila ia murtad. Rasulullah saw menyatakan, orang muslim tidak mewarisi orang kafir dan begitu pula sebaliknya. Perbuatan dosa dan maksiat, sebesar apa pun, selama belum membuat seseorang jadi kafir, tidak dapat menghilangkan status seseorang dari menjadi ahli waris orang tuanya yang muslim.
      Wallahu alam..

      Delete
  26. Mb saya punya ank laki2 q tp saya sudah cerai dri suami saya.. Dari ank saya dlm kandungan sampai skrg usia 9th bpknya tidak pernah memberi nafkah dan menyia2kannya hanya dtang 1x dlm 1th itupun tidak rutin.. Apalagi skrg dy sudah menikah dan punya 1 ank perempuan dri situ terlihat sekali perbedaanya ..saya hanya ingin dy itu memperlakukan ankku dgn baik seperti dy ke anknya yg baru tnpa saya mengharap uang dri dy.. Tp ngk pernah bisa dy tanggung jawab apakah itu dosa??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya.
      "Seseorang dianggap melakukan dosa, jika dia menyia-nyiakan orang yang orang yang wajib dia nafkahi.” (HR. Ahmad 6842, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
      Ketika terjadi perceraian dan masa iddah sudah selesai, wanita yang dulunya menjadi istri, kini berubah status menjadi mantan istri. Tali pernikahan sudah putus, bukan lagi suami-istri. Sehingga dia tidak wajib dinafkahi oleh mantan suaminya. Namun hak nafkah bagi anak, tidak putus, sehingga ayah tetap berkewajiban menanggung semua kebutuhan anak, sekalipun anak itu tinggal bersama mantan istrinya. Bolehkah meminta nafkah anak pada mantan suami? Bukan hanya boleh tapi bisa menuntut ke pengadilan dengan menggunakan jasa kuasa hukum.
      Wallahu alam..

      Delete
  27. Bagaimana dng orgtua yg menitipkan anaknya ke orglain?
    Sy bersaudara 5 org. Sejak kecil smpai besar,kami di rawat oleh nenek kami. Orgtua kami menitipkan kami krn mreka bekerja di luar kota. D awal2 mreka mmng mmberi nafkah. Tp stelah bbrp dr kami beranjak remaja, orgtua kami tdk prnh lgi menafkahi. Alhasil smua biaya keperluan kami,semuanya d tanggung oleh nenek. Krn hal ini, bbrp saudara sy tdk bisa melanjutkan sekolah krn biaya. Yg menjadi pertnyaan sy adlh. Apakah ke dua orgtua kami bisa durhaka? Mohon bimbingannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada sebuah hadits yang artinya “Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ra, ujarnya: Rasulullah saw bersabda: Seseorang telah cukup dikatakan berbuat dosa bilamana menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i). Orang tua anda berdosa karena dianggap menelantarkan anak-anak yang seharusnya menjadi tanggungannya. Boleh saja menitip anak untuk diasuh oleh nenek-kakeknya apabila kedua orangtua anak itu sibuk bekerja, apalagi jika dilakukan karena keadaan ekonomi yang sulit sehingga suami-istri, terpaksa harus bekerja ekstra, tapi bukan berarti melepaskan tanggung jawabnya untuk menafkahi dan mendidik anda dan saudara anda. Wallahu alam.

      Delete
  28. Jadi misalnya seseorang diluar sana membaca artikel bermanfaat ini dan kemudian salah satu atau beberapa ciri tersebut ternyata dialami saat ini, bagaimana sebaiknya sikap yang bijak dan relevan dalam menanggapi orang tua semacam ciri ciri di atas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagaimanapun ketika orang tua berbuat pelanggaran syariat, anak tidak boleh berdiam diri. Ia berkewajiban merubahnya, supaya orang yang ia kasihi tersebut tidak terjerumus dalam kenistaan di jurang maksiat kepada Allâh Ta’âla, namun tidak boleh menempuh cara-cara yang justru langsung memutus tali silaturahmi dengan mereka.
      Beberapa sikap yang bisa dilakukan terkait hal di atas :
      1. Menasehati orang tua harus dengan lemah-lembut.
      2. Terkadang diperlukan pihak lain untuk melakukan nahi mungkar (minta tolong paman, kakek/nenek atau orang yang dituakan untuk berbicara dengan beliau)
      3. Melarang orang tua dari perbuatan haram atau menolak perintah orang tua yang memerintahkan berbuat haram termasuk bakti kepada orang tua.
      4. Tidak boleh putus asa dalam rangka meluruskan orang tua menuju hidayah.
      Wallahu alam

      Delete
  29. Asalammualaikum mbaksaya mau bertnya jika seorng ibu mnjwb dnmncaci" suami ny lalu terdngr eleh ank" ny..dn ank" ny membla ayah ny lalu ibu saya marah trhdp ank ank ny..dn pda suatu hari mngkn udh sering saya blng kpda ibu sya ,meminta beliau untuk merbh skp nya..tmpa sya sngja lalu linangan air mta beluau trlht..dn enth mngpa tnpa sya sengja reski sya jauh saat itu..dn lalu sya mntk mf kp allahdlm shlat tp tdk od ibu sya dn berjnji tdk akn mnglangi ny lgi..dn alhmdullilhc tuhn mngbulkn doa sya..tp sskrng ibu sya mshc seprti dlu..tp sya tkt untk berbcra krna tkt dosa dn tkt tersngung..sya hnya bsa berdoa mmbka kn pntu hti beliau..tp saya hrs gmna mbk, krna sya juga ingn ibu sya seperti ibu ny yg lain..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah ahlak ibu anda bisa berubah? Tentu saja ! Apabila beliau melatih dirinya, mengaturnya dan bersungguh-sungguh serta menempuh sebab-sebab yang akan membantunya untuk mencapai akhlak yang terpuji (termasuk lewat doa dan sikap anda kepada beliau), maka akhlaknya dapat berubah dan menjadi baik.
      “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11).
      Wallahu alam..

      Delete
  30. Saya kurang setuju dengan pernyataan nomer 13. Karena saya pun diasuh oleh orang yang non-muslim (saya muslim) pengasuh saya selalu mengingatkan saya utk jadwal mengaji dan sholat ketika itu. Tidak ada niatan pengasuh saya utk mengajarkan hal yang tidak saya yakini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedapat mungkin orang tua mengasuh sendiri anak2nya, memberikan pendidikan agama yang baik dan jika butuh bantuan pengasuh sedapat mungkin mencari pengasuh yang seakidah dan tak boleh dengan sengaja melakukan pembiaran anaknya diasuh oleh non muslim. Intinya itu mbak..persoalan akidah itu gak ada tawar menawar tapi persoalan berbuat baik sebagai sesama manusia itu lain persoalan.
      "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil" (Q.S. Al Mumtahanah :8). Wallahu alam

      Delete
  31. Assalamualaikum...saya ingin tanya jika orangtua sudah bercerai hidup. Siapa yang lebih dominan menafkahi anak jika ibunya sudah menikah kembali, ayah kandung atau ayah tiri? Jika hanya alasan tidak bekerja dan akhirnya nol besar untuk menafkahi anaknya apa benar? Maaf, seorang cacat tuna netra saja bisa berjualan kerupuk demi menafkahi keluarga. Apa yang masih sehat lengkap fisiknya hanya karena tidak bekerja tidak memberi nafkah? Apa ini balasan jika ayah kandung yang selalu berhitungan terhadap nafkah istri dan anaknya dari sebelum cerai sampai cerai? Mohon jawabannya
    Terima kasih ....wassalamualaikum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara syariat, seorang ayah tiri bukanlah yang berkewajiban menafkahi anak- anak tirinya. Karena anak-anak menjadi tanggungan ayah kandung mereka. Sebab sebuah perceraian menjadikan suami dan istri menjadi mantan, namun tidak dengan anak-anak mereka. Anak-anak itu akan tetap menjadi anak-anak kedua orang tua mereka sampai kapanpun. Ibu mereka yang bertanggung jawab atas pengasuhan, dan ayah mereka bertanggung jawab atas nafkah dan perwalian.

      Maka, jika ayah dari anak-anak itu masih hidup, tanggung jawab nafkah mereka ada padanya. Dan dia memang harus diberitahu tentang hal itu agar tidak berlepas diri dari kewajiban menafkahi begitu bercerai dengan ibu mereka. Namun jika ayah kandung berlepas diri dan tidak mau memberi nafkah, alangkah mulianya jika ayah tiri mereka mau memberi nafkah sesuai kemampuannya. Sebagai tambahan amal shalih yang pantas dilakukan karena kebaikan budinya.

      Delete
  32. Assalmualaikun saya ingun tanya, nah asalnya keluarga saya itu simpang siur maksudnya mau cerai tetapi tidak jdi dikarnakan ayah saya tidak bekerja nah sesudh berkerja besatu kembali dan diapun haji tetapi dia sudh dpt gelar haji dikira saya sifatnya makin baik tetapi dia malah melarang saya ke mesjid setiap saya ke mesjidbdia selalh bete, suka maki2 saya didepan ibu saya dan memfitnah saya, dan memarahi saya tanpa alasan yg kuat dan selalu mendoakan jelek terus dan membuat hati saya sakit nah yg dilakukan ibu dan kaka saya jga sama tpi gk separah itu. Walau tetep saya sering disudutkan dan dimarahi dan menyuruh yg diluar kemampuan saya, mohon jawabannya saya harud gimna

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gelar haji gak menjamin akhlak seseorang jadi lebih baik. Harusnya anda tanyakan kenapa mereka melarang anda ke mesjid? Bukankah pahala jamaah itu jauh lebih besar dibanding shalat sendiri? Tapi cara nanyanya harus tetap santun, bicara dari hati ke hati, jangan hanya diam, pasrah dan mengeluh karena takut durhaka.
      Durhaka pada orang tua adalah segala bentuk menyakiti orang tua. Tidak termasuk durhaka jika kita mendahulukan kewajiban pada Allah SWT. Juga tidak termasuk durhaka jika kita tidak taat dalam maksiat. Taat pada orang tua itu wajib dalam segala hal selain pada perkara maksiat.
      "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Qs. Luqman: 15).
      Wallahu alam...

      Delete
    2. Mba, saya mau tanya, saya sebenernya bingung, apakah saya harus keluar saja dari rumah untuk ngekos( saya ngga mau merasa sakit hati karna sering di maki2 orang tua saya, kadang mereka suka ngomong bahkan bercanda yang membuat saya sakit hati, seperti "muka kamu kayak orang idiot" "tolol,dongo,bego" "pergi aja lu dari rumah ini") tapi palingan saya nangis mba, tapi kadang saya juga marah mba kalo emg udah ga terkontrol, tapi sisi lain kalo saya harus ngekos dan ngasi uang bulanan ke org tua juga sekaligus saya harus bener2 ngirit uang saya, tapi kalo saya deket sama mereka saya dimaki2 terus, dan bikin saya juga jadi dosa kalo marah sama mereka, kadang mereka marahnya ke siapa tapi saya yang diomelin, perumahaan saya lagi kena banjir saya yang dimaki2 karna posisinya saya lagi kuliah dan dikiranya lagi senang, kadang suka nyumpahin saya jadi org ga sukses, saya takut mba... saya harus gimana? saya juga bukan tipe yang sering ngbrol gitu, karna saya emg ga suka kalo ngbrol itu pasti ada aja keluar makinya ke saya..

      Delete
    3. Menurut hemat saya ada beberapa hal yang bisa anda lakukan :
      1.) Sabar menghadapi orang tua yang demikian. Bisa jadi ini ujian bagi anda untuk terus berbuat baik pada mereka, 2.) Tetap berakhlak mulia, kekasaran orang tua tak perlu anda balas dengan kekasaran, pahami kalo banyak sebab mengapa ortu uring-uringan, bisa saja mereka sedang banyak masalah dan anda yang jadi sasarannya, 3.) Doakan agar hati mereka bisa terbuka dan sikap berubah menjadi lebih baik. 4.) Berusahalah menyenangkan hatinya dan hindari konflik yang bisa menimbulkan amarah mereka, 5.) Berikan nasehat (masukan) dari Al Quran/hadits atau kata bijak para ulama, bisa jadi awalnya mereka tak menerima tapi berkaca dari pengalaman Nabi Ibrahim as,beliau tak pernah bosan mengingatkan bapaknya untuk taat pada Allah SWT, bisa jadi awalnya mereka gak terima tapi Allah Maha Tahu kelanjutannya. 6.) Ajak orang tua mengikuti pengajian atau mendengarkan ceramah agama. 7.) Jika anda merasa berpisah tempat tinggal adalah hal yang baik silakan ngekos, tapi janganlah perpisahan ini menjadikan anda jauh dan melupakan mereka. Perpisahan ini semata-mata untuk membuat hubungan dengan ortu membaik bukan sebaliknya. Tetaplah berhubungan (telepon, datang membawa makanan kesukaan mereka).
      Wallahu alam..

      Delete
  33. Sy dilantarkan ayah sy dr sy berumur 5 bln. Dia tdk pernah menafkahi membiayai skolah sy. Ada satu saat ayah sy mengirim uang ke sy itu pun hanya sekali tp saat sy bertengkar hebat dgn ayah sy semuanya minta dikembalikan krna sy skit hati sy membantah dgn keras. Apakah sy berdosa krna melawan org tua sy trsbut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita dikatakan berdosa jika membangkang perintah Allah SWT. Perintah Allah terkait orang tua sangat jelas yaitu "berbuat baik pada mereka" (Q.S.Al Israa : 23). Apakah membantah dengan keras termasuk tindakan berbuat baik? Silakan anda jawab sendiri.
      Meski anda ditelantarkan dan akhlak ayah kurang baik tak harus mengurangi rasa hormat anda padanya. Jauhi dendam, tunjukkan ahlak yang baik padanya, kekasaran jangan dibalas kekasaran karena itu gak akan menyelesaikan masalah. Rezeki anda sumbernya dari Allah bukan dari ayah. Tanpa dukungan dana dari ayah toh selama ini anda bisa hidup dan terus sekolah. Anda boleh kesal karena merasa ditelantarkan tapi itu tidak menjadi pembenaran atas tindakan kasar anda..
      Berusahalah berbuat baik meski ayah tak memperlakukan anda dengan baik. Allah Maha Melihat upaya anda.
      Wallahu alam..

      Delete
  34. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allah yang memberi rezeki pada anda dan adik-adik bukan ayah. Terkait dengan sikap dan perilaku ayah yang melakukan maksiat kewajiban anda untuk mengingatkannya. Jika tindakan dan ucapan tidak bisa, doakan agar hatinya dibukakan.
      Jangan terlalu berprasangka buruk kalo akan diusir dari rumah, mintalah bantuan keluarga terdekat entah itu kakek, nenek, paman, bibi yang disegani olehnya untuk menengahi masalah ini.
      Wallahu alam

      Delete
  35. Apakah anak hubungan zina bisa membawa rezeki jga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentu saja, setiap mahluk yang ada di bumi ini rezekinya sudah dijamin Allah. Statusnya sebagai anak hasil zina tidak menghalangi haknya untuk membawa rezeki. Setiap anak yang lahir adalah suci, membawa rezekinya sendiri, tindakan orang tuanyalah yang dilaknat Allah.
      Wallahu alam

      Delete
    2. Saya rasa diri saya kurang beruntung
      Saya punya orang tua begitu keras saya pernah di pukuli
      Pernah di usir pernah di sumpah mati pernah di sumpah tidak akan bahagia seumur hidup saya
      Pernah di kata kan aku haram kan kau makan nasi di rmh ini
      Pernah di bilang lont*
      Dan di bilang pembuang rezeki orang tua... Dengan perkaatan itu saya sangat ter pukul umur sya 16 th
      Saya butuh saran saya pernah di usir juga


      Delete
    3. Adik Wulandari, tidak ada orang yang beruntung / kurang beruntung karena keberuntungan dan kesialan kitalah yang menyebabkannya. Silakan baca tulisan ini Betulkah sial bisa dibuang? untuk mendapat sedikit pencerahan.
      Dalam kasus orang tua anda mereka melakukan kejahatan terhadap anak (dosa).
      1.) Melakukan kekerasan verval (Memanggil dengan gelaran yang buruk).
      Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS.Al-Hujurat:11)
      2. Melakukan kekerasan fisik (memukul, mengusir)
      Jika anda dikerasi karena malas beribadah dan melakukan maksiat itu memang kewajiban orang tua. Tetapi nasehat jauh lebih diutamakan dibanding kekerasan fisik.
      "Jika Allah menginginkan kebaikan bagi sebuah anggota keluarga maka Dia akan memasukkan kelembutan kepada mereka” (HR. Ahmad).
      Yang harus anda lakukan adalah:
      1. introspeksi diri, mengapa orang tua sedemikian kerasnya pada anda. Adakah perilaku yang memicu kemarahan mereka? Jika ada, perbaiki !
      2. Jika merasa tidak memiliki masalah, carilah orang yang disegani oleh mereka (nenek, kakek, tante, om) yang bisa menasehati orang tua dan menjembatani anda dengan mereka.
      3. Cobalah tinggal di rumah kakek/nenek/saudara untuk sementara mereka membantu memperbaiki hubungan dengan orang tua.
      4. Bukalah diskusi terbuka dengan pihak netral tersebut dan dengarkan apa yang menjadi keluhan orang tua dan apa yang menjadi masalah anda terhadap mereka sehingga bisa dicarikan solusinya.
      5. Berdoalah pada Allah agar hati orang tua terbuka, tetap berbakti pada mereka.
      Semoga urusan anda dimudahkan.
      Wallahu alam

      Delete
  36. Ibuku adalah yg terbaik, Insyaallah ahli Surga, ketika beliau masih ada tak satupun dari kita yg merasa kekurangan. Keikhlasan beliaulah yg membuat rejeki kita lancar. Keadaan sungguh berbanding terbalik ketika ayah memutuskan menikah lagi setelah kepergian ibu. Ayahku suka mengadu domba anak-anaknya, kehidupannya sangat memprihatikan. Dulu semua pekerjaan rumah tangga ibuku yang kerjakan. Sekarang Ayahku mencuci baju istri, mencuci piring, yang dulu semuanya sama sekali tak pernah tersentuh olehnya. Setiap kali anak-anaknya berkunjung selalu uang yang diminta, dan harus ada, kalau kita tidak memenuhi permintaannya kita pasti dijelek2kan ke saudara2 istri dan juga anak-anaknya yg lain. sampai2 kita harus rela bertengkar dg suami kita masing2. Semua karena Ambisi Istri ayah yg ingin bisa jadi kaya, sampai ayah dihasut, ayah jadi org jahat, suka berbohong. Ayah, sadarlah, tidak semua yang dikatakan istrimu harus dituruti. Jadilah pemimpin keluarga yg bisa membimbing istrimu. Serahkan semua pada Tuhan, berdoa, pasrahkan. We Love u..

    ReplyDelete
  37. Assalalum alaikum..mb, ijin share artikel ini mb..buat pengingat kami semua..terima kasih, slm kenal dari saya, Nita di Kebumen..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan Mbak, semoga makin banyak yang mendapat manfaatnya.. Salam kenal kembali

      Delete
  38. Ayah saya tidak bertanggung jawab pada keluarga, bahkan sering melakukan kekerasan, bahkan saya diancam dibunuh karena saya melindungi ibu saya, saya sangat benci dengan ayah saya , apa yg harus saya lakukan ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa jadi anda diuji dengan ayah yang seperti ini sdr Wsa. Doakan ayah anda, kebencian tak akan mengubahnya menjadi baik, justru kasih sayanglah yang bisa melembutkannya. Bukankah Allah Maha membolak balik hati? Doa yang tulus dan bakti serta kasih sayang seorang anak pada ayahnya bisa membuat ayahanda berubah menjadi baik. Jika beliau tak berubah andalah yang berubah, berusaha memahami, bersabar dan mencari solusi lewat bantuan uztad/orang yang disegani ayahanda sehingga bisa memberi saran/nasehat demi kebaikannya. Anda tentu tak ingin ayahanda terus berbuat dosa bukan?
      Wallahu alam..

      Delete
  39. ibu saya termasuk yang no 2, 5, 8 dan 11, yang paling parah ibu merasa paling benar

    ReplyDelete
  40. assalamu'alaikum wr.wb. ibu saya sangat pilih kasih, sangat membeda-bedakan anak nya, terutama saya yang di perlakukan sangat tidak adil, sejak SMP kelas 1 hanya saya yang di suruh jualan hasil saya jualan dipake membiayai kakak yang no 1 kuliah, pas SMA sama saya disuruh jualan hasil saya jualan dipake membiayai kakak yang no 2 kuliah bahkan selama 10 tahun sedang saya lulus SMA mau kuliah tidak di kasih sama ibu dengan berbagai alasan tujuan nya biar saya tetep di rumah biar ada yang mewakili keluarga pas ada orang meninggal, pengajian, tahlil & undangan tapi aneh nya ibu selalu bilang ke tetangga kalo saya ga tanggung tanggung jawab, malas & tidak mengerti sama ortu, aneh nya lagi semua saudara saya yang sudah sarjana masih di kasih modal usaha sama ibu dengan alasan semua saudara cari modal dari hasil kerja nya sendiri, sedang saya yang hanya lulusan SMA sama sekali tidak di kasih modal tetapi tetep di suruh kerja untuk keluarga, apa yang harus saya perbuat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah ibu membedakan anak? Belum tentu Mas Aditya. Untuk sukses tak mesti harus lulusan universitas. Kualitas anda tak ditentukan apakah anda kuliah atau tidak. Mungkin ibu melihat anda berbakat jualan (jadi pengusaha) sehingga anda diberi kesempatan untuk jualan, membantu ekonomi keluarga dan bahkan membiayai kakak kuliah, bukankah itu suatu kebanggaan?
      Jangan pernah lepas bakti dan doa pada ibu. Berhentilah berprasangka buruk karena itu menolak rezeki mas.. Fokus pada kelebihan anda, bukan pada rasa sakit hati kpd ibu. Jika anda bisa sukses jualan meski "hanya" lulusan SMA mengapa harus iri pada saudara dan orang lain?
      Bersyukurlah dengan peran yang ditakdirkan Allah SWT pada anda.
      Salam

      Delete
  41. Ini sama dengan yg aku Alami, semenjak kami smp ayah sudah meninggalkan kami dan menikah lg. tidak pernah pulang dan tidak memberi kami sedikitpun nafkah dan pendidikan. Ibi ki bersusah payah menghidupi kami yg 8 saudara, terkadang kami hanya berbagi sepiri nasi. Hampir 16 tahun kemudian ayah kami Sakit, kami sudah dewasa dan ada yg sudah berkeluarga, aku yg menjemput ayah, kebetulan pernikahannya ke 2 ini tidak mempunyai anak, beliau aku rawat hampir 2 bln sampai sehat di rumah ku, termasuk istri mudanya. Walaupun aku di tentang ibu kandung ku krn masih sakit hati. 2 tahun ayahku ramah dengan aku, tp tidak dengan ke 7 saudara ku, tp menjelang tahun ke 3 sikap ayah ku berubah. Ayah mulai bisa bangkit, ekonomi sudah membaik, dan sudah mbeli rumah dan kebun, ia mulai membenci kami lg, tiap hari ia dan istrinya menggibah kami, dan mfitnah kami, lalu ia memutuskan tali silahturahmi dengan kami. Termasuk ke 7 saudara ku yg tidak sempat ia sukai selama ia dlm perwatanku saat dia sakit.
    Yg ingin aku tanyakan aku selalu berusaha tidak mengambil hati atas hinaan dan fitnahnya, tp ada rasa mengganjal krn aku pernah membaca golongan orang yg tidak mau Allah melihatnya adalah orang yg durhaka pada orang tua. Sedangkan aku Pernah menegur ayah dan istri nya tp mereka tidak menjawab, aku pernah datang kerumahnya tp mereka cuek, dia selalu mengibah kami, sebenarnya nya dari 8 bersaudara hanya aku yg masih peduli, sisa nya mungkin tidak mengenali, krn terlalu lama ayah meninggalkan kami..
    Adik ku yg bungsu masih berumur 3 bulanan saat ayah meninggalkan kami.

    ReplyDelete
  42. Bagai mana kalau ayah melantarkan anaknya dari kecil sampai dewasa, tidak memberikan nafkah, pendidikan bahkan sampai menikah tidak juga datang ?? Padahal dia berkecukupan dengan istri ke duanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Urusan ayah yang menelantarkan anak adalah urusan ayah anda dengan Allah SWT. Ayah mungkin punya alasan tertentu yang anda tidak tahu, tapi bukan tugas anda untuk menghakimi. Tugas anda sebagai anak adalah berbakti dan berbuat baik padanya.
      Salam..

      Delete
  43. Ibu sy yg nomor 9 mba..
    Setiap ada permasalahan klga kecil sy, ibu sy selalu blg klo km pilih suami dan anak2 km silahkan jgn pernah anggap sy ibumu Lg. Dan jgn harap dapat warisan, sy anggap km bukan anak sy Lg dan anak2 mu bukan cucu sy Lg. Klo km mo pilih ibu ayo tgl disini ga usah Sm suami
    Ini sebuah kata2 yg bikin nyesek hati sy mba, sy ga bs pilih slh satunya..
    Sy cm bs mengadu Sm Allah atas permasalahan ini
    Bagaimana menurut mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin ini adalah ujian bagi anda, setelah menikah anda di bawah pertanggung jawaban suami tapi tak berarti anda harus melepaskan bakti pada ibu. Coba minta bantuan orang yang disegani ibu (kakek, paman, uztad, tokoh agama/masyarakat) untuk menjembatani masalah anda dengannya.. Terus berdoa dan berikhtiar. Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan.
      Salam

      Delete
  44. Ayah saya kaya no 8 tu suka ngomong kasar ngatain saya dengan kata kata kotor, kadang juga suka mukul gitu, sampe saya aja uda ngga tau mau gimana lagi, kalo diajak ngomong baik baik juga ngga bisa pasti saya yang salah, terus saya harus gimanaa :''''

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayah pun juga manusia biasa. Bisa jadi beliau punya begitu banyak masalah, beban yang harus dipikul karena tanggung jawab sebagai kepala keluarga sehingga bisa jadi anda yang jadi sasaran. Sikap ini tentunya tidak tepat tapi itulah manusia, khilaf adalah wajar. Sekarang reaksi anda terhadap sikap ayah yang penting. Terima beliau apa adanya, sedapat mungkin hindari kemarahan beliau, terus berkarya dan berbakti padaNya, doakan agar Allah melembutkan hatinya..
      Salam...

      Delete
  45. kalau udah terlanjur berkata kasar kepada anak, apa yang sebaiknya harus dilakukan, mohon pencerahan, trm ksh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Minta maaf. Orang tua pun dibolehkan minta maaf pada anak-anaknya. Menjadi orang tua bukan berarti bebas dari kesalahan. Berbuat salah itu wajar, sehingga meminta maaf adalah cara orang tua berjiwa besar mengakui kesalahannya dan sedapat mungkin mengontrol apa yang keluar dari mulutnya. Bukankah kata-kata adalah doa? Berdoalah yang baik-baik untuk anak.
      Wallahu alam

      Delete
  46. Dari kecil orang tua saya bercerai... Saya dari umur 11 tahun ikut sama nenek.. Tidak di urus bapak dan tidak di urus nene... Tapi sesudah besar saya menikah baru lah saya ikut pada ibu.. .tapi saya tidak pernah menyusahkan ibu atau bapak tiri saya...dan saya sama ibu sering sekali bertengkar...dari hal kecil sampai yg besar. ..tetapi saya slalu mengalah.. .karna saya tidak mau durhaka... Yg saya mau tanyakan...apakah saya salah apabila saya ini tidak memberi sedekah.. .Karna perlakuan ibu yg slalu menzolim kan saya.. Apakah saya juga berdosa apabila saya tidak mau menyatu pada ibu.. Karna sifat dan sikap y.. Tidak mencerminkan seorang ibu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seperti apapun orang tua (bapak/ibu) mereka adalah orang tua yang melahirkan anda. Perintah Allah jelas untuk berbuat baik pada ibu bapak terlepas dari akhlaknya, bahkan orang tua yang kafirpun / tdk seiman tetap berhak mendapatkan perlakuan baik dan bakti anak-anaknya. Jika anda menolak menyedekahi ibu itu adalah sepenuhnya hak anda dan bukan kapasitas saya untuk menilai benar dan salah. Tapi pandangan pribadi saya adalah perlakukan ibu dengan baik, sedekahi semampu anda, jadikan diri anda berakhlak lebih baik dari ibu, jangan penuhi hati dengan dendam. Anda menikah dan akan menjadi orang tua, jadilah teladan buat anak-anak anda, karena mereka akan belajar bagaimana memperlakukan orang tua dari cara anda memperlakukan neneknya.
      Wallahu alam...

      Delete
  47. Dari saya kecil saya selalu dimaki oleh ibu saya, hanya karena saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah, Ibu saya sering melebih-lebihkan ucapanny, menyebar aib saya yang jelas² itu fitnah, saya mencoba menjelaskan bahwa apa yang ia ucapkan itu salah, tapi saya malah diberi cap anak durhaka sampai sering sekali disumpahi dan dikata-katai yang membuat mental psikis saya benar² rusak. Bagaimana saya menyikapi orangtua yabg seperti ini? Saya masih remaja belasan tahun, yang haus kasih sayang orang tua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adalah kewajiban anda sebagai siswa untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan kewajiban orang tua untuk mengingatkan anda. Hanya saja caranya harus dengan penuh kasih sayang, bukan lewat makian, hardikan ataupun cemohan.. Tak ada orang tua yang tak menyayangi anak-anaknya..meskipun caranya mewujudkan kasih sayang bisa jadi berbeda dari haapan anda, Saya tidak tahu mengapa ibu anda melakukan hal yang demikian (menyebar aib) anaknya sendiri?
      Mintalah ayah untuk menasehati ibu, atau kakek/nenek/paman/bibi/uztad yang disegani olehnya. Bisa jadi ibu stres/tertekan karena masalah-masalah tertentu dan sasarannya anda.
      Cobalah juga bicara dari hati ke hati tentang perilakunya, sampaikan keberatan anda dengan cara yang santun. Jangan lupa doa pada Allah yang Maha Membolak balik hati.
      Wallahu alam..

      Delete
  48. Org tua saya selalu saya ingin mendapatkan menantu yg kaya bahkan saya punya pacar pun yg sederhana dgn pekerjaan nya yg menurut saya sudah alhamdulillah masih blm bisa terima dikarnakan dia mau kalo melamar saya harus 200jt kalo engga segitu lamaran nya ga diterima sampai matipun, bagaimana solusinya ya mba supaya saya bisa bicara kepada org tua saya dan tidak menyakiti hatinya, tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengharapkan menantu kaya sebenarnya oke saja, yang salah kalo mempersulit lamaran karena alasan di luar syariat (termasuk meminta mahar (uang panaik) yang jumlahnya banyak dan di luar kewajaran). Jika anda yakin bahwa dia bisa menjadi imam anda dunia akhirat jangan menyerah. Silakan berkomunikasi dengan orang tua, minta bantuan paman/bibi/nenek/uztad untuk menjembatani. Kemudian shalat istikharah serta perbanyak doa agar niat anda dimudahkan. Jika jodoh tak akan kemana dan jika Allah campur tangan hati siapa yang tak akan luntur karenaNYA, bukankah DIA Maha Pembolak Balik Hati?
      Salam

      Delete
  49. bapa saya terbiasa ngmomg yang gabaik, seperti, bego, goblok, kadang suka ngatain bgtu ke anak.. Kalo pun lagi bercanda pasti ada juga bahasa yg gabaik, kenapa itu terjadi sih itu membuat saya sedih ketika saya dikata seperti itu pdahal saya sudah dewasa tapi masih diseperti itukan ketika bapa saya ngatain begitu saya merasa sakit hati banget serasa ingin pergi dari rumah.. Bahasa saat dimarahi dikatai orgtua slalu terngiang dipikiran. Apa yg harus saya lakuin, saya sudah mencoba untuk tidak ambil hati tapi ketika dikata seperti itu sakit hati saya, dan lgsung nangis.. -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Alimah, tentu saja kita tak bisa mengontrol kata-kata yang keluar dari mulut orang tua. Yang bisa kontrol adalah reaksi kita terhadap kata-kata itu. Umpatan orang tua tak mendefinisikan diri anda. Misalnya anda diumpat sebagai anak yang goblok, bego dan sebagainya tak berarti anda memang goblok dan bego kan? Kecuali kalo anda menerima itu sebagai kenyataan, mengiyakan kalo anda memang goblok dan bego..
      Orang tua harus berkata baik pada anak2nya karena kata-kata bisa jadi doa..
      Sakit hati memang jika dikatakan seperti itu apalagi oleh bapak sendiri. Anda mungkin bisa berontak dan menangis tapi apakah masalahnya selesai? Belum tentu, ayah bisa mengumpat lagi dan lagi kemudian anda kembali sakit hati...
      Solusinya cobalah paham tekanan yang mungkin dialami oleh bapak, bisa jadi dia stres oleh kerjaan atau sedang banyak masalah dan anda yang jadi sasarannya. Bersabarlah dengan tingkahnya sambil terus mendoakan agar bapak diberi hidayah untuk berkata yang baik-baik..
      Salam...

      Delete
    2. Kak saya mau bertanya.. apakah saya termasuk anak durhaka bila menolak perintah orang tua saya untuk menikah dengan pria yg non muslim dan tidak saya cintai. Hanya orang tua menginginkan hartanya. Bahkan orang tua saya menyuruh saya untuk masuk agama pria tersebut. Sedangkan keluarga besar saya semua ber agama muslim. Dan akhirnya saya menolak. Saya lebih memilih menikah dengan pria muslim. Alhamdulillah ahlak nya baik sholeh, dia sudah yatim piatu. Tetapi orang tua saya tidak suka dengan suami saya. Hanya karena suami saya sederhana masih merintis.

      Delete
    3. Kak saya mau bertanya.. apakah saya termasuk anak durhaka bila menolak perintah orang tua saya untuk menikah dengan pria yg non muslim dan tidak saya cintai. Hanya orang tua menginginkan hartanya. Bahkan orang tua saya menyuruh saya untuk masuk agama pria tersebut. Sedangkan keluarga besar saya semua ber agama muslim. Dan akhirnya saya menolak. Saya lebih memilih menikah dengan pria muslim. Alhamdulillah ahlak nya baik sholeh, dia sudah yatim piatu. Tetapi orang tua saya tidak suka dengan suami saya. Hanya karena suami saya sederhana masih merintis.

      Delete
  50. Ngomongin tentang gimana jadi orang tau yang baik buat anak emang ga ada abisnya hahahhaa..
    Orang tua yang baik harus bisa memfasilitasi anak dengan pendidikan yang baik agar masa depannya cerah, ga kaya kita (barangkali, atau cuma gw doang?) kalo udah sampe mikirin biaya pendidikan, pusiiiiiiing
    Sharing aja, gw juga buat perencanaan biaya pendidikan, kali aja bisa jadi acuan teman2 semua!
    cara mempersiapkan biaya pendidikan anak

    ReplyDelete
  51. Kak saya mau bertanya.. saya sudah menikah.. Alhamdulillah suami saya seorang muslim. Tetapi sebelum saya menikah dengan dia. Saya di jodohkan oleh orang tua saya dengan laki2 yg non muslim. Bahkan saya di suruh masuk agama laki2 itu. Hanya karena orang tua saya menginginkan harta dari laki2 tersebut. Sedangkan keluarga besar saya semua muslim. Saya menolak pindah keyakinan. Dan saya putuskan menikah dengan laki2 yg satu agama (muslim) dan juga dia sangat baik. Sholeh. dia yatim piatu. Tapi dia sederhana, kita masih merintis dari bawah. Orang tua saya kaya memusuhi saya. Meskipun sudah menikahkan saya. Krna melihat ekonomi suami saya. Apakah saya termasuk anak durhaka bila menolak perintah nya untuk pindah agama dan menikah dengan pria yg tidak seagama. Dan tidak saya cintai. Terimakasih

    ReplyDelete
  52. Kak saiia mau tnya , saya punya ibu tp ibu saiia tidak mengurus saya dari kecil dan saya diurus oleh mbah sayandari bpk nomer 1 . Dan ibu menikah lg memiliki 2 anak dari bapak nomer 2 tp anak itu gak diurus lg dalm arti dari sd sampai dia kerja saat ini gak diurus lg sebab udh cerai lagi. Dan ini ibu menikah yg ke 3 sama sekali gak mengrus ke2 anak dri bpk yg ke 2 .
    Apakah saya slah jika menasehati ibu saya , tp ibu saya masa bodoh .
    Dan apa itu hukum untuk ibu saya kak.??
    Terima kasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Doa Agar Rezeki Tak Terputus

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)